5 vertigo, masuk angin, diare, perut kembung, muntah-muntah, susah buang
air besar, asma, sariawan, peluruh keringat diaforetik, peluruh kentut karminatif, meningkatkan nafsu makan dan menghilangkan sakit.Siamala
Munusamy, 2012. Sinamaldehida merupakan senyawa yang memiliki gugus fungsi
aldehida dan alkena terkonjugasi cincin benzen. Sinamaldehida memiliki 2 bentuk konformasi yaitu trans-sinamaldehida dan cis sinamaldehida.
Kelimpahan relatif dari cis-sinamaldehida sebesar 22 dan trans- sinamaldehida sebesar 78. Secara umum struktur dari sinamaldehida dapat
dilihat dalam Gambar 2.
Gambar 2. Struktur Sinamaldehida
2. Senyawa Benzoil Klorida
Benzoil klorida dengan rumus molekul C
6
H
5
COCl merupakan salah satu senyawa turunan asam benzoat. Gugus OH pada asam benzoat diganti
dengan halida Cl asil klorida. Asil klorida merupakan senyawa yang paling reaktif diantara senyawa turunan asam karboksilat lainnya Riswiyanto, 2009:
294. Gambar 3 berikut ini adalah struktur benzoil klorida.
Gambar 3. Struktur Benzoil Klorida Benzoil klorida merupakan salah satu golongan asil halida. Asil
halida merupakan senyawa yang paling reaktif dan senyawa ini dapat bereaksi dengan bermacam-macam nukleofil Sabirin Matsjeh, et. al, 1993:
430. Reaksi dengan asil halida biasanya tidak memerlukan katalis. Reaksi pada asil halida melalui subtitusi asil nukleofilik yang terdiri dari dua tahap
6 yaitu adisi nukelofilik pada gugus karbonil kemudian diikuti eliminasi pada
ion klorida Fessenden dan Fessenden, 1998: 641. Gambar 4 berikut menggambarkan mekanisme reaksi subtitusi nukleofilik asil halida
R C
O X
+ Nu O
C Nu
X R
R C
O Nu
+ X
: ..
: : ..
: ..
: -
Gambar 4. Mekanisme Reaksi Subtitusi Nukelofilik Asil Halida
Sifat fisika dan kimia benzoil klorida adalah sebagai berikut MSDS Sigma Aldrich Merck Millipore :
Bentuk : Cair
Berat molekul : 140,57 gmol
Titik didih : 197,2
o
C 387
o
F Titik beku
: -1
o
C 30,2
o
F Tekanan uap
: 0,1 kPa pada20
o
C Titik leleh
: -0,6
o
C Kelarutan dalam air
: 20
o
C penguraian Densitas
: 1,21 gcm3 20
o
C
3. Reaksi Reduksi
Reduksi senyawa organik umumnya berkaitan dengan bertambahnya hidrogen atau berkurangnya oksigen Solomons, 1988: 683. Reaksi reduksi
berlangsung dengan penurunan tingkat bilangan oksidasi dan penangkapan elektron. Proses reduksi didefinisikan sebagai konversi suatu atom dari
tingkatan oksidasi yang lebih tinggi ke tingkatan oksidasi yang lebih rendah Sastrohamidjojo, 2009: 122. Reduksi senyawa aldehida melalui hidrogenasi
katalitik atau dengan hidrida logam akan meghasilkan alkohol primer, sedangkan reduksi keton akan menghasilkan alkohol sekunder. Alkohol
tersier tidak dapat dibuat dengan cara ini Sabirin Matsjeh, et. al., 1993: 352.