Perilaku Menyuntik NAPZA Perilaku Seks Berisiko

Layanan Jarum Suntik Steril LJSS. Saat ini Layanan Jarum Suntik Steril relatif mudah di akses penasun. Akses layanan dapat diperoleh di LSM, petugas penjangkau dan beberapa Puskesmas di Jakarta. Dilaporkan bahwa program Layanan Jarum Suntik Steril LJSS sudah banyak dimanfaatkan oleh pengkonsumsi NAPZA. Sebanyak 72 pengkonsumsi NAPZA dilaporkan aktif mengakses Layanan Jarum Suntik Steril. 27 Pada penelitian ini sekitar 57,4 memakai jarum suntik tidak bergantian, dan 68,1 mencuci jarum setelah dipakai oleh penasun lain. Ada beberapa penasun yang menggunakan air pemutih 44,7 sebagai air untuk mencuci jarum suntik setelah pemakaian. Kandungan air pemutih tersebut sodium hipoklorit NaClO suatu bahan kimia yang bisa menonaktifkan virus dengan kadar 52,5 ppm. 28 WHO merekomendasikan untuk pencucian jarum suntik dengan menggunakan klorin 5000 untuk mematikan semua jenis patogen. 29

4.2.3. Perilaku Seks Berisiko.

Seluruh responden pernah melakukan hubungan seksual, dengan hubungan terbanyak adalah jenis vaginal 48,9. Responden sebagian besar mengaku tidak menggunakan kondom dalam berhubungan seks 68,1 dan sebagian besar responden melakukan hubungan seks dengan pekerja seks 87,2. Menurut kajian yang dilakukan oleh UNICEF Indonesia bahwa pengetahuan orang muda tentang HIV telah mengalami peningkatan, tetapi masih terbatas dan pengetahuan orang muda belum memadai untuk menjamin perilaku yang aman. Penggunaan kondom saat berhubungan seksual dapat menghambat transmisi HIV dari host yang positif HIV ke host yang belum terinfeksi HIV. 30 Sedangkan studi lain pada risiko hubungan seks melalui anal, diperoleh bahwa seks melalui anal tanpa pelindung kondom memiliki peluang 30 kali lebih beresiko tertular HIV dibandingkan dengan seks melalui vaginal tanpa pelindung. Selain itu, orang yang melakukan seks anal tanpa kondom berisiko untuk terjangkit gonore anal, klamidia, dan kanker anal karena HPV. Berbeda dengan jaringan di vagina dan mulut, jaringan di anal sangat rapuh, membuat seks anal jauh lebih berisiko untuk transmisi HIV dan infeksi menular seksual lainnya IMS. 31