Jenis Penelitian Definisi Operasional

43

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kuantitatif. Sugiyono 2010:7-8 menyatakan bahwa metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatifstatistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan Filsafat positivisme memandang bahwa fenomena tersebut terukur, konkrit, teramati, dapat diklasifikasikan dan memiliki hubungan gejala sebab akibat, seperti yang dibahas dalam penelitian ini yaitu hubungan antara pemberian remunerasi dan pelaksanaan layanan unggulan. Dalam penelitian kuantitatif peneliti harus bersifat objektif, yaitu memaparkan data sesuai dengan keadaan objek yang sebenarnya atau bukan berdasarkan persepsi pribadinya. Dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data pada sampel yang dianggap dapat mewakili populasi yang ada, melalui jawaban responden atas kuesioner yang diberikan untuk mendapatkan informasi tentang pelaksanaan layanan unggulan pada KPP Pratama Medan Kota sebelum dan setelah adanya remunerasi. Data pada kuesioner tersebut diberikan nilai dengan menggunakan skala likert agar dapat diolah dan digunakan secara statistik. Menurut Nur Indriantoro 2013:104 “skala likert merupakan metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu”. Dari perhitungan statistik tersebut Universitas Sumatera Utara 44 kemudian dilakukan penafsiran untuk menemukan hukum-hukum atas kenyataan yang ada, untuk mengetahui pengaruh remunerasi terhadap pelaksanaan layanan unggulan di KPP Pratama Medan Kota. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan oleh penulis di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota Kanwil DJP Sumatera Utara I, yang terletak di Gedung Keuangan Negara Unit I Jalan Diponegoro No. 30 A Medan, Sumatera Utara.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh penulis sejak awal bulan Mei 2013 sampai dengan Agustus 2013.

3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi variabel secara operasional, secara riil, secara nyata, dan secara praktik yang didasarkan atas sifat-sifat objek yang dapat diamati dalam lingkup penelitian. Menurut Sugiyono 1999:32 “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”. Penetapan definisi operasional diperlukan untuk menjaga kesamaan persepsi antara penulis dengan pembaca sehingga tidak terjadi perbedaan atau kesalahan dalam penafsiran. Adapun definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian ini adalah : Universitas Sumatera Utara 45

1. Remunerasi

Menurut Indriantoro 2013:63 “variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain”. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen adalah penerapan sistem Remunerasi yang ada di Direktorat Jenderal Pajak. Variabel independen remunerasi dalam penelitian ini bersifat kategori atau skala non-metrik yang terdiri dari kategori sebelum dan setelah remunerasi diberikan bagi pegawai pajak. Dalam penelitian ini, pemisahan kategori sebelum dan setelah remunerasi digunakan sebagai alat untuk mengukur kualitas pelaksanaan layanan unggulan bidang perpajakan sebelum dan setelah adanya perlakuan tersebut, sehingga dapat di uji apakah remunerasi tersebut memiliki pengaruh positif terhadap kualitas pelaksanaan layanan unggulan bidang perpajakan atau tidak.

2. Pelaksanaan Layanan Unggulan Bidang Perpajakan

Menurut Indriantoro 2013:63 “variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen”. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah pelaksanaan layanan unggulan di bidang perpajakan. Variabel tersebut kemudian dijabarkan menjadi dua bagian, yaitu pelaksanaan layanan unggulan bidang perpajakan sebelum adanya perlakuan remunerasi dan pelaksanaan layanan unggulan bidang perpajakan setelah adanya remunerasi. Variabel tersebut diukur dengan menggunakan prinsip dasar dari pelaksanaan pelayanan sebagaimana diungkapkan Zeithaml,dkk yang dikenal dengan metode SERVQUAL terdiri atas reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangibles yang dijabarkan melalui Universitas Sumatera Utara