PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN.
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM
MENGIDENTIFIKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA
MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE
JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Sebagai salah satu syarat untuk menempuh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
SKRIPSI
Oleh
INTAN KOMARIAH NIM 1004274
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SERANG
2014
(2)
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Dalam Mengidentifikais Unsur
Instrinsik Cerita Melalui Metode
Cooperative Learning Type Jigswaw
Di Kelas V Sdn Kamanisan
Oleh Intan Komariah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Intan Komariah2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
(3)
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
(4)
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
INTAN KOMARIAH (1004274). PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFIKASI INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSWAW DIKELAS V SDN KAMANISAN.
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya permasalahan siswa yang merasa bosan, jenuh dan malas dengan pembelajaran Bahasa Indonesia yang materi pembelajaran itu-itu saja dan didalamnya memiliki empat keterampilan yaitu menyimak, membaca, berbicara dan menulis. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana penerapan metode cooperative learning type jigsaw dalam mengidentifikasi unsur instrinsik cerita di kelas V. 2) Bagaimana keaktifan siswa dalam mengidentifikasi unsur instrinsik cerita dengan menggunakan metode
cooperative learning type jigsaw pada siswa kelas V. 3) Bagaimana peningkatan
hasil belajar siswa dalam mengidentifikasi unsur instrinsik cerita dengan menggunakan metode cooperative learning type jigsaw pada siswa kelas V. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan penerapan metode cooperative learning type jigsaw dalam mengidentifikasi unsur instrinsik cerita. 2) Mengeksplorasi keaktifan siswa dalam mengidentifikasi unsur instrinsik cerita dengan menggunakan metode cooperative learning type jigsaw. 3) Meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengidentifikasi unsur instrinsik cerita dengan menggunakan metode cooperative learning type jigsaw. Metode penelitian yan digunakan dalam proses penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini penelitian yang dilakukan dilingkungan sekolah dengan mendeskripsikan karakteristik siswa dan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam belajar didalam kelas. Penelitian ini dilakukan sebanyak tiga siklus. Setiap siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar siswa mengidentifikasi unsur instrinsik cerita mengalami peningkata setelah menggunakan metode coopertaive learning
type jigsaw. Hal ini dapat dilihat adanya peningkatan dari tahap pra siklus nilai
rata-rata 51, siklus I 62,6, siklus II 71,3 dan siklus III 78,8. Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini, dengan menggunakan metode cooperatiove learning
type jigsaw dalam mengidentifikasi unsure instrinsik cerita dapat meningkatkan
keaktifan siswa dalam belajar kelompok dan hasil belajar yang dilakukan tiap siklusnya.
(5)
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
INTAN KOMARIAH (1004274). Improved Student Results In Identifying Story Elements intrinsic Through Cooperative Learning Method In Class V Type Jigsaw Kamanisan Elementary School.
This research is motivated headwinds students who feel bored, bored and lazy with learning Indonesian language learning material that's it and the inside has four aspects: listening, reading, speaking and writing. The problems of this research are 1) How the application type jigsaw cooperative learning methods in identifying story elements intrinsic in class V. 2) How active students in identifying story elements intrinsic to the use of cooperative learning method in class jigsaw type. 3) What about improving student learning outcomes in identifying story elements intrinsic to the use of cooperative learning method in class jigsaw type Kamanisan. The objectives of this research are as follows 1) Describe the application of cooperative learning methods in identifying the type jigsaw intrinsic element of the story in class V. 2) Exploring students' activeness in identifying story elements intrinsic to the use of cooperative learning method in class jigsaw type. 3) Improving student learning outcomes in identifying story elements intrinsic to the use of cooperative learning method in class jigsaw type. Research methods used in the research process is Classroom Action Research (CAR). This classroom action research study conducted within the school by describing the characteristics of the students and the difficulties experienced by students learning in the classroom. This research was carried out by three cycles. Each cycle includes planning, action, observation and reflection. The results showed that the learning outcomes of students identify story elements intrinsic to experience peningkata after learning coopertaive type using a jigsaw. It can be seen an increase from pre cycle average value of 51. 62.6 First cycle, second cycle and third cycle 78.8 71.3. The conclusion cooperatiove learning method uses a jigsaw type in identifying story elements intrinsic to increase the activity of students in group learning and learning outcomes are performed each cycle.
(6)
iv
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
HAK CIPTA ... LEMBAR PENGESAHAN ... PERNYATAAN ... ABSTRAK ...
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR DIAGRAM ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Sistemetika Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN TEORI ... 8
A. Kajian Pustaka ... 8
B. Penelitian Yang Relevan ... 19
C. Kerangka Pemikiran ... 20
D. Hipotesis Tindakan ... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 22
A. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 22
(7)
v
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Desain Penelitian ... 26
D. Definisi Operasional... 27
E. Instrumen Penelitian... 29
F. Teknik Pengumpulan Data ... 37
G. Analisis Data ... 37
BAB IV HASIL PENELLITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39
A. Pelaksanaan Penelitian ... 39
B. Pembahasan Penelitian ... 90
C. Rekapitulasi Penelitian ... 93
D. Jawaban Hipotesis Tindakan ... 98
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 99
A. Simpulan ... 99
B. Rekomendasi ... 100
DAFTAR PUSTAKA ... RIWAYAT HIDUP ... LAMPIRAN-LAMPIRAN ...
(8)
vi
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Lembar observasi proses pembelajaran mengidentifikasi unsur instrinsik cerita dengan metode cooperative learning type jigsaw ... 29 Tabel 3.2 Format hasil observasi proses pembelajaran mengidentifikasi unsure instrinsik cerita dengan metode cooperative learning type jigsaw ... 32 Tabel 3.3 Lembar tes pembelajaran mengidentifikasi unsure instrinsik cerita dengan metode cooperative learning type jigsaw ... 33 Tabel 3.4 Lembar penilaian proses pembelajaran mengidentifikasi unsure instrinsik cerita dengan metode cooperative learning type jigsaw ... 34 Tabel 3.5 Lembar observasi kelompok proses pembelajaran mengidentifikasi unsure instrinsik cerita dengan metode cooperative learning type jigsaw ... 35 Tabel 4.1 Tes Hasil Belajar Siswa Dalam Mengidentifikasi Unsur Instrinsik Cerita ... 39 Tabel 4.2 Hasil Observasi Dalam Mengidentifikasi Unsur Instrinsik Cerita Pada Siklus I ... 47 Tabel 4.3 Hasil Observasi Kelompok Dalam Mengidentifikasi Unsur instrinsik Cerita ... 51 Tabel 4.4 Hasil Penilaian Individu Dalam Mengidentifikasi Unsur instrinsik Cerita ... 55 Tabel 4.5 Hasil Observasi Dalam Mengidentifikasi Unsur Instrinsik Cerita Pada Siklus II ... 64 Tabel 4.6 Hasil Observasi Kelompok Dalam Mengidentifikasi Unsur instrinsik Cerita ... 67
(9)
vii
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.7 Hasil Penilaian Individu Dalam Mengidentifikasi Unsur instrinsik Cerita ... 71 Tabel 4.8 Hasil Observasi Dalam Mengidentifikasi Unsur Instrinsik Cerita Pada Siklus III ... 80 Tabel 4.9 Hasil Observasi Kelompok Dalam Mengidentifikasi Unsur instrinsik Cerita ... 83 Tabel 4.10 Hasil Penilaian Individu Dalam Mengidentifikasi Unsur instrinsik Cerita ... 86 Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Observasi Dalam Mengidentifikasi Unsure Instrinsik Cerita ... 93 Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompok Dalam Mengidentifikasi Unsure Instrinsik Cerita ... 94 Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa ... 96
(10)
viii
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (Kemmis dan Mc Taggart) ... 24 Gambar 3.2 Alur PTK kegiatan pembelajaran mengidentifikasi unsure instrinsik cerita dengan menggunakan metode cooperative learning type jigsaw (Modifikasi dari Model Kemmis dan Mc Taggart) ... 25
(11)
ix
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Hasil Observasi Dalam Mengidentifikasi Unsur
Instrinsik Cerita ... 94 Diagram 4.2 Hasil Observasi Kelompok ... 95
(12)
x
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Siklus I
Lampiran 2 Hasil Kerja Siswa Siklus I Lampiran 3 Instrumen Siklus II
Lampiran 4 Hasil Kerja Siswa Siklus II Lampiran 5 Instrumen Siklus III
Lampiran 6 Hasil Kerja Siswa Siklus III
Lampiran 7 Foto-Foto Kegiatan Siklus I, II, dan III Lampiran 8 SK Pembimbing
Lampiran 9 Surat Tembusan dari SDN Kamanisan Lampiran 10 Surat Izin Observasi di SDN Kamanisan
(13)
xi
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
(14)
1
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
Pada dasarnya pembelajaran bahasa indonesia hanya berpusat pada empat keterampilan saja yaitu menyimak, membaca, berbicara dan menulis. Yang membedakan pada pembelajarannya adalah topic atau materi pokok yang akan diajarkan. Dalam hal ini, permasalahan yang biasa terjadi di lapangan yaitu keterampilan menyimak, membaca dan menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia mengenai menulis puisi, membaca cerita, membuat karangan, mengidentifikasi kalimat utama, mengidentifikasi unsur instrinsik dan ekstrinsik dan lain – lain. Masalah-masalah ini dapat diperbaiki dan diatasi yaitu dengan penggunaan metode pembelajaran yang baik dan sesuai. Permasalahan yang lebih condong dan sangat terlihat dalam proses pembelajaran adalah pembelajaran karya sastra.
Menurut Huck dkk. 1987:630-632 (dalam buku Djuanda D dan Iswara P, 2006, hlm. 377) bahwa pembelajaran sastra di SD harus memberi pengalaman pada siswa yang akan berkontribusi pada empat tujuan, yakni (1) pencarian kesenangan pada buku, (2) menginterpretasi bacaan pada sastra, (3) mengembangkan kesadaran bersastra dan (4) mengembangkan apresiasi.
Hal ini serupa dengan permasalahan yang terjadi di SDN Kamanisan beberapa masalah yang terjadi pada siswa pada saat pembelajaran bahasa Indonesia tidak jauh beda mengenai pembelajaran sastra seperti yang diungkapkan diatas. Pembelajaran sastra kadang membuat siswa kesulitan dalam proses pembelajaran dan penyelesaiannya. Dengan itu, pembelajaran yang sekiranya sulit untuk diikuti oleh siswa harus diiringi dengan penggunaan metode yang baik dan sesuai. Setidaknya dapat membantu dan memudahkan siswa dalam proses pembelajarannya. Dengan penggunaan metode, bahan ajar dan pengajaran yang baik atau
(15)
2
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sesuai dapat memberikan kesenangan tersendiri untuk siswa sehingga hasil yang diperoleh adalah siswa menyenangi pembelajaran bahasa Indonesia dengan apapun topik atau materi pokok yang diajarkan.
Apresiasi bukanlah pengetahuan sastra yang harus dihafalkan , melainkan bentuk aktivitas jiwa artinya dalam mengapresiasi, siswa tidak sekedar mengambil informasi yang berkaitan dengan isi atau mencari beberapa simpulan logis melainkan melalui apresiasi sastra idealnya siswa dapat mengindera atau merasakan kehadiran pelaku, peristiwa, suasana, dan gambaran obyek secara imajinatif. (Djuanda, D dan Iswara, D : 2006. hlm.377)
Pada kenyataannya siswa kurang dibekali hal tersebut, siswa hanya tahu apa saja yang terdapat pada karya sastra tanpa mengetahui maksud dan arti di dalamnya dan apa saja yang termasuk ke dalam cerita fiksi ataupun non fiksi. Saat ini banyak siswa yang tidak cukup mengetahui cerita-cerita zaman dahulu atau kisah-kisah cerita terdahulu dan anehnya siswa lebih mengetahui cerita atau kisah anak-anak muda yang sebenarnya tidak layak untuk di baca. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan zaman dan kurang terkontrolnya buku bacaan yang di baca oleh anak-anak SD. Sebenarnya karya sastra merupakan hal yang menyenangkan untuk di pelajari. Namun, dalam prosesnya siswa merasa kesulitan dalam proses pembelajaran ini. Hal ini menjadi tugas peneliti untuk memperbaiki proses pembelajaran dan pemahaman siswa dalam memahami materi yang diajarkan.
Banyak factor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa seperti tidak senangnya siswa dalam pembelajaran tersebut sehingga materi yang di sampaikan sulit untuk di serap oleh siswa, atau factor utamanya adalah metode yang di gunakan kurang memberikan inovasi seperti halnya metode yang di gunakan terlalu biasa (ceramah, latihan dan lain-lain) hal itu membuat proses pembelajaran menjadi biasa dan tidak menyenangkan bagi siswa. Sehingga menjadi pemicu siswa untuk sulit memahami materi yang disampaikan dan malas belajar. Metode, bahan ajar dan cara mengajar yang harus diperbaiki oleh seluruh pendidik untuk menciptakan
(16)
3
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
proses pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa mengurangi konsep materi yang diajarkan. Salah satu metode yang peneliti gunakan adalah metode cooperative leraning type jigsaw. Metode ini, merupakan cara mengajar dengan konsep belajar kelompok, bukan belajar kelompok biasa yang pembagiannya asal. Namun, metode ini menekankan dan mengajarkan siswa untuk bertanggungjawab atas apa yang ditugaskan dan keberhasilan menjadi poin utama dalam proses pembelajaran. Karena, jika salah satu teman kelompoknya belum mengerti atau memahami materi yang diajarkan pembelajaran ini belum dianggap selesai sampai masing-masing individu dan seluruh anggota kelompok benar-benar mengerti atas materi yang diajarkan.
Kesulitan belajar yang sangat terlihat itu adalah dalam mengidentifikasi unsur instrinsik cerita baik cerita rakyat ataupun cerita pendek. Dalam mengidentifikasi unsur instrinsik ada beberapa hal yang harus di perhatikan seperti tema, tokoh dan penokohan, alur, latar dan amanat yang terkandung dalam cerita. Dengan pembelajaran yang seperti itu maka harus memberikan inovasi dalam pembelajaran dan penggunaan metode. Metode yang akan di gunakan di sesuaikan dengan pembahasan dan minat siswa seperti metode yang akan di gunakan oleh peneliti yaitu metode cooperatie learning type jigsaw. Cooperative learning type jigsaw artinya pembelajaran kelompok yang menekankan kepada siswa untuk belajar bertanggungjawab baik terhadap diri sendiri maupun teman sekelompoknya untuk saling membantu dalam proses pembelajaran (tutor sebaya). Dengan metode tersebut diharapkan siswa benar-benar memahami karya sastra dan unsur-unsur yang terkait di dalamnya. Sebenarnya bukan hanya pembelajaran karya sastra saja melainkan pembelajaran yang lainnya. Namun, peneliti mengutamakan pembelajaran mengidentifikasi unsur instrinsik.
Pembelajaran yang ideal adalah pembelajaran yang didalamnya ada timbal balik antar guru dan siswa ataupun sebaliknya. Adanya timbal balik tersebut, memberikan pengalaman kepada siswa untuk tidak malu atau
(17)
4
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
segan untuk bertanya dan memberikan respon atas apa yang disampaikan oleh guru. Penggunaan metode cooprative learning type jigsaw menekankan siswa untuk belajar kelompok yang masing-masingnya memiliki tanggungjawab atas apa yang dikerjakan dan keberhasilan teman di kelompoknya. Metode ini diyakini cukup baik digunakan dalam pembelajaran apapun namun, pembelajaran yang disertai pembagian kelompok.
Adapun dampak positif maupun negatifnya perlu di perhatikan. Seperti siswa dapat mengetahui apa saja yang terdapat dalam karya sastra baik fiksi maupun non fiksi dan dapat menentukan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya. Adapun dampak negatif yang di miliki siswa yaitu siswa lebih mengetahui cerita non fiksi sehingga kurangnya pengetahuan siswa terhadap cerita atau kisah terdahulu seperti sangkuriang, tangkuban perahu, danau toba dan lain-lain. Tapi, peneliti berusaha untuk tidak menghilangkan pengetahuan siswa mengenai cerita fiksi. Hal ini membuat saya merasa prihatin terhadap wawasan siswa terhadap karya sastra cerita rakyat atau cerita pendek yang memiliki nilai sejarah tinggi. Maka dari itu saya mengambil judul mengenai “Peningakatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mengidentifikasi Unsur Instrinsik Cerita Melalui Metode
Cooperative Learning Type Jigsaw Di Kelas V SDN Kamanisan”
B. IDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya minat siswa dalam pembelajaran karya sastra 2. Kesulitan mengidentifikasi unsur instrinsik cerita
3. Kurangnya penerapan metode lain seperti cooperative learning type
jigsaw dalam pembelajaran bahasa Indonesia terutama dalam
(18)
5
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Rumusan Masalah Penelitian
1. Bagaimana penerapan metode cooperative learning type jigsaw dalam mengidentifikasi unsur instrinsik cerita pada siswa kelas V SDN Kamanisan ?
2. Bagaimana keaktifan siswa dalam mengidentifikasi unsur instrinsik cerita dengan menggunakan metode cooperative learning type jigsaw pada siswa kelas V SDN Kamanisan ?
3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dalam mengidentifikasi unsur instrinsik cerita dengan menggunakan metode cooperative
learning type jigsaw pada siswa kelas V SDN Kamanisan ?
D. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan penerapan metode cooperative learning type jigsaw dalam mengidentifikasi unsur instrinsik cerita pada siswa kelas V SDN Kamanisan
2. Mengeksplorasi keaktifan siswa dalam mengidentifikasi unsur instrinsik cerita dengan menggunakan metode cooperative learning
type jigsaw pada siswa kelas V SDN Kamanisan
3. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengidentifikasi unsur instrinsik cerita dengan menggunakan metode cooperative learning
type jigsaw pada siswa kelas V SDN Kamanisan
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu: 1. Secara teoritis
a. Dapat membantu siswa dalam mengidentifikasi unsur instrinsik cerita
b. Dengan adanya metode cooperative learning type jigsaw dapat memberikan pembaharuan dalam pembelajaran berkelompok
(19)
6
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Secara praktis
a. Manfaat bagi siswa
1). Dapat memahami konsep karya sastra fiksi
2). Dapat membantu dalam mengidentifikasi unsure inmstrik cerita rakyat
3). Memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas dan teman sebayanya
b. Manfaat bagi guru
1). Dapat menambah wawasan pngetahuan mengenai konsep karya sastra fiksi
2). Memberikan inovasi terhadap proses pembelajaran c. Manfaat bagi peneliti
1). Dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai apresiasi karya sastra fiksi
2) Memberi inovasi terhadap proses pembelajaran terutama dalam penggunaan metode
F. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan skripsi ini peneliti melakukan serangkaian proses atau tahapan-tahapan yang harus peneliti lalui agar terciptanya skripsi yang sesuai dengan aturan penulisan skripsi.
Bab I pendahuluan yang berisi latar belakang masalah penelitian yang didalamnya mengungkapkan masalah-masalah yang timbul sampai kepada masalah tersebut harus dan perlu untuk di teliti.
Bab II kajian pustaka yang didalamnya terdapat garis besar dari beberapa teori-teori yang di teliti, disertakan dengan penelitian yang relevan sebagai penguat dan pengacu terhadap hasil belajar yang akan diperoleh.
(20)
7
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bab III metode penelitian yang didalamnya terdapat desain, prosedur dan instrument penelitian disertai dengan populasi dan sampel, definisi operasional dan teknik pengumpulan data serta analisis data yang berkaitan dengan penelitian tindakan kelas.
Bab IV hasil penelitian dan pembahasan mengenai penelitian itu sendiri yang dilakukan di lapangan sampai kepada evaluasi yang dilakukan sehingga respon siswa meningkat baik dari segi pemahaman materi yang diajarkan.
Bab V simpulan dan saran yang berisi penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.
(21)
22
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN A. Subjek dan Lokasi Penelitian
1. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah aktivitas belajar siswa atau kegiatan pembelajaran mengidentifikasi unsure instrinsik cerita dengan menggunakan metode cooperative
learning type jigsaw SDN Kamanisan yang secara keseluruhan
berjumlah 36 siswa.
2. Lokai Penelitian
Nama sekolah : SDN Kamanisan Kecamatan : Curug
kabupaten : Serang Provinsi : Banten
Alasan peneliti melakukan penelitian di SDN Kamanisan yaitu karena letaknya yang strategis yang berada di kecamatan Curug. Selain letaknya yang strategis, alasan utama dilakukannya penelitian di SDN Kamanisanyaitu karena di SD tersebut mempunyai masalah dalam hal pembelajaran Bahasa Indonesiamengenai materi mengidentifikasi unsure instrinsik cerita. Untuk itu, peneliti akan mencoba menerapkan metode cooperative learning type jigsaw sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Metode Penelitian
Metode penlitian yan digunakan dalam proses penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini penelitian yang dilakukan dilingkungan sekolah dengan mendeskripsikan
(22)
23
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karakteristik siswa dan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam belajar didalam kelas.
“Penlitian tindakan kelas (PTK) bukan penelitian eksperimental yang
dilakukan di laboratorium melainkan penelitian yang bersifat praktis dan berdasarkan permasalahan keseharian di SD”. (Yusnandar.E dan Saabighoot.Y.A:2012 hlm. 16)
Berdasarkan pernyataan diatas artinya penelitian tindakan kelas ini sesuai dengan realita yang terdapat dilapangan.Tidak dibuat-buat dan data yangdiperoleh akurat sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Alasan peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas karena mengajarkan para guru untuk berlaku profesional dalam proses apapun yang berkaitan dengan lingkungan pendidikan dan sekolah. Tujuan penelitian tindakan kelas itu sendiri adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan layanan guru dalam kegiatan belajar mengajar.Sehingga menjadikan guru agar dapat memecahkan permasalahan yang terjadi dilingkungan sekolah terutama didalam kelas. Setiap permasalahan yang terjadi dapat diselesaikan dengan cara atau metode yang baik dan sesuai. Karena itu, dengan adanya penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini memudahkan peneliti untuk dapat menemukan strategi yang digunakan dalam menangani tingkah siswa dan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa.
Berikut ini adalah gambar prosedur penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc Taggart dan modifikasinya berupa alur PTK kegiatan pembelajaran mengidentifikasi unsure instrinsik cerita dengan mnggunakan metode cooperative learning type jigsaw.
(23)
24
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1
PRA SIKLUS Observasi
Refleksi
Perencanaan Refleksi
SIKLUS II
Refleksi Tindakan Perencanaan
SIKLUS I
Observasi
Tindakan
Refleksi Tindakan
Observasi
SIKLUS III
Perencanaan
(24)
25
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (Kemmis dan Mc Taggart)
Pra siklus
Observasi
Mengamati kegiatan pembelajaran
mengidentifikasi unsure instrinsik
Perencanaan
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi mengidentifikasi unsure instrinsik cerita menggunakan metode cooperative learning type
jigsaw
Refleksi
Peneliti dan guru berdiskusi mengenai permasalahan siswa dalam pembelajaran mengidentifikasi unsure instrinsik cerita dan memahami
rancangan kegiatan untuk mengatasi masalah tersebut.
Tindakan
Melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan rencana.
Penerapan metode
cooperative learning type jigsaw dalam pembelajaan
mengidentifikasi unsure instrinsik cerita.
Mengadakan evaluasi.
Observasi
Guru sebagai mitra mengamati Dan seterusnya apabila hasil belajar siswa belum mencapai
(25)
26
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Alur PTK kegiatan pembelajaran mengidentifikasi unsure instrinsik cerita
dengan menggunakan metode
cooperative learning type jigsaw
(Modifikasi dari Model Kemmis dan Mc Taggart)
C. Desain Penelitian 1. Pra siklus
a. Observasi
Peneliti mengamati kegiatan pembelajaran bekerja sama dengan guru kelas yang berkaitan dengan materi mengidentifikasi unsure instrinsik cerita. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelumnya.
b. Refleksi
Dalam kegiatan ini peneliti dan guru kelas mendiskusikan permasalahan yang dihasilkan melalui proses pengamatan yang berkaitan dengan mengidentifikasi unsure instrinsik cerita . Untuk
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dalam mengidentifikasi unsure instrinsik cerita dengan menggunakan metode
cooperatiove learning type jigsaw.
Refleksi
Peneliti dan guru mendiskusikan dan menganalisis hasil kemajuan tindakann pembelajaran mengidentifikasi unsure instrinsik cerita dengan metode cooperative
learning type jigsaw. Jika hasil
belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan, maka dilanjutkan ke siklus berikutnya.
(26)
27
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengatasi kekurangan tersebut, peneliti bersama guru mitra perlu mengadakan perbaikan dalam pembelajaran dengan menerapkan metode cooperative learning type jigsaw.
2. Siklus 1
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti mencatat hasil pengamatan dan temuan yang diperoleh pada tahap pra siklus. Peneliti dalam kegiatan ini, di awali dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menggunakan metode cooperative
learning type jigsaw.
b. Tindakan
Pada tahap ini merupakan realisasi pelaksanaan perencanaan yang sudah disusun berdasarkan temuan pada pra siklus. Peneliti melaksanakan suatu tindakan yang merupakan langkah perbaikan dari kekurangan yang terjadi pada prasiklus untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi mengidentifikasi unsure instrinsik cerita dengan menggunakan metodecooperative learning type jigsaw. c. Observasi
Dalam kegiatan ini peneliti memfokuskan pengamatan terhadap aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Hal-hal yang diteliti dalam proses pembelajaran dengan metode cooperative learning type
jigsaw
Keterampilan guru dalam menggunakan metode cooperative
learning type jigsaw
Kegiatan siswa dalam memahami materi mengidentifikasi unsure instrinsik cerita.
(27)
28
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti dibantu oleh guru mengevaluasi dan mendiskusikan tentang temuan-temuan yang muncul pada kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, apakah ada peningkatan hasil tindakan, jika hasil belum maksimal maka dilanjutkan ke siklus berikutnya.
D. Definisi Operasional 1. Hasil Belajar
Ciri dari hasil belajar adalah adanya perubahan perilaku pada individu.Dengan usaha yang di lakukan oleh peserta didik sebagai bagian dari kegiatan dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangannya. Hasil belajar yang di harapkan tentunya akanterwujud sebagai hasil dari usaha-usaha yang dilakukan oleh peserta didik melalui cara-cara belajar yang baik. (Nur’aini dan Djejen:2012)
Dengan cara belajar yang baik akan menghasilkan perubahan tingkah laku individu dan kelompok yang baik pula. Hasil belajar harus terlihat pada saat pembelajaran selesai, agar memiliki alat ukur yang berkelanjutan. Artinya setiap proses pasti ada hasil yang diperoleh.
2. Mengidentifikasi Unsur Instrinsik Cerita
Identifikasi merupakan mencari atau menemukan suatu jawaban dari sebuah teks atau bacaan yang disesuaikan dengan materi.
Unsur instrinsik cerita adalah unsure yang terdapat dalam karya sastra.Yang termasuk ke dalam unsure instrinsik cerita ialah (1) Tema, (2) Tokoh dan Penokohan, (3) Alur, (4) Latar, dan (5) Amanat.
Tema adalah gagasan yang di kembangkan dalam cerita.Tokoh cerita mengacu pada pelaku cerita, orangnya, watak, perwatakan, dan karakter menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh seperti yang
(28)
29
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ditafsirkan oleh pembaca, lebih menunjuk pada kualitas pribadi seorang tokoh.Penokohan adalah penyajian watak tokoh penciptaan citra tokoh (Sudjian:1992).
Alur ialah jalannya certita.Lataratau setting adalah segala keterangan, petunjuk, mengenai waktu, ruang dan suasana terjadinya lakuan dalam cerita.Amanat adalah pesan pengarang yang diungkapkan melalui karya sastranya.Amanat dapat di pahami setelah cerita di baca.
3. Metode Cooperative Learning Type Jigsaw
Metode pembelajaran Cooperative Learningtype jigsaw adalah system kerja atau belajar kelompok yang terstruktur yang menekankan pada siswa untuk bertanggungjawab pada diri sendiri dan kelompoknya dalam hal pengerjaan tugas yang diberikan. Sehingga pembelajaran dinyatakan belum selesai apabila salah satu dari anggopta kelompok belum memahami atau menguasai tugas yang diberikan.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kulitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian itu sendiri adalah peneliti itu sendiri.
Peneliti kualitatif sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. (Sugiyono:2007 hlm.306)
Artinya instrumen utama adalah peneliti itu sendiri, setelah fokus penelitian menjadi jelas maka kemungkinan dapat dikembangkan instrumen penelitan sederhana yang diharapkan dapat melengkapi data seperti: observasi dan tes.
(29)
30
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Observasi merupakan penyuluhan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan. Untuk penelitian ini, peneliti melakukan observasi ke SD untuk mencari permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran bahasa indonesia.
Tabel 3.3
Lembar observasi proses pembelajaran mengidentifikasi unsure instrinsik cerita dengan metode cooperative learning type jigsaw
No Aspek yang diamati Nilai
1 2 3 4
1. Pengenalan
a. Merangsang siswa dengan melakukan kegiatan menarik yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan
b. Menghubungkan fenomena yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dengan materi yang akan disampaikan
c. Melakukan Tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi yang akan disampaikan
d. Memberikan kesempatan untuk mengkomunikasikan dan mengilustrasikan pemahaman siswa tentang materi yang akan disampaikan
(30)
31
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Siswa memprediksi isi teks bacaan berdasarkan petunjuk judul
b. Siswa mulai membaca dan memahami isi teks bacaan
c. Siswa memprediksi jawaban-jawaban yang sesuai dengan petunjuk judul
d. Siswa menuliskan hasil prediksinya
3. Membuktikan dan Memodifikasi Prediksi
a. Siswa menyesuaikan hasil prediksi yang telah dibuat dengan isi teks bacaan
b. Siswa mendiskusikan hasil prediksi bersama teman dan guru c. Siswa yang prediksinya benar
berani membacakan di depan kelas
d. Siswa membuat prediksi baru jika prediksi awalnya tidak tepat 4. Refleksi
a. Memberikan penguatan terhadap pernyataan-pernyataan yang dilontarkan siswa
b. Siswa dan guru melakukan tanyan jawab terhadap materi yang disampaikan setelah proses
(31)
32
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran
c. Terciptanya suasana pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat mengaplikasikan pemahamannya
d. Siswa mampu menyimpulkan materi yang disampaikan
Jumlah Rata-rata
Keterangan :
Nilai 4 jika dalam satu aspek muncul 4 deskriptor Nilai 3 jika dalam satu aspek muncul 3 deskriptor Nilai 2 jika dalam satu aspek muncul 2 deskriptor Nilai 1 jika dalam satu aspek muncul 1deskriptor Penilaian : Jumlah aspek yang diperoleh
Banyaknya aspek
Kriteria penilaian :
A = Sangat baik 3.5 – 4.0 = A B = Baik 3.0 – 3.4 = B C = Cukup 2.5 – 2.9 = C D = Kurang 1.0 – 2.4 = D
Tabel 3.4
Format hasil observasi proses pembelajaran mengidentifikasi unsure instrinsik cerita dengan metode cooperative learning type
jigsaw
(32)
Rata-33
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa
Pengenalan Prediksi Membuktikan/Memod
ifikasi prediksi Refleksi
rata
Jumlah Rata-rata
2. Tes
Tes merupakan suatu tindakan yang dapat dilakukan berupa tes tulis, lisan atau yang lainnya. Tes yang akan dilakukan oleh peneliti adalah tes tulis yang berkaitan dengan materi mengidentifikasi unsur instrinsik cerita.
Tabel 3.4
Lembar tes pembelajaran mengidentifikasi unsure instrinsik cerita dengan metode cooperative learning type jigsaw
Kompetensi Dasar Indikator Teknik
Penilaian
Contoh Instrumen Mengidentifikasi
unsure instrinsik cerita (tema, tokoh dan penokohan, alur, latar dan amanat)
Mampu menuliskan atau menyebutkan unsure instrinsik cerita Tes lisan dan Tes tulis
Tentukan tema yang terkandung dalam cerita !
Tentukan tokoh yang
(33)
34
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mampu mengidentifik asi unsure instrinsik yang terkandung dalam cerita Mampu menyimpulka n isi cerita yang dibaca
terkandung dalam cerita disertai dengan sifat-sifatnya !
Tentukan alur cerita !
Tentukan latar cerita tersebut !
Apakah amanat yang terkandung dalam cerita tersebut !
Ceritakan kembali isi cerita
dengan menggunak an bahsa sendiri !
Tabel 3.5
Lembar penilaian proses pembelajaran mengidentifikasi unsure instrinsik cerita dengan metode cooperative learning type jigsaw
(34)
35
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Nama
Siswa
Aspek yang dinilai
Jumlah Rata-rata
Tema Tokoh dan
penokohan Alur Latar Amanat
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Penilaian: Jumlah skor siswa x 100 Skor maksimum
Kriteria penilaian:
90 – 100 = Sangat Baik A = Sangat Baik 70 – 80 = Baik B = Baik
50 – 60 = Cukup C = Cukup <50 = Kurang D = Kurang
Tabel 3.6
Lembar observasi kelompokproses pembelajaran mengidentifikasi unsure instrinsik cerita dengan metode cooperative learning type jigsaw
(35)
36
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penilaian : Nilai : Jumlah aspek yang diperoleh
Banyaknya aspek
No Aspek Yang Diamati Nilai 1 2 3 4
1.
Adanya
ketergantungan positif antar siswa dalam pembelajaran kelompok.
2.
Masing-masing siswa memiliki rasa tanggungjawab untuk membuat kelompoknya menjadi yang terbaik. 3. Adanya interaksi antar siswa dalam kelompok untuk saling membantu secara efektif dan efisien.
4.
Saling
berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius. 5. Proses pembelajaran
kelompok. Jumah Rata-rata
(36)
37
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rerata : Jumlah nilai Banyaknya kelompok
Kriteria penilaian :
A = Sangat baik 3.5 – 4.0 = A B = Baik 3.0 – 3.4 = B C = Cukup 2.5 – 2.9 = C D = Kurang 1.0 – 2.4 = D
F. Teknik Pengumpulan Data
“Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.”
(Sugiyono:2007 hlm.308)
Data yang diperlukan harus tepat dan jelas.Karena data tersebut sebagai point utama dalam menyelesaikan penelitian ini.
1. Observasi
Observasi ini bertujuan untuk mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Sehingga kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dapat diatasi sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.
2. Tes
Tes ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan pemahaman siswa dalam menyelesaikan materi mengidentifikasi unsur instrinsik cerita.
(37)
38
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Dokumentasi
Dokumentasi ini bertujuan untuk bukti kaekuratan data-data yang telah diperoleh.Setiap kegiatan yang dilakukan dalam penelitian, semuanya didokumentasikan agar datanya lebih akurat.
G. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah di lapangan.
Nasution:1988(dalam sugiyono:2007 hlm. 336).
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.
Setelah data diperoleh melalui pengumpulan data, selanjutnya data tersebut diolah melalui tahap-tahap berikut ini.
1. Deskripsi Data
Data yang telah dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk uraian deskripsi.
Data yang disajikan meliputi hasil observasi, tes pada pra siklus sampai siklus III
2. Interpretasi
Temuan-temuan yang ada di interpretasi dengan merujuk kepada acuan teoritik tentang mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi unsure instrinsik cerita dengan menggunakan metode cooperative
learning type jigsaw.Peneliti dalam proses ini, berusaha untuk
memunculkan makna dari setiap data yang diperoleh.
(38)
39
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang di teliti.
4. Kesimpulan
Data hasil penelitian yang sudah di deskripsikan, dianalisis dan diinterpretasi kemudian disimpulkan untuk menjawab tujuan penelitian dan hipotesis tindakan.Apakah hipotesis diterima atau ditolak.
(39)
98
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Penerapan penggunaan metode cooperative learning type jigsaw pada pembelajaran mengidentifikasi unsure instrinsik cerita di kelas V SDN Kamanisan, terbukti berhasil pada pembelajaran tersebut. Terlihat dari hasil observasi yang dilakukan pada siklus I, II dan III menunjukan adanya peningkatan. Padasiklus I perolehan rata-rata kelasnya 2 dengan kategori kurang. Kemudian adanya peningkatan pada siklus II, perolehan nilai rata-rata kelasnya 3 dengan kategori baik. dan pada siklus III, terlihat adanya peningkatan lagi yaitu perolehan nilai rata-rata 4 dengan kategori baiksekali.
2. Penggunaan metode cooperative learning type jigsaw pada pembelajaran mengidentifikasi unsure instrinsik cerita di kelas V SDN Kamanisan, dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar kelompok. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai rata-rata setiap siklusnya. Pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh 2,01, siklus II 2,4 dan siklus III 3,08.
3. Penggunaan metode cooperative learning type jigsaw pada pembelajaran mengidentifikasi unsure instrinsik cerita di kelas V SDN Kamanisan, dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa yang dilakukan pada saat prasiklus sampai siklus III meningkat pada setiap siklusnya. Pada prasiklus nilai rata-rata yang diperoleh 51, siklus I 62,6, siklus II 71,3 dan siklus III 78,8. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dan
(40)
99
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pemilihan metode yang tepat akan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa.
Diperoleh suatu kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa penggunaan metode cooperatiove learning type jigsaw dalam mengidentifikasi unsure instrinsik cerita dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar kelompok dan hasil belajar yang dilakukan tiap siklusnya dan menjadikan siswa menjadi pribadi yang bertanggungjawab atas tugas yang diberikan oleh guru atau siapapun.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini dapat direkomendasikan untuk beberapa pihak diantaranya sebagaiberikut :
1. Untuk Guru
Dalam kegiatan pembelajaran guru dapat menggunakan metode
cooperative learning type jigsaw sebagai salah satu metode yang
sederhana dan baik untuk pemula bagi guru yang baru mulai menggunakan metode cooperative serta dapat membangun motivasi yang tinggi bagi siswa karena secara tidak langsung melalui metode
cooperative learning type jigsaw siswa mendapatkan pelajaran,
bagaimana dapat berargumen, bersosialisasi, menghargai dan menghormati pendapat oranglain.
2. Untuk Kepala Sekolah
Untuk Kepala Sekolah SDN Kamanisan memiliki pengaruh yang sangat besar di sekolah. Bahwa hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas V SDN Kmanisan, terutama yang berhubungan dengan penggunaan metode cooperative learning type jigsaw diharapkan dapat diinformasikan kepada dewan guru dan diterapkan pada setiap kelas.
(41)
100
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Untuk Peneliti Lain
Untuk peneliti lain disarankan untuk mengadakan penelitian lanjutan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan penerapan metode pembelajaran di sekolah dasar dengan tema yang lebih menarik, agar metode pembelajaran cooperative learning type jigsaw dapat memasyarakat di sekolah dasar dan hasilnya lebih optimal bagi siswa.
(42)
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ekawarna, (2013). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: GP Press Group Kasbolah, K (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Malang:DEPDIKBUD Lie, A (2008). Cooperative Learning Jakarta:PT GramediaWidiasarana Indonesia
Subana, M dan S, Sunarti (2011). Strategi Belajar Mengajar Bahasa
Indonesia Berbagai Pendekatan, Metode Teknik, dan Media Pengajaran.
Bandung: Pustaka Setia
Sugiono (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuatitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta
Suprijono, A (2013). Cooperative Learning Teori, & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:Pustaka Belajar
Yusnandar, E dan Saabighoot, A.Y (2013). Metode Penelitian Pendidikan Di SD. Serang: Ikhwan Mandiri Press
(1)
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Dokumentasi
Dokumentasi ini bertujuan untuk bukti kaekuratan data-data yang telah diperoleh.Setiap kegiatan yang dilakukan dalam penelitian, semuanya didokumentasikan agar datanya lebih akurat.
G. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah di lapangan.
Nasution:1988(dalam sugiyono:2007 hlm. 336).
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.
Setelah data diperoleh melalui pengumpulan data, selanjutnya data tersebut diolah melalui tahap-tahap berikut ini.
1. Deskripsi Data
Data yang telah dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk uraian deskripsi.
Data yang disajikan meliputi hasil observasi, tes pada pra siklus sampai siklus III
2. Interpretasi
Temuan-temuan yang ada di interpretasi dengan merujuk kepada acuan teoritik tentang mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi unsure instrinsik cerita dengan menggunakan metode cooperative
learning type jigsaw.Peneliti dalam proses ini, berusaha untuk
memunculkan makna dari setiap data yang diperoleh. 3. Validitas
(2)
Intan Komariah, 2014
valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang di teliti.
4. Kesimpulan
Data hasil penelitian yang sudah di deskripsikan, dianalisis dan diinterpretasi kemudian disimpulkan untuk menjawab tujuan penelitian dan hipotesis tindakan.Apakah hipotesis diterima atau ditolak.
(3)
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Penerapan penggunaan metode cooperative learning type jigsaw pada pembelajaran mengidentifikasi unsure instrinsik cerita di kelas V SDN Kamanisan, terbukti berhasil pada pembelajaran tersebut. Terlihat dari hasil observasi yang dilakukan pada siklus I, II dan III menunjukan adanya peningkatan. Padasiklus I perolehan rata-rata kelasnya 2 dengan kategori kurang. Kemudian adanya peningkatan pada siklus II, perolehan nilai rata-rata kelasnya 3 dengan kategori baik. dan pada siklus III, terlihat adanya peningkatan lagi yaitu perolehan nilai rata-rata 4 dengan kategori baiksekali.
2. Penggunaan metode cooperative learning type jigsaw pada pembelajaran mengidentifikasi unsure instrinsik cerita di kelas V SDN Kamanisan, dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar kelompok. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai rata-rata setiap siklusnya. Pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh 2,01, siklus II 2,4 dan siklus III 3,08.
3. Penggunaan metode cooperative learning type jigsaw pada pembelajaran mengidentifikasi unsure instrinsik cerita di kelas V SDN Kamanisan, dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa yang dilakukan pada saat prasiklus sampai siklus III meningkat pada setiap siklusnya. Pada prasiklus nilai rata-rata yang diperoleh 51, siklus I 62,6, siklus II 71,3 dan siklus III 78,8. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dan
(4)
belajar siswa.
Diperoleh suatu kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa penggunaan metode cooperatiove learning type jigsaw dalam mengidentifikasi unsure instrinsik cerita dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar kelompok dan hasil belajar yang dilakukan tiap siklusnya dan menjadikan siswa menjadi pribadi yang bertanggungjawab atas tugas yang diberikan oleh guru atau siapapun.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini dapat direkomendasikan untuk beberapa pihak diantaranya sebagaiberikut :
1. Untuk Guru
Dalam kegiatan pembelajaran guru dapat menggunakan metode
cooperative learning type jigsaw sebagai salah satu metode yang
sederhana dan baik untuk pemula bagi guru yang baru mulai menggunakan metode cooperative serta dapat membangun motivasi yang tinggi bagi siswa karena secara tidak langsung melalui metode
cooperative learning type jigsaw siswa mendapatkan pelajaran,
bagaimana dapat berargumen, bersosialisasi, menghargai dan menghormati pendapat oranglain.
2. Untuk Kepala Sekolah
Untuk Kepala Sekolah SDN Kamanisan memiliki pengaruh yang sangat besar di sekolah. Bahwa hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas V SDN Kmanisan, terutama yang berhubungan dengan penggunaan metode cooperative learning type jigsaw diharapkan dapat diinformasikan kepada dewan guru dan diterapkan pada setiap kelas.
(5)
Intan Komariah, 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFKASI UNSUR INSTRINSIK CERITA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DI KELAS V SDN KAMANISAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Untuk Peneliti Lain
Untuk peneliti lain disarankan untuk mengadakan penelitian lanjutan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan penerapan metode pembelajaran di sekolah dasar dengan tema yang lebih menarik, agar metode pembelajaran cooperative learning type jigsaw dapat memasyarakat di sekolah dasar dan hasilnya lebih optimal bagi siswa.
(6)
Ekawarna, (2013). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: GP Press Group Kasbolah, K (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Malang:DEPDIKBUD Lie, A (2008). Cooperative Learning Jakarta:PT GramediaWidiasarana Indonesia
Subana, M dan S, Sunarti (2011). Strategi Belajar Mengajar Bahasa
Indonesia Berbagai Pendekatan, Metode Teknik, dan Media Pengajaran.
Bandung: Pustaka Setia
Sugiono (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuatitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta
Suprijono, A (2013). Cooperative Learning Teori, & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:Pustaka Belajar
Yusnandar, E dan Saabighoot, A.Y (2013). Metode Penelitian Pendidikan Di SD. Serang: Ikhwan Mandiri Press