Latar Belakang Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Persawahan Menjadi Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Di Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia, alih fungsi lahan pertanian merupakan masalah krusial. Fenomena alih fungsi lahan pertanian merupakan ancaman ketahanan pangan. Alih fungsi lahan pertanian terus terjadi sampai tingkat mencemaskan dan mengganggu. Secara umum, faktor eksternal dan internal mendorong konversi lahan pertanian. Lubis,A,E, 2005. Padi merupakan bahan makanan pokok sebagian besar rakyat Indonesia karena 95 penduduk Indonesia mengkonsumsi beras. Tingginya kebutuhan konsumsi beras disebabkan oleh sebagian besar penduduk Indonesia beranggapan bahwa beras merupakan bahan makanan pokok yang belum dapat digantikan keberadaannya. Apabila kegiatan usahatani dikelola dengan baik dan benar seharusnya petani akan memiliki pendapatan yang cukup tinggi Ashari, 1994. Alih fungsi lahan juga dapat terjadi oleh karena kurangnya insentif pada usahatani lahan sawah yang diduga akan menyebabkan terjadi alih fungsi lahan ke tanaman pertanian lainnya.Permasalahan tersebut diperkirakan akan mengancam kesinambungan produksi beras nasional. Isu alih fungsi lahan sawah perlu mendapat perhatian karena beras merupakan bahan pangan utama. Ketergantungan pada impor beras akan semakin meningkat apabila isu alih fungsi lahan sawah diabaikan. Pasar beras internasional bersifat thin market, artinya ketergantungan terhadap impor sifatnya tidak stabil dan akan menimbulkan kerawanan pangan yang pada gilirannya akan mengancam kestabilan nasional Ilham, dkk, 2003. Lahan sudah menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang kelangsungan kehidupan sejak manusia pertama kali menempati bumi. Lahan berfungsi sebagai tempat 1 Universitas Sumatera Utara manusia beraktivitas untuk mempertahankan eksistensi. Aktivitas yang pertama kali dilakukan adalah pemanfaatan lahan untuk bercocok tanam Iqbal dan Sumaryanto, 2007. Lahan juga dapat dikelola untuk pertanian padi sawah. Untuk keberhasilan produksi pertanian seperti tanaman padi-padian, ketersediaan air sangat penting. Tanpa penyediaan air secara terus-menerus produktivitas sulit ditingkatkan. Secara alamiah ketersediaan air adalah terikat keadaan ruang dan waktu seperti pada musim hujan air dapat melimpah dan bahkan menimbulkan banjir, sedangkan sewaktu musim kemarau sebahagian daerah sangat kekurangan air sehingga tidak dapat ditanami. Oleh karena itu pemerintah membangun berbagai proyek irigasi yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pengairan pertanian juga sekaligus sebagai sarana untuk mencegah adanya banjir. Sebelum adanya irigasi, sistem pertanian yang dikerjakan masyarakat adalah sistem tadah hujan sehingga penanaman padi hanya dapat dilakukan satu kali dalam setahun dan jika banjir datang kegiatan masyarakat maupun ekonomi wilayah itu menjadi terganggu. Sawah digunakan para petani untuk menanam padi yang merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia Akan tetapi sawah di Indonesia terus mengalami penurunan luas lahan yang berdampak pada penurunan produksi padi. Pengalih fungsian lahan pertanian terutama sawah akan menimbulkan dampak yang buruk bagi perekonomian Indonesia. Dimana akibat luas lahan sawah yang semakin sempit yang berdampak pada produksi padi dapat mengancam tingkat ketahanan pangan di Indonesia Anonimus,2006. Penurunan kapasitas produksi beras telah menyebabkan kemampuan negara di dalam penyediaan pangan menurun diakibatkan dari pengalihan fungsi lahan sawah yang berdampak buruk bagi tingkat konsumsi di Indonesia yang makin tinggi. Hal ini di sebabkan menurunnya produktifitas dari lahan di karenakan pengalih fungsian. Hal ini berdampak pada penyediaan pangan. Apa bila proses pengalifungsian lahan sawah tidak Universitas Sumatera Utara di cegah di ramalkan indonesia dapat mengalami krisis pangan yang berkepanjangan. Peramalan ini dapat menjadi nyata apa bila pemerintah tidak mencegah dengan membuat lahan sawah baru untuk mengganti lahan sawah yang telah beralih fungsi Maulana, 2008. Lahan sawah dapat dianggap sebagai barang publik, karena selain memberikan manfaat yang bersifat individual bagi pemiliknya, juga memberikan manfaat yang bersifat sosial. Lahan sawah memiliki fungsi yang sangat luas yang terkait dengan manfaat langsung, manfaat tidak langsung, dan manfaat bawaan. Manfaat langsung berhubungan dengan perihal penyediaan pangan, penyediaan kesempatan kerja, penyediaan sumber pendapatan bagi masyarakat dan daerah, sarana penumbuhan rasa kebersamaan gotong royong, sarana pelestarian kebudayaan tradisional, sarana pencegahan urbanisasi, serta sarana pariwisata. Manfaat tidak langsung terkait dengan fungsinya sebagai salah satu wahana pelestari lingkungan. Manfaat bawaan terkait dengan fungsinya sebagai sarana pendidikan, dan sarana untuk mempertahankan keragaman hayati Rahmanto, dkk, 2002. Kabupaten serdang bedagai merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi tanaman pangan khususnya padi dan palawija di Sumatera Utara. Daerah ini sangat subur dan banyak penduduknya menggantungkan pekerjaannya dari hasil pertanian, sehingga peran sektor ini sangat penting. Sektor pertanian dengan segala kelebihan dan kekurangannya masih menjadi tumpuan masyarakat sebagai mata pencaharian utama dan masih sebagai sektor andalan. Hasil pertanian tanaman pangan merupakan komoditi yang sangat strategis karena menyangkut kebutuhan pokok masyarakat BPS, 2011. Universitas Sumatera Utara Tabel 1.1 Perkembangan Luas Sawah dan Sawit Rakyat Kabupaten Serdang Bedagai Menurut Tahun2009 - 2013 Tahun Padi Sawah Sawit Rakyat Luas ha Produksi ton Luas ha Produksi ton 2009 72.044 347.473 11.865,86 148.815,38 2010 73.534 364.876 12.075,49 149.260,00 2011 63.584 328.344 12.281,74 146.620,00 2012 68.355 369.190 12.485,47 156.720,96 2013 71.748 394.793 12.573,93 160.333,74 Sumber : Serdang Bedagai Dalam Angka, 2014 Dilihat dari Tabel 1.1, luas lahan sawah di Kabupaten Serdang Bedagai pada periode 2009 – 2013 mengalami perkembangan yang fluktatif, dimana pada tahun 2009 luas lahan sawah yakni 72.044 hakemudian turun secara signifikan pada tahun 2011 menjadi 63.584 ha sedangkan luas perkebunan kelapa sawit rakyat semakin bertambah dari tahun 2009 luas kelapa sawit rakyat seluas 11.865,86 ha menjadi 12.573,93 ha Berkurangnya luas panen padi sawah di Kabupaten Serdang Bedagai disebabkan terjadinya alih fungsi lahan dari lahan pertanian pangan ke penggunaan lainnya seperti pemukiman, atau pertanian lainya.

1.2 Identifikasi Masalah