Pilihan Kata Pengertian Ato

Dalam bahasa Jepang, sinonim dikenal dengan istilah ruigigo「類義語」. Menurut Sutedi 2003:115, perbedaan dari dua kata atau lebih yang memiliki relasi atau hubungan kesinoniman ruigi kankei「類義関係」dapat ditemukan dengan cara melakukan analisis terhadap nuansa makna dari setiap kata tersebut. Misalnya pada kata agaru dan noboru yang kedua-duanya berarti ‘naik’, dapat ditemukan perbedaannya sebagai berikut : のぼる:下から上へ或経路に焦点を合わせて Noboru: Shita kara ue e wakukeiro ni shouten o awasete idou suru 移動する Noboru: berpindah dari bawah ke atas dengan fokus jalan yang dilalui あがる:下から上へ到達点に焦点を合わせて Agaru :: Shita kara ue e toutatsuten ni shouten o awasete idou suru 移動する Agaru : berpindah dari bawah ke atas dengan fokus tempat tujuan Jadi, perbedaan verba agaru dan noboru terletak pada fokus gerak tersebut. Verba agaru menekankan pada tempat tujuan dalam arti tibanya di tempat tujuan tersebut hasil, sedangkan noboru menekankan pada jalan yang dilalui dari gerak tersebut proses.

2.4.3 Pilihan Kata

Kata-kata yang bersinonim ada yang dapat saling menggantikan ada pula yang tidak. Karena itu, kita harus memilihnya secara tepat dan seksama untuk menghindari kerancuan dalam menginterpretasikan maknanya. Hal ini berkaitan dengan pilihan kata atau diksi. Dalam bahasa Indonesia, kata diksi berasal dari kata dictionary bahasa Inggris yang kata dasarnya diction yang berarti perihal Universitas Sumatera Utara pemilihan kata. Menurut Websters dalam Bagus 2009:7, diction diuraikan sebagai choice of words esp with regard to correctness, clearness, or effectiveness. Jadi, diksi membahas penggunaan kata terutama pada soal kebenaran, kejelasan, dan keefektifan. Sedangkan menurut Keraf 2006:24 pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa- nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai cocok dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar. Diksi atau pilihan kata harus berdasarkan tiga tolak ukur, yaitu ketepatan, kebenaran, dan kelaziman. Kata yang tepat adalah kata yang mempunyai makna yang dapat mengungkapkan gagasan secara cermat sesuai dengan gagasan pemakai bahasa. Kata yang benar adalah kata yang diucapkan atau ditulis sesuai dengan bentuk yang benar, yaitu sesuai dengan kaidah kebahasaan. Kata yang lazim berarti bahwa kata yang dipakai adalah dalam bentuk yang sudah dibiasakan dan bukan merupakan bentuk yang dibuat-buat. Berdasarkan konsep dari pilhan kata di atas, kata yang maknanya hampir sama atau yang disebut sinonim harus dapat dipilih dengan tepat sesuai dengan situasi dan konteks kalimatnya, agar gagasan yang terkandung di dalam makna kata tersebut dapat tersampaikan dengan baik. Universitas Sumatera Utara

BAB III ANALISIS MAKNA KATA MOU DAN ATO DALAM KALIMAT BAHASA

JEPANG Sebelumnya pada bab II telah dijelaskan bahwa mou dan ato merupakan bagian dari kelas kata fukushi. Namun, kedua kata tersebut bisa digolongkan juga ke dalam kelas kata rentaishi sesuai letaknya di dalam kalimat. Oleh karena itu, pada baba III ini penulis akan mencoba menganalisis nuansa makna dari kedua kata tersebut dalam kalimat bahasa Jepang yang diambil dari majalah Nipponia, Nyuusu Ga Wakaru dan buku Nihongo So-Matome N2 Reading Comprehension berdasarkan teori yang dikemukakan oleh beberapa pakar linguistik. 3.1 Perbedaan Makna Mou dan Ato ditinjau dari Letak dalam Kalimat Cuplikan 1 : New’s がわかる2月号 2007, halaman 34 リハビリを無理強いすることはありません。体調がよさそうなときは「も う Rihabiri wo murijii suru koto wa arimasen. Taichou ga yosasou na toki wa mou sukoshi yatte miyou to koe gakemasu shi, netsu ga attari, kibun ga notte inakattari suru toki wa hayame ni kiri ageru koto mo arimasu. 少しやってみよう」と声掛けますし、熱があったり、気分が乗っていな かったりするときは早めに切り上げることもあります。 “Tidak ada hal memaksakan rehabili pasien rehabilitas. Ketika kondisi badan terlihat baik, menyerukan “ayo kerjakan sedikit lagi”. Selain itu ketika demam atau tidak berminat, ada kalanya ingin segera menyudahinya”. Universitas Sumatera Utara