rivalnya. Perusahaan harus benar-benar unik pada sesuatu atau dirasakan unik seandainya ingin mengharapkan harga premi. Namun, sebagai kontras dengan
keunggulan biaya mungkin ada lebih dari satu strategi diferensiasi yang berhasil dalam suatu industri jika ada beberapa atribut yang dipandang
penting oleh pembeli. Seberapa jauh para pesaing dalam sebuah industri dapat melakukan diferensiasi antara satu sama lainnya juga merupakan salah satu
unsur penting dalam struktur industri. Perusahaan melakukan diferensiasi terhadap para pesaingnya bilamana dia berhasil menampilkan keunikan yang
di nilai penting oleh pembeli, selain dari sekedar penawaran harga rendah. Diferensiasi memungkinkan perusahaan untuk menwarkan dengan harga
tinggi harga premi menjual produknya semakin banyak pada harga tertentu, atau memperoleh sejumlah manfaat yang setara.
Faktor lain yang membantu diferensiasi dapat diperoleh dari cakupan bersaing yang luas, antara lain
12
: a.
Kemampuan melayani kebutuhan pembeli dimana saja b.
Kesederhanaan pemeliharaan bagi pembeli jika suku cadang dan falsafah desain yang sama di pakai bagi lini yang luas.
c. Kesamaan tempat yang dapat dituju oleh pembeli untuk melakukan
pembelian d.
Kesamaan tempat bagi pelayanan pelanggan e.
Keunggulan kompatibilitas dibandingkan dengan produk lain.
12
Michael E Porter , “Keunggulan bersaing, Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja
Unggul” Jakarta:1994 hal: 117
3. Fokus. Strategi ini sangat berbeda dengan startegi-strategi lain karena
menekankan pilihan akan cakupan bersaing yang sempit dalam suatu industri. Penganut strategi ini memilih suatu segmen atau kelompok segmen dalam
industri bersangkutan dan menyesuaiakan strateginya untuk melayani mereka dengan mengesampingkan yang lain. Dengan mengoptimumkan strateginya
untuk segmen sasaran, penganut startegi fokus berusaha mencapai keunggulan bersaing didalam segmen sasaran walaupun tidak memiliki keunggulan
bersaing secara keseluruhan. Strategi fokus memiliki dua varian.Dalam fokus biaya perusahaan
mengusahakan keunggulan biaya dalam segmen sasarannya, sementara dalam fokus diferensiasi
perusahaan mengusahakan diferensiasi dalam segmen sasarannya.
C. Pengertian Franchise
Franchise sendiri berasala dari bahasa latin yaitu francorum rex yang artinya “bebas dari ikatan”, yang mengacu pada kebebasan untuk memiliki hak usaha. Sedangkan
pengertian franchise berasal dari perancis abad pertengahan, diambil dari kata “franc” bebas atau “francher” membebaskan yang secara umum diartikan sebagai
pemberian hak istimewa. Oleh sebab itu pengertian franchise diinterpretasikan sebagai pembabasan dari pembatasan tertentu atau kemungkinan untuk melaksanakn
tindakan tertentu, yang untuk orang lain dilarang.
13
Sedangkan dalam dunia bisnis, setiap negara memiliki definisi tersendiri tentang waralaba. Menurut versi pemerintah
13
Adrian Sutedi, Hukum Waralaba Bogor: Ghalia Indonesia, 2008, h: 6
Indonesia yang tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan No.122006 “Waralaba Franchise adalah perikatan antara pemberi waralaba dengan penerima
waralaba dimana penerima waralaba diberikan hak untuk menjalankan usaha dengan memanfaatkan danatau menggunakan hak kekayaan intelektual atau penemuan atau
ciri khas usaha yang dimiliki pemberi waralaba dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pemberi waralaba dengan sejumlah kewajiban
menyediakan dukungan konsultasi operasional yang berkesinambungan oleh pemberi waralaba kepada penerima waralaba.
Waralaba adalah bentuk jaringan bisnis yang terdiri dari banyak pengusaha yang bekerja bersama dengan sistem yang sama. Awalnya, bisnis terwaralaba yang
baru berdiri memiliki nilai yang tidak terlalu tinggi. Hingga ia memiliki semakin banyak jaringan waralaba diberbagai tempat. Karenanya, dalam bisnis waralaba kata
jaringan menempati kedudukan yang sangat penting.
14
Menurut PP 16 tahun 1997 Waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak di berikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan
intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan pihak lain tersebut, dalam rangka
penyediaan atau penjualan barang dan atau jasa.
15
14
Kuswara, Mengenal MLM Syariah Dari Halal-Haram, Kiat berwirausaha, sampai dengan pengelolaannya
. Jakarta, cet, pertama April 2005 hal. 8-9
15
Habib Nazir, Muhammad Hasanuddin. Ensiklopedia Ekonomi dan Perbankan Syariah. Bandung: kaki langit hal. 592
Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan Waralaba ialah Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir,
dimana pemilik merek franchisor memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang
telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.
16
Di Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaran bermotor melalui pemberian lisensi.
Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian plus, yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga
memiliki hak untuk untuk memproduksi produknya
17
.agar waralaba dapat berkembang dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus dimilki satu teritori
adalah kepastian hukum yang mengikat bagi franchisor maupun franchisee.tonggak kepastian hukum akan format waralaba di Indonesia dimulai pada tanggal 18 juni
1997, yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah PP RI No.16 Tahun 1997 tentang Waralaba. PP No. 16 tahun 1997 tentang waralaba ini telah dicabut dan
diganti dengan PP No.42 tahun 2007 tentang waralaba. Selanjutnya ketentuan- ketentuan lain yang mendukung kepastian hukum dalam format bisnis waralaba
adalah sebagai berikut
18
: 1.
Keputusan Menteri
Perindustrian dan
Perdagangan RI
No. 259MPPKEP71997. Tanggal 30 Juli 1997 tentang Ketentuan Tata Cara
Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.
16
Wikipedia, Artikel diakses pada 9 April 2010 dari http:id.wikipedia.orgwikiWaralaba
17
http:smfranchise.comfranchiseartiwaralaba.html , artikel di akses tgl 9 april 2011
18
http:www.smfranchise.comlegal waralaba.htmlartikel diakses tgl 9 april 2011