Persepsi konsumen terhadap pembelian sepeda motor Hokaido dan Sanex : studi kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta.

(1)

ix

ABSTRAK

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HOKAIDO DAN SANEX.

Studi Kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Anung Hanindito

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap sepeda motor Hokaido dan Sanex dan untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap sepeda motor Hokaido dan Sanex. Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Data penelitian ini diperoleh melalui kuisioner, wawancara dan dokumentasi. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental purposive sampling. Untuk menguji instrumen penelitian, digunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif yang meliputi analisis aritmatik mean dan uji beda dua mean (sampel berpasangan).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1. Persepsi konsumen terhadap sepeda motor merek Hokaido dan Sanex tergolong baik. 2. Terdapat perbedaan persepsi konsumen yang signifikan terhadap pembelian sepeda motor merek Sanex dan Hokaido : a. Berdasarkan atribut kualitas, (t = 4.579, p = 0.000). b. Berdasarkan atribut harga, (t = 2.170, p = 0.031). c. Berdasarkan atribut model, (t = 2.155, p = 0.034). d. Berdasarkan total atribut, (t = 3.295, p = 0.001).


(2)

x

ABSTRACT

A Consumer’s Perception in Buying Hokaido and Sanex Motorcycle. Case study at Daerah Istimewa Yogyakarta

Anung Hanindito

SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

2007

The aims of this research are to know consumers’ perception on buying Hokaido and Sanex motorcycle and to analyze the different consumers’ perception on buying Hokaido and Sanex motorcycle. This research is a case study conducted in Daerah Istimewa Yogyakarta.

The data were collected through questioners, interviews, and documentations. The sample method used was accidental purposive sampling. Research instrument was validated using validity test and reliability test. Data analysis technique used were arithmetic mean analysis and Mean Differences Between Two Groups (paired sample).

The result of this research shows that : 1) There is a significant difference how consumers percive between buying Sanex and Hokaido brand motorcycle based on quality attribute, (t = 4.579, p = 0.000). 2) There is a significant difference how consumers percive between buying Sanex and Hokaido brand motorcycle based on price attribute, (t = 2.170, p = 0.031). 3) There is a significant difference how consumers percive between buying Sanex and Hokaido brand motorcycle based on model attribute, (t = 2.155, p = 0.034). 4) There is a significant difference how consumers percive between buying Sanex and Hokaido brand motorcycle based on total attribute, (t = 3.295, p = 0.001).


(3)

SKRIPSI

“ Persepsi Konsumen Terhadap Pembelian Sepeda Motor

Hokaido dan Sanex. “

Studi kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada

Program Studi Manajemen

Oleh : Anung Hanindito NIM : 002214269

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA


(4)

(5)

(6)

(7)

v

HALAMAN MOTTO

MOTTO :

v “ Bersusah -susah, bertatih-tatih dahulu, bersenang-senang di kemudian nanti. “

v “ Lakukan yang terbaik demi dirimu sendiri dan demi orang-orang di sekitar yang telah menyayangi, memperhatikan, dan mendukung kamu selama ini. “

v “ Kejujuran adalah hal yang utama yang sangat penting. “

v “ Berkeluh kesahlah dengan orang -orang terdekatmu akan semua

masalah yang kamu hadapi. Niscaya akan membuatmu menjadi lebih baik dan tenang. “

v “ Jagalah kepercayaan orang-orang yang telah memberikan kepercayaan penuh terhadapmu. “

v “ Lakukan apa yang ingin kamu lakukan yang menurutmu itu terbaik

untuk dirimu selama segala yang kamu lakukan tidak merugikan orang lain. “

v “ Selalu ikuti kata hati, insting, dan naluri hati yang paling dalam. “ v “ Nikmatilah hidup ini karena hidup hanya sekali. “

v “ Jangan pernah takut dengan apa dan siapapun selama apa yang kamu kerjakan me nurutmu adalah baik. “

v “ Anggaplah semua masalah itu dapat terselesaikan dengan baik dan


(8)

vi

yang telah membuat masalah itu berat terbentuk dari pikiran kita sendiri. “

v “ Segala keputusan ada di tanganmu karena yang akan merasakan di

kemudian hari adalah dirimu sendiri, bukan orang lain. “

v “ Semua masalah dan pengalaman yang terjadi pasti memberikan

hikmah hidup yang sangat berharga. “

v “ Jangan membesar-besarkan masalah yang sebenarnya itu hanya

mas alah yang kecil. Karena akan menimbulkan masalah yang lebih besar. “

v “ Harta dan uang bukanlah segalanya. Harta dan uang tidak dapat

menjamin kita bahagia. Yang terpenting adalah cinta dan kasih sayang yang tulus. “

v “ Do what you wanna do that can make you enjoy, comfort and better. “


(9)

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan dengan penuh cinta dan kasih kepada : v Allah S. W. T. , Maha Esa, Maha kuasa, Maha segalanya, yang telah

menciptakan langit dan sisi muka bumi.

v Mamoetzku tercinta yang telah melahirkanku, mendidikku, membantu membiayai sekolahku hingga aku lulus Universitas, dan telah memberikan segalanya; cinta, kasih, sayang, dan perhatianmu yang tak ada habisnya, dan yang selalu memberikan segala yang terbaik untukku.

v Papoetzku tercinta yang telah mendidikku, membiayai sekolah, memberikan segalanya; cinta, kasih, sayang, dan perhatian, dan yang selalu memberikan segala yang terbaik untukku.

v Kakakku, Vitoelz yang telah memotivasi dan membimbingku terutama dalam dunia karir dan pendidikan. Terima kasih juga untuk gemblengan yang telah kamu berikan kepadaku.

v Mbak Eny, Mas Yono, Mas Agung, Simbah Romelah, Om Potoetz, Tante Riztongz, Tante Penoelz, dan semua saudaraku yang tidak dapat kusebutkan satu persatu, terima kasih semuanya atas dukungan moril, spiritual, finansial, dan non finansialnya terutama dalam penyelesaian skripsiku ini.

v Mas Agoez Gembuz Languz dan ThiTha Enduetz Emboetz tercinta, terima kasih selalu memberi dukungan padaku ketika aku sedang lemah, pusing, bingung ditimpa berbagai macam musibah, masalah dan persoalan keluarga


(10)

viii

dan masalah kehidupan. Terima kasih selalu setia menemaniku di saat-saat kesendirianku.

v Semua orang yang telah membantuku dalam menyelesaikan skripsiku ini yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu.


(11)

ix

ABSTRAK

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HOKAIDO DAN SANEX.

Studi Kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Anung Hanindito

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap sepeda motor Hokaido dan Sanex dan untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap sepeda motor Hokaido dan Sanex. Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Data penelitian ini diperoleh melalui kuisioner, wawancara dan dokumentasi. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental purposive sampling. Untuk menguji instrumen penelitian, digunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif yang meliputi analisis aritmatik mean dan uji beda dua mean (sampel berpasangan).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1. Persepsi konsumen terhadap sepeda motor merek Hokaido dan Sanex tergolong baik. 2. Terdapat perbedaan persepsi konsumen yang signifikan terhadap pembelian sepeda motor merek Sanex dan Hokaido : a. Berdasarkan atribut kualitas, (t = 4.579, p = 0.000). b. Berdasarkan atribut harga, (t = 2.170, p = 0.031). c. Berdasarkan atribut model, (t = 2.155, p = 0.034). d. Berdasarkan total atribut, (t = 3.295, p = 0.001).


(12)

x

ABSTRACT

A Consumer’s Perception in Buying Hokaido and Sanex Motorcycle. Case study at Daerah Istimewa Yogyakarta

Anung Hanindito

SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

2007

The aims of this research are to know consumers’ perception on buying Hokaido and Sanex motorcycle and to analyze the different consumers’ perception on buying Hokaido and Sanex motorcycle. This research is a case study conducted in Daerah Istimewa Yogyakarta.

The data were collected through questioners, interviews, and documentations. The sample method used was accidental purposive sampling. Research instrument was validated using validity test and reliability test. Data analysis technique used were arithmetic mean analysis and Mean Differences Between Two Groups (paired sample).

The result of this research shows that : 1) There is a significant difference how consumers percive between buying Sanex and Hokaido brand motorcycle based on quality attribute, (t = 4.579, p = 0.000). 2) There is a significant difference how consumers percive between buying Sanex and Hokaido brand motorcycle based on price attribute, (t = 2.170, p = 0.031). 3) There is a significant difference how consumers percive between buying Sanex and Hokaido brand motorcycle based on model attribute, (t = 2.155, p = 0.034). 4) There is a significant difference how consumers percive between buying Sanex and Hokaido brand motorcycle based on total attribute, (t = 3.295, p = 0.001).


(13)

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah S. W. T. , yang telah memberikan berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skrispsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sanata Dharma di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dan menilai persepsi konsumen terhadap pembelian sepeda motor Hokaido dan Sanex, sehingga penulis mengambil judul “Persepsi Konsumen Terhadap Pembelian Sepeda Motor Hokaido dan Sanex. Studi kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta.”

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Dalam perjalanan menyelesaikan studi dan skripsi dari awal sampai akhir, tidak sedikit pula rintangan dan hambatan yang menghadang. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang dalam dan tulus kepada :

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak A. Yudi Yuniarto, S.E, M.B.A. selaku dosen pembimbing I yang penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Dra. Y. Rini Hardanti, M.Si. selaku dosen pembimbing II yang penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma. Terima kasih atas nilai B untuk mata kuliah Aspek Hukum dalam Ekonomi nya. Saya kira akan dapat nilai A.

5 . Mrs. Lucia Kurniawati, as my favorite teacher, as a friend, and as a best friend for me. Your contribution is very meaningfull as my motivator in University and life. Thanks mam…by the way, I still dissapointed with B score


(14)

xii

for English subjek that you gave me…In fact that you know my ability in English, right?

6. Dosen-dosen lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas bimbingan kuliah nya selama ini.

7. Para pengarang dan penerbit yang telah menyediakan buku referensi sebagai pendukung yang sangat berguna.

8. Para pegawai perpustakaan, kampus dan sekretariat Fakultas Ekonomi yang selalu sedia membantu menyelesaikan skripsiku.

9. Ibuku, mamaku, mamotku tercinta dan tersayang… Terima kasih anakmu ucapkan padamu. Terima kasih telah membimbingku selama ini, menjadi seperti sekarang ini. Terima kasih telah membanting tulangmu, menjadikan kaki sebagai kepala, dan kepala sebagai kaki demi membantu membiayai dan menyelesaikan sekolah anakmu ini. Walaupun berbagai cobaan, rintangan, dan hambatan menghadang, kau selalu tetap ada untukku. Kau lah inspirasi hidupku. Kau lah yang tercinta dan tersayang. Aku tahu kau juga sangat sayang kepadaku. Maafkan akan kata-kataku yang kasar dan tidak berkenan di hatimu. Walaupun aku ngeyel dan bandel, aku tetap sayang dan perhatian ke mama. Sekali lagi, maafkan semua salah-salahku ya ma…Kau adalah wanita yang sangat kuat dan tegar. Aku sangat salut padamu ma…Jaga selalu kesehatanmu ya…Jangan sampai sakit…Aku sangat sedih jikalau mama sakit. Selalu kudoakan, agar mama selalu sehat walafiat, lahir, batin, panjang umur dan selalu dilimpahkan rejeki yang halal dan berlimpah. Amin…Doakan akan kesuksesanku di hari kelak ya ma…Semoga aku dapat menjadi orang yang berguna bagi nus a, bangsa, dan agama. Semoga dengan itu dapat membahagiakan mamaku tercinta dan keluarga besar, amin. I LOVE YOU ALWAYS… GOD BLESS YOU…

10. Bapakku, papaku, papotku tercinta dan tersayang…terima kasih atas doa nya. Akhirnya skripsiku selesai juga. Terima kasih juga atas dukungan moril dan spiritualnya serta motivasi yang papa berikan. Papot selalu jaga kesehatannya yah! Jangan sampai sakit. Karena kalau sakit aku juga ikut mikir. Aku doakan semoga papotku selalu dalam keadaan sehat walafiat, lahir dan batin, panjang


(15)

xiii

umur, dan selalu dilimpahkan rejeki yang halal dan berlimpah, amin…Doakan akan kesuksesanku di masa depan ya pot. Doakan juga aku dapat menjadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa, dan agama. Semoga dengan itu dapat membahagiakan papa dan keluarga besar, amin. I LOVE YOU ALWAYS… GOD BLESS YOU…

11. Kakakku yang gendut dan montog, terima kasih atas dukungan dan motivasinya. Terima kasih juga atas gemblengannya selama ini. Kalau jadi kerja di Singapura, selalu jaga kesehatan ya! Jangan selalu memikirkan pekerjaan terus. Pikirkan juga kesehatanmu. Walaupun aku seperti ini, aku sangat sayang sama kamu tol. Aku harapkan demikian juga dengan kamu, semoga kamu juga selalu sayang dan ingat sama aku, karena kita hanya dua bersaudara. Aku doakan untuk segala kesuksesan kamu di masa yang akan datang. Sukses untuk segalanya, amin. Doakan aku juga ya tol…O iya, cepet-cepet punya anak dong! Dah ga sabar dipanggil Om nih… I LOVE YOU ALWAYS… GOD BLESS YOU…

12. Mbak Eny, terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini. Tolong titip dan rawat papotku tercinta ya…

13. Mas Yono, terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini. Tolong titip dan rawat mamotku tercinta ya…

14. Mas Agung, terima kasih atas doa, dukungan, dan pengarahannya selama ini. Terima kasih juga untuk buku yang ka mu berikan ke aku. Semoga buku-buku itu dapat berguna dan bermanfaat di masa yang akan datang, amin. Tolong jagain vitolku tercinta ya… Hati-ati dia sebenarnya buas lo!

15. Mas Agus Gembus, terima kasih atas pendapat, dukungan moril, spiritual,dan bantuan (finansial-Non finansial). Kehadiran kamu sangat berarti buat hidupku. Kesepian di rumah tidak pernah kurasakan lagi berkat kehadiran dirimu. Petualangan-petualangan seru yang selama ini kita lalui gak akan aku lupakan sepanjang akhir hayatku. Seneng, sedih, gembira, susah kita lalui bersama (halah-halah romantis amat!). Terimakasih juga telah membantuku merawat dan membersihkan rumah Nakula. Juga yang tak terlupakan, nesu-nesu nan gara-gara beda pendapat/ missunderstanding. Terima kasih juga


(16)

xiv

telah memberikan kasih sayangmu dan perhatianmu ke Mamoetzku tersayang dikala diriku tak kuasa memperhatikannya. Pokoke aku ucapkan banyak-banyak terima kasih padamu… Hanya Allah S. W. T. yang dapat membalas semua budi baik kamu, amin. Kapan nikahe ki? Selak Belan jamuren k uwi! Aku yo selak pengen cepet-cepet diundang om je karo anakmu! Sukses ya untuk karir dan percintaan kamu. Sukses untuk segalanya…amin. I LOVE YOU ALWAYSGOD BLESS YOU…

16.ThiTha Deny Novita, ni siapa si ni? Kok tau-tau ada namanya disini!!! Hmmm… Apa ya… n o comment deh!… At last honey…I finish my job, skripsi. I’m free now. Like flying birds in the sky… I want to thank you for all support that you gave me till now. Thanks for material and spiritual support that you’ve given. It’s a long journey our relationship till now. Many problems, obstacles and many things we’re faced. But we try to solve and face it hardly together. And… We did it…From distances, families, habits and atitudes problem between us… Uhhh… If we think those are heavy, those will be heavy. But if we pretend those problem is easy to solved, so then it might be solved easy…right? So many memories that I felt with you… Contact by distance, telephone till 2-3 hours in one call (till hot on my ears), sms all day; all the time, meeting once a month, I go to Semarang or you go to Yogyakarta (depend on whose turn) that might be a wonderful, rare and fun memories in couples… But I’ll try to enjoy it… Anyway, so many thanks for you. Hope God’ll give biger and much than u gived to me… Amin. If about married, wait until I’m ready ok!? Ready phisichally and mentally. And of course I must have a permanen job first! It’s much more better if I’ve a house already… Don’t too hury to decide to get married. Cause I think it’s not good to push something that we’re not ready yet. But I try to do my best and harder to reach them. ok? lastly, hope for all your success in ur life honey…I LOVE YOU ALWAYS … Hug and Kiss from your prince… GOD BLESS YOU… 17. Keluarga besar mamot, Simbah Romlah, Om Putut, Tante Ris, Tante Peni

beserta suami-suami dan istri, terima kasih atas dukungan dan doanya. Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat dan mendapatkan rejeki yang halal dan berlimpah, amin.


(17)

(18)

xvi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR... xi

DAFTAR ISI ... xvi

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR GAMBAR ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Batasan Masalah... 4

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Manfaat Penelitian... 5

F. Sistematika Penulisan... 5


(19)

xvii

A. Pengertian Pemasaran ... 7

B. Pengertian Manajemen Pemasaran... 8

C. Marketing Mix... 9

D. Pengertian Konsep Pemasaran ... 16

E. Riset Pemasaran ... 19

F. Perilaku Konsumen ... 21

G. Persepsi Konsumen ... 30

H. Hipotesis ... 32

BAB III METODE PENELITIAN... 33

A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 33

B. Jenis Penelitian ... 33

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 33

D. Populasi dan Sampel ... 34

E. Jenis Data ... 36

F. Teknik Pengumpulan Data ... 37

G. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 38

H. Teknik Pengujian Instrumen ... 38

I. Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV GAMBARAN UMUM PRODUK... 43

A. Gambaran Umum Sepeda Motor ... 43

B. Gambaran Umum Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ... 46

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49


(20)

xviii

B. Deskripsi Profil Responden ... 50

C. Deskripsi Atribut Penelitian ... 53

D. Hasil Pengujian Komparasi ... 59

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN MASALAH ... 64

A. Kesimpulan... 64

B. Saran ... 64

C. Keterbatasan Masalah ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67

LAMPIRAN ... 69

1. Lampiran 1 Kuisioner ... 70

2. Lampiran 2 Hasil Pengolahan Data ... 74

3. Lampiran 3 Gambar Atribut Sanex, Atribut Hokaido dan Total Atribut ... 91

4. Lampiran 4 Tabel R... 93

5. Lampiran 5 Tabel T ... 95

6. Lampiran 6 Gambar Macam-Macam Sepeda Motor Hokaido... 97


(21)

xix

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 3.1 Persepsi Konsumen ... 41

2. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas Instrumen ... 50

3. Tabel 5.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Distinguishing ... 50

4. Tabel 5.3 Distribusi responden berdasarkan Jenis Kelamin... 51

5. Tabel 5.4 Distribusi responden berda sarkan Usia ... 51

6. Tabel 5.5 Distribusi responden berdasarkan Pendidikan ... 52

7. Tabel 5.6 Distribusi responden berdasarkan Pekerjaan... 52

8. Tabel 5.7 Distribusi responden berdasarkan Pendapatan ... 53

9. Tabel 5.8 Klasifikasi Skor Interval... 55

10. Tabel 5.9 Persepsi Terhadap Kualitas Sepeda Motor ... 55

11. Tabel 5.10 Klasifikasi Skor Interval... 56

12. Tabel 5.11 Persepsi Terhadap Harga Sepeda Motor ... 57

13. Tabel 5.12 Klasifikasi Skor Interval... 58

14. Tabel 5.13 Persepsi Terhadap Model Sepeda Motor ... 58

15. Tabel 5.14 Hasil Uji T Pada Atribut Kualitas ... 60

16. Tabel 5.15 Hasil Uji T Pada Atribut Harga ... 61

17. Tabel 5.16 Hasil Uji T Pada Atribut Model ... 62


(22)

xx

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1. Gambar 2.1 Hubungan Perilaku Konsumen, Elemen Pemasaran, dan

Faktor Eksternal... 29 2. Gambar 5.1 Hasil Pengujian T-Test Berdasarkan Kualitas Sepeda Motor 59 3. Gambar 5.2 Hasil Pengujian T-Test Berdasarkan Harga Sepeda Motor .... 60 4. Gambar 5.3 Hasil Pengujian T-Test Berdasarkan Harga Sepeda Motor .... 61 5. Gambar 5.4 Hasil Pengujian T-Test Berdasarkan Total Atribut Sepeda


(23)

(24)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini transportasi mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Sarana transportasi yang memadai akan membantu manusia sampai pada tujuannya dengan cepat dan tepat. Transportasi darat mempunyai prospek yang cerah, dalam hal ini khususnya sepeda motor. Sepeda motor merupakan sarana yang praktis, ekonomis, mudah dalam pengoperasian, serta mampu menempuh kondisi jalan yang sulit dicapai oleh kendaraan roda empat. Oleh karena itu hampir setiap keluarga berusaha untuk memilikinya. Bagi mahasiswa, peranan sepeda motor sangat besar, terutama sebagai penunjang transportasi mereka sehari-hari.

Persaingan perdagangan sepeda motor, antara Hokaido dan Sanex, saat ini sangat ketat. Hal ini disebabkan oleh semakin kritisnya konsumen dalam memilih suatu produk yang akan dikonsumsi, juga dikarenakan oleh gencarnya pemasaran yang dilakukan oleh masing-masing perusahaan. Masing-masing perusahaan berusaha untuk meningkatkan kualitas sepeda motornya.

Berdasarkan pengamatan melalui kedua merek sepeda motor tersebut, masing-masing mempunyai keunggulan sendiri. Merek Hokaido menggunakan empat tak, dimana mesin motor yang menggunakan sistem empat tak, dalam bekerjanya tidak menggunakan oli samping. Selain itu Hokaido hemat bahan bakar, suara mesin halus, serta harga jual kembalinya tidak merosot. Untuk merek Sanex, juga menggunakan model sistem empat


(25)

tak. Akan tetapi sekarang ini, kedua merek ini mulai mengembangkan teknologinya dengan menciptakan motor dengan mesin dua tak (metic), yang ternyata lebih banyak diminati oleh kawula muda. Ini dimaksudkan untuk mengimbangi persaingan dengan merek-merek lain dalam kelasnya. Produk sepeda motor keluaran Sanex menonjolkan kes an menarik, sportif, energik, dan berpenampilan trendy, sehingga sepeda motor ini sangat sesuai untuk kawula muda. Walaupun sepeda motor Sanex mempunyai banyak keunggulan, namun tetap berusaha meningkatkan kualitas, baik dari segi model maupun teknologi ya ng digunakannya.

Atas dasar pengamatan dua merek sepeda motor yang terkenal yaitu Hokaido dan Sanex, masing-masing mempunyai keunggulan yang berbeda dari kedua kelompok sosial dan referensi. Dengan demikian perubahan sikap konsumen dan lingkungan perusahaan menuntut manajer pemasaran untuk selalu tanggap dan memperbaiki hubungan dengan pelanggannnya, menilai kembali keinginan mereka di masa yang akan datang.

Kepopuleran merek ini dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen. Faktor pengaruh dalam pengambilan keputusan akan berbeda untuk masing-masing konsumen. Skope kecil dalam sikap konsumen adalah persepsi konsumen. Persepsi ini dapat dijadikan dasar dalam penganalisaan untuk pengambilan keputusan pembelian. Penganalisaan terhadap persepsi konsumen diharapkan mampu menangkap informasi tentang apa dan bagaimana keinginan konsumen. Persepsi konsumen bisa bersifat positif atau negatif. Hal ini didasarkan atas produk yang ditawarkan serta pengalaman mereka dalam menggunakan produk tersebut.


(26)

Di antara berbagai jenis produk sepeda motor Cina, dalam perkembangannya dari waktu ke waktu hingga saat ini, produk Hokaido dan Sanex mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dari kedua merek motor tersebut, merek Hokaido lebih banyak disukai oleh konsumen dibandingkan merek Sanex. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil pengamatan di beberapa pusat penjualan yang ternyata: Produk Hokaido laku lebih besar dibandingkan dengan merek Sanex yaitu antara 2 : 1. Meskipun harga Hokaido lebih tinggi dibandingkan dengan merek Sanex. Harusnya dengan harga yang lebih murah akan lebih banyak dibeli. Tetapi sebaliknya, dengan harga yang lebih tinggi Hokaido banyak dibeli. Hal ini membuktikan bahwa produk Hokaido lebih disukai konsumen dan memiliki segmen pasar yang luas.

Dalam usahanya merebut pasar, perusahaan berlomba untuk mencari konsumen sebanyak mungkin dengan cara memenuhi kebutuhan, keinginan, dan permintaan masyarakat atau konsumen sehingga mereka merasa puas.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sikap konsumen, baik lingkungan eksternal maupun internal. Adapun faktor eksternal meliputi kebudayaan (budaya, sub-budaya, kelas sosial), sosial (kelompok-kelompok referensi, keluarga, peranan, dan status), pribadi (usia dan tahap daur hidup, pekerjaan, macam-macam situasi ekonomi, gaya hidup, keprbadian, konsep diri). Sedangkan faktor Internal meliputi motivasi, persepsi, belajar, kepercayaan, dan sikap.

Sikap konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan. Sikap konsumen juga sangat dipengaruhi oleh lapisan masyarakat dimana ia


(27)

dilahirkan dan dibesarkan. Hal ini berarti konsumen yang berbeda akan mempunyai sikap yang berbeda pula.

Dalam rangka untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan perlu mengadakan riset pemasaran agar dapat mengetahui dan memperoleh informasi yang relevan mengenai perilaku konsumen yang berbeda-beda dari kedua jenis produk Hokaido dan Sanex.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “ Persepsi Konsumen Terhadap Pembelian Sepeda Motor Hokaido dan Sanex. Studi kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta “.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana persepsi konsumen terhadap sepeda motor Hokaido dan Sanex?

2. Apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap sepeda motor Hokaido dan Sanex?

C. Batasan Masalah

1. Penelitian ditujukan pada konsumen yang membeli sepeda motor Hokaido ataupun Sanex dan pernah memakai kedua sepeda motor Hokaido maupun Sanex di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Persepsi konsumen terhadap produk sepeda motor Hokaido dan Sanex dengan mengukur variabel yang mencakup beberapa atribut yaitu: harga, model, dan kualitas (keiritan bahan bakar, keamanan ketika digunakan, serta keawetan motor itu sendiri).


(28)

D. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui persepsi konsumen terhadap produk sepeda motor Hokaido dan Sanex.

2. Mengetahui apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap produk sepeda motor Hokaido dan Sanex?

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan

Memberikan informasi kepada perusahaan sebagai sumbang pemikiran dan sebagai gambaran mengenai persepsi konsumen terhadap pembelian sepeda motor Hokaido dan Sanex.

2. Bagi Universitas

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bacaan ilmiah bagi civitas akademika sehingga dapat menambah fungsi Universitas sebagai wahana menggali ilmu pengetahuan.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan sebagai tinjauan dari penerapan teori yang diperoleh di bangku kuliah dan khususnya menyangkut bidang pemasaran mengenai pemasaran dan perilaku konsumen.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang yang menjadi alasan penulis memilih topik penelitian, perumusan masalah, batasan


(29)

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika pelaporan penelitian.

Bab II : Landasan Teori

Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang terpilih, yang membantu penulis dalam menemukan jawaban atas rumusan masalah penulisan.

Bab III : Metode Penelitian

Pada bab ini akan dibahas mengenai jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subyek penelitian, sumber dan pengumpulan data, serta teknik yang digunakan dalam analisa terhadap data yang diperoleh.

Bab IV: Gambaran Umum Produk

Pada bab ini akan dibahas mengenai gambaran umum wilayah penelitian serta gambaran umum sepeda motor.

Bab V : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini akan dibahas proses pengolahan data, presentasi hasil pengolahan data, dan pembahasannya.

Bab VI: Kesimpulan,Saran, dan Keterbatasan Masalah

Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian dan saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada perusahaan serta keterbatasan masalah di dalam penelitian.


(30)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mendapatkan laba yang diharapkan. Perusahaan tidak hanya sekedar menjual barang dan jasa yang dihasilkan, melainkan harus mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, serta berusaha untuk memenuhinya.

Banyak ahli yang mengemukakan definisi pemasaran yang kelihatannya berbeda meskipun pada intinya sama. Perbedaan disebabkan mereka meninjau pemasaran dari segi yang berbeda -beda. Ada yang menitikberatkan pada segi fungsi, segi barang, segi kelembagaan, segi manajemen dan ada juga yang menitikberatkan pada semua segi tersebut sebagai suatu sistem. Definisi pemasaran tersebut antara lain dikemukakan oleh : William J. Stanton yang dikutip oleh Basu Swasta DH dan Irawan (1990 : 5) adalah sebagai berikut :

"Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan barang dan Jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial."


(31)

Sedang menurut pendapat Alan R. Andreasen dan Russel W. Belk yang dikutip oleh Philip Kotler (1995 : 8) adalah :

"Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain."

Dari kedua definisi di atas dapat diterangkan bahwa ada keinginan dan kebutuhan konsumen yang harus dipuaskan oleh kegiatan manusia lain, yang menghasilkan alat pemuas kebutuhan dalam bentuk produk barang maupun jasa. Pemuas keinginan dan kebutuhan barang tersebut dicapai melalui usaha perencanaan, penentuan harga, promosi dan kegiatan, distribusi barang dan jasa tersebut ke konsumen.

B. Pengertian Manajemen Pemasaran

Pada dasarnya manajemen itu terdiri atas perencanaan dan pelaksanaan rencana-rencana. Fungsi yang pertama harus dilaksanakan oleh manajer adalah fungsi perencanaa n. Untuk membuat perencanaan jangka panjang harus disediakan banyak waktu. Oleh karena itu perlu dilakukan pendelegasian keputusan-keputusan yang dilakukan kepada para bawahan. Adapun pengertian manajemen pemasaran menurut U. Kulwani dan Donald G. Marxison yang dikutip oleh Philip Kotler (1995 : 16) adalah :

"Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang-barang,


(32)

jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi."

Dari pengertian manajemen pemasaran di atas menunjukkan bahwa manajemen pemasaran merupakan suatu proses yang cukup analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan, juga mencakup barang dan jasa serta gagasan berdasarkan pertukaran dan tujuannya adalah memberikan kepuasan bagi pihak yang terlibat.

C. Marketing Mix

Marketing mix merupakan kombinasi da ri variabel-variabel yang berbaur yang menyesuaikan dengan keinginan konsumen, persaingan dan faktor-faktor lingkungan yang lain yang dapat memberikan hasil di dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran. Oleh karena itu peranan marketing mix sangat menentukan dalam kelangsungan hidup perusahaan. Jadi perusahaan atau organisasi memilih kombinasi yang mengkoordinir mix tersebut sehingga tidak hanya pemasaran yang memegang peranan penting tetapi berbagai elemen dari marketing penting juga untuk dilaksanakan agar menjadi lebih efektif.

Pengertian marketing mix menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2003) : "Serangkaian alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan -produk, harga, tempat (distribusi), dan promosi-promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran."


(33)

Dari definisi dapat diketahui bahwa marketing mix adalah merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu kombinasi dari empat variabel, yaitu:

1. Produk 2. Harga 3. Promosi

4. Saluran Distribusi

Adapun pembahasan dari empat variabel pokok marketing mix tersebut yaitu : 1. Produk.

Pengelolaan unsur produksi dimulai dari merencanakan, membuat dan juga mengembangkan produk maupun jasa yang tepat untuk didasarkan oleh perusahaan. Selain itu juga manajer perlu menyusun berbagai strategi guna keberhasilan produk yang dibuatnya, serta berusaha bekerjasama dengan departemen lain dalam rangka memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Sedangkan produk dapat didefinisikan sebagai berikut :

"Produk adalah segala yang bisa ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi, yang bisa memuaskan kebutuhan atau keinginan itu. Itu mencakup objek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan ide." (Philip Kotler dan Gary Amstrong, 2003).

“Apa saja yang dapat memenuhi kebutuhan/ keinginan dalam hal penggunaan, konsumsi, atau akuisisi.” (Body, Walker, Larreche, 2000).


(34)

Produk dapat digolongkan ke dalam dua golongan yaitu barang konsumsi dan barang industri.

a. Barang konsumsi.

Yaitu barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis. (Fandy Tjiptono, 1997 : 99). Menurut Philip Kotler, (1995 : 512) barang konsumsi dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu :

1) Barang Konvenien

Barang konvenien adalah dibeli konsumen frekuensi tinggi, dalam singkat dan dengan usaha maksimum. Misalnya rokok, sabun, gula dan surat kabar.

2) Barang Shoping.

Barang shoping merupakan dibeli dengan mencari membelinya masak-masak, me mbanding-bandingkan mutu, harga, dan kemasan. Termasuk ke dalam barang ini antara lain pakaian dan perabot rumah tangga.

3) Barang Spesial

Barang spesial adalah barang yang mempunyai karakteristik unik dan identifikasi merek yang untuk itu sekelompok pembeli bersedia berusaha untuk membelinya.

Contohnya : barang-barang mewah dengan je nis dan merek tertentu seperti mobil, komponen stereo, kamera dan pakaian pria khusus.

4) Barang Yang Tidak Dicari

Barang yang tidak dicari adalah barang yang tidak diketahui pembeli atau diketahui tetapi tidak berfikir untuk membelinya.


(35)

Barang ini membutuhkan usaha penjualan yang besar dalam bentuk pengiklanan dan penjualan langsung. Contoh : batu nisan, tanah kuburan, asuransi jiwa.

b. Barang Industri

Barang industri adalah barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam industri.

Barang industri dapat dibedakan menjadi: 1) Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan pokok membuat bahan lain. 2) Komponen dan barang setengah jadi

Yaitu barang yang telah masuk proses produksi dan diperlukan untuk melengkapi produk akhir

3) Perlengkapan Operasi.

Yaitu barang-barang yang digunakan untuk membantu lancarnya proses produksi maupun kegiatan lain dalam perusahaan

4) Instalasi

Yaitu alat produksi utama dalam sebuah perusahaan yang dapat dipakai untuk jangka waktu lama.

5) Peralatan Ekstra

Yaitu alat-alat yang dipakai untuk membantu kegiatan instalasi. 2. Harga

Harga merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai sasarannya. Keputusan harga ini harus dikoordinasikan secara seksama dengan keputusan variabel marketing mix lain. Sedangkan definisi harga adalah :


(36)

"Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayannya." Philip Kotler, (1995 : 147).

Dalam konsep yang lain ditunjukkan apabila harga sebuah barang yang dibeli oleh konsumen dapat memberikan hasil yang memuaskan, maka dapat dikatakan bahwa penjualan total perusahaan akan berada pada tingkat yang memuaskan, diukur dalam nilai rupiah, sehingga dapat menciptakan langganan.

3. Promosi

Istilah promosi menurut Fandy Tjiptono (1997), adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan pengertian Promotional Mix adalah :

"Promotional mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan."

Promotional mix meliputi 4 variabel yaitu : a. Periklanan

Bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.

b. Personal selling

Presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih menciptakan untuk yang ditujukan penjualan.


(37)

c. Publisitas

Pendorongan pribadi untuk suatu produk, jasa ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung.

d. Promosi penjualan

Kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan efektifitas pengecer.

Tujuan promosi dapat dibedakan menjadi : 1) Modifikasi tingkah laku

Promosi berusaha merubah tingkah laku dan pendapat seseorang tentang produk, selalu berusaha menciptakan kesan yang baik tentang produk atau mendorong pembelian barang dan jasa perusahaan

2) Memberitakan

Kegiatan promosi ditujukan untuk memberitakan pasar yang dituju tentang penawaran keberadaan produk.

3) Membujuk

Kegiatan promosi ini diarahkan untuk mendorong dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.

4) Mengingatkan

Kegiatan promosi ini dilakukan terutama untuk mempertahankan merek produk di masyarakat.

4. Saluran Distribusi

Saluran distribusi digunakan untuk memudahkan produk ke konsumen yang dituju, dengan tujuan memperlancar arus produk, mempercepat proses pertukaran serta mengurangi permasalahan yang dihadapi produsen.


(38)

Untuk memudahkan pemindahan produk dibutuhkan perantara pemasaran. Sedangkan perantara pemasaran ini terbagi menjadi dua, yaitu :

a. Perantara pedagang (Merchant middleman)

Bertanggung jawab terhadap pemilikan semua barang yang dipasar kan. 1) Pedagang besar

"Adalah orang yang menawarkan kepada pemasok dan konsumen harga yang lebih murah dengan menghapuskan fungsi-fungsi tertentu." (Body, Walker, Larreche, 2000) . Perantara pedagang yang berkaitan dengan pedagang besar ini biasanya tidak melayani penjual eceran kepada konsumen.

2) Pengecer (Retailer)

Sebuah lembaga yang melakukan kegiatan usaha menjual barang kepada konsumen akhir untuk konsumen pribadi (non bisnis). b. Perantara agen

Merupakan perantara yang tidak memiliki hak milik atas semua barang yang dipasarkan.

1) Agen Penunjang (Facilitating Agent)

Agen yang menyalurkan kegiatannya dalam beberapa aspek pemindahan barang dan jasa antara lain :

a) Agen pengangkutan barang b) Agen penyimpanan

c) Agen pengangkutan khusus d) Agen pembelian dan penjualan

Kegiatan agen penunjang sangat membantu dalam memindahkan barang dengan mengadakan hubungan langsung dengan pembeli dan penjual.


(39)

2) Agen pelengkap

Berfungsi melaksanakan jasa-jasa tambahan dalam penyaluran barang dengan tujuan memperbaiki adanya kekurangan. Jasa yang dilakukan antara lain :

a) Jasa pembimbing b) Jasa finansial c) Jasa informasi d) Jasa khusus lainnya

Distribusi yang dapat digunakan didasarkan beberapa alternatif saluran golongan barang :

a. Barang konsumsi Produsen → Konsumen

Produsen → Pengecer → Konsumen

Produsen → Pedagang Besar → Pengecer→ Konsumen. Produsen → Agen → Pengecer → Konsumen

Produsen → Agen → Pedagang Besar → Pengecer → konsumen b. Barang industri

Produsen → Pemakai Industri Produsen → Distribusi Industri → Pemakai Industri.

Produsen → Agen → Pemakai Industri Produsen → Agen → Distributor Industri → Pemakai Industri

D. Pengertian Konsep Pemasaran

Pengertian konsep pemasaran adalah Filosofi manajemen pemasaran yang menyatakan bahwa pencapaian sasaran organisasi tergantung pada


(40)

penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang didambakan itu secara lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaing. (Philip Kotler dan Gary Amstrong, 2003).

Dalam konsep pemasaran berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan-tujuan yang memuaskan secara lebih efektif dan lebih efisien dibandingkan para pesaing. Dengan demikian produsen harus mengerti kebutuhan dan keinginan pasar. Sasaran yang terbaik buat konsumen adalah dalam pemenuhan kebutuhan.

Dalam konsep pemasaran yang bersifat kemasyarakatan berpegang pada asumsi bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan minat dari pasar, sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan lebih efisien dari pada para pesaing. Sehingga dapat menjamin atau mendorong kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

Yang artinya para pemasar diharapkan dapat menyeimbangkan laba perusahaan, pemuasan keinginan konsumen dan kepentingan masyarakat.

Setelah perusahaan membuat keputusan pemasaran berdasarkan laba, dilanjutkan dengan memperhitungkan kepentingan masyarakat dalam jangka panjang. Kegiatan yang dilakukan perusahaan pada akhirnya mengarah pada pasar. Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Agar produk yang ditawarkannya sesuai dengan keinginan pasar, maka diperlukan segmentasi pasar. Dimana segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang


(41)

bersifat heterogen ke dalam satuan pasar yang bersifat homogen. Menurut Philip Kotler, (1995 : 336) bila memang diinginkan manfaat yang maksimal, maka segmen harus memenuhi lima persyaratan, yaitu :

1. Dapat diukur

Merupakan ukuran, daya beli dan profil segmen harus dapat diukur dengan tingkat tertentu

2. Besar

Suatu kelompok akan pantas disebut segmen apabila cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani. Jadi suatu segmen harus merupakan homogen terbesar yang memungkinkan, yang dicari oleh problem pemasaran yang dibuat khusus oleh mereka.

3. Dapat dijangkau

Merupakan seberapa jauh segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif

4. Dapat dibedakan

Segmen-segmen dapat dipisah-pisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan program-program bauran pemasaran yang berbeda.

5. Dapat diambil tindakan

Program-program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen yang bersangkutan.

Dengan memperhatikan kelima faktor di atas, perusahaan akan lebih berhasil dalam penguasaan pasarnya.


(42)

Ada tiga alternatif strategi yang dilakukan perusahaan untuk memilih pasar yang dituju menurut Fandy Tjiptono (1997 : 65) , yaitu :

1. Undifferentead marketing dimana perusahaan berusaha meninjau pasar secara keseluruhan, memusatkan pada kesamaan-kesamaan dalam kebutuhan konsumen dan bukan pada segmen pasar yang berbeda dengan kebutuhan yang berbeda.

2. Differentead marketing dimana perusahaan berusaha mencoba untuk mengidentifikasi pembeli tertentu dengan membagi pasar dalam dua kelompok atau lebih. Selain itu perusahaan juga membuat produk dan program pemasaran yang berbeda, untuk masing-masing segmen dengan tujuan meningkatkan jumlah penjualan serta mendapatkan kedudukan yang kuat pada setiap segmen.

3. Concentrated marketing dimana perusahaan hanya memusatkan pemasarannya pada satu macam atau beberapa kelompok pembeli saja.

E. Riset Pemasaran

Menurut Gilbert A. Churchill, Jr dalam bukunya Dasar-Dasar Riset Pemasaran, Jilid 1, (2001 : 23), riset pemasaran didefinisikan sebagai :

Fungsi yang menghubungkan konsumen dengan pemasar melalui informasi, yang mana informasi tersebut digunakan untuk mengidentifikasi dan mendifinisikan masalah-masalah pemasaran; menghasilkan, menyaring, dan mengevaluasi kegiatan atau aktifitas pemasaran, memonitor kinerja pemasaran dan meningkatkan pemahaman akan pemasaran sebagai suatu proses.


(43)

Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa riset pemasaran merupakan suatu proses yang sifatnya praktis dan dapat memudahkan dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran oleh manajemen. Dalam hal ini peranan informasi riset pemasaran sangat penting. Kegunaan informasi riset pemasaran ini antara lain dalam :

1. Mengidentifikasikan sasaran konsumen.

Sasaran konsumen dikelompokkan sebagai individu-individu yang mempunyai tenaga beli serta keinginan akan suatu barang. Proses penelitian pemasaran akan berguna dalam memberikan pengetahuan tentang kedua faktor tersebut.

2. Perencanaan barang.

Informasi pemasaran sangat penting dalam perencanaan barang. Perusahaan harus menambah, menghilangkan atau mengubah susunan produk yang dihasilkannya.

3. Penentuan harga

Riset pemasaran berguna pula dalam penyedia informasi pengambilan keputusan di bidang harga. Informasi tersebut meliputi penjualan perusahaan, harga yang ditawarkan, harga dari pesaing dan sebagainya. 4. Distribusi fisik

Informasi yang diperlukan oleh perusahaan dalam dis tribusi fisik banyak berhubungan dengan biaya, seperti biaya pengangkutan, biaya penyimpanan dan sebagainya.

5. Saluran distribusi.

Manajemen perlu mengumpulkan informasi tentang struktur dan pelaksanaan saluran distribusinya. Informasi tersebut antara lain tentang penjualan dan biaya dalam saluran distribusi.


(44)

F. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen.

Dalam kaitannya dengan mengembangkan manajemen pemasaran yang teoritasi pada konsumen, ada satu hal yang harus dikuasai oleh manajer perusahaan, yaitu pengetahuan tentang perilaku konsumen. Perilaku konsumen harus diantisipasi agar perusahaan mampu memberikan kepuasan terhadap pembelinya. Sedangkan pengertian tentang perilaku konsumen adalah sebagai berikut :

Menurut David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta (1993 : 5) :

Proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau dapat mempergunakan barang-barang dan jasa.

Menurut James F. Engel et al (1992 : 3) :

Tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.

Menurut American Marketing Association (2002 : 2) :

Interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.

Perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh persepsinya dimana mereka berada. Hal ini berarti konsumen yang berasal dari masyarakat atau lingkungan yang ada akan mempunyai penilaian, kebutuhan, pendapat, sikap, tanggapan, dan makna yang berbeda pula. Untuk memahami dan mengetahui proses yang mendasari dan mengarahkan pada


(45)

perilaku ke dalam pembelian, perlu mempelajari teori perilaku konsumen antara lain Amirullah, SE, M.M, Graha Ilmu (2002 : 2), tentang :

a. Teori Ekonomi Mikro. Dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik seperti Adam Smith, teori ini mendasarkan pada pengertian bahwa orang adalah ekonomis, rasional dan pada suatu saat ia akan tertarik kepada sesuatu. Pada perkembangannya yang disempurnakan oleh ahli ekonomi Neoklasik seperti Alfred Marshall, dimana teori ini berasumsi:

1) Bahwa konsumen akan selalu mencoba untuk memaksimumkan kepuasan dalam batas kemampuan finansialnya.

2) Bahwa ia mempunyai pengetahuan tentang beberapa alternatif sumber untuk memuaskannya.

3) Bahwa ia selalu bertindak rasional Perilaku model ini sulit menentukan besarnya konsumen.

b. Teori Psikologis. Terdiri dari : 1) Teori belajar

Teori ini menekankan pada penafsiran dan peramalan. Beberapa prinsip yang terkandung di dalamnya adalah :

Stimulus response (Teori rangsangan-tanggapan)

Menurut teori ini proses belajar sesuatu tanggapan dari terhadap yang dihadapi.

Cognitif theory (Teori kesadaran)

Teori ini lebih menekankan pada pemikiran seseorang karena menentukan pembentukan pola perilaku.


(46)

Gestalt dan Field theory (Teori bentuk dan bidang)

Dimana interaksi manusia dengan ruang lingkupnya atau lebih khusus dengan lingkungan psikologis dapat mempengaruhi perilaku dan kepuasan konsumen.

2) Teori Psikoanalitis

Menurut ahli psikologi Sigmund Freud perilaku manusia dipengaruhi oleh adanya keinginan yang terpaksa dan motif yang tersembunyi. Kebutuhan dan keinginan merupakan aspek biologis dan aspek orisinil dari kepribadian manusia dalam memenuhi kebutuhan yang didorong oleh aspek psikologis.

Petunjuk yang dipergunakan dalam teori ini bagi kegiatan pemasaran adalah bahwa konsumen terdorong melakukan pembelian baik dalam arti simbolis maupun arti sebenarnya yang fungsional ekonomis dari suatu produk.

3) Teori Sosialis

Teori ini mengarahkan pada analisis perilaku kegiatan kelompok seperti keluarga, pertemuan, perkumpulan olahraga dan sebagainya. Untuk itu perusahaan harus bisa menentukan mana di antara kelas sosial yang dihasilkan.

4) Teori Antropologis

Teori ini mengarahkan konsumen dari kelompok masyarakat yang besar dan luas ruang lingkupnya, antara lain kebudayaan, sub kebudayaan dan kelas-kelas sosial. Dengan teori ini akan diketahui nilai-nilai yang akan dianut oleh seseorang konsumen yang berperan dalam perilakunya.


(47)

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen a. Faktor Ekstern

Terdiri dari :

1) Faktor Kebudayaan

Kebudayaan merupakan faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling dasar, menurut Body, Walker, Larreche (2000), kebudayaan didefinisikan sebagai berikut :

"Himpunan kepercayaan, sikap, dan pola perilaku (kebiasaan dan tradisi) yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu masyarakat dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui sosialisasi".

Simbol tersebut dapat bersifat tidak terlihat (seperti sikap, pendapat, nilai, kepercayaan, dan agama) atau dapat pula bersifat terlihat (seperti perumahan, produk, karya seni, dan sebagainya). Dalam kenyataan perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianutnya, meskipun mengalami perkembangan zaman maupun kondisi masyarakatnya. Pengaruh kebudayaan di dalam perilaku konsumen tercermin dalam cara hidup dan tradisi yang berdampak pada permintaan akan barang dan jasa di pasar. Perbe daan kebudayaan akan menyebabkan perilaku konsumen yang berbeda pula.

2) Faktor Kelas Sosial

Secara masyarakat dapat didefinisikan atas dasar tingkatan golongan ekonominya dibedakan menjadi tiga, yaitu :

a) Golongan ekonomi atas


(48)

b) Golongan ekonomi menengah

Termasuk di dalamnya Pegawai Negeri golongan IV dan pengusaha menengah.

c) Golongan ekonomi bawah

Termasuk di kelas ini adalah pekerja pabrik, petani, pegawai rendah dan tukang becak.

3) Kelompok referensi kecil

Kelompok ini sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku. Oleh karena itu konsumen selalu mengawasi kelompok tersebut baik tingkah laku fisik maupun mentalnya. Termasuk dalam kelompok ini antara lain serikat buruh, tim atletik, perkumpulan agama dan sebagainya.

Pada umumnya masing-masing kelompok mempunyai pelopor opini yang dapat mempengaruhi anggotanya dalam membeli produk. Interaksi mereka sering dilakukan secara individual, sehingga seseorang mudah terpengaruh oleh orang lain dalam mengambil keputusan pembelian.

4) Keluarga

Setiap anggota keluarga merupakan sasaran pemasaran suatu produk. Proses pengambilan dalam suatu keluarga tidak selalu sama. Hal ini tergantung pada siapa yang paling dominan dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu manajer pe masaran perlu mengetahui siapa anggota keluarga yang bertindak sebagai pengambil inisiatif yang mempengaruhi, pengambil keputusan pembelian dan pemakainya. Dengan demikian dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat dalam usaha mempengaruhi konsumen.


(49)

b. Faktor Intern

Faktor-faktor psikologis yang berasal dari dalam individu sendiri, faktor ini menjadi dasar dalam perilaku konsumen antara lain :

1) Motivasi

Adalah keadaan dalam diri pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu dalam melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Dalam hal ini motif dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

a) Motif fisologis, merupakan motif alamiah (lapar, haus dan seterusnya).

b) Motif psikologis, dikategorikan dalam tiga golongan, yaitu : - Motif kasih sayang (effeksional motive) untuk dan kepuasan

batiniah.

- Motif untuk mempertahankan diri (ego devensive motive) Untuk melindungi kepribadian, luka fisik, kehilangan muka dan mendapatkan kebanggaan.

- Motif memperkuat diri (ego bolsterin motive)

Untuk mengembangkan dan memuaskan dibedakan menjadi dua yaitu :

i) Motif pembelian primer dan selektif

Motif ini yang mempengaruhi perilaku kebutuhan terhadap kategori umum pada suatu produk seperti membeli TV atau pakaian disebut motif pembelian primer, sedangkan motif selektif adalah motif yang mempengaruhi keputusan tentang model merek yang dibeli dari pembelian.


(50)

ii) Motif rasional dan emosional.

Motif rasional motif yang didasarkan pada kenyataan yang ditunjukkan oleh suatu produk kepada konsumen seperti : harga, permintaan, penawaran, dan pelayanan.

Sedangkan motif emosional adalah pembelian dengan emosi pengungkapan cinta, dan kesehatan. Motif ini sangat subyektif sehingga sulit menentukan hubungan motif pembelian produk yang dibeli.

2) Pengamatan

Adalah suatu proses dimana konsumen menyadari dan menginterprestasikan aspek lingkungannya, sehingga pengamatan bersifat aktif. Pengamatan yang ditimbulkan dari konsumen tergantung pada rangsangan yang diterima. Rangsangan itu sendiri dapat berasal dari promosi, teman maupun dari anggota keluarga. 3) Pengalaman

Pengalaman dapat mempengaruhi seseorang dalam bertingkah laku. Pengalaman ini dapat diperoleh dari semua perbuatan di masa lalu atau dapat pula dipelajari. Dengan belajar seseorang dapat mempengaruhi seseorang

4) Belajar

Adalah sebagai perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil dari akibat adanya pengalaman, hasilnya akan memberikan tanggapan tertentu yang cocok dengan rangsangan dan mempunyai tujuan tertentu. Proses belajar berguna untuk mengukur tingkat kepuasan, sebaliknya kepuasan tidak terjadi bila produk yang dipakai oleh konsumen dirasakan kurang baik.


(51)

5) Kepribadian

Adalah suatu sifat yang khas, yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu. Kepribadian sangat berguna bagi perusahaan untuk mengetahui perilaku konsumen guna menunjang program kegiatan pemasarannya. Adapun yang dapat mencerminkan kepribadian seseorang adalah aktivitas, minat dan opini.

6) Sikap

Sikap merupakan penilaian seseorang terhadap produk yang dihadapinya. Sikap ini didasari oleh pandangan individu terhadap produk yang ditawarkan dan adanya proses belajar.

7) Konsep diri

Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya sendiri, dan pada saat yang sama ia mempunyai gambaran tentang diri orang lain.

3. Model Perilaku Konsumen

Mempelajari dan menga nalisa perilaku konsumen, adalah suatu yang sangat kompleks, terutama banyaknya variabel yang mempengaruhi dan kecenderungan berinteraksi, Model Perilaku dikembangkan sebagai usaha mempermudahkannya.

Tujuan utama dari perilaku konsumen adalah :

a. Membantu kita untuk mengembangkan teori yang mengarah penelitian perilaku konsumen.

b. Sebagai bahan dasar untuk mempelajari pengetahuan yang terus berkembang tentang perilaku konsumen.


(52)

Pengembangan tersebut dapat membantu kita dalam berfikir sistematis tentang konsume n, yaitu dengan tahap-tahap :

1) Identifikasi variabel-variabel yang relevan 2) Menunjukkan karakteristik masing-masing

3) Menganalisa hubungan di antara variabel-variabel tersebut, mereka saling mempengaruhi satu sama yang lain.

Banyak para ahli mengemukakan tentang model perilaku konsumen, di antaranya adalah Howard-Shet dan Engel-Kollat Blackwell. Tetapi di sini penulis akan mengambil dari model kerangka analisa perilaku konsumen yang dikemukakan oleh Amirullah.

Menurutnya bahwa perilaku konsumen dalam hal ini adalah mengenai proses pengambilan keputusan, akan dipengaruhi sosial dan faktor strategi pemasaran.

Gambar 2. 1

Hubungan Perilaku Konsumen, Elemen pemasaran, dan Faktor Eksternal

Amirullah, Perilaku Konsumen, 2002 : 6 TUJUAN

PERUSAHAAN ü Penjualan dan

Marker Share

ELEMEN PEMASARAN ü Product

ü Price

ü Promotion

ü Place

ü Segmentation

FAKTOR EKSTERNAL

ü Culture

ü Social Class

ü Reference Groups

ü Family

ü Role and Status

PERILAKU KONSUMEN Keputusan membeli


(53)

G. Persepsi Konsumen

Persepsi da pat didefinisikan sebagai makna yang dipertalikan berdasarkan pengalaman masa lalu, dari rangsangan yang diterima melalui Panca Indera.

Persepsi dibentuk oleh tiga pasang pengaruh : a. Karakteristik fisik dari rangsangan

b. Hubungan rangsangan dengan lingkungannya c. Kondisi-kondisi dalam diri individu

Dengan demikian pengamatan-pengamatan reaksi orientasi terhadap rangsangan-rangsangan tersebut berupa benda asing yang belum pernah dikenali. Di sini jelas pengamatan merupakan proses yang terbentuk dari hubungan-hubungan kegiatan dari hasil pemahaman konsumen berdasar pengalaman.

Berikut ini dikemukakan definisi persepsi:

Persepsi adalah proses dengan apa seseorang memiliki, mengatur, menginterpretasi informasi. (Body, Walker, Larreche, 2000)

v Proses Keputusan Membeli

Berdasarkan pertimbangan terhadap faktor-faktor yang ada, konsumen akan melakukan pengambilan keputusan untuk membeli atau tidak membeli suatu barang atau jasa. Proses keputusan untuk membeli ini ditentukan oleh perilaku konsumen. Proses tersebut merupakan sebuah pendekatan masalah yang terdiri dari enam tahap, yaitu:


(54)

a. Menganalisa keinginan dan kebutuhan

Penganalisaan bertujuan untuk mengetahui adanya keinginan yang belum terpenuhi atau terpuaskan. Jadi dari tahap inilah proses pembelian ini mulai dilakukan.

b. Menilai sumber-sumber

Pada tahap ini berkaitan dengan lamanya waktu dan jumlah uang yang tersedia untuk membeli. Jadi pada tahap ini besar kecilnya uang yang tersedia sangat berpengaruh didalam pertimbangan pembelian dan lamanya waktu untuk mempe rtimbangkan pembelian tersebut.

c. Menetapkan tujuan pembelian

Dalam tahap ini dijelaskan bahwa tujuan pembelian bagi masing-masing konsumen tidak selalu sama, tergantung pada jenis produk dan kebutuhannya

d. Mengidentifikasi alternatif pembelian

Setelah tujua n pembelian ditetapkan, konsumen perlu mengidentifikasikan alternatif pembeliannya. Misalnya, dalam meningkatkan prestise dilakukan dengan beberapa pembelian yang mungkin dilakukan, antara lain : membeli mobil, membeli rumah, membeli lap top, motor dan sebagainya.

e. Keputusan membeli

Setelah keempat tahap di atas dilakukan, kemudian dilakukan tahap untuk mengambil keputusan apakah membeli atau tidak, jika keputusan yang diambil adalah membeli, maka pembeli akan


(55)

menjumpai serangkaian keputusan menyangkut jenis produk, bentuk produk, mer ek, penjual, kualitas, waktu pembelian, dan cara pembayaran.

f. Perilaku sesudah membeli

Perilaku sesudah membeli merupakan tahap terakhir dalam proses pembelian. Perilaku ini dapat mempengaruhi penjualan ulang dan juga mempengaruhi ucapan-ucapan pembeli kepada pihak lain tentang produk perusahaan. Karena setelah melakukan pembelian, terdapat kemungkinan adanya ketidaksesuaian atas keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Ketidaksesuaian ini mungkin disebabkan oleh harga yang terlalu mahal atau ketidaksesuaian dengan keinginan atau gambaran sebelumnya.

Semua tahap dalam proses pembelian tersebut tidak selalu dilaksanakan oleh konsumen secara keseluruhan. Tidak dilaksanakan beberapa tahap dari proses tersebut hanya mungkin terdapat pada pembelian yang bersifat emosional. Jadi keseluruhan proses tersebut hanya dilakukan pada saat tertentu saja, misalnya pada pembelian pertama atau pada pembelian barang yang mempunyai harga tinggi.

H. Hipotesis

Adapun hipotesis yang dikemukakan adalah “Ada perbedaan persepsi konsumen terhadap produk sepeda motor Hokaido dan Sanex atas dasar variabel yang mencakup atribut harga, model, dan kualitas (keawetan, keiritan bahan bakar, dan keamanan saat dikendarai). “


(56)

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Waktu penelitian : Juni 2007 – Oktober 2007. 2. Lokasi penelitian : Di Daerah Istimewa Yogyakarta.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan bentuk studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan terhadap objek tertentu, data yang dikumpulkan juga dari objek tertentu yang hendak diteliti dan hasil penelitian yang dilakukan hanya berlaku untuk objek yang diteliti.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian, dalam hal ini mereka bertindak sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah konsumen yang telah membeli sepeda motor Hokaido dan pernah memakai, merasakan, serta menggunakan sepeda motor Sanex serta konsumen yang telah membeli sepeda motor Sanex dan pernah memakai, merasakan, serta menggunakan sepeda motor Hokaido di Daerah Istimewa Yogyakarta.


(57)

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan dalam penelitian.

Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian meliputi : a. Persepsi Konsumen.

b. Keputusan konsumen dalam pembelian dan pemakaian.

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah jumlah dari keseluruhan subjek ( satuan-satuan/ individu-individu ) yang karakteristiknya hendak diduga. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi ( Djarwanto Ps,et.al, 1991 ). Berdasarkan pengertian tersebut, maka populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen produk motor merek Hokaido dan Sanex di Daerah Istimewa Yogyakarta.

v Metode pengambilan sampel

Karena jumlah populasi pembeli, pengguna dan pemakai motor Hokaido dan Sanex di Daerah Ist imewa Yogyakarta tidak dapat diketahui jumlah keseluruhannya atau populasinya tidak terbatas, maka sampel yang diambil 100 responden dengan ketentuan sebanyak 50 responden yang telah membeli sepeda motor Hokaido dan pernah mencoba, merasakan sepeda motor merek Sanex serta 50 responden yang telah membeli sepeda motor merek Sanex dan pernah mencoba, merasakan sepeda motor merek


(58)

Hokaido, yang diharapkan dapat mewakili persepsi konsumen motor Hokaido dan Sanex di Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan menggunakan metode puposive sampling.

Purposive sampling adalah teknik mengambil sampel dengan menyesuaikan diri berdasar kriteria atau tujuan tertentu (disengaja). Kriteria yang dimaksud adalah responden yang dipilih haruslah responden yang telah membeli sepeda motor Hokaido dan pernah mencoba, merasakan sepeda motor merek Sanex serta responden yang telah membeli sepeda motor merek Sanex dan pernah mencoba, merasakan sepeda motor merek Hokaido. Dalam hal ini ada empat bentuk pengambilan sampel, yaitu :

a. Judgment Sampling (Pengambilan Sampel Keputusan)

Jenis pengambilan sampel paling banyak digunakan dalam studi kasus dan dipercaya mempunyai posisi terbaik dalam memberikan informasi yang dibutuhkan.

b. Quota Sampling (Pengambilan Sampel Kuota)

Pada tipe pengambilan sampel kuota, peneliti tertarik menyeleksi subjek yang sesuai dengan desain pengukuran (desaign control) yang sudah ditentukan.

c. Accidental Sampling (Pengambilan Sampel Secara Kebetulan)

Pengambilan sampel secara kebetulan menentukan sampel berdasarkan kebetulan yang ditemui atau siapapun yang dipandang oleh peneliti cocok sebagai sumber data.


(59)

d. Snowball Sampling (Pengambilan Sampel Bola Salju)

Dalam teknik pengambilan sampel bola salju, peneliti memilih suatu kelompok atau satu orang, kemudian orang atau kelompok digunakan untuk menempatkan orang atau kelompok lain yang memiliki karakteristik serupa dan sebaliknya, mengidentifikasikan yang lain. Ibarat bola salju yang menggelinding sehingga semakin lama jumlah sampel semakin banyak.

Dalam studi kasus ini, metode pengambilan sampel yang tepat untuk digunakan adalah accidental purposive sampling.

E. Jenis data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data primer.

Data primer adalah data yang secara langsung diperoleh dari sumber data asli, dan untuk memperoleh data primer digunakan metode kuisioner, merupakan cara pengambilan data dengan memberikan serangkaian daftar pertanyaan yang sudah diatur terlebih dahulu secara tertulis kepada konsumen untuk memperoleh informasi yang diharapkan. Kuisioner ini dimaksud untuk mengetahui tentang bagaimana persepsi konsumen dan perilaku konsumen terhadap produk sepeda motor merek Hokaido dan Sanex.

2. Data Sekunder.

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian. Data dapat diperoleh antara lain melalui studi kepustakaan.


(60)

Studi kepustakaan adalah penelitian dengan cara membaca dari buku-buku literatur yang berhubungan dengan pokok masalah yang dibahas, untuk mendapatkan dasar teori dan alat analisa data yang akan digunakan dalam membahas pokok masalah tersebut.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuisioner

Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada pihak yang bersangkutan untuk memperoleh data yang diperlukan.

2. Wawancara

Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara langsung dalam bentuk lisan kepada pihak yang bersangkutan untuk memperoleh data yang diperlukan.

G. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek dan subjek penelitian. Menurut kutipan Sutrisno Hadi dalam buku Prosedur Penelitian yang ditulis oleh Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, variabel adalah gejala yang bervariasi. Variabel dalam penelitian ini adalah persepsi. Persepsi adalah proses dengan apa seseorang memiliki, mengatur, menginterpretasi informasi. Variabel yang terkandung dalam persepsi di penelitian ini adalah atribut kualitas, harga, dan model.


(61)

H. Teknik Pengujian Instrumen

Dalam teknik pengujian instrumen terdapat dua hal yang akan diteliti, yaitu : a. Validitas

Hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan memiliki kemampuan mengukur yang bagus sehingga dinyatakan valid. Adapun rumus Validitas menurut Sutrisno Hadi (Analisis Butir untuk Instrumen Angket, Tes dan Skala Nilai dengan BASICA, Andi Offset, Yogyakarta, 1991) adalah :

r

( )( )

( )

( )

− −

=

}] }{

[{N x2 x2 N y2 y 2 y

x xy

N

xy

Keterangan :

rxy = Korelasi momen tangkar N = cacah subjek uji coba

x = Sigma atau jumlah x (skor butir)

x2 = Sigma x kuadrat

y = Sigma y (skor faktor)

2

y = Sigma y kuadrat

xy = Sigma tangkar (perkalian) x dengan y b. Reliabilitas

Hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan memiliki konsistensi yang bagus sehingga dinyatakan reliabel.


(62)

Adapun rumus Reliabilitas menurut Sutrisno Hadi (Analisis Butir untuk Instrumen Angket, Tes dan Skala Nilai dengan BASICA, Andi Offset, Yogyakarta, 1991) adalah :

rtt= 1 − M M         − y x y V V V =         − − y x V V M M 1 1 Keterangan : x

V = Variasi butir-butir Vy= Variasi total (faktor) M = Jumlah butir

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analis is kuantitatif. Analisis ini digunakan dalam perhitungan-perhitungan secara statistik.

Dalam analisis ini rumus yang digunakan adalah : a. Analisis Arithmetic Mean

Analisis data yang diperoleh dengan menjumlahkan nilai dan dibagi jumlah individunya.

Rumus Arithmetic Mean adalah : M =

N X

Keterangan : M = mean X = jumlah nilai


(63)

N = jumlah individu

Untuk menilai kriteria penilaian konsumen, dibuat lima klasifikasi dengan menggunakan Skala Likert dalam kuisioner. Menurut Sri Mulyono ( Statistika untuk Ekonomi, Fakultas Ekonomi UI, Jakarta, 1992) :

Besarnya interval = 5

Min Max

Maka dapat dinilai kriteria penilaian untuk setiap konsumen adalah : 1) Persepsi konsumen sangat baik apabila meannya berkisar antara 4,21

s/d 5,00.

2) Persepsi konsumen baik apabila meannya berkisar antara 3,41 s/d 4,20. 3) Persepsi konsumen biasa apabila meannya berkisar antara 2,61 s/d

3,40.

4) Persepsi konsumen jelek apabila meannya berkisar antara 1,81 s/d 2,60.

5) Persepsi konsumen sangat jelek apabila meannya berkisar antara 1,00 s/d 1,80.

Untuk mengukur persepsi konsumen, digunakan ukuran skor yang menggunakan Skala Likert, dengan lima kemungkinan jawaban dengan skor sebagai berikut :

Tabel 3.1 Persepsi Konsumen

No Persepsi Konsumen Skor

1 Sangat baik 5

2 Baik 4

3 Sedang 3

4 Jelek 2


(64)

b. Analisis Uji Perbedaan Dua Mean (Sampel berpasangan)/ Uji-T Alasan menggunakan Uji Beda Dua mean adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi konsumen berdasarkan atributnya. Rumus :

D – t

n S nD

  

; 1

2

α < µ

1 - µ2 + t

n S nD

  

; 1

2

α

Keterangan :

D = rata-rata dari harga perbedaan setiap pasang nilai

Sd = deviasi standard dari harga perbedaan setiap pasang nilai n = banyaknya pasangan nilai


(65)

42

BAB IV

GAMBARAN UMUM PRODUK

A. Gambaran Umum Sepeda Motor

Pada umumnya semua jenis sepeda motor hampir mempunyai kesamaan, baik dalam segi model maupun sistem kerja mesin. Namun masing-masing sepeda motor tersebut mempunyai karakter masing-masing. Karakter inilah yang akan membedakan macam-macam sepeda motor tersebut.

Begitu juga dengan sepeda motor Hokaido dan Sanex. Sepeda motor ini mempunyai karakter yang istimewa baik dalam segi kualitas, model, bentuk, maupun sistem kerja mesin. Model dan bentuk sepeda motor ini bermacam-macam dengan kombinasi warna yang menarik. Sedangkan sistem kerja mesin ini menggunakan 2 tak dan 4 tak. Dari masing-masing sistem kerja mesin ini mempunyai ciri-ciri dan karakter tersendiri. Sepeda motor yang bekerja dengan sistem 2 tak memiliki ciri-ciri antara lain :

1. Bahan bakar bensin, namun masih menggunakan oli samping.

2. Mesin 2 tak hanya memerlukan 1 kali putaran poros engkol untuk menyesaikan 1 siklus di dalam silinder, karena itu disebut mesin dua langkah usaha (langkah tenaga) setiap putaran por os engkol.

3. Piston bekerja ke atas dan ke bawah sehingga membuka dan menutup lubang pemasukan, pembuangan, dan transfer yang berada pada silinder. Gerakan piston ini disebut sebagai klep.


(66)

4. Untuk menyelesaikan satu siklus diperlukan 1 kali putaran poros engkol (2 kali gerak piston). Peristiwa ini diselesaikan di mesin pembakaran (di atas piston) dan di dalam crankcase (di bawah piston).

5. Campuran udara dan bahan bakar dikompresi 2 kali setiap putaran. Kompresi pertama yaitu kompresi pendahuluan di dalam crankcase. Kemudian campuran ditarik ke dalam crankcase lalu dikompresikan. Selanjutnya masuk ke dalam tahap kompresi ke dua yang berlangsung di dalam silinder dan mesin pembakaran. Campuran yang dikompresikan sangat mudah terbakar dan dinyalakan, sehingga menghasilkan tenaga yang tinggi.

6. Langkah transfer

Campuran yang dikompresikan di dalam crankcase mengalir ke dalam silinder melaui lubang transfer yang kemudian mendorong sisa-sisa gas pembakaran ke luar dari silinder.

Sedangkan cara kerja mesin 4 tak terbagi dalam beberapa bagian antara lain:

Langkah pemasukan dan kompresi ke dua.

Sewaktu piston bergerak ke atas, di dalam crankcase terjadi kevakuman dan sewaktu piston mulai membuka lubang pemasukan, campuran bahan bakar dan udara dari karburator terhisap masuk ke dalam crankcase.


(67)

Di sisi lain, lubang-lubang transfer dan exhoustport tertutup oleh piston, lalu campuran bahan bakar dan udara mengalami kompresi di dalam mesin pembakaran (gerak piston).

Dalam hal cara kerja, mesin 4 tak terbagi dalam beberapa langkah, yaitu :

1. Langkah pemasukan.

Sewaktu piston bergerak ke bawah, tekanan di ruang pembakaran terbuka sehingga campuran gas masuk ke dalam karburator dan masuk ke dalam silinder. Sebenarnya untuk menambah efisiensi pemasukan, klep pemasukan sedikit dibuka sebelum sampai ke TMA, dan ditutup ketika piston mulai bergerak ke atas dari TMB sehingga klep pemasukan terbuka lebih lama. Oleh karena itu, campuran lebih banyak masuk ke dalam silinder.

2. Langkah kompresi.

Sewaktu piston bergerak ke atas, klep pemasukan te rtutup. Dan pada waktu yang sama, klep pengeluaran juga tertutup. Campuran di mesin pembakaran dikompresikan sampai TMA, sehingga mudah dinyalakan dan cepat terbakar.

3. Langkah tenaga (Usaha).

Sebelum akhir langkah kompresi, busi memercikkan bunga api dan membakar campuran yang dikompresikan. Campuran tersebut terbakar sangat cepat dan tekanan pembakaran mendorong piston ke bawah, sehinggaa poros engkol berputar melalui conecting road.


(68)

4. Langkah pembuangan.

Sebelum piston bergerak ke bawah TMB, klep pengeluaran terbuka dan gas sisa pembakaran mengalir ke luar. Sewaktu piston mulai naik dari TMB, akan mendorong gas sisa pembakaran yang masih tertinggal. Setelah piston mulai turun dari TMA, klep pengeluaran tertutup dan campuran mulai mengalir ke dalam silinder.

Pada dasarnya cara kerja sistem 4 tak adalah sama dengan sistem merek-merek lain. Cara kerja sistem mesin 4 tak ini menghasilkan sistem pembakaran yang sempurna. Hal ini terlihat pada saluran buang pembakaran yang terlihat pada saluran buang pembakaran yang terlihat bersih. Hasil pembakaran yang sempurna ini menjadikan sepeda motor irit bahan bakar.

B. Gambaran Umum Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari 5 kabupaten atau kota, 78 kecamatan, dan 403 desa atau kelurahan. Jumlah penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta pada pertengahan tahun 2007 sebesar 3.327.954 jiwa. Dengan luas wilayah sekitar 3.185,81 km². Maka untuk setiap km² di Daerah Istimewa Yogyakarta dihuni oleh 1.045 jiwa.

Distribusi penduduk di kabupaten atau kota, dewasa ini masih menunjukkan adanya ketimpangan. Kota Yogyakarta dengan luas wilayah 32,50 km² atau 1,02% dari luas Daerah Istimewa Yogyakarta berpenduduk 500.949 jiwa atau 15,05 % dari total penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan Kabupaten Gunung Kidul yang luas wilayahnya 1.485,36 km²


(69)

atau hampir separuh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, dihuni 746.451 jiwa atau 22,43 % dari penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini menunjukkan adanya ketimpangan yang cukup signifikan dimana setiap km² di Kabupaten Gunung Kidul hanya dihuni 502 jiwa; namun di Kota Yogyakarta dihuni sebanyak 15.414 jiwa.

Walaupun kabupaten lain kepadatannya jauh di bawah Kota Yogyakarta, tetapi bagi Kabupaten Sleman dan Bantul, suatu hal yang perlu mendapatkan perhatian. Dengan semakin sempitnya luas lahan pertanian di daerah Sleman dan Bantul, tekanan terhadap lahan pertanian pun semakin besar pula. Sedangkan kepadatan kabupaten Kulon Progo dan Gunung Kidul tegolong rendah, berkaitan dengan luasnya lahan tetapi sedikitnya curah hujan yang terjadi, mengakibatkan lahan menjadi kering dan tergolong lahan yang tidak subur.

Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta yang berwarga negara asing (WNA), tercatat 1.285 jiwa. Terdiri dari 588 laki-laki dan 697 perempuan. Penduduk WNA sebagian besar warga negara Cina dan berada di kota Yogyakarta, terutama di Kecamatan Gondomanan, Gedongtengen, Jetis, dan Gondokusuman. Hal ini disebabkan daerah tersebut merupakan pusat-pusat perdagangan.

Bila dilihat menurut daerah tempat tinggal, penduduk yang tinggal di perkotaan lebih banyak dibandingkan yang tinggal di pedesaan. Penduduk yang tinggal di daerah perkotaan tercatat sebesar 1.41,715 jiwa (55,34 %) dan sisanya 1.486.239 jiwa (44,66 %) tinggal di daerah perdesaan.


(70)

47

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengujian Instrumen

Terdapat tiga atribut dalam instrumen (kuisioner) yang digunakan untuk menjaring data tentang persepsi pembeli sepeda motor merek Hokaido dan Sanex, yaitu kualitas, harga dan model. Atribut kualitas dan harga masing-masing terdiri dari empat butir pertanyaan, sedangkan atribut model terdiri dari 3 butir pertanyaan.

Hasil pengujian validitas menunjukkan semua butir pertanyaan memiliki kemampuan mengukur yang bagus sehingga dinyatakan valid, demikian juga hasil pengujian reliabilitas menunjukan memiliki konsistensi yang bagus sehinga dinyatakan reliabel. Berikut diuraikan hasil pengujian validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan.

1. Uji Validitas

Hasil pengujian validitas dengan korelasi produk moment mendapatkan nilai korelasi pada semua butir pertanyaan lebih dari r-tabel 0.239 (df = 28, α = 5%) (lampiran 4 : 91), sehingga dinyatakan valid (Sutrisno Hadi, 2002). Tabel 5.1 menunjukan nilai koefesien korelasi hasil pengujian.

2. Uji Reliabilitas

Hasil pengujian reliabilitas dengan alpha cronbach menghasilkan koefesien alpha lebih dari r-tabel sebesar 0.239 (lampiran 4 : 91) pada semua atribut dalam kuisioner. Berarti semua atribut dapat dipahami oleh responden atau memiliki konsistensi bagus, sehingga dinyatakan reliabel. (Suharsimi, 2002). Lihat tabel 5.2.


(71)

Tabel 5.1

Hasil Uji Validitas Instrumen Atribut Item

r-hitung r-tabel

(df=28,α=5%) Ket. Hokaido Sanex

Kualitas 1 0. 6158 0. 5658 0.239 Valid 2 0. 4871 0. 5037 0.239 Valid 3 0. 4345 0. 5256 0.239 Valid 4 0. 6714 0. 5940 0.239 Valid Harga 1 0. 5379 0. 6473 0.239 Valid 2 0. 5679 0. 5136 0.239 Valid 3 0. 5756 0. 4605 0.239 Valid 4 0. 6206 0. 4838 0.239 Valid Model 1 0. 5981 0. 5265 0.239 Valid 2 0. 4797 0. 5498 0.239 Valid 3 0. 5656 0. 5652 0.239 Valid Sumber : Hasil pengolahan data primer, 2007

Tabel 5.2

Hasil Uji Validitas Instrumen Distinguishing Atribut Koef. Alpha

r-tabel (df=28,α=5%)

Keterangan Hokaido Sanex

Kualitas 0. 7514 0.7504 0.239 Reliabel Harga 0. 7730 0.7334 0.239 Reliabel Model 0. 7226 0.7148 0.239 Reliabel Sumber : Hasil pengolahan data primer, 2007

B. Deskripsi Profil Responden 1 . Jenis Kelamin

Mayoritas pembeli sepeda motor merek Sanex dan Hokaido adalah laki-laki, jumlahnya mencapai 66%, dan sisanya 34% adalah wanita. Namun melihat melihat objek yang dimaksud adalah sepeda motor, maka dominasi laki-laki ini bukan berarti perempuan tidak menyukai. Karena pemilihan merek sepeda motor biasanya merupakan keputusan bersama dalam keluarga, dan akan digunakan bersama.


(72)

Tabel 5.3

Distribusi responden berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Frekuensi % Frekuensi

1 Pria 66 66.0

2 Wanita 34 34.0

Total 100 100.0

Sumber : pengolahan data primer, 2007

2 . Asal Daerah

Dilihat dari asal daerah, konsumen sepeda motor dikelompokkan menjadi tiga ; Yogyakarta, Pulau Jawa selain Yogyakarta, dan luar jawa. Telah diketahui bahwa mayoritas konsumen berasal dari pulau Jawa selain Yogyakarta, jumlahnya mencapai 41 %. Kemudian dari daerah Yogyakarta sebanyak 39%, dan sisanya sebanyak 20% berasal dari luar pulau Jawa.

Tabel 5.4

Distribusi responden berdasarkan Usia

No Daerah asal Frekuensi % Frekuensi

1 Yogyakarta 39 39.0

2 Pulau Jawa Selain Yogyakarta

41 41.0

3 Luar Pulau Jawa 20 20.0

Total 100 100.0

Sumber : pengolahan data primer, 2007

Persentase sebaran tersebut menunjukan bahwa, jumlah konsumen dari pulau Jawa selain Yogyakarta dan jumlah konsumen dari Yogyakarta perbedaan jumahnya hanya sedikit, sehingga keduanya dapat dikatakan sama kuat. Sehingga bila dilihat secara akumulasi dapat dikatakan mayoritasnya adalah konsumen dari pulau Jawa.

3 . Pendidikan

Konsumen sepeda motor Sanex dan Hokaido memiliki latar belakang pendidikan yang beragam dari tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Untuk yang Perguruan Tinggi jumlahnya mencapai 35%, akademi


(73)

berjumlah 26%, SLTA berjumlah 24%, SLTP berjumlah 12%, dan sisanya 3% SD.

Tabel 5.5

Distribusi responden berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Frekuensi % Frekuensi

1 SD 3 3.0

2 SLTP 12 12.0

3 SLTA 24 24.0

4 Akademi 26 26.0

5 Perguruan Tinggi 35 35.0

Total 100 100.0

Sumber : pengolahan data primer, 2007

Terlihat dalam tabel di atas jumlah mayoritas adalah konsumen dengan latar belakang pendidikan Perguruan Tinggi, disusul kemudian Akademi dan SLTA. Dominasi ini diduga berkaitan dengan status mereka yang mayoritas pelajar, juga terkait dengan kota Yogyakarta sebagai kota pelajar juga sebagai wilayah yang masyarakatnya relatif sudah bagus dalam pendidikan.

4 . Distribusi responden berdasarkan Pekerjaan

Mayoritas pekerjaan pengguna sepeda motor Sanex dan Hokaido adalah wiraswasta, disusul kemudian pelajar atau Mahasiswa, Pegawai Swasta dan Pegawai Negeri. Jumlah persentase dari berbagai jenis pekerjaan tersebut ditunjukkan dalam tabel di bawah.

Tabel 5.6

Distribusi responden berdasarkan Pekerjaan No Pekerjaan Frekuensi % Frekuensi

1 Pegawai Negeri 15 15.0

2 Pegawai Swasta 24 24.0

3 Wiraswasta 31 31.0

4 Pelajar / Mahasiswa 26 26.0

5 Lain lain 4 4.0

Total 100 100.0


(74)

Sebaran dengan komposisi mayoritas tersebut diduga masih berkaitan dengan Yogyakarta sebagai kota pelajar, sehingga sebagian besar penduduknya terlibat dalam kegiatan wiraswasta sebagai pendukung kegiatan pendidikan atau sebagai dampak dari banyaknya jumlah pelajar dan mahasiswa, seperti maraknya wiraswasta warung makan, jasa kost, foto kopi, rental, HP dan yang lain.

5 . Penghasilan / Uang Saku

Terdapat lima klasifikasi yang digunakan untuk mengelompokan besarnya Penghasilan atau uang saku, dari pengujian persentase diketahui sebanyak 38% pengguna sepeda motor merek Sanex atau Hokaido memiliki penghasilan perbulan lebih dari 600.000 Rupia h, yang lainnya memiliki jumlah penghasilan dibawahnya. Lihat Tabel di bawah.

Tabel 5.7

Distribusi responden berdasarkan Pendapatan

No Penghasilan (Rupiah) Frekuensi % Frekuensi

1 < 300.000 3 3.0

2 300.000 - 400.000 11 11.0

3 > 400.000 - 500.000 22 22. 0 4 > 500.000 - 600.000 26 26.0

5 > 600.000 38 38.0

Total 100 100.0

Sumber : pengolahan data primer, 2007

C. Deskripsi Atribut Penelitian 1 . Atribut Kualitas

Kualitas mengungkapkan persepsi konsumen (responden) terhadap sepeda motor Sanex dan Hokaido dalam keiritan bahan bakar, keawetan, keamanan saat dikendarai, dan onderdil atau suku cadang yang mudah


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Pengaruh Bauran Promosi terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Vario Techno 125 pada PT. Adira Dinamika Multifinance Tebing Tinggi

7 110 146

Pengaruh Brand Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Scoopy Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

2 56 106

Analisis Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas, dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda pada Konsumen Sepeda Motor Honda di Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara.

1 75 88

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MATIC HONDA DI YOGYAKARTA

0 3 100

PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK “YAMAHA” DI SURAKARTA

0 8 71

PERILAKU PEMBELIAN SPARE PART SEPEDA PADA PENGGEMARSEPEDA DOWNHILL DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERILAKU PEMBELIAN SPARE PART SEPEDA PADA PENGGEMAR SEPEDA OWNHILL DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 4 14

PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK “YAMAHA” DI KAWASAN SLEMAN, YOGYAKARTA.

0 6 13

PENUTUP PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK “YAMAHA” DI KAWASAN SLEMAN, YOGYAKARTA.

0 4 19

Persepsi konsumen terhadap pembelian sepeda motor Hokaido dan Sanex : studi kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 123

Persepsi konsumen terhadap pembelian sepeda motor Hokaido dan Sanex : studi kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 123