rasio yang digunakan hanya satu, yaitu: LDR Loan to Deposit Ratio. LDR merupakan rasio yang menggambarkan seberapa jauh kemampuan bank dalam
membayar kembali penarikan dana yang mungkin dilakukan oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Dana ini dapat
berupa giro, tabungan, maupun deposito yang dimiliki deposan. LDR, merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan
dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Besarnya Loan to Deposit Ratio menurut peraturan pemerintah maksimum adalah 110. Kasmir
2006. Rumus untuk mencari Loan to Deposit Ratio sebagai berikut: 100
Deposit Total
x Loan
Total Ratio
Deposit to
Loan =
2.8
2.7. Penilaian Akhir CAMEL
Hasil perhitungan masing-masing rasio tersebut akan menghasilkan besaran tertentu dalam bentuk persen. Setelah digabungkan, hasil penilaian tadi dimasukkan
dalam kategori tertentu yang menunjukkkan posisi bank tersebut. Kategori tersebut berdasarkan SK BI No. 30277KEPDIR 19 Maret 1998 adalah sehat, cukup sehat,
kurang sehat, dan yang terakhir adalah tidak sehat. Batasan kategori tersebut adalah : a.
Sehat berkisar diatas 81 sampai 100 b.
Cukup sehat berkisar diatas 66 sampai 81 c.
Kurang sehat berkisar diatas 51 sampai 66 d.
Tidak sehat berkisar dibawah 51
Universitas Sumatera Utara
Selain perhitungan CAMEL yang telah diuraikan diatas, bank juga dapat dinilai berdasarkan complianceviolation penalty. Dalam hal ini, bank dinilai
berdasarkan pemenuhan ataupun pelanggaran terhadap ketentuan kehati-hatian dalam mengelola bank Prudential Banking Regulation. Untuk kriteria ini, yang dinilai
adalah tiga komponen, yaitu: Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK, pelanggaran Giro Wajib Minimum Rupiah GWM Rupiah, dan pelanggaran Posisi
Devisa Netto PDN.
2.8. Ukuran Kinerja
Kamus besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kinerja performance adalah sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan. Kinerja keuangan dapat diukur
dengan efisiensi, sedangkan efisiensi bisa diartikan rasio perbandingan antara masukan dan keluaran. Dengan pengeluaran biaya tertentu diharapkan memperoleh
hasil yang optimal atau dengan hasil tertentu diharapkan mengeluarkan biaya seminimal mungkin. Kinerja keuangan perusahaan diukur dari efisiensinya
diproksikan dengan beberapa tolak ukur yang tercermin di dalam keuangan Machfoedz, 1999.
Kinerja perusahaan pada dasarnya merupakan cermin atas hasil kegiatan dan kondisi yang ada disebuah perusahaan, hasil kegiatan dari perusahaan ini akan
dianalisis, dimana hasil dari analisis tersebut akan dapat memperlihatkan kondisi manajemen perusahaan selama periode dilakukannya analisis akan kinerja. Kinerja
juga merupakan suatu tingkat dimana para individu dan organisasi dalam suatu
Universitas Sumatera Utara
perusahaan berusaha untuk mencapai suatu tujuan secara efektif dan efisien. Anthony dkk, 1999 dalam buku Soni Yuwono,dkk 2003menyatakan bahwa efektifitas suatu
organisasi berkaitan dengan kemampuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, sedangkan efisiensi menggambarkan beberapa masukan yang diperlukan untuk
menghasilkan suatu unit keluaran. Dengan demikian pengertian kinerja perusahaan merupakan hasil dari berbagai keputusan manajemen yang terus menerus untuk
mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien sesuai dengan yang diinginkan pelanggan.
Perusahaan sebagai suatu organisasi pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Penilaian tentang apakah tujuan yang telah
ditetapkan dapat dicapai atau tidak, tidaklah mudah untuk dilakukan karena berkaitan dengan pertimbangan terhadap aspek manajemen dan lingkungannya. Salah satu cara
untuk mengetahui apakah suatu tujuan atau rencana yang telah ditetapkan telah dilaksanakan dalam kegiatan operasi perusahaan adalah dengan mengukur kinerja
perusahaan tersebut. Hasil perhitungan masing-masing rasio tersebut akan menghasilkan besaran
tertentu dalam bentuk persen. Setelah digabungkan, hasil penilaian tadi dimasukkan dalam kategori tertentu yang menunjukkkan posisi bank tersebut. Kategori tersebut
berdasarkan SK BI No. 30277KEPDIR 19 Maret 1998 adalah sehat, cukup sehat, kurang sehat, dan yang terakhir adalah tidak sehat. Batasan kategori tersebut adalah :
1. Sehat berkisar diatas 81 sampai 100 2. Cukup sehat berkisar diatas 66 sampai 81
Universitas Sumatera Utara
3. Kurang sehat berkisar diatas 51 sampai 66 4. Tidak sehat berkisar dibawah 51
Pengukuran kinerja merupakan tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada perusahaan. Hasil pengukuran
tersebut digunakan sebagai umpan balik yang akan memberi informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik dimana perusahaan memerlukan
penyesuaian-penyesuaian atas aktivitas perencanaan dan pengendalian. Menurut Horngren 2000 informasi-informasi yang digunakan sebagai dasar pengukuran
kinerja bisa merupakan informasi keuangan maupun non keuangan dan dapat juga berdasarkan pengukuran intern dan ekstern, tipe informasi keuangan intern antara lain
pendapatan operasi, penjualan dan total aktiva. Sedangkan informasi keuangan ekstern antara lain harga saham. Contoh informasi non keuangan adalah kepuasan
pelanggan atas pelayanan perusahaan, jumlah transaksi dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
2.9. Penelitian Terdahulu