Dharma Bakti demi kejayaan bangsa dan negara menurut bidangnya masing-masing, sehingga otomatis kegiatan IPTR menjadi berkurang.
Periode 19591960 yang menjadi Ketua Umumnya adalah A. Hamid MS, pada masa jabatannya IPTR lebih menekankan ke dalam koordinasi sesama anggota dalam organisasi
IPTR. Di periode inilah gedung semi permanen kantor IPTR dijalan Amaliun No. 25 mulai direnovasi.
Periode tahun 19601961 adalah fase kelanjutan dari periode sebelumnya, tetapi terdapat tambahan kegiatan-kegiatan yang lebih terfokus seperti kegiatan olahraga
perpustakaan dan kesenian.
3.2 Periode Kepemimpinan IPTR dari Tahun 1960 Sampai Dengan Tahun 1980
Periode 19611962 IPTR kembali dipimpin oleh Zainuddin yusuf, pada fase ini lebih menggiatkan kepentingan-kepentingan pribadi di dalam tugasnya masing-masing baik di
bidang pelajar maupun di bidang kemahasiswaan. Tahun 19621963 Ketua Umum IPTR dijabat oleh M. Thaib Thahir, kegiatan organisasi
IPTR lebih ditonjolkan untuk berkomunikasi kepada organisasi-organisasi lain. Periode 19631964 jabatan Ketua Umum masih berada ditangan M. Thaib Thahir
sebagai lanjutan dari periode sebelumnya tetapi lebih mementingkan konsolidasi internal IPTR, terlebih dalam penyempurnakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sesuai dengan
kehendak zaman. Pada periode ini mulai dicoba untuk menambah masa periode kepengurusan menjadi 2 tahun. Periode ini juga mahasiswa IPTR melakukan study tour ke daerah Aceh.
Memasuki tahun 19641965 IPTR dipimpin oleh T. A. Rahman, pada periode ini IPTR melanjutkan program kerja pada periode yang lalu. Pada periode ini terjadi gesekan-gesekan
Universitas Sumatera Utara
antara anggota IPTR. Hal ini disebabkan karena pada tahun 1965 banyak sekali ideologi- ideologi yang berkembang di Kota Medan.
Pada masa kepemimpinan A. Hamid yaitu Tahun 19651966 terjadi peristiwa besar yakni pemberontakan PKI atau yang lebih dikenal dengan peristiwa G30SPKI di Indonesia.
Akibat dari pemberontakan ini tujuh orang perwira TNI gugur. Peristiwa ini menjadi momentum bagi berbagai organisasi yang selama ini telah mencurigai PKI untuk segera
menghancurkan PKI, salah satunya IPTR. IPTR kemudian bersama-sama dengan organisasi lain melancarkan aksi penghancuran basis-basis PKI beserta sayap-sayap partai tersebut. Dalam
hal ini menurut Usman Pelly IPTR lah organisasi yang menjadi penggerak dalam aksi penghancuran PKI.
52
Bahkan IPTR sempat membakar kantor SOBSI Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia sayap dari PKI yang letaknya dekat kantor Alwasliyah. Dalam peristiwa itu
ketua SOBSI yaitu Zakir Sobo tewas.
53
Memasuki kepengurusan tahun 19661967 kepemimpinan IPTR dipegang oleh Aboe Bakar Oemar, kegiatan IPTR masih terkait masalah konsolidasi internal organisasi setelah
terjadinya penghancuran terhadap G30SPKI hampir diseluruh Indonesia. Keadaan Indonesia pun mulai baik di pusat maupun daerah masih sama-sama belum kondusif.
Usman Hasan memimpin IPTR dari tahun 1967 samapai dengan tahun 1978, dimana pada tahun 1968 para alumni dari IPTR beserta beberapa tokoh Aceh lainnya membentuk Aceh
52
Wawancara, dengan Usman Pelly, Medan, 19 Sptember 2013.
53
Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia SOBSI adalah federasi
serikat buruh
permanen yang pertama kali dibentuk di
Indonesia
.Didirikan pada
29 November 1946
, SOBSI terlibat aktif dalam
revolusi kemerdekaan Indonesia
dan merupakan serikat buruh terbesar di Indonesia.Organisasi ini terkait erat dengan
Partai Komunis Indonesia
, dan keberadaannya menjadi terlarang setelah masa
Orde Baru
.
Universitas Sumatera Utara
Sepakat. Mulai dari tahun 1970 sampai dengan tahun 1978 tidak terjadi regenerasi kepemimpinan dalam IPTR karena Usman Hasan memimpin IPTR lebih dari 10 tahun.
Pada tahun 1978 mulai terjadi pergantian kepengurusan di IPTR yakni dengan terpilihnya T. Syaifuddin sebagai ketua umum IPTR yang baru. dr. T. Syaifuddin menjabat
sebagai ketua umum IPTR sampai dengan tahun 1984.
3.3 Periode 1980-2000 Sebagai Tahun Kevakuman Bagi Kegiatan IPTR