PERBANDINGAN TINGKAT KEUNTUNGAN HARIAN T

PERBANDINGAN TINGKAT KEUNTUNGAN HARIAN, TINGKAT KEUNTUNGAN YANG DIHARAPKAN, VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN, DAN AKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN SAHAM YANG TERDAFTAR DI INDEKS LQ45 ANTARA SEBELUM DENGAN SESUDAH CUM DIVIDEND DATE SKRIPSI OLEH : SAGUNG ANEGSA SAKTI 3111144847 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMAD HUSNI THAMRIN JAKARTA 2014

PERBANDINGAN TINGKAT KEUNTUNGAN HARIAN, TINGKAT KEUNTUNGAN YANG DIHARAPKAN, VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN, DAN AKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN SAHAM YANG TERDAFTAR DI INDEKS LQ45 ANTARA SEBELUM DENGAN SESUDAH CUM DIVIDEND DATE SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat – Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen OLEH : SAGUNG ANEGSA SAKTI 3111144847 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMAD HUSNI THAMRIN JAKARTA 2014

HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS

Skripsi ini yang berjudul Perbandingan Tingkat Keuntungan Harian,

Tingkat Keuntungan yang Diharapkan, Variabilitas Tingkat Keuntungan, dan Aktivitas Volume Perdagangan Saham yang Terdaftar di Indeks LQ45

antara Sebelum dengan Sesudah Cum Dividend Date, adalah benar – benar merupakan hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama

: Sagung Anegsa Sakti

NIM

Pogram Studi : Manajemen

Jakarta, 12 Juni 2014 Penyusun,

Sagung Anegsa Sakti

NIM. 3111144847

UNIVERSITAS MUHAMMAD HUSNI THAMRIN TANDA PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

JUDUL SKRIPSI : PERBANDINGAN TINGKAT KEUNTUNGAN HARIAN, TINGKAT KEUNTUNGAN YANG DIHARAPKAN, VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN, DAN AKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN SAHAM YANG TERDAFTAR DI INDEKS LQ45 ANTARA SEBELUM DENGAN SESUDAH CUM DIVIDEND DATE

DISUSUN OLEH

NAMA

: SAGUNG ANEGSA SAKTI

NIM

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan dalam Ujian Skripsi Universitas Muhammad Husni Thamrin

Jakarta, 12 Juni 2014 Dosen Pembimbing

Pembimbing Materi Pembimbing Teknis

(Dr. Rr Dyah S, S.Sos, SE, MM.) (Drs. Kikin Sadikin, MM.)

Mengetahui : Universitas Muhammad Husni Thamrin Fakultas Ekonomi

Kepala Program Studi Manajemen

(Drs. Kikin Sadikin, MM.)

UNIVERSITAS MUHAMMAD HUSNI THAMRIN TANDA PENGESAHAN TIM PENGUJI

Pada hari ini Rabu, tanggal 2 Juli 2014 telah dilaksanakan ujian skripsi untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan studi jenjang pendidikan Strata Satu (S-1) Program Studi Manajemen Universitas Muhammad Husni Thamrin.

NAMA : SAGUNG ANEGSA SAKTI NIM

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN JUDUL SKRIPSI : PERBANDINGAN TINGKAT KEUNTUNGAN HARIAN, TINGKAT KEUNTUNGAN YANG DIHARAPKAN, VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN, DAN AKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN SAHAM YANG TERDAFTAR DI INDEKS LQ45 ANTARA SEBELUM DENGAN SESUDAH CUM DIVIDEND DATE

Telah dinyatakan LULUS Ujian Skripsi

Jakarta, 2 Juli 2014 Tim Penguji :

Ketua : Suyono Salamun, Ph.D.

Anggota : Drs. R.M. Moenzir, M. Si. ( )

Anggota : Dr. Rr Dyah S, S.Sos, SE, MM. ( )

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Ilmu dapat dipelajari, pengalaman hidup harus dicari, nilai dan aqidah mutlak

dimiliki “ (Drs. Supandi, M.Pd.)

“Kupersembahkan skripsi ini untuk yang sangat kucintai Mama, Papa, Yangti, Yangkung, dan Yunda ”

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun diberikan kekuatan untuk dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammad Husni Thamrin.

Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Irhamsyah Ratu Bagus, MPH. selaku Rektor Universitas MH. Thamrin.

2. DR. Iwan Poncowinoto selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas MH. Thamrin.

3. Suyono Salamun, Ph.D. selaku Direktur Program Universitas MH. Thamrin kampus AKA.

4. Drs. Kikin Sadikin, MM. selaku Ketua Program Studi Universitas MH. Thamrin.

5. Dr. Rr Dyah S, S.Sos, SE, MM. selaku pembimbing materi yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini.

6. Drs. Kikin Sadikin, MM. selaku pembimbing teknis yang telah menyediakan waktu dalam penyusunan skripsi ini.

7. Dosen dan Para Staf Sekretariat Universitas MH. Thamrin Kampus Aka, terima kasih atas bimbingan dan bantuannya selama ini. Maaf tidak dapat disebutkan satu persatu, tetapi tidak mengurangi rasa hormat dan rasa terima kasih penulis.

8. Untuk Keluargaku, (Mama, Papa, Yangti, Yangkung, dan Yunda) terima kasih atas doa, kasih sayang, semangat yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan hingga sarjana.

9. Untuk teman-teman seperjuangan AE C3 yang selalu memberikan canda, tawa serta kebahagiaan yang tak terhenti.

10. Untuk teman-teman angkatan 3 Analis Efek Universitas MH. Thamrin Kampus AKA yang selalu kompak.

11. Untuk para “veteran” STAN yang secara bersama-sama telah memberikan semangat juang untuk bangkit menuju hidup yang lebih baik.

12. Untuk anak-anak murai yang telah memberikan tumpangan selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

13. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih untuk semuanya.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penelitian skripsi ini, karena itu penulis mengharapkan saran, kritik, serta pendapat dari pembaca untuk perbaikan selanjutnya

Jakarta, 12 Juni 2014

Sagung Anegsa Sakti

NIM. 3111144847

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Muhammad Husni Thamrin, saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama

: Sagung Anegsa Sakti

NIM

: 3111144847

Program Studi

: Manajemen

Jenis Karya

: Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Muhammad Husni Thamrin Hak Bebas Royalty Non-Ekslusif (Non-Exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Perbandingan Tingkat Keuntungan Harian, Tingkat Keuntungan yang Diharapkan, Variabilitas Tingkat Keuntungan, dan Aktivitas Volume Perdagangan Saham yang Terdaftar di Indeks LQ45 antara Sebelum dengan Sesudah Cum Dividend Date

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan), dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini Universitas Muhammad Husni Thamrin berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di

: Jakarta Pada tanggal : 12 Juni 2014 Yang menyatakan

(Sagung Anegsa Sakti)

4. Pembahasan .................................................................................... 114

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan .................................................................................... 117

2. Saran ............................................................................................... 119 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 120 LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian ........................................................ 56

DAFTAR LAMPIRAN

A. Harga dan Volume Saham

B. Indeks LQ45

C. Penghitungan Variabel

D. Variabel per Saham

E. Rata-rata Variabel

F. Rata-rata Variabel per Waktu

ABSTRAK

Perbandingan Tingkat Keuntungan Harian, Tingkat Keuntungan yang Diharapkan, Variabilitas Tingkat Keuntungan, dan Aktivitas Volume Perdagangan Saham yang Terdaftar di Indeks LQ45 antara Sebelum dengan Sesudah Cum Dividend Date

Kata kunci : dividen, cum date, LQ45, tingkat keuntungan harian, tingkat keuntungan yang diharapkan, variabilitas tingkat keuntungan, aktivitas volume perdagangan.

Pembayaran dividen dilihat dari kacamata perusahaan tergolong sebagai tindakan atau aksi korporasi yang paling ditunggu-tunggu oleh investor. Terutama pada saham-saham yang tergabung dalam indeks LQ45. Pembagian dividen ini dapat mengubah persepsi investor terhadap harga saham di bursa. Pengujian kandungan informasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui reaksi pasar terhadap cum date dividen. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan tingkat keuntungan dan volume perdagangan saham.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat keuntungan dan volume perdagangan saham yang terdaftar di indeks LQ45 sebelum dengan setelah cum date pembagian dividen. Pengujian perbedaan tingkat keuntungan dan volume perdagangan saham dilakukan dengan menggunakan uji t berpasangan. Uji t dilakukan pada 4 variabel, yaitu tingkat keuntungan harian, tingkat keuntungan yang diharapkan, variabilitas tingkat keuntungan, dan aktivitas volume perdagangan saham selama 20 hari sebelum dengan 20 hari setelah cum date dividen.

Hasil uji menunjukkan bahwa tingkat keuntungan harian, variabilitas tingkat keuntungan, dan aktivitas volume perdagangan saham mengalami perbedaan signifikan dengan t hitung berturut-turut sebesar 0,034; 0,003; dan 0,034. Ketiga t hitung tersebut lebih rendah daripada tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu 0,05. Sedangkan tingkat keuntungan yang diharapkan tidak mengalami perbedaan yang signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan t hitung sebesar 0,371; lebih tinggi daripada tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebelumnya (0,05)

Dengan demikian, dapat disimpulkan peristiwa cum date dividen memiliki kandungan informasi yang dapat mempengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi.

ABSTRACT

Comparison of Daily Return, Expected Return, Securities Return Variability, and Trading Volume Activitiy of Stocks Listed in LQ45 Index between Before and After Cum Dividend Date

Keywords : dividend, cum date, LQ45, daily return, expected return, securities return variability, trading volume activities

Dividend payment as seen from company’s perspective classified as a corporate action that most eagerly awaited by investors. Especially in stocks

listed to LQ45 index. This dividend distribution may change investors' perception of the stock price on the stock exchange. Testing the content of the information in this study is intended to determine the market's reaction to cum dividend date. The market reaction is indicated by a change in the rate of profit and stock trading volume.

The purpose of this study was to determine whether there is any difference in the rate of profit and trading volume of stocks listed in LQ45 index between before and after cum dividend date. Testing differences in the rate of profit and the volume of stock trading is done by using a paired t test. T test performed on 4 variables, namely daily return, expected return, security return variability, and trading volume activity during the 20 days before cum dividend date compared to

20 days after cum dividend date. The test results showed that daily return, security return variability, and trading volume activity encoutered a significant difference with t count respectively 0,034; 0.003; and 0,034. All of three t count was lower than the predetermined level of significance, ie 0,05. While the expected return not encountered a significant difference. This is indicated by t count of 0.371; higher than the predetermined significance level (0,05)

Thus, we can conclude cum dividend date event contains information that could affect investors' decision to invest.

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Investasi didefinisikan sebagai komitmen tabungan saat ini untuk suatu periode tertentu guna mendapatkan suatu tingkat pendapatan (rate of return) yang mengkompensasi waktu yang terkait, laju inflasi yang diperkirakan dan ketidakpastian (Jones, 2003). Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari investasi adalah mendapatkan suatu tingkat pendapatan yang diharapkan di masa datang dengan mengorbankan kekayaan masa kini. Dalam mencapai tujuan investasi harus dilalui proses investasi (Sharpe, 2005).

Proses investasi merupakan manajemen dari kekayaan investor yang merupakan jumlah dari pendapatan kini dan nilai sekarang dari seluruh perkiraan pendapatan di masa datang. Secara garis besar proses investasi meliputi analisis dan manajemen. Investasi dapat berbentuk investasi riil (real investment) dan investasi keuangan (financial investment). Investasi riil meliputi barang-barang riil seperti tanah, bangunan, pabrik, mesin, dan sebagainya. Sedangkan investasi finansial meliputi kontrak dalam bentuk saham dan obligasi (Sharpe, 2005).

Untuk memfasilitasi investor yang ingin berinvestasi di sektor finansial, maka dibentuklah pasar keuangan (financial market). Pasar keuangan merupakan mekanisme pasar yang mempertemukan pihak yang kekurangan modal dengan pihak yang kelebihan modal, serta memungkinkan bagi individu atau institusi untuk melakukan transaksi penjualan dan pembelian dalam bentuk surat-surat berharga. Dibedakan menurut jenis surat berharga yang diperdagangkan, pasar Untuk memfasilitasi investor yang ingin berinvestasi di sektor finansial, maka dibentuklah pasar keuangan (financial market). Pasar keuangan merupakan mekanisme pasar yang mempertemukan pihak yang kekurangan modal dengan pihak yang kelebihan modal, serta memungkinkan bagi individu atau institusi untuk melakukan transaksi penjualan dan pembelian dalam bentuk surat-surat berharga. Dibedakan menurut jenis surat berharga yang diperdagangkan, pasar

Salah satu bentuk pasar keuangan yang paling diminati para investor adalah pasar modal. Pasar modal merupakan wadah / fasilitator bagi kegiatan yang berhubungan dengan efek, investor, emiten, perusahaan efek, serta lembaga dan profesi penunjang yang berkaitan dengan efek. Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan emiten melalui perdagangan dan penawaran umum instrumen jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya.

Dalam melakukan investasi di pasar modal, investor menggunakan indeks sebagai pedoman pengambilan keputusan investasi. Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Indeks mempresentasikan pergerakan saham yang terdaftar di dalam indeks tersebut. Indeks yang paling sering digunakan sebagai pedoman adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang menggunakan semua perusahaan tercatat sebagai komponen penghitungan indeks.

Indeks lain yang juga sering dipakai oleh investor adalah LQ45. Indeks LQ45 terdiri dari 45 emiten dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar tinggi, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Review dan penggantian saham indeks ini dilakukan setiap 6 bulan. Biasanya saham-saham yang termasuk dalam LQ45 memiliki kinerja perusahaan yang baik, pertumbuhan yang meningkat setiap tahun, dan teratur membagikan dividen.

Dalam menjalankan usahanya, perusahaan tercatat, atau bisa disebut juga emiten, wajib menjalankan prinsip keterbukaan informasi. Salah satu informasi yang wajib dipublikasikan kepada investor adalah aksi korporasi (corporate Dalam menjalankan usahanya, perusahaan tercatat, atau bisa disebut juga emiten, wajib menjalankan prinsip keterbukaan informasi. Salah satu informasi yang wajib dipublikasikan kepada investor adalah aksi korporasi (corporate

Beberapa jenis aksi korporasi yang sering dicermati pelaku pasar misalnya, rencana menjalin aliansi strategis, masuknya investor baru, ekspansi, pergantian manajemen (direksi dan atau komisaris), penambahan modal, utang, penambahan jumlah saham baik melalui penawaran umum terbatas (right issue) maupun pemecahan saham (stock split), pembagian dividen baik tunai maupun saham, dan sebagainya.

Pembayaran dividen dilihat dari kacamata perusahaan tergolong sebagai tindakan atau aksi korporasi (corporate action) yang paling ditunggu-tunggu oleh investor. Setiap aksi korporasi, apapun bentuknya selalu dibatasi oleh waktu, kapan dilakukan, mulai kapan dan sampai kapan.

Jika perusahaan melakukan akuisisi, kapan dilakukan. Jika emiten menggelar penawaran umum terbatas (right issue), kapan dilakukan. Jika emiten melakukan pemecahan saham (stock split) juga dibatasi waktu kapan dilakukan. Begitu juga jika emiten akan membagikan dividen kapan hal itu dilakukan dan pemegang saham mana saja yang berhak atas dividen tersebut.

Terkait dengan pemegang saham mana yang berhak atas dividen memang perlu ditegaskan. Sebab, dalam aktivitas jual beli saham yang berlangsung setiap hari di bursa, jumlah dan siapa saja yang menjadi pemegang saham sebuah perusahaan publik selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu.

Karena itu soal batasan waktu dalam pembagian dividen ini menjadi sangat penting. Karena itu investor yang selalu memburu dividen harus tahu betul jadwal Karena itu soal batasan waktu dalam pembagian dividen ini menjadi sangat penting. Karena itu investor yang selalu memburu dividen harus tahu betul jadwal

Cum date merupakan tanggal terakhir di mana pelaku pasar yang ingin mendapatkan dividen harus memegang saham. Ex date merupakan cum date + 1, atau keesokan harinya dari cum date. Jika investor menjual sahamnya di ex date, maka investor tersebut tetap mendapatkan dividen. Tetapi jika investor membeli suatu saham di ex date, investor tersebut tidak mendapatkan dividen.

Pasar yang efisien merupakan suatu pasar bursa dimana efek yang diperdagangkan merefleksikan semua informasi yang terjadi dengan cepat dan akurat. Fama (1976) menyatakan “a securities market is efficient if security prices fully reflect the information available“. Konsep dari pasar yang efisien ini

menyatakan bahwa pemodal selalu memasukkan faktor informasi yang tersedia dalam keputusan mereka, sehingga terrefleksi pada harga yang mereka transaksikan. Jadi, harga yang berlaku di pasar sudah mengandung faktor informasi tersebut.

Secara luas, pengertian pasar modal efisien yang diterima adalah pasar modal yang apabila terdapat informasi baru, maka informasi tersebut tersebar luas, cepat dan mudah di dapat secara murah oleh investor. Informasi ini meliputi hal yang diketahui dan relevan untuk mempertimbangkan harga saham dan tercermin secara cepat dalam harga saham.

Bagaimana menjelaskan fenomena efek dividen ini? Bagaimana mengaitkan pembagian dividen dengan pasar yang efisien? Bagaimana membuktikan bahwa Bagaimana menjelaskan fenomena efek dividen ini? Bagaimana mengaitkan pembagian dividen dengan pasar yang efisien? Bagaimana membuktikan bahwa

Namun, logika di atas hanyalah logika di atas kertas, teoritis. Dalam fakta di lapangan, logika itu tidak bisa berjalan kongruen. Bisa saja di lapangan terjadi hal yang melenceng dari perkiraan-perkiraan tersebut. Oleh karena itu penulis ingin membuktikan perkiraan-perkiraan tersebut secara langsung dengan melakukan

penelitian yang berjudul, “Perbandingan Tingkat Keuntungan Harian, Tingkat Keuntungan Yang Diharapkan, Variabilitas Tingkat Keuntungan, Dan Aktivitas Volume Perdagangan Saham Yang Terdaftar Di Indeks LQ45 Antara Sebelum Dengan Sesudah Cum Date Dividend ”.

2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat ditarik beberapa identifikasi masalah sebagai berikut :

a. Saham-saham LQ45 adalah yang paling banyak dipilih investor yang memilih keuntungan dari dividen, karena teratur membagikan dividen.

b. Pembagian dividen dapat mengubah persepsi investor terhadap harga saham di bursa.

c. Keinginan investor mendapatkan dividen harus diikuti dengan informasi yang memadai.

d. Tanggal pembagian dividen merupakan informasi yang dapat mengubah keputusan investasi.

e. Dengan adanya perbedaan tingkat keuntungan harian dan tingkat keuntungan yang diharapkan, dapat menimbulkan anggapan bahwa cum date dividen mempengaruhi harga saham di bursa.

f. Demikian pula dengan perbedaan variabilitas tingkat keuntungan dan aktivitas volume perdagangan, dapat menimbulkan anggapan cum date dividen mempengaruhi harga pasar saham.

3. Batasan Masalah

Agar tidak keluar dari judul yang telah ditetapkan, maka penulisan ini menerapkan batasan-batasan masalah sebagai berikut :

a. Peristiwa yang diambil adalah cum date pembagian dividen tunai.

b. Saham yang dipakai sebagai sampel adalah saham yang tercatat di indeks LQ45 periode Agustus 2013 – Januari 2014.

c. Saham yang dipakai sebagai sampel adalah saham yang membagikan dividennya pada periode Agustus 2013 – Januari 2014.

d. Variabel yang dipakai sebagai alat ukur adalah tingkat keuntungan harian, tingkat keuntungan yang diharapkan, variabilitas tingkat keuntungan, dan aktivitas volume perdagangan.

4. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis dapat menarik perumusan masalah sebagai berikut : Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis dapat menarik perumusan masalah sebagai berikut :

b. Apakah terdapat perbedaan tingkat keuntungan yang diharapkan saham yang terdaftar di indeks LQ45 sebelum dengan setelah cum date pembagian dividen?

c. Apakah terdapat perbedaan variabilitas tingkat keuntungan saham yang terdaftar di indeks LQ45 sebelum dengan setelah cum date pembagian dividen?

d. Apakah terdapat perbedaan aktivitas volume perdagangan saham yang terdaftar di indeks LQ45 sebelum dengan setelah cum date pembagian dividen?

5. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat keuntungan harian saham yang terdaftar di indeks LQ45 sebelum dengan setelah cum date pembagian dividen.

b. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat keuntungan yang diharapkan saham yang terdaftar di indeks LQ45 sebelum dengan setelah cum date pembagian dividen.

c. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan variabilitas tingkat keuntungan saham yang terdaftar di indeks LQ45 sebelum dengan setelah cum date pembagian dividen.

d. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan aktivitas volume perdagangan saham yang terdaftar di indeks LQ45 sebelum dengan setelah cum date pembagian dividen.

6. Manfaat Penelitian

a. Bagi emiten Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk mengambil kebijakan pembagian dividen, agar saham perusahaan bisa terlihat lebih menarik di mata investor.

b. Bagi investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dampak peristiwa cum date pembagian dividen untuk investor. serta sebagai tolak ukur untuk pengambilan keputusan di pasar modal.

c. Bagi akademisi Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang keterkaitan cum date pembagian dividen terhadap variabilitas tingkat keuntungan dan aktivitas volume perdagangan saham serta dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya.

d. Bagi dunia akademik Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi dunia akademik di bidang pasar modal serta menjadi referensi penelitian di masa yang akan datang.

e. Bagi penulis Penelitian ini memberikan manfaat bagi penulis sendiri berupa pemahaman akan perbandingan cum date pembagian dividen terhadap keadaan pasar modal dan menambah wawasan dalam berinvestasi di pasar modal.

7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini tediri dari lima bab. Bab-bab tersebut adalah : BAB I : PENDAHULUAN Menjelaskan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat kajian serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Menjelaskan teori-teori yang dijadikan acuan dalam penulisan skripsi ini, penelitian terdahulu yang pernah dilakukan berkaitan dengan masalah yang diangkat dalam skripsi, kerangka pikir dan hipotesis penelitian. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Menjelaskan rancangan atau desain penelitian yang digunakan, jenis dan sumber data, sampel penelitian, variabel beserta pengukurannya, serta metode analisis yang digunakan untuk pemecahan masalah. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Terdiri dari penjelasan mengenai latar belakang dan profil perusahaan, proses pengolahan data, serta analisis pembahasan mengenai pemecahan masalah skripsi ini.

BAB V : PENUTUP Menjelaskan kesimpulan, implikasi, dan pengungkapan keterbatasan penelitian serta saran bagi penelitian selanjutnya.

BAB II LANDASAN TEORI

1. Konsep Dasar

1.1. Manajemen Manajemen adalah suatu metode, teknik, atau proses untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara sistematik dan efektif, melalui tindakan-tindakan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling) untuk mencapai sasaran secara efektif, dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efisien.

1.1.1. Definisi manajemen

a. Sebagai ilmu pengetahuan Bersifat interdisipliner yang menggunakan bantuan ilmu-ilmu sosial, matematika, dan lain-lain.

b. Sebagai suatu sistem Kerangka kerja yang terdiri dari beberapa komponen/bagian, secara keseluruhan saling berkaitan dan diorganisir sedemikian rupa dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

c. Sebagai suatu fungsi Suatu rangkaian kegiatan yang masing-masing kegiatan dapat dilaksanakan tanpa menunggu selesainya kegiatan lain, walaupun kegiatan tersebut saling berkaitan dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi.

d. Sebagai suatu proses Serangkaian tahap kegiatan yang diarahkan pada pencapaian suatu tujuan dengan pemanfaatan semaksimal mungkin sumber- sumber yang tersedia.

e. Sebagai suatu profesi Suatu bidang kegiatan atau bidang keahlian tertentu, antara lain profesi di bidang kedokteran, bidang teknik dan bidang hukum.

f. Sebagai kumpulan orang Suatu istilah yang dipakai dalam arti kolektif untuk menunjukkan jabatan kepemimpinan di dalam organisasi antara lain kelompok pimpinan atas, kelompok pimpinan tengah dan kelompok pimpinan bawah.

1.1.2. Pendapat para ahli tentang definisi manajemen

a. Fayol Fungsi-fungsi untuk merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan.

b. Stoner Proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dengan menggunakan sumber daya organisasi lainnya, agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

c. Koontz dan Donnel Menitikberatkan pada pemanfaatan orang-orang dalam mencapai tujuan. Agar tujuan dapat dicapai orang-orang c. Koontz dan Donnel Menitikberatkan pada pemanfaatan orang-orang dalam mencapai tujuan. Agar tujuan dapat dicapai orang-orang

d. Nickels, McHugh dan McHugh, (1997) Sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.

e. Ernie dan Kurniawan (2005) Seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan.

f. Mary Parker Follet (1997) “The art of getting things done through people.”

g. Peter Drucker “Give direction to their organizations, provide leadership, and decide how to use organizational resources to accomplish goals.”

1.2. Manajemen keuangan Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,

pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

Fungsi manajemen keuangan :

a. Perencanaan keuangan Membuat rencana pemasukan dan pengeluaran serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.

b. Penganggaran keuangan Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.

c. Pengelolaan keuangan Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.

d. Pencarian keuangan Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.

e. Penyimpanan keuangan Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.

f. Pengendalian keuangan Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.

g. Pemeriksaan keuangan Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada, agar tidak terjadi penyimpangan.

1.3. Investasi Investasi dapat didefinisikan komitmen tabungan saat ini untuk suatu

periode tertentu guna mendapatkan suatu tingkat pendapatan (rate of return) yang mengkompensasi waktu yang terkait, laju inflasi yang diperkirakan, dan ketidakpastian (Jones, 2003). Sedangkan Rangkuti (2012) berpendapat, kegiatan investasi adalah tindakan mengeluarkan sejumlah dana dalam jumlah periode tertentu guna mendapatkan suatu tingkat pendapatan (rate of return) yang mengkompensasi waktu yang terkait, laju inflasi yang diperkirakan, dan ketidakpastian (Jones, 2003). Sedangkan Rangkuti (2012) berpendapat, kegiatan investasi adalah tindakan mengeluarkan sejumlah dana dalam jumlah

a. Investasi riil (real investment) Investasi pada instrumen riil, seperti properti, mesin, logam berharga, dan lain-lain.

b. Investasi keuangan (financial investment) Investasi pada instrumen keuangan, seperti saham, obligasi, reksadana, dan lain-lain.

1.4. Pasar keuangan (financial market) Pasar yang menyediakan tempat bagi pembeli dan penjual instrumen

keuangan untuk dapat memperdagangkan barang dagangannya. Dalam perkembangannya, pasar keuangan dibagi menjadi 4 :

a. Pasar modal (capital market) Pasar keuangan dengan instrumen yang diperjualbelikan mempunyai jatuh tempo lebih dari 1 tahun. Contoh instrumen yang diperjualbelikan, seperti saham, obligasi, reksadana, dan lain-lain.

b. Pasar uang (money market) Pasar keuangan dengan instrumen yang diperjualbelikan mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Contoh instrumen yang diperjualbelikan, seperti SBI, SBPU, dan lain-lain.

c. Bursa berjangka (futures) Tempat memperjualbelikan kontrak atas sejumlah komoditi atau instrumen keuangan dengan harga tertentu yang penyerahan barangnya disepakati akan dilakukan pada saat yang akan datang.

d. Derivatif Efek turunan dari efek utama, berbentuk kontrak yang nilai atau peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain.

1.5. Pasar modal (capital market) Dalam melakukan kegiatan investasi, investor membutuhkan suatu sarana

yang memungkinkan untuk memilih berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan keinginannya dengan mudah. Di pihak lain, perusahaan juga membutuhkan suatu sarana untuk memperoleh dana dengan mudah secara efisien guna membiayai kegiatan usahanya. Untuk menampung kebutuhan kedua kelompok tersebut, maka dibentuk suatu sarana yang dinamakan pasar modal.

1.5.1. Pengertian pasar modal menurut para ahli

a. Jones (1992) memberikan definisi pasar modal sebagai berikut, “Capital markets are markets where funds are borrowed and

loaned for long periods ”.

b. Hal serupa juga dikemukakan oleh Suad Husnan (2005), dimana pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal b. Hal serupa juga dikemukakan oleh Suad Husnan (2005), dimana pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal

c. Pada dasarnya, pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan baik dalam bentuk utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif, maupun instrumen lainnya (Tjiptono dan Hendy, 2006).

d. Pengertian pasar modal menurut Kasmir (2009), secara umum merupakan suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal. Pasar modal memiliki peran sentral dalam perekonomian, bahkan maju tidaknya ekonomi suaru negara diukur dari maju tidaknya pasar modal di negara tersebut.

1.5.2. Pengertian pasar modal menurut peraturan perundangan

a. Dalam pasal 1 Keputusan Presiden No. 60 Tahun 1988 Tertanggal 20 Desember 1988 Tentang Pasar Modal, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan penawaran dan permintaan dana jangka panjang dalam bentuk efek.

b. Menurut keputusan Menteri Keuangan RI No. 1548/KMK/90 tentang peraturan pasar modal, pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga b. Menurut keputusan Menteri Keuangan RI No. 1548/KMK/90 tentang peraturan pasar modal, pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga

c. Menurut Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 memberikan pengertian yang lebih spesifik mengenai pasar modal, yaitu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Dari kutipan-kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa pasar modal adalah pasar tempat memperjualbelikan sekuritas yang biasanya berumur lebih dari satu tahun. Sedangkan tempat terjadinya transaksi jual beli sekuritas disebut bursa efek. Lebih lanjut ditegaskan bahwa pengertian efek disini adalah setiap saham, obligasi, atau bukti lainnya termasuk sertifikat atau surat pengganti surat bukti sementara dari surat- surat tersebut, opsi, obligasi, bukti penyertaan dalam modal atau pinjaman lainnya. Dengan demikian, pasar modal dapat dipandang sebagai sarana yang efektif dan efisien bagi perusahaan untuk mendapatkan dana, dan juga sarana yang efektif bagi investor yang memiliki kelebihan dana untuk melakukan investasi yang sesuai dengan keinginannya. Disamping itu, dapat pula dikatakan bahwa pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dibandingkan dengan pasar keuangan (financial market). Dalam pasar keuangan, tidak hanya instrumen keuangan jangka panjang yang diperdagangkan, tetapi juga instrumen keuangan jangka pendek.

1.5.3. Peranan pasar modal Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara

karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer, pihak yang menerbitkan efek atau emiten). Dengan adanya pasar modal, maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh hasil (return), sedangkan pihak issuer (dalam hal ini perusahaan) dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan.

Tanpa ada pasar modal, maka akses ke sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang, akibatnya perusahaan akan menanggung biaya modal yang tinggi, atau bahkan mengurangi kegiatan usahanya, yang pada gilirannya akan mengganggu kegiatan perekonomian nasional. Dengan demikian, dengan adanya pasar modal akan lebih menguntungkan kedua belah pihak, baik pihak investor maupun pihak perusahaan.

Sedangkan pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan karena memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbal hasil bagi pemilik dana sesuai dengan karesteristik investasi yang dipilih.

Suad Husnan (2005) mengemukakan beberapa daya tarik pasar modal, yaitu: Suad Husnan (2005) mengemukakan beberapa daya tarik pasar modal, yaitu:

b. Pasar modal memungkinkan para investor mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi risiko yang mereka miliki.

1.5.4. Macam-macam pasar modal Menurut Jogiyanto (2003), perusahaan yang membutuhkan dana

dapat menjual surat berharganya di pasar modal. Pasar modal dibagi menjadi 4 macam, yaitu :

a. Surat berharga yang baru dikeluarkan oleh perusahaan dijual di pasar primer (primary market). Surat berharga yang baru dijual dapat berupa penawaran perdana ke publik (initial public offering atau IPO) atau tambahan surat berharga baru jika perusahaan sudah go public (sekuritas tambahan ini sering disebut dengan seasoned new issues.

b. Selanjutnya surat berharga yang sudah beredar diperdagangkan di pasar sekunder (secondary market).

c. Tipe lain dari pasar modal adalah pasar ketiga (third market) merupakan pasar perdagangan surat berharga pada saat pasar kedua tutup. Pasar ketiga dijalankan oleh broker yang mempertemukan pembeli dan penjual pada saat pasar kedua tutup.

d. Pasar keempat merupakan pasar modal yang dilakukan diantara institusi berkapasitas besar untuk menghindari komisi untuk d. Pasar keempat merupakan pasar modal yang dilakukan diantara institusi berkapasitas besar untuk menghindari komisi untuk

1.5.5. Instrumen pasar modal Di dalam pasar modal, instrumen keuangan yang diperdagangkan

merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun). Beberapa contoh instrumen tersebut, seperti :

a. Saham Saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha dalam suatu perseroan terbatas.

b. Obligasi Surat utang jangka menengah - panjang yang dapat dipindahtangankan, berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

c. Reksadana Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

1.6. Saham Saham adalah sebuah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah

perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (emiten) yang menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (emiten) yang menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan

1.6.1. Jenis-jenis saham Terdapat beberapa jenis saham yang dapat dibedakan menurut cara

peralihan hak dan hak tagihan, yaitu :

1.6.1.1. Cara peralihan hak

a. Saham atas unjuk (bearer stock) Saham atas unjuk adalah saham yang tidak ditulis agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lain. Jadi wujudnya mirip dengan uang.

b. Saham atas nama (registered stock) Saham atas nama adalah saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, dimana cara pemilihannya harus melalui prosedur tertentu yaitu dengan dokumen peralihan dan kemudian nama pemiliknya dicatat dalam buku perusahaan yang khusus memuat daftar nama pemegang saham.

1.6.1.2. Hak tagihan Apabila ditinjau dari segi manfaat maka pada dasarnya saham dapat digolongkan dalam saham biasa dan saham preferen.

a. Saham biasa (common stock) Merupakan salah satu jenis efek yang paling banyak diperdagangkan di pasar modal. Saham ini mempunyai nilai nominal yang besarnya tergantung dari keinginan emiten, karena akan tertanam dalam perusahaan dalam jangka waktu yang tidak terbatas selama perusahaan masih menjalankan kegiatan operasi. Common stock atau saham biasa adalah saham yang pemberian dividennya tidak tentu. Dalam arti bahwa besar dividen yang dibagikan tergantung bagaimana keuntungan yang diperoleh perusahaan penerbitnya. Menurut Sawidji (2000) saham biasa dibagi menjadi beberapa jenis , antara lain : - Blue chip stock, yaitu saham biasa dari suatu

perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader dari industri sejenisnya, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.

- Income stock, yaitu saham dari suatu emiten, di mana emiten yang bersangkutan dapat membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun-tahun sebelumnya.

- Growth stock, yaitu saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, - Growth stock, yaitu saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi,

- Emerging growth stock, yaitu saham yang dikeluarkan oleh perusahaan yang relatif lebih kecil dan memiliki daya tahan yang kuat meskipun dalam kondisi ekonomi yang kurang mendukung.

- Speculative stock, yaitu saham yang emitennya tidak dapat secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemampuan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti.

- Counter cylical stock, yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi ekonomi harga saham ini tetap tinggi, dimana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi dimasa resesi.

- Cylical stock, yaitu saham perusahaan yang keuntungannya berfluktuasi dan sangat dipengaruhi oleh siklus usaha.

b. Saham preferen (preferred stock) Saham preferen atau preferred stock adalah saham yang sifat pemberian dividennya dapat disepakati

antara investor dengan perusahaan penerbit saham. Dibandingkan dengan saham biasa, saham preferen mempunyai beberapa hak yaitu hak atas dividen tetap dan hak untuk mendapatkan terlebih dahulu aktiva perusahaan dibandingkan dengan saham biasa pada saat terjadi likuidasi. Menurut Sawidji (2000) pengertian saham preferen adalah, “Merupakan gabungan (hybrid ) antara obligasi dan saham biasa”. Menurut Riyanto (1997) saham preferen dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain : - Cummulative preferred stock (saham preferen

kumulatif), saham preferen memberikan hak kepada pemiliknya atas pembagian dividen yang sifatnya kumulatif. Suatu presentase atau jumlah tertentu pembayaran dividen kepada pemegang saham preferen yang selalu didahulukan dari pemegang saham biasa.

- Non cumulative preferred stock (saham preferen yang tidak kumulatif), pemegang saham jenis ini mendapat prioritas dalam pembagian dividennya sampai pada suatu presentase atau jumlah tertentu tetap tidak bersifat kumulatif dan apabila pada tahun tertentu.

- Participating preferred stock, pada pemilik saham preferen jenis ini disamping memperoleh dividen tetap seperti yang telah ditentukan, juga memperoleh dividen ekstra apabila perusahaan dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

1.6.2. Tipe harga saham Parahita (2008), menyatakan ada tiga tipe harga saham, yaitu :

a. Par value, yaitu harga yang tercetak / tertera di lembar saham itu sendiri atau disebut juga dengan harga nominal.

b. Market price, merupakan harga yang berlaku dalam transaksi jual beli di bursa, harga ini terbentuk dari mekanisme permintaan dan penawaran.

c. Fair value, disebut harga wajar, yaitu harga yang “tak terlihat” yang kita nilai layak untuk saham tersebut.

1.6.3. Pergerakan harga saham Tujuan berinvestasi tentunya untuk mendapatkan keuntungan, baik

capital gain maupun dividen. Namun dalam memprediksi keuntungan, perlu diperhitungkan pergerakan saham perusahaan itu sendiri di pasar. Harga saham tidak dapat diprediksi, bisa naik dan turun sewaktu-waktu. Menurut Salim (2012), pergerakan harga saham tersebut setidaknya ada tiga macam yaitu :

a. Bullish, yaitu di mana harga saham naik terus-menerus dari waktu ke waktu. Hal ini bisa terjadi karena berbagi macam a. Bullish, yaitu di mana harga saham naik terus-menerus dari waktu ke waktu. Hal ini bisa terjadi karena berbagi macam

b. Bearish, yaitu keadaan dimana harga saham turun terus- menurus dan merugikan investor. Investor yang mempunyai saham ini dapat melakukan penjualan di harga rendah dan rugi atau bisa juga melakukan pembelian ulang bila ada informasi akurat harga saham bisa naik di masa depan.

c. Sideways, yaitu keadaan dimana harga saham stabil. Dikatakan stabil karena harga saham bergerak naik atau turun sehingga membentuk grafik mendatar dari waktu ke waktu.

1.7. Indeks Indeks adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Bursa

Efek Indonesia mempunyai beberapa indeks yang sering digunakan, diantaranya sebagai berikut :

a. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Menggunakan semua perusahaan tercatat sebagai komponen perhitungan indeks. Agar IHSG dapat menggambarkan keadaan pasar yang wajar, Bursa Efek Indonesia berwenang mengeluarkan dan atau tidak memasukkan satu atau beberapa perusahaan tercatat dari perhitungan IHSG. Dasar pertimbangannya antara lain, jika jumlah saham perusahaan tercatat tersebut yang dimiliki oleh publik (free float) relatif kecil sementara kapitalisasi pasarnya cukup besar, sehingga perubahan harga saham Perusahaan Tercatat tersebut berpotensi mempengaruhi kewajaran pergerakan IHSG.

b. Indeks Sektoral Menggunakan semua perusahaan tercatat yang termasuk dalam masing- masing sektor. Sekarang ini ada 10 sektor yang ada di BEI yaitu sektor Pertanian, Pertambangan, Industri Dasar, Aneka Industri, Barang Konsumsi, Properti, Infrastruktur, Keuangan, Perdagangan dan Jasa, dan Manufaktur.

c. Indeks LQ45 Indeks yang terdiri dari 45 saham perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan.

d. Jakarta Islamic Index (JII) Indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Bapepam-LK) dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas.

e. Indeks Kompas100 Indeks yang terdiri dari 100 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan.

f. Indeks BISNIS-27 Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan harian Bisnis Indonesia meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks

BISNIS-27. Indeks yang terdiri dari 27 saham perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan akuntabilitas dan tata kelola perusahaan.

g. Indeks PEFINDO25 Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan lembaga rating PEFINDO meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks PEFINDO25. Indeks ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi bagi pemodal khususnya untuk saham-saham emiten kecil dan menengah (Small Medium Enterprises / SME). Indeks ini terdiri

dari 25 saham perusahaan tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti: Total Asset, tingkat pengembalian modal (Return on Equity / ROE) dan opini akuntan publik. Selain kriteria tersebut di atas, diperhatikan juga faktor likuiditas dan jumlah saham yang dimiliki publik.

h. Indeks SRI-KEHATI Indeks ini dibentuk atas kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). SRI adalah kependekan dari Sustainable Responsible Investment. Indeks ini diharapkan memberi tambahan informasi kepada investor yang ingin berinvestasi pada emiten-emiten yang memiliki kinerja sangat baik dalam mendorong usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan dan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik.

Indeks ini terdiri dari 25 saham perusahaan tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti: Total Asset, Price Earning Ratio (PER) dan Free Float.

i. Indeks Papan Utama Menggunakan saham-saham perusahaan tercatat yang masuk dalam Papan Utama.

j. Indeks Papan Pengembangan Menggunakan saham-saham perusahaan tercatat yang masuk dalam Papan Pengembangan.