4. Tuntutan Pidana
a. Menyatakan terdakwa Mitu Wijaya, telah terbukti bersalah melakukan
tindak pidana “tidak melaporkan adanya tindak pidana narkotika golongan I” sebagaimana yang di dakwakan yaitu melanggar pasal 131 Jo. Pasal 112
Undang-Undang RI nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dalam dakwaan lebih subsidair.
b. Menjatuhkan pidana terhadap tedakwa Mitu Wijawa dengan pidana
penjara selama 1 satu tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan.
c. Menetapkan barang bukti berupa : 1 satu bungkus plalstik tembus
pandang yang berisikan narkotika Janis shabu yang dibalut dengan plastic warna hitam seberat 19,58 Sembilan belas koma lima puluh delapan
gram netto dan 1 satu unit handphone merek nokia tipe 2730 C warna hitam
dengan nomor
simpati 081222724127,
dirampas untuk
dimusnahkan. d.
Menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- seribu rupiah
5. Pertimbangan Hakim
Menimbang, bahwa terdakwa telah didakwa oleh penuntut umum dengan dakwaan lebih subsidair : Pasal 131 jo. Pasal 112 ayat 2 Undang-Undang Nomor
35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang unsur-unsurnya sebagai berikut: 1.
Setiap orang;
Universitas Sumatera Utara
2. Dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana memiliki,
menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman
Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut majelis hakim mempertimbangkan sebagai berikut :
Bahwa unsur pertaman yaitu setiap orang. Setiap orang adalah sebagai subjek hukum yaitu siapa saja yang dapat dimintai kepadanya pertanggung
jawaban atas tindak pidana yang dilakukannya, sesuai dengan surat dakwaan yang telah dibacakan dan berdasarkan keterangan ketiga saksi bahwa terdakwa
pelaku tindak pidana tersebut yang dalam hal ini tidak ada pengecualian terhadap diri terdakwa yang sehat jasmani dan rohaninya, dan tidak ditemukannya alasan
pembenar atau pemaaf terhadap diri terdakwa Mitu Wijaya sehingga kepadanya dapat dimintai pertanggung jawaban pidana sesuai dengan perbuatan yang telah
dilakukannya. Unsur yang kedua adalah Dengan sengaja tidak melaporkan. Terdakwa
Mitu Wijaya telah mengetahui bahwa perbuatan teman terdakwa bernama Rajis DPO telah melanggar hukum yaitu dalam hal melakukan tindak pidana
narkotika, sudah sepantasnya terdakwa Mitu Wijaya melaporkan kepada pihak berwajib ketika teman terdakwa Rajis DPO permisi kepada terdakwa Mitu
Wijaya untuk mengisi pulsa yaitu sebelum terjadi penangkapan sekitar pukul 22.00 Wib dan kesempatan terdakwa Mitu Wijaya untuk melaporkan ada namun
tidak dilakukan oleh terdakwa karena terdakwa mengharapkan upahkeuntungan dari teman tersangka bernama Rajis DPO
Universitas Sumatera Utara
Menimbang, bahwa dalam persidangan, majelis hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai
alasan pembenar
dan atau
alasan pemaaf,
maka terdakwa
harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap terdakwa telah dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan penahanan
tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Majelis Hakim juga memberi pertimbangan hal-hal memberatkan dan hal-
hal bagi diri terdakwa, yakni : Keadaan Memberatkan :
a. Perbuatan terdakwa menghambat program pemerintah dalam memberantas
penyalahgunaan Narkoba Keadaan Meringankan :
a. Terdakwa menyesali perbuatannya dan mengakui perbuatannya secara terus
terang. b.
Terdakwa mengaku belum pernah dihukum. Menimbang, bahwa pidana yang akan dijatuhkan terhadap terdakwa dalam
perkara in casu, bukan dimaksudkan sebagai pembalasan atas tindak pidana yang telah dilakukan terdakwa, melainkan lebih dititik beratkan pada upaya edukasi dan
pembinaan terhadap diri terdakwa agar setelah menjalani pidana dapat kembali kedalam kehidupan masyarakat menjadi manusia yang berperilaku baik
Menimbang, bahwa oleh karena itu, pidana yang akan diterapkan dalam perkara in casu didasarkan keadaan memberatkan dan meringankan tersebut diatas
Universitas Sumatera Utara
sebagai mana dalam amar putusan dan juga berdasarkan dengan rasa keadilan masyarakat.
6. Putusan