Variabel Dependen Y Variabel Moderating

40 Efek Indonesia. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mendownload melalui situs www.idx.co.id

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi, yaitu dengan mempelajari, mengklasifikasikan, dan menganalisis data sekunder berupa catatan-catatan, laporan keuangan tahunan maupun informasi yang terkait dengan lingkup penelitian ini. Laporan keuangan yang digunakan adalah berupa laporan keuangan tahunan perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2013.

3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen, variabel dependen dan variabel moderating.

3.5.1 Variabel Dependen Y

Variabel dependen adalah variabel yang keberadannya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengungkapan corporate social responsibility, di mana disimbolkan dengan “Y”. Pengungkapan corporate social responsibility CSR adalah pengungkapan informasi yang berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan di dalam laporan tahunan. Pengukuran CSR mengacu pada 32 item pengungkapan yang Universitas Sumatera Utara 41 digunakan oleh Nurlela dan Islahudin 2008. Pengukuran variabel ini dengan indeks pengungkapan sosial, selanjutnya ditulis CSR dengan membandingkan jumlah pengungkapan yang diharapkan. Perhitungan variabel ini dilakukan oleh peneliti dengan mengukur pengungkapan sosial laporan tahunan yang dilakukan dengan pengamatan mengenai ada tidaknya suatu item informasi yang ditentukan dalam laporan tahunan dengan asumsi setiap item CSR dalam instrumen penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan, dan diberi nilai 0 jika tidak diungkapkan. Selanjutnya, skor dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan. Metode pengukuran ini dinamakan checklist data. Rumus untuk perhitungan indeks CSR adalah sebagai berikut: Indeks = n : jumlah skor pengungkapan yang diperoleh k : jumlah skor maksimal Wardani, 2013

3.5.2 Variabel Independen X

Variabel independen X sering disebut sebagai variabel bebas atau variabel predictor. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebaba perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe industri, ukuran dewan komisaris dan profitabilitas. Variabel Universitas Sumatera Utara 42 independen disimbolkan dengan “X1” tipe industri, “X2” ukuran dewan komisaris, “X3” profitabilitas.

3.5.2.1 Tipe Industri

Tipe industri diukur dengan menggunakan variabel dummy, yaitu pemberian skor 1 untuk perusahaan yang termasuk dalam industri high-profile, dan skor 0 untuk perusahaan yang termasuk dalam low-profile. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Robert 1992, perusahaan yang termasuk ke dalam industri high-profile adalah perusahaan perminyakan dan pertambangan, kimia, hutan, kertas, otomotif, penerbangan, agribisnis, tembakau dan rokok, makanan dan minuman, media dan komunikasi, energy listrik, enggenering, kesehatan serta transportasi dan pariwisata. Sedangkan perusahaan yang termasuk ke dalam industri low-profile adalah bangunan, keuangan dan perbankan, supplier peralatan medis, property, retailer, tekstil dan produk tekstil, produk personal, dan produk rumah tangga.

3.5.2.2 Ukuran Dewan Komisaris

Ukuran dewan komisaris dalam penelitian ini searah dengan pendapat Sembiring 2005, yaitu dilihat dari banyaknya jumlah anggota dewan komisaris yang dimiliki perusahaan. Adapun pengukuran jumlah dewan komisaris dalam suatu perusahaan adalah: DK = Total Dewan Komisaris Perusahaan Universitas Sumatera Utara 43

3.5.2.3 Profitabilitas

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Return on Asset ROA karena rasio ini lebih tepat digunakan untuk mengetahui sejauh mana perusahaan menghasilkan laba pada jumlah asset tertentu. Rasio ini juga merupakan rasio terpenting untuk mengetahui profitabilitas suatu perusahaan. ROA merupakan ukuran efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA = �

3.5.3 Variabel Moderating

Variabel moderating merupakan variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel moderating yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepemilikan institusional. Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham perusahaan yang mayoritas dimiliki oleh institusi atau lembaga perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi, asset management dan kepemilikan institusi lain. Tingkat pengungkapan corporate social responsibility yang tinggi akan menarik investor, khususnya investor institusional. KI = ∑ � ∑ x 100 Universitas Sumatera Utara 44 Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel Variabel Definisi Variabel Indikator Skala Pengukuran Tipe Industri X1 Independen Nilai 1 diberikan jika perusahaan termasuk ke dalam kriteria high- profile,dan 0 jika perusahaan termasuk kriteria low-profile Nominal Ukuran Dewan Komisaris X2 Independen Total Dewan Komisaris X 100 Rasio Profitabilitas X3 Independen ROA = L X 100 Rasio Kepemilikan Institusional Z Moderating KI= ∑ I ∑ X 100 Rasio Pengungkapan Corporate Social Responsibility Y Dependen Jumlah skor pengungkapan yang diperolehjumlah skor maksimal X 100 Rasio

3.6 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda.Analisis regresi berganda adalah teknik analisis yang menjelaskan hubungan antara variabel dependen dengan beberapa variasi independen. Sebelum melakukan regresi, peneliti terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik dan statistik deskriptif. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KOMISARIS INDEPENDEN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, LEVERAGE DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

0 27 24

Pengaruh mekanisme corporate governance, ukuran perusahaan dan profitabilitas perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility di dalam laporan sustainability : Studi empiris pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-

0 6 156

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 3 19

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Em

0 4 15

PENDAHULUAN PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 2 8

PENUTUP PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 3 34

Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Dewan Komisaris dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Dewan Komisaris dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur

0 0 8

Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Dewan Komisaris dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

PENGARUH JENIS INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ARTIKEL ILMIAH

0 0 13