Langkah Kebijakan .1 Negara 10 Penelantaran Kerangka Bangunan dan Material Lain

76 10.2.2 Dalam rangka membantu pengambilan keputusan mengenai alokasi dan pemanfaatan sumber daya pesisir, negara harus menggiatkan pengkajian dari masing-masing nilai dengan memperhatikan faktor ekonomi, sosial dan budaya. 10.2.3 Dalam menetapkan kebijakan bagi pengelolaan kawasan pesisir, negara harus sepatutnya memperhatikan resiko dan ketidakpastian. 10.2.4 Negara –negara, sesuai dengan kapasitas mereka harus menetapkan atau menggiatkan pembentukan sistem untuk memantau lingkungan pesisir sebagai bagian dari proses pengelolaan pesisir dengan menggunakan parameter fisik, kimia, biologi, ekonomi dan sosial. 10.2.5 Negara –negara harus menggiatkan penelitian multi disiplin dalam menopang pengelolaan kawasan pesisir, teristimewa mengenai aspek lingkungan, biologi, ekonomi, sosial, hukum dan kelembagaan.

10.3 Kerjasama Regional

10.3.1 Negara –negara dengan kawasan pesisir bertetangga harus bekerjasama satu dengan lainnya untuk memberi kemudahan penggunaan yang berkelanjutan dari sumber daya pesisir dan konservasi lingkungannya. 10.3.2 Dalam hal kegiatan yang mungkin mempunyai pengaruh lingkungan lintas batas yang merugikan kawasan pesisir, negara harus : 77  Menyediakan informasi yang tepat waktu dan bila mungkin, pemberitahuan sebelumnya kepada negara yang secara potensial terkena pengaruh.  Berkonsultasi dengan negara tersebut sedini mungkin. 10.3.3 Negara –negara harus bekerjasama pada tingkat subregional dan regional dalam rangka meningkatkan pengelolaan kawasan pesisir.

10.4 Pelaksanaan

10.4.1 Negara –negara harus menetapkan mekanisme kerjasama dan koordinasi diantara otoritas nasional yang terlibat dalam perencanaan, pembangunan, konservasi, dan pengelolaan kawasan pesisir. 10.4.2 Negara –negara harus menjamin bahwa otoritas atau otoritas- otoritas yang mewakili sektor perikanan dalam proses pengelolaan pesisir mempunyai kapasitas teknis dan sumber pembiayaan yang memadai.