Persyaratan Peralatan Kerangka Konsep

r. Tempat Sampah

1 Tempat sampah dibuat dari bahan kedap air, tidak mudah berkarat. Mempunyai tutup dan memakai kantong plastic khusus untuk sisa-sisa bahan makanan dan makanan jadi yang cepat membusuk. 2 Jumlah dan volume tempat sampah disesuaikan dengan produk sampah yang dihasilkan pada setiap tempat kegiatan. 3 Tersedia pada setiap tempatruang yang memproduksi sampah. 4 Sampah harus dibuang dalam waktu 24 jam. 5 Disediakan tempat pengumpul sementara yang terlindung dari serangga,tikus atau hewan lain dan terletak di tempat yang mudah dijangkau oleh kendaraan pengangkut sampah.

s. Persyaratan Peralatan

1 Peralatan tidak rusak ,sompel,retak dan tidak menimbulkan pencemaran terhadap makanan. 2 Permukaan yang kontak langsung dengan makanan harus conus atau tidak ada sudut mati, rata,halus dan mudah dibersihkan. 3 Peralatan harus dalam keaadaan bersih sebelum digunakan,seperti piring,gelas,sendok,garpu,panci dan sebagainya. 4 Peralatan yang kontak langsung dengan makanan yang siap disajikan tidak boleh mengandung angka kuman yang melebihi ambang batas dan tidak boleh mengandung E.coli cm² permukaan alat 5 Cara pencucian peralatan harus memenuhi ketentuan: Universitas Sumatera Utara a. Pencucian peralatan harus menggunakan sabundeterjen,air dingin,air panas sampai bersih. b. Dibebas hamakan sedikitnya dengan larutan kaporit 50 ppm, air panas , dilap dengan kain. 6 Pengeringan peralatan harus memenuhi ketentuan : Peralatan yang sudah didesinfeksi harus ditiriskan pada rak-rak anti karat sampai kering sendiri dengan bantuan sinar matahari atau sinar buatanmesin dan tidak boleh dilap dengan kain. 7 Penyimpanan peralatan harus memenuhi ketentuan : a. Semua peralatan yang kontak dengan makanan harus disimpan dalam keadaan kering dan bersih. b. Cangkir,mangkok gelas dan sejenisnya cara penyimpanannya harus dibalik. c. Rak-rak penyimpanan peralatan dibuat anti karat, rata dan tidak rusak. d. Laci-laci penyimpanan peralatan terpelihara kebersihannya. e. Ruang penyimpanan peralatan tidak lembab, terlindung dari sumber pengotorankontaminasi dan binatang perusak 2.11. Perilaku 2.11.1 Pengertian Perilaku dari pandangan biologis adalah merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu aktivitas dari pada manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, perilaku manusia itu mempunyai bentangan yang sangat luas, mencakup : berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian, dan lain sebagainya. Bahkan kegiatan internal seperti berpikir, persepsi dan emosi juga merupakan perilaku manusia Notoatmodjo, 2003. Universitas Sumatera Utara Menurut Notoatmodjo 2003 yang menutip pendapat Skinner seorang ahli perilaku mengemukakan bahwa perilaku adalah merupakan hasil hubungan antara perangsang, tanggapan dan respon. Menurut Robert Kwick juga menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari. Menurut Ensiklopedi Amerika perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungan. Hal ini berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yang disebut rangsangan Notoatmodjo, 2003.

2.11.2 Jenis-jenis perilaku

1. Perilaku tertutup Covert behavior Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup covert. Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuankesadaran dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. 2. Perilaku terbuka Overt behavior Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek practice, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain Notoatmodjo, 2003. Perilaku penjamah makanan sangatlah perlu diperhatikan mulai dari mempersiapkan, mengolah, menyimpan, mengangkut dan menyajikan makanan. Pengetahuan, sikap, dan perilaku seorang penjamah makanan mempengaruhi kualitas Universitas Sumatera Utara makanan yang dihasilkan. Penjamah makanan juga dapat berperan sebagai penyebar penyakit. Hal ini biasanya terjadi melalui kontak antara penjamah makanan yang menderita penyakit menular dengan konsumen yang sehat, kontaminasi terhadap makanan oleh penjamah makanan yang sakit, serta pengolahan makanan oleh penjamah yang membawa kuman.

2.11.3. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku

1. Keturunan diartikan sebagai pembawa yang merupakan Karunia dari Tuhan Yang Maha Esa. 2. Lingkungan Lingkungan dalam pengertian psikologi adalah segala apa yang berpengaruh pada diri individu dalam berperilaku. 3. Usaha-usaha Memperbaiki Perilaku Negatif Usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi perilaku negative seseorang terutama bagi yang masih belum dewasa dapat diilakukan : a. Peningkatan peranan keluarga terhadap perkembangan dari kecil hingga dewasa. b. Peningkatan status sosial ekonomi keluarga c. Menjaga keutuhan keluarga d. Mempertahankan sikap dan kebiasaan orang tua sesuai dengan norma yang disepakati e. Pendidikan keluarga yang disesuaikan dengan status anak : anak tunggal, anak tiri dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara

2.11.4. Domain Perilaku

Perilaku manusia adalah totalitas penghayatan dan aktivitas seseorang, yang merupakan hasil bersama atau resultan antara berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Dengan perkataan lain perilaku manusia sangatlah kompleks, dan mempunyai bentangan yang sangat luas. Benyamin Bloom 1908 seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku manusia itu kedalam 3 tiga domain, tanah atau kawasan yakni : kognitif Cognitif, efektif Affectif, psikomotor phsychomotor. Dalam perkembangannya, teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yakni : 1. Pengetahuan Pengertian Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan pada suatu objek tertentu. Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya seperti mata, hidung, telinga dan sebagainya Notoatmodjo, 2003. Tingkat pengetahuan terdiri dari yaitu : 1. Tahu Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam tingkat pengetahuan ini adalah mengingat kembali terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Oleh sebab itu “Tahu” ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk mengukur bahwa orang tahu tentang Universitas Sumatera Utara apa yang dipelajari yaitu menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan dan sebagainya. 2. Memahami Memahami diartikan sebagai satu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek dan materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan , meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang di pelajari. 3. Aplikasi Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah di pelajari pada situasi atau kondisi yang rill sebenarnya. 4. Analisis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5. Sintesis Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk melakukan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. 6. Evaluasi Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penelitian atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan cara wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian Universitas Sumatera Utara atau responden kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui dan dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut diatas Notoatmodjo, 2003. 2. Sikap a. Pengertian Sikap adalah merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek Notoatmodjo, 2003. b. Tingkatan sikap Tingkatan sikap terdiri dari : 1. Menerima Menerima diartikan bahwa orang subjek mau dan memperlihatkan stimulus yang diberikan. 2. Merespon Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan menyalesaikan tugas yang diberikan. 3. Menghargai Mengajak orang lain untuk mengaerjakan dan mendiskusikan suatu masalah. 4. Bertanggung jawab Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dipilihnya dan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling penting. 5. Praktek atau tindakan a. Pengertian Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan overt behavior. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata Universitas Sumatera Utara diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. b. Tingkatan tindakanpraktek 1. Persepsi perception Mengenal dan memilih berbagai oobjek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama. 2. Respon terpimpin guided respon Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar, sesuai dengan contoh adalah merupakan praktek tingkat dua. 3. Mekanisme Apabilah seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu merupakan kebiasaan maka sudah mencapai praktek tingkat tiga. 4. Adaptasi Adaptasi adalah praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasikannya sendiri tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut Notoatmodjo, 2003. Universitas Sumatera Utara

2.12. Kerangka Konsep

Kondisi Higiene dan Sanitasi 1. Pemilihan bahan baku makanan 2. Tempat penyipanan bahan baku 3 Pengolahan makanan 4 Penyimpanan makanan jadi 5. Pengangkutan makanan 6 Penyajian makanan Perilaku Petugas Instalasi Gizi 1. Pengetahuan Petugas 2. Sikap Petugas 3. Tindakan Petugas - Memenuhi Syarat Permenkes RI No.1096menkesperVI2011. - Tidak Memenuhi Syarat Permenkes RI No.1096menkesperVI2011 Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif artinya suatu penelitian untuk mempelajari gambaran variabel yang diteliti dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data tentang kondisi higiene dan sanitasi instalasi gizi di RSUD Kota Langsa Tahun 2013. Penelitian dilakukan dengan wawancara menggunakan kuisioner untuk mengetahui kondisi higiene dan sanitasi instalasi gizi di RSUD Kota Langsa, yang berisikan daftar pertanyaan dengan menggunakan chek list untuk mengetahui kondisi higiene dan sanitasi staf instalasi gizi di RSUD Kota Langsa

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di bagian instalasi gizi di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa, dengan alasan bahwa masih ditemukan petugas instalasi gizi yang tidak memakai tutup kepala, sarung tangan, masker dan sebagian ada yang tidak memakai celemek saat bekerja, dan belum pernah dilakukan penelitian sejenis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2013. 3.3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staf instalasi gizi di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa sebanyak 28 orang. Sampel penelitian ini adalah seluruh populasi total sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah populasi staf instalasi gizi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa sebanyak 28 orang. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Kondisi Higiene dan Sanitasi Instalasi Gizi serta Pemeriksaan Escherichia coli pada Peralatan Makan di Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016

20 95 157

Analisis Kondisi Higiene dan Sanitasi Instalasi Gizi serta Pemeriksaan Escherichia coli pada Peralatan Makan di Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016

0 2 17

Analisis Kondisi Higiene dan Sanitasi Instalasi Gizi serta Pemeriksaan Escherichia coli pada Peralatan Makan di Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016

0 0 2

Analisis Kondisi Higiene dan Sanitasi Instalasi Gizi serta Pemeriksaan Escherichia coli pada Peralatan Makan di Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016

0 0 6

Analisis Kondisi Higiene dan Sanitasi Instalasi Gizi serta Pemeriksaan Escherichia coli pada Peralatan Makan di Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016

0 0 36

Analisis Kondisi Higiene dan Sanitasi Instalasi Gizi serta Pemeriksaan Escherichia coli pada Peralatan Makan di Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016

1 3 5

Cover from analisis aplikasi higiene sanitasi makanan di instalasi gizi rumah sakit umum daerah palembang BARI 2009

0 0 4

analisis aplikasi higiene sanitasi makanan di instalasi gizi rumah sakit umum daerah palembang BARI 2009

0 0 11

ANALISIS KONDISI HIGIENE DAN SANITASI STAF INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA LANGSA TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rumah Sakit 2.1.1. Definisi Rumah Sakit - Analisis Higiene dan Sanitasi Staf Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa Tahun 2013

0 0 33