hidup yang kurang yaitu sebanyak 25 responden atau 48.1, secara umum responden yang kurang sehat akan mempengaruhi kemampuannya dalam
melakukan perawatan diri. Menurut Issa BA dan O Baiyewu 2006 hasil penelitian dari 251 pasien DM yang diteliti di rumah sakit pendidikan Nigerian
untuk kesehatan fisik ada 41 16.3 pasien memiliki kualitas hidup yang baik, 171 68.1 pasien memiliki kualitas hidup cukup dan 39 15.5 pasien
memiliki kualitas hidup buruk didukung dengan adanya penyakit komplikasi seperti hipertensi, katarak, obesitas, gangguan fungsi seksual dan rendahnya
penghasilan.
5. Vitalitas
Hasil penelitian yang dilakukan vitalitas tubuh pada 37 responden DM didapat mean 46.22 dalam rentang skor 0-100 dan dilihat dari 4 pertanyaan yang
nilai frekuensi tertinggi didapat pada pertanyaan yang nomor 29 yaitu 14 responden 37.8 menjawab kadang-kadang responden merasa keletihan.
Menurut Kurniawan dkk 2008 dari 50 pasien yang menderita DM mean 3.30 merasa sakit fisik, aktifitas mean 2.94, energi yang cukup mean 2.98, istirahat
mean 2.70 adanya komplikasi menahun dari penderita diabetes mellitus akan membuat penderitanya tidak kurang mampu untuk beraktifitas atau bekerja,
sedangkan nilai terendah didapat pada pertanyaan nomor 27 dimana 17 responden 45.9 menjawab sekali-sekali responden memiliki banyak energi tenaga.
Menurut Haryono 2010 dari 52 responden penelitian didapatkan self care yang baik sebanyak 2 responden atau 3.8, responden yang mampu melakukan
perawatan sendiri dengan baik maka responden tersebut memiliki tenaga yang
Universitas Sumatera Utara
cukup dalam beraktivitas. Menurut penelitian Dawe 1995 dalam Stanley 2007 rentang gerak yang dapat menguatkan otot dan meningkatkan penampilan kognitif
dimana aktivitas lain yang tidak berlebihan bermanfaat bagi lansia dan dapat dimasukkan ke dalam asuhan keperawatan rutin.
6. Fungsi Sosial
Hasil penelitian yang dilakukan fungsi sosial pada 37 responden DM didapat mean 52.7 dalam rentang skor 0-100 dan dilihat dari 2 pernyataan yang
nilai frekuensi tertinggi didapat pada pernyataan yang nomor 20 yaitu 21 responden 56.8 menjawab kesehatan fisik atau masalah emosional agak
mengganggu aktivitas secara normal bersama keluarga, teman-teman, para tetangga dan bersama kelompok masyarakat lainnya. Menurut Kurniawan dkk
2008 dukungan sosial diperoleh mean 3.14, hubungan pribadi mean 3.10, kemampuan bergaul mean 3.82, dimana tingkat dukungan sosial yang cukup
sangat berkaitan dengan keberhasilan peningkatan perilaku kesehatan, seberapa besar dukungan sosial bagi penderita diabetes mellitus dapat dilihat dengan
menggunakan persepsi penderita terhadap dukungan sosial dari keluarga mereka atau kolega. Menurut Yusra 2010 terdapat hubungan antara dukungan keluarga
ditinjau dari empat dimensi emosional, penghargaan, instrumental dan informasi dengan kualitas hidup p value 0.001, α 0.05, dimana ada peningkatan satu satuan
dukungan keluarga maka dapat meningkatkan kualitas hidup sebesar 35 setelah dikontrol oleh pendidikan dan komplikasi DM, sedangkan nilai terendah didapat
pada pertanyaan nomor 32 dimana 18 responden 48.6 menjawab hampir setiap saat kesehatan fisik atau masalah emosional mengganggu aktivitas sosial
Universitas Sumatera Utara
responden. Menurut linda dalam Stanley 2007 perubahan fisik dan sosial yang terjadi bersamaan tidak dapat dipisahkan dengan perubahan psikologis selama
proses penuaan, aspek psikososial dari koping terhadap penyakit kronis seperti DM dapat menunjukkan kebutuhan yang sangat mendesak dari perspektif pasien
sehingga peran keluarga, sahabat, dan orang lain yang menderita penyakit DM akan sangat berguna dalam tindakan keperawatan.
7. Keterbatasan Emosional