2.1.9. Gambaran Pengetahuan Pasien Hipertensi tentang Faktor Risiko Hipertensi
Manusia adalah makhluk berpikir yang selalu ingin tahu tentang sesuatu.Rasa ingin tahu mendorong manusia mengemukakan pertanyaan.Bertanya
tentang dirinya, lingkungan disekelilingnya, ataupun berbagai peristiwa yang terjadi di sekitarnya.Dengan bertanya itu manusia mengumpulkan segala sesuatu
yang diketahuinya. Begutulah cara manusia mengumpulkan pengetahuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengetahuan adalah produk dari tahu, yakni
mengerti sesudah melihat, menyaksikan, dan mengalami Jalaluddin, 2013. Manusia memperoleh pengetahuan melalui berbagai cara. Jika hanya
sekedar ingin tahu tentang sesuatu cukup dengan menggunakan pertanyaan secara sederhana.Pengetahuan itu diperoleh melalui pengalaman yang berulang-ulang
terhadap suatu peristiwa atau kejadian. Proses memperoleh pengetahuan ini terkesan sangat sederhana, dimulai dari pengamatan terhadap gejala alam ataupun
peristiwa yang terjadi di sekitar. Kemudian dicari hubungan sebab akibat, lalu diambil kesimpulan.Tanpa dilakukan analisis dan pengujian lebih lanjut
berdasarkan prosedur keilmuan.Oleh karena itu, kesimpulan yang diambil dapat bersifat kebetulan atau kebenaran yang berlaku sesaat. Fenomena dan peristiwa
yang sama suatu saat bisa benar, tetapi di tempat lain hasilnya berbeda. Hasil kesimpulan sulit dipertanggungjawabkan kebenarannya secara empiris
Jalaluddin, 2013. Perubahan perilaku subjek dimulai dari subjek mengenal dan mengetahui
tentang bahaya faktor risiko hipertensi terhadap kasehatan terlebih dahulu
Universitas Sumatera Utara
Awareness, selanjutnya subjek mulai tertarik dengan gaya hidup yang tidak sehat yang berhubungan dengan faktor risiko hipertensi Interest, setelah itu
subjek mulai menimbang keuntungan dan kerugian dari gaya hidup tidak sehat yang berhubungan dengan faktor risiko hipertensi terhadap dirinya Evaluation,
kemudian subjek mulai mencoba berperilaku yang berhubungan dengan faktor risiko hipertensi Trial, dan akhirnya subjek telah berperilaku baru berupa gaya
hidup tidak sehat yang berhubungan dengan faktor risiko hipertensi dan telah disesuaikan dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya Adoption
Notoatmodjo 2007. Pasien hipertensi adalah orang-orang yang mengalami hipertensi atau
orang-orang yang mengalami peningkatan tekanan darah sistolik dengan konsistensi di atas 14090 mmHg Bareadero,Dayrit,Siswandi,
2008.Pengetahuan pasien hipertensi tentang faktor risiko hipertensi umumnya rendah.Hal ini ini dibuktikan sebagian besar pasien hipertensi tidak dapat
mengingat secara rinci bahaya faktor risiko hipertensi terhadap tubuh Hayens, Leenen, Soetrisno, 2003.
Pasien hipertensi yang mengerti akan bahaya faktor risiko hipertensi meremehkan dampak buruknya terhadap kesehatan dan cenderung kurang
menyadari akan bahayanya tersebut. Pemahaman menyeluruh akan bahaya faktor risiko hipertensi merupakan faktor penting yang memotivasi pasien hipertensi
untuk melaksanakan gaya hidup sehat agar terhindar dari penyakit hipertensi atau penyakit darah tinggi Hayens, Leenen, Soetrisno, 2003.
Universitas Sumatera Utara
Orang yang menderita hipertensi cenderung berhubungan dengan faktor risiko hipertensi, seperti berusia 30-40 tahun ke atas, jenis kelamin pria, faktor
keturunan faktor genetik, obesitas, alkohol, serum lipid, diet, kegiatan fisik minimal, faktor lingkungan, faktor psikososial, merokok, minum obat anti hamil,
dan mengalami diabetes mellitus Irawan Mulyadi, 1998.
2.2.Faktor Risiko 2.2.1. Defenisi Faktor Risiko
Menurut Bustan 1997 faktor risiko adalah karakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada penyakit yang diderita individu yang mana secara statistik
berhubungan dengan peningkatan kejadian kasus baru berikutnya beberapa induvidu lain pada suatu kelompok masyarakat.
2.2.2. Jenis-Jenis Faktor Risiko Menurut Bustan 1997 jenis-jenis faktor risiko ada dua yaitu: