90
KRITERIA PERINGKAT FAKTOR BATAS MAKSIMUM PENYALURAN DANA
Peringkat 1
Pelaksanaan batas maksimum penyaluran dana telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan tidak pernah
melanggar ketentuanperundangan yang berlaku.
Pelaksanaan batas maksimum penyaluran dana berjalan
sangat efektif dan sangat efisien. Peringkat 2
Pelaksanaan batas maksimum penyaluran dana telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan tidak pernah
melanggar ketentuanperundangan yang berlaku.
Pelaksanaan batas maksimum penyaluran dana berjalan
efektif dan efisien. Peringkat 3
Pelaksanaan batas maksimum penyaluran dana telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan tidak pernah
melanggar ketentuanperundangan yang berlaku.
Pelaksanaan batas maksimum penyaluran dana berjalan
cukup efektif dan cukup efisien. Peringkat 4
Pelaksanaan batas maksimum penyaluran dana kurang memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan pernah melanggar
ketentuanperundangan yang berlaku.
Pelaksanaan batas maksimum penyaluran dana berjalan
kurang efektif dan kurang efisien. Peringkat 5
Pelaksanaan batas maksimum penyaluran dana tidak memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan sering melanggar
ketentuanperundangan yang berlaku.
Pelaksanaan batas maksimum penyaluran dana berjalan
tidak efektif dan tidak efisien.
11. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan, Laporan
Pelaksanaan GCG, dan Pelaporan Internal FAKTOR
PERINGKAT A Aspek Transparansi Kondisi Bank
1
KRITERIAINDIKATOR ANALISIS
SELF ASSESSMENT
1. Bank wajib
melaksanakan transparansi
kondisi 1. BSM
telah melaksanakan
transparansi komdisi
91
keuangan dan
non- keuangan
kepada stakeholders.
2. Dalam rangka
pelaksanaan transparansi
kondisi keuangan
dan non-
keuangan, bank wajib menyusun
dan menyajikan
laporan sebagaimana
diatur dalam ketentuan Bank
Indonesia tentang
Transparansi Kondisi
Keuangan Bank.
3. Bank wajib
melaksanakan transparansi informasi
mengenai produk dan penggunaan
data nasabah
bank sebagaimana
diatur dalam ketentuan Bank
Indonesia tentang
Transparansi Informasi Produk
Bank dan
Penggunaan Data
Pribadi Nasabah.
4. Bank wajib melaporkan kepada Bank Indonesia
apabila terjadi
perubahan terhadap: a. Pedoman
manajemen resiko termasuk pedoman
risk control system, sistem
pengendalian intern,
sistem teknologi informasi
keuangan dan
non- keuangan
kepada stakeholder.
2. BSM telah menyusun dan menyajikan laporan
pelaksanaan transparansi kondisi keuangan dan
non-keuangan
dan didukung oleh sistem
Business Intellgence
Dasboard.
3. BSM telah
melaksanakan transparansi
informasi mengenai produk dan
penggunaan data
nasabah BSM
sebagaimana diatur
dalam ketentuan Bank Indonesia.
4. BSM telah melaporkan ke
Bank Indonesia
apabila terjadi perubahan terhadap:
Pedoman manajemen
resiko termasuk pedoman
risk control
system, sistem
pengendalian intern,
sistem
92
yang digunakan dan pedoman GCG;
b. Sistem dan
prosedur kerja yang digunakan
dalam kegiatan
operasional bank.
5. Bank wajib
menyampaikan laporan perubahan
kepada Bank Indonesia paling
lambat 1 bulan sejak terjadinya
perubahan atau
sesuai jangka
waktu tertentu apabila diatur secara khusus
dalam ketentuan Bank Indonesia lain yang
mengatur
mengenai penyampaian
laporan tersebut.
6. Bank wajib melaporkan struktur
kelompok usaha
yang terkait
dengan bank termasuk badan hukum pemilik
bank sampai dengan ultimate shareholders
kepada Bank Indonesia 1 tahun sekali untuk
posisi akhir tahun dan setiap
terdapat perubahan
struktur kelompok usaha yang
menyebabkan perubahan pengendali
bank. teknologi
informasi yang
digunakan yaitu dan
pedoman GCG.
Sistem dan
prosedur kerja
yang digunakan dalam
kegiatan operasional
BSM.
5. BSM telah
menyampaikan laporan perubahan kepada BI
secara tepat waktu.
6. BSM telah melaporkan struktur kelompok usaha
yang terkait
dengan BSM termasuk badan
hukum pemilik BSM sampai dengan ultimate
shareholder
kepada Bank Indonesia 1 tahun
sekali untuk posisi akhir tahun dan setiap terdapat
perubahan
struktur kelompok usaha yang
menyebabkan perubahan pengendali BSM.