PENGARUH MANAJEMEN KELAS DAN ETOS KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BABAKANCIKAO KABUPATEN PURWAKARTA.

(1)

PERSETUJUAN PEMBIMBING i

PERSETUJUAN KETUA PROGRAM STUDI ii

PERNYATAAN iii

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR GRAFIK xiv

DAFTAR LAMPIRAN xv BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah …...………. 1

1.2. Rumusan Masalah …...………... 7

1.3. Tujuan Penelitian ...……… 7

1.4. Kegunaan Penelitian …....……….. 8

1.5. Asumsi Penelitian ……….. 9

1.6. Kerangka Penulisan ……….……….. 10

1.7. Hipotesis Penelitian ... 12

1.8. Lokasi dan Sample Penelitian ... 13

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep belajar dan Pembelajaran …...………. 15

2.1.1. Konsep Belajar ...………..………... 15

2.1.2. Konsep Pembelajaran ... 17

2.2. Manajemen Kelas ... 20

2.2.1. Pengertian Manajemen / Pengelolaan Kelas .... 20

2.2.2. Kegiatan Manajemen Kelas ... 24

2.2.3. Tujuan Manajemen Kelas ... 31

2.2.4. Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Kelas 33 2.2.5. Komponen-komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas ... 35

2.2.6. Kelas yang Nyaman dan Menyenangkan ... 35

2.2.7. Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas ... 38

2.3. Etos Kerja ... 43

2.3.1. Pengertian Etos Kerja ... 43

2.3.2. Fungsi dan Tujuan Etos Kerja ... 47


(2)

2.4.3. Pembelajaran yang Efektif ... 57

2.4.4. Efektivitas Belajar Mengajar ... 60

2.4.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Efektivitas Proses Belajar Mengajar ... 61

2.5. Definisi Operasional Variabel ... 69

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian ………. 73

3.2. Variabel Penelitian ………. 74

3.3. Populasi dan Sample ……….. 84

3.3.1. Populasi ……… 84

3.3.2. Sample ……….. 86

3.4. Langkah-langkah / Prosedur Pengumpulan Data …… 87

3.5. Instrumen Penelitian ………...……….. 90

3.6. Uji Coba Instrumen …...………. 91

3.6.1. Pengujian Validitas Instrumen ... 92

3.6.2. Pengujian Realibilitas Instrumen ... 93

3.7. Uji Hipotesis ... 98

3.8. Prosedur Pengolahan Data Penelitian ... 98

3.8.1. Deskripsi Data dan Sebaran Data ... 98

3.8.2. Uji Persyaratan Analisis ... 99

3.9. Interprestasi Data ... 104

3.10. Tempat dan Jadwal Penelitian ... 105

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data dan Sebaran Data …...………. 107

4.1.1. Manajemen Kelas ... 109

4.1.2. Etos Kerja Guru ... 112

4.1.3. Efektivitas Proses Belajar Mengajar ... 115

4.2. Uji Persyaratan Analisis ... 118

4.2.1. Uji Normalitas Data ... 118

4.2.2.1. Variabel Manajemen Kelas (X1) ... 119

4.2.2.2. Variabel Etos Kerja Guru (X2) ... 120

4.2.2.3. Variabel Efektivitas Proses Belajar Mengajar ... 121

4.2.3. Uji Linieritas ... 123

4.3. Pengujian Hipotesis ……… 124

4.3.1. Hipotesis Pertama ... 125

4.3.2. Hipotesis Kedua ... 127

4.3.3. Hipotesis Ketiga ... 129


(3)

5.1. Kesimpulan ……… 161 5.2.Rekomendasi ……… 162 DAFTAR PUSTAKA


(4)

Tabel

1.1. Rata-rata Hasil Ulangan Umum Tahun Ajaran 2008/2009,

semester - 2 …...… 4 1.2. Rata-rata Hasil Ulangan Umum Tahun Ajaran 2009/2010,

semester - 1 …...… 5 3.1. Kisi-kisi angket ……….. 76 3.2. Data kondisi jumlah sekolah di Kecamatan Babakancikao

yang dijadikan Populasi ………...….. 85 3.3. Penilaian jawaban responden ………...………. 89 3.4. Skala pengukuran variable penelitian ……..………. 91 3.5. Hasil uji coba sample instrument dengan uji validitas dan

Reliabilitas variable manajemen kelas ……….. 94 3.6. Hasil uji coba sample instrument dengan uji validitas dan

Reliabilitas variable etos kerja guru ...……….. 95 3.7. Hasil uji coba sample instrument dengan uji validitas dan

Reliabilitas variable efectivitas proses relajar mengajar ...…….. 97 3.8. Tingkat korelasi ……….. 101 3.9. Jadwal kegiatan penelitian …….……… 105 3.10. Jadwal penyusunan penelitian ……….……….. 106 Jumlah instrument tiap variable penelitian yang disebarkan

ke responden ……….………. 108 4.2. Distribusi frekuensi manajemen kelas …….………. 109 4.3. Kecenderungan rata-rata skor indikator variable manajemen kelas 110 4.4. Distribusi frekuensi etos kerja …...…. 112 4.5. Kecenderungan rata-rata skor indikator variable etos kerja ... 113 4.6. Distribusi frekuensi efektivitas proses belajar mengajar ….. 115 4.7. Kecenderungan rata-rata indikator variable efektivitas

proses belajar mengajar ………...… 116 4.8. Daftar prekuensi yang diharapkan variable X1 .………….… 119


(5)

4.11. Ringkasan hasil uji normalitas variabel X, X , Y ..…….….. 122 4.12. Ringkasan Anava variable Y atas X1 ……….. 123

4.13. Ringkasan Anava variable Y atas X2 ……….. 124

4.14.

Interprestasi koefisien korelasi nilai r ………. 125 4.15. Hasil pengujian hipotesis ”kontribusi manajemen kelas

Terhadap efektivitas proses belajar mengajar ... 126 4.16. Hasil pengujian hipotesis ”kontribusi etos kerja guru

Terhadap efektivitas proses belajar mengajar ... 128 4.17. Hasil pengujian hipotesis ”kontribusi manajemen

dan etos kerja guru terhadap efektivitas

proses belajar mengajar ... 130 4.18. Ringkasan data statistik uji linearitas regresi ... 131


(6)

1.1. Kerangka berpikir Penelitian ... 10

2.1. Kegiatan dalam Pengelolaan Kelas ………. 27

4.1. Variabel Penelitian ………... 107

4.2. Kontribusi manajemen kelas terhadap efektivitas proses belajar mengajar ... 125

4.3. Kontribusi etos kerja guru terhadap efektivitas proses belajar mengajar ... 127

4.4. Kontribusi manajemen kelas dan etos kerja guru terhadap efektivitas proses belajar mengajar ... 129

4.5. Iceberg model dan kompetensi central dan permukaan ... 150

4.6. Konsep etos kerja ... 154


(7)

Grafik

4.1. Histogram Distribusi frekuensi variable manajemen kelas .... 110 4.2. Control Chart kecenderungan rata-rata skor indikator

variable manajemen kelas ... 111 4.3. Histogram distribusi frekuensi variable etos kerja ... 113 4.4. Kecenderungan rata-rata skor indikator variable etos

kerja guru ... 114 4.5. Histogram distribusi frekuensi variable efektivitas

proses belajar mengajara ... 116 4.6. Control Chart kecenderungan rata-rata skor indikator


(8)

1. Surat Keputusan Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia tentang Pengangkatan pembimbing Penulisan Tesis Program Magister (S2) Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Angkatan 2008

2. Surat Permohonan ijin Mengadakan Study Lapangan/Penelitian Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung

3. Surat ijin dari Kepala UPTD Pembinaan TK/SD dan PLS Kecamatan Babakancikao untuk melakukan penelitian.

4. Kivi-kisi variable Manajemen kelas dan etos kerja guru terhadap efectivitas proses relajar mengajar

5. Angket Penelitian

6. Uji coba instruyen penelitian validitas dan reliabilitas manajemen kelas (X1)

7. Uji coba instruyen penelitian validitas dan reliabilitas etos kerja guru (X2)

8. Uji coba instruyen penelitian validitas dan reliabilitas efectivitas proses relajar mengajar (Y) 9. Tabel rekapitulasi data responden variabel X1

10. Tabel rekapitulasi data responden variabel X2

11. Tabel rekapitulasi data responden variabel Y 12. Menaikkan data ordinal menjadi data interval

13. Distribusi frekuensi dan uji normalitas variabel manajemen kelas (X1)

14. Distribusi frekuensi dan uji normalitas variabel etos kerja guru (X2)

15. Distribusi frekuensi dan uji normalitas variabel efektivitas proses belajar mengajar (Y) 16. Uji linearitas regresi untuk variabel Y atas X1

17. Uji linearitas regresi untuk variabel Y atas X2


(9)

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan hal yang penting bagi suatu negara untuk menjadi negara maju, kuat, makmur dan sejahtera. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak bisa terpisah dengan masalah pendidikan bangsa.

Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, bahwa Pengertian Pendidikan adalah : ( dalam Pasal – 1, ayat (1) ),

“usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Untuk mewujudan hal tersebut diatas sekolah harus dibangun sedemikian rupa sehingga guru tidak hanya menstransfer isi kurikulum, tetapi lebih dari itu, menciptakan bagaimana proses pembelajaran dapat memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan para siswa. Dengan demikian hal tersebut dapat menopang bagi kehidupan mereka di tengah-tengah masyarakat dan dunia kerja.

Guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Di dalam kelas guru malaksanakan dua kegiatan pokok yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan mengelola kelas. Kegiatan mengajar pada hakikatnya adalah proses mengatur,


(10)

pengajaran yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi diperankan secara optimal guna mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelum pengajaran dilaksanakan.

Pengelolaan (manajemen) kelas tidak hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas fisik dan rutinitas. Kegiatan pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana dan kondisi kelas. Sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Misalnya memberi penguatan, mengembangkan hubungan guru dengan siswa dan membuat aturan kelompok yang produktif.

Di kelaslah segala aspek pendidikan pengajaran bertemu dan berproses. Guru dengan segala kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang dan sifat-sifat individualnya. Kurikulum dengan segala komponennya, dan materi serta sumber pelajaran dengan segala pokok bahasanya bertemu dan berpadu dan berinteraksi di kelas. Bahkan hasil dari pendidikan dan pengajaran sangat ditentukan oleh apa yang terjadi di kelas. Oleh sebab itu sudah selayaknyalah kelas dikelola dengan baik, professional, dan harus terus-menerus.

Djamarah (2006:173) menyebutkan ” Masalah yang dihadapi guru, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman adalah pengelolaan kelas. Aspek yang sering didiskusikan oleh penulis professional dan pengajar adalah juga pengelolaan kelas”. Mengingat tugas utama dan paling sulit bagi pengajar adalah pengelolaan kelas, sedangkan tidak ada satu pendekatan yang dikatakan paling baik. Sebagian besar guru kurang mampu membedakan masalah pengajaran dan


(11)

dan masalah pengelolaan harus diatasi dengan cara pengelolaan.

Manajemen kelas diperlukan karena dari hari ke hari bahkan dari waktu ke waktu tingkah laku dan perbuatan siswa selalu berubah. Hari ini siswa dapat belajar dengan baik dan tenang, tetapi besok belum tentu. Kemarin terjadi persaingan yang sehat dalam kelompok, sebaliknya dimasa mendatang boleh jadi persaingan itu kurang sehat. Kelas selalu dinamis dalam bentuk perilaku, perbuatan, sikap, mental, dan emosional siswa.

Di Lingkungan Dinas UPTD Pembinaan TK/SD dan PLS Kec. Babakancikao Kabupaten Purwakarta dengan visinya : Memberikan pelayanan yang prima secara profesional dan memiliki karakteristik di Babakancikao”. Saat ini sedang berupaya terus melakukan pembinaan-pembinaan baik kepada tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam upaya peningkatan sumber daya manusia untuk terwujudnya peningkatan mutu pendidikan di Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta.

Keberhasilan Proses Pembelajaran secara umum dapat dilihat dari hasil belajar siswa salah satunya adalah dari nilai ulangan umum tiap akhir semester, berikut ini adalah gambaran nilai ulangan umum yang disajikan dalam bentuk tabel rata-rata nilai ulangan umum dari semua kelas (kelas 1 sampai dengan kelas 6) pada setiap mata pelajaran dari tiap unit kerja (sekolah dasar), pada Tahun Ajaran 2008/2009 Semester 2 dan Tahun Ajaran 2009/2010 Semester 1, di wilayah Dinas UPTD Pembinaan TK/SD dan PLS Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta.


(12)

Tahun Ajaran 2008/2009, Semester - 2

No. Nama Sekolah Agama PKn Bhs.

Indo. Mtk IPA IPS SBK OR Mulok Jml Rata² Rank

1 . SDN 1 Maracang 70,00 65,00 66,00 61,00 62,00 62,00 70,00 72,00 63,80 591,80 65,76 19 2 . SDN 2 Maracang 62,40 61,80 67,80 64,20 67,20 62,00 72,20 70,20 65,50 593,30 65,92 18 3 . SDN 1 Ciwareng 71,50 69,60 71,80 61,60 74,20 72,20 72,40 73,20 67,80 634,30 70,48 7 4 . SDN 2 Ciwareng 69,00 88,00 69,00 66,00 68,00 69,00 72,00 73,00 69,00 643,00 71,44 4 5 . SDN 1 Babakan cikao 71,36 64,85 67,34 67,68 66,14 63,61 67,20 72,92 66,05 607,15 67,46 13 6 . SDN 2 Babakan cikao 69,20 72,40 72,80 69,40 72,00 72,00 72,40 68,80 72,00 641,00 71,22 5 7 . SDN 1 Hegar manah 71,00 68,20 69,40 69,40 67,80 69,00 69,80 69,80 67,63 622,03 69,11 10 8 . SDN 2 Hegar manah 68,46 63,68 69,64 61,02 66,57 52,25 70,83 77,08 70,75 600,28 66,70 15 9 . SDN Kadu mekar 66,40 64,80 67,60 62,20 63,60 62,80 71,80 74,00 72,40 605,60 67,29 14 10 . SDN 1 Cilangkap 68,00 67,60 66,80 67,40 67,40 69,40 73,80 71,80 67,40 619,60 68,84 11 11 . SDN 2 Cilangkap 66,41 63,87 64,75 63,77 66,78 63,40 70,94 72,06 66,74 598,72 66,52 17 12 . SDN 1 Mulya mekar 70,26 66,93 67,89 64,38 72,16 71,74 73,29 70,83 66,95 624,43 69,38 9 13 . SDN 2 Mulya mekar 69,44 69,00 90,70 66,78 67,92 69,30 71,44 72,76 68,21 645,55 71,73 3 14 . SDN 3 Mulya mekar 68,80 70,40 71,20 66,80 70,60 70,00 72,40 75,40 71,76 637,36 70,82 6 15 . SDN 1 Cigelam 72,60 65,20 69,80 64,40 70,40 69,80 72,00 72,80 68,40 625,40 69,49 8 16 . SDN 2 Cigelam 66,60 68,00 71,80 61,40 69,00 66,80 68,20 70,80 69,60 612,20 68,02 12 17 . SDN 1 Cicadas 72,60 71,60 71,40 69,00 70,60 71,20 74,80 77,00 71,20 649,40 72,16 2 18 . SDN 2 Cicadas 67,20 66,60 66,80 61,80 67,00 64,80 69,40 68,60 66,60 598,80 66,53 16 19 . SD Plus Al-Barokah 72,00 70,00 73,00 71,00 75,00 72,00 74,00 75,00 74,00 656,00 72,89 1 Sumber : Arsip Kantor UPTD Pembinaan TK/SD dan PLS Kecamatan Babakancikao – Purwakarta.


(13)

Tabel 1.2

Rata-rata Hasil Ulangan Umum Tahun Ajaran 2009/2010, Semester - 1

No. Nama Sekolah Agama PKn Bhs.

Indo. Mtk IPA IPS SBK OR Mulok Jml Rata² Rank

1 . SDN 1 Maracang 68,00 64,00 66,00 61,00 66,00 64,00 70,00 74,00 66,00 599,00 66,56 15 2 . SDN 2 Maracang 69,16 2,66 72,20 60,25 64,75 62,83 71,08 71,83 66,23 540,99 60,11 18 3 . SDN 1 Ciwareng 77,00 67,00 70,00 65,00 72,00 70,00 76,00 77,00 72,00 646,00 71,78 2 4 . SDN 2 Ciwareng 71,00 69,00 69,00 64,00 70,00 65,00 72,00 69,00 70,00 619,00 68,78 10 5 . SDN 1 Babakan cikao 73,80 63,30 64,50 63,30 66,30 65,00 71,00 65,60 66,30 599,10 66,57 14 6 . SDN 2 Babakan cikao 60,50 66,00 66,20 59,00 66,00 62,50 69,00 64,00 68,60 581,80 64,64 17 7 . SDN 1 Hegar manah 67,50 67,83 67,00 64,67 66,83 67,50 71,50 71,17 67,28 611,28 67,92 11 8 . SDN 2 Hegar manah 70,24 62,88 64,31 56,55 68,26 63,72 74,42 73,33 73,89 607,60 67,51 12 9 . SDN Kadu mekar 74,00 69,00 71,00 66,00 69,00 70,00 74,00 76,00 69,00 638,00 70,89 4 10 . SDN 1 Cilangkap 66,50 67,00 62,00 62,00 66,00 64,00 71,50 70,00 66,50 595,50 66,17 16 11 . SDN 2 Cilangkap 72,31 68,82 71,33 65,96 71,22 68,33 72,92 72,60 70,82 634,31 70,48 5 12 . SDN 1 Mulya mekar 72,60 69,50 67,30 67,00 68,10 69,80 77,10 76,00 72,20 639,60 71,07 3 13 . SDN 2 Mulya mekar 69,00 69,00 69,00 64,00 69,00 68,00 72,00 70,00 70,00 620,00 68,89 9 14 . SDN 3 Mulya mekar 69,00 66,00 69,00 64,00 71,00 65,00 74,00 76,00 70,00 624,00 69,33 7 15 . SDN 1 Cigelam 68,00 67,00 67,00 64,00 66,50 74,00 76,30 70,50 70,50 623,80 69,31 8 16 . SDN 2 Cigelam 71,00 68,00 69,00 70,00 71,00 67,00 74,00 73,00 71,00 634,00 70,44 6 17 . SDN 1 Cicadas 75,00 64,00 66,60 61,00 67,50 63,80 68,50 72,10 67,60 606,10 67,34 13 18 . SDN 2 Cicadas 70,10 71,00 72,80 68,60 73,80 72,30 73,50 75,00 73,60 650,70 72,30 1 19 . SD Plus Al-Barokah 68,00 64,00 66,00 61,00 66,00 64,00 70,00 74,00 66,00 599,00 66,56 15 Sumber : Arsip Kantor UPTD Pembinaan TK/SD dan PLS Kecamatan Babakancikao – Purwakarta.


(14)

Dari data tersebut di atas diperoleh nilai rata-rata tertinggi pada semester 2 tahun ajaran 2008/2009 adalah 72,89 dan pada tahun ajaran 2009/2010 semester 1 adalah 72,30. Kalau melihat berdasar hitungan angka mengalami penurunan antar rata-rata sebesar 0,59.

Dengan data diatas, penulis ingin melakukan penelitian apakah guru-guru SD di lingkungan Dinas UPTD Pembinaan TK/SD dan PLS Kec. Babakancikao Purwakarta sudah mengelola/memanajemen kelas dengan baik dan memiliki etos kerja tinggi, sehingga tercipta efektifitas proses belajar mengajar, dengan harapan menghasilkan peserta didik yang berprestasi tinggi ? .

Karena guru sebagai ujung tombak pelaku pendidikan mempunyai posisi strategis, mempunyai pengaruh langsung terhadap proses pembelajaran. Kualitas proses dan hasil belajar pada akhirnya ditentukan oleh mutu pertemuan antara guru dan siswa. Ilmu guru baik empirik maupun rasional serta berbagai keterampilan yang dimilikinya akan diteruskan dan jadi alat pengembangan sikap keilmuan siswanya (Uwes, 1999:11).

Oleh karena itu untuk menjadi seorang guru tidak mudah, untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik maka guru harus memiliki berbagai kompetensi. Kompetensi profesional, sosial - personal dan manajemen kelas.

Berangkat dari pemikiran dan hasil observasi di UPTD Pembinaan TK/SD dan PLS Kec. Babakancikao Purwakarta sebagaimana kajian diatas, maka penelitian ini terfokus pada manajemen kelas dan etos kerja guru dengan judul : Pengaruh Managemen Kelas dan Etos Kerja Guru terhadap Efektivitas Proses Belajar Mengajar Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta “.


(15)

1. 2. Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang masalah, maka disimpulkan rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana managemen kelas guru Sekolah Dasar di Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta ?

2. Bagaimana etos kerja guru Sekolah Dasar di Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta ?

3. Bagaimana efektivitas proses belajar mengajar di Sekolah Dasar di Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta ?.

4. Seberapa besar pengaruh managemen kelas terhadap efektivitas proses belajar mengajar guru Sekolah Dasar di Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta ?.

5. Seberapa besar pengaruh etos kerja guru terhadap efektivitas proses belajar mengajar guru Sekolah Dasar di Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta ?.

6. Seberapa besar pengaruh managemen kelas dan etos kerja guru terhadap efektivitas proses belajar mengajar guru Sekolah Dasar di Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta ?.

1. 3. Tujuan Penelitian

Tujuan secara umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh Manajemen Kelas dan Etos Kerja guru terhadap efektivitas proses belajar mengajar guru di Sekolah Dasar di Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta.


(16)

Tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang :

1. Manajemen kelas guru Sekolah Dasar di Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta.

2. Etos kerja guru Sekolah Dasar di Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta.

3. Efektivitas proses belajar mengajar guru Sekolah Dasar di Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta.

4. Pengaruh manajemen kelas terhadap efektivitas proses belajar mengajar guru Sekolah Dasar di Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta. 5. Pengaruh etos kerja guru terhadap efektivitas proses belajar mengajar di

Sekolah Dasar di Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta.

6. Pengaruh managemen kelas dan etos kerja guru terhadap efektivitas proses belajar mengajar guru Sekolah Dasar di Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta.

1. 4. Kegunaan Penelitian

Melalui hasil penelitian dapat diperoleh informasi baru dan beberapa informasi penting tentang :

1. Kerangka / model dalam upaya efektivitas proses belajar mengajar di Sekolah Dasar

2. Hasil pengaruh managemen kelas terhadap efektivitas proses belajar mengajar di Sekolah sehingga dapat memberikan kontribusi bagi guru da -


(17)

lam upaya peningkatan mutu pendidikan.

3. Pengayaan wawasan keilmuan dan pengetahuan tentang efektivitas proses belajar mengajar melalui intervensi faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas proses pembelajaran.

4. Orang tua dan masyarakat sebagai salah satu tanggung jawab bersama atas penyelenggaraan pendidikan agar terus membantu meningkatkan mutu sekolah melalui pengawasan baik langsung maupun tidak langsung terhadap efektivitas proses pembelajaran.

5. Pemerintah dalam hal ini Dinas pendidikan, pengawas, kepala sekolah dan pihak-pihak yang terkait serta yang berkepentingan terhadap pendidikan agar mempertimbangkan faktor-faktor sarana dan prasarana, faktor pentingnya konstribusi managemen kelas dan kontribusi etos kerja guru dalam upaya efektivitas proses belajar mengajar yang intinya bermuara pada peningkatan mutu pendidikan.

1. 5. Asumsi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan bertitik tolak pada beberapa asumsi yang mendasarinya yaitu diantaranya sebagai berikut :

1. Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru dengan baik dapat mewujudkan proses belajar yang efektif.

2. Etos kerja guru yang baik, akan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.


(18)

ja yang tingg berjalan efekti 4. Proses pembe

kondusif. 5. Proses pembe

antara guru da 6. Untuk tercipta

efektivitas dan memanagemen

1. 6. Kerangka Penu

Berikut ini ad penelitian :

ggi, sehingga pada akhirnya proses belajar ktif.

belajaran yang efektif memerlukan suasan

belajaran yang efektif memerlukan hubungan dan peserta didik.

ptanya suasana kelas yang kondusif dan untuk dan efisiensi dalam proses pembelajaran, m

en / mengelola kelas dengan baik.

nulisan

adalah kerangka berpikir penulis sebagai da

Gambar : 1.1

Kerangka Berpikir Penelitian

r mengajar dapat

sana kelas yang

an yang harmonis

tuk meningkatkan maka guru harus


(19)

Variabel – X1 : Manajemen Kelas, dalam : Maman Rachman (1999) : • Mengecek kehadiran siswa

• Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan menilai hasil pekerjaan

• Pendistribusian alat dan bahan • Mengumpulkan informasi dari siswa • Mencatat data

• Pemeliharaan arsip

• Menyampaikan materi pelajaran • Memberikan tugas

Variabel – X2 : Etos Kerja, dalam : Jansen H. Sinamo (2005) : • Kerja adalah Rahmat

bekerja tulus penuh syukur. • Kerja adalah Amanah

bekerja benar penuh tanggung jawab. • Kerja adalah Panggilan

bekerja tuntas penuh integritas. • Kerja adalah Aktualisasi

bekerja keras penuh semangat. • Kerja adalah Ibadah

bekerja serius penuh kecintaan. • Kerja adalah Seni

bekerja cerdas penuh kreativitas. • Kerja adalah Kehormatan

bekerja tekun penuh keunggulan. • Kerja adalah Pelayanan

bekerja paripurna penuh kerendahan hati.

Variabel – Y : Efektivitas Proses Belajar Mengajar, Wotruba, T.R. & Wright, P.L. dalam : Yusuf Hadi Miarso (2004) :

• Pengorganisasian materi yang baik • Komunikasi yang efektif

• Penguasaan dan antusiasme terhadap materi pelajaran • Sikap positif terhadap siswa

• Pemberian nilai yang adil

• Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran • Hasil belajar siswa yang baik


(20)

1. 7. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, Dengan mengacu kepada latar belakang masalah, premis-premis (asumsi) yang dirumuskan, dan kajian teoritis atau kajian pustaka, adapun hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

I Ho: ρ = 0 Tidak ada pengaruh manajemen kelas terhadap efektifitas proses belajar mengajar di Sekolah Dasar di Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta.

Ho: ρ≠ 0 Terdapat pengaruh manajemen kelas terhadap efektifitas proses belajar mengajar di Sekolah Dasar di Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta.

II Ho: ρ = 0 Tidak ada pengaruh etos kerja guru terhadap efektifitas proses belajar mengajar di Sekolah Dasar di Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta.

Ho: ρ≠ 0 Terdapat pengaruh etos kerja guru terhadap efektifitas proses belajar mengajar di Sekolah Dasar di Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta.

III Ho: ρ = 0 Tidak ada pengaruh manajemen kelas dan etos kerja guru terhadap efektifitas proses belajar mengajar di Sekolah Dasar di Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta.

Ho: ρ≠ 0 Terdapat pengaruh manajemen kelas dan etos kerja guru terhadap efektifitas proses belajar mengajar di Sekolah Dasar di Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta.


(21)

Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berpikir, maka dapat dirumuskan tiga hipotesis, yaitu :

Hipotesis Pertama :

Terdapat kontribusi yang signifikan antara manajemen kelas dengan efektivitas proses belajar mengajar di Sekolah Dasar. Artinya adalah jika manajemen kelas berjalan dan berfungsi dengan baik, maka akan berpengaruh terhadap efektivitas proses belajar mengajar.

Hipotesis Kedua :

Terdapat kontribusi yang signifikan antara etos kerja guru dengan efektivitas proses belajar mengajar di Sekolah Dasar. Artinya adalah jika etos kerja guru tinggi, maka akan berpengaruh terhadap efektivitas proses belajar mengajar.

Hipotesis Ketiga :

Terdapat kontribusi yang signifikan antara manajemen kelas dan etos kerja dengan efektivitas proses belajar mengajar di Sekolah Dasar. Artinya adalah jika manajemen kelas berjalan dan berfungsi dengan baik, serta etos kerja guru tinggi, maka akan berpengaruh sangat besar terhadap efektivitas proses belajar mengajar.

1. 8. Lokasi dan Sample Penelitian

Kajian dalam penelitian ini adalah masalah manajemen kelas dan etos kerja guru. Penulis memandang bahwa kedua aspek tersebut diduga sebagai kekuatan strategis yang perlu dioptimalkan sehingga diharapkan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dengan demikian akan dapat


(22)

meningkatkan prestasi belajar siswa yang muara akhirnya adalah peningkatan mutu pendidikan.

Pemilihan lokasi penelitian di wilayah dinas UPTD Pembinaan TK / SD - dan PLS Kec. Babakancikao. Lokasi ini diambil didasarkan atas pertimbangan objektif sesuai dengan tujuan penelitian serta didasarkan atas kemudahan memperoleh data, dan hasil penelitiannya diharapkan dapat memberi masukan terhadap upaya peningkatan mutu pendidikan, upaya peningkatan pembinaan dan memberi masukan kepada pengambil kebijakan di daerah dan sekolah.


(23)

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara atau langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan dalam suatu penelitian. Menurut Husaini (1995) metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodelogi adalah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Jadi yang dimaksud metodelogi penelitian adalah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian.

Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Yaitu metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasikan obyek sesuai dengan apa adanya (Sukardi, 2003:57). Penelitian ini menggunakan metode survai penjelasan (explanatory survey method), sesuai dengan tujuan penelitian ini yang akan menjelaskan hubungan antar variabel, yaitu pengaruh manajemen kelas dan etos kerja guru terhadap efektifitas proses belajar mengajar di Sekolah Dasar di Kecamatan Babakancikao Kab. Purwakarta.

Peneliti menggunakan disain penelitian tersebut karena tidak hanya menggambarkan dan menjelaskan fakta empirik yang ditemui di lapangan, tetapi juga melakukan analisis pengaruh baik secara persial maupun secara simultan antara variabel satu dengan variabel yang lainnya.


(24)

memberikan angket kepada responden.

Pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik angket. Penggunaan teknik angket dinilai lebih efektif karena dalam proses pengumpulan data dapat dilaksanakan dalam waktu yang relatif singkat untuk responden yang cukup banyak serta jawaban yang diberikan oleh responden akan lebih terbuka.

3.2. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini , variabelnya adalah manajemen kelas (X1) dan etos kerja guru (X2) dan efektivitas proses belajar mengajar (Y). Penelitian ini dilakukan dengan survai. Penelitian survai merupakan penelitian normatif atau penelitian status yang tidak membatasi pada satu atau beberapa variabel, yang mana para peneliti umumnya dapat menggunakan variabel serta populasi yang luas sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Berdasarkan jenis datanya, penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini, data yang digunakan dan diolah ialah data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka-angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono,2003:14).

Dengan desain korelasional dari penelitian ini, akan dapat diketahui pengaruh atau kontribusi variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y yang akan diteliti. Nawawi (1993: 75) menyatakan bahwa penelitian korelasional bertujuan mengungkapkan bentuk korelasi antara variabel yang akan diteliti. Intensitas


(25)

Dalam manajemen kelas terdapat lima katagori dalam menentukan variabel yaitu: (1) Mengecek kehadiran siswa, (2) Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan menilai hasil pekerjaan, (3) Pendistribusian alat dan bahan (4) Mengumpulkan informasi dari siswa, (5) Mencatat data, (6) Pemeliharaan arsip, (7) Menyampaikan materi pelajaran, (8) Memberikan tugas. (Maman Rachman:99).

Dalam etos kerja individu atau masyarakat dapat dikatan memiliki etos kerja yang tinggi , apabila menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut / variabel yaitu (1) Kerja adalah rahmat, (2) Kerja adalah amanah, (3) Kerja adalah panggilan, (4) Kerja adalah aktualisasi, (5) Kerja adalah ibadah, (6) Kerja adalah seni, (7) Kerja adalah kehormatan, (8) Kerja adalah pelayanan. (Jansen H. Sinamo).

Sedangkan dalam efektivitas proses belajar mengajar ada tujuh kategori dalam menentukan variabel, yaitu: (1) pengorganisasian materi yang baik, (2) komunikasi yang efektif, (3) penguasaan dan antusiasme terhadap materi pelajaran, (4) sikap positif terhadap siswa, (5) pemberian nilai yang adil, (6) keluwesan dalam pendekatan pembelajaran, (7) hasil belajar siswa yang baik. (Wotruba dan Wright, dalam : Yusuf Hadi Miarso (2004)).

Dari katagori variabel tersebut membentuk beberapa indikator dari setiap variabel diantaranya terdapat dalam tabel berikut ini:


(26)

Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket :

Variabel Manajemen Kelas, Etos Kerja Guru dan Efektivitas Proses Belajar Mengajar.

VARIABEL SUB

VARIABEL/ASPEK INDIKATOR PERTANYAAN KEPADA RESPONDEN

ITEM NO Manajemen

Kelas (X1)

a. Mengecek kehadiran siswa

1. Mengabsen Siswa

2. Mengarahkan siswa agar siap mengikuti proses belajar mengajar

1. Bapak/Ibu guru berusaha mencari tahu alasan kenapa siswanya tidak masuk sekolah jika tidak ada surat (pemberitahuan dari orang tua siswa).

1. Bapak/Ibu guru sebelum proses belajar mengajar dimulai mengkondisikan siswa kedalam suasana belajar.

2. Bapak Ibu guru melakukan Apersepsi.

1 2 3 b.Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan menilai hasil pekerjaan

1.Mengumpulkan hasil kerja siswa

2.Memeriksa hasil kerja siswa

3.Menilai hasil kerja siswa

1.Bapak Ibu guru mengumpulkan hasil kerja siswa

2.Bapak/Ibu guru memberikan pujian kepada siswa atas kerja yang sudah dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan (tepat waktu)

3.Bapak/ibu guru membuat fortofolio hasil kerja siswa.

1.Bapak/Ibu guru langsung memeriksa hasil kerja siswa

2.Bapak/Ibu guru memberikan komentar atas hasil pemeriksaan terhadap hasil kerja siswa

1.Bapak/ibu guru memberikan nilai terhadap hasil kerja siswa 2.Bapak/ibu guru menganalisis hasil evaluasi/hasil kerja siswa

4 5 6 7 8 9 10


(27)

dan bahan paket milik sekolah

2. Penggunaan alat dan bahan praktek

3. Penggunaan alat peraga

milik sekolah kepada siswa

2.Bapak/ibu guru pada saat meminjamkan buku paket mendistribusikan secara adil setiap siswa memperoleh kesempatan untuk menerimanya

1.Bapak/ibu guru pada saat siswa melakukan persiapan untuk praktek, memastikan terlebih dahulu semua siswa membawa alat dan bahan.

1.Bapak ibu guru pada saat menggunakan alat peraga melibatkan siswa secara langsung dan aktif dalam proses penggunaannya.

12

13

14

d.Mengumpulkan informasi dari siswa

e. Mencatat data

1.Informasi tentang tugas dan pekerjaan yang harus dan sudah dilakukan siswa

1.Mencatat identitas pribadi siswa

2.Mencatat data-data siswa mengenai catatan kerja siswa/prestasi siswa

1.Bapak/ibu guru membuat catatan tentang tugas dan pekerjaan yang harus dan sudah dilakukan oleh siswa.

2.Bapak/ibu guru memberikan sanksi atau teguran pada siswa yang tidak mengerjakan tugas.

1. Bapak/ibu guru memiliki catatan identitas pribadi siswa 2. Bapak/ibu guru mengarsipkan catatan data identitas pribadi

siswa.

1.Bapak/ibu guru menyimpan / mengarsipkan catatan data-data siswa mengenai catatan prestasi siswa.

15 16

17 18


(28)

f. Pemeliharaan arsip

g.Menyampaikan materi pelajaran

h. Memberikan tugas

1.Membuat catan / dokumen tentang kegiatan dalam kelas.

2. Menyimpan / menata arsip arsip / catatan / dokumen tentang kegiatan dalam kelas

1.Menyusun dan menyampaikan materi pelajaran

1. Penugasan

1.Bapak/ibu guru membuat catatan tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa dalam kelas

2.Bapak/ibu guru mendekumentasikan tentang kegiatan dalam kelas.

1.Bapak/ibu guru menyimpan arsip catatan tentang kegiatan dalam kelas

2.Bapak/ibu guru menyimpan arsip dekumentasi kegiatan dalam kelas

3.Bapak/ibu guru menata dan memelihara dengan rapih arsip catatan dan dekumentasi kegiatan dalam kelas

1.Bapak/Ibu guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2.Bapak/ibu guru pada saat kegiatan awal / apersepsi memberikan informasi tentang materi yang akan disampaikan

3.Bapak/ibu guru melakukan evaluasi/penilaian untuk mengukur pencapaian materi yang telah diberikan

4.Bapak/ibu guru melakukan analisis hasil evaluasi

1.Bapak/ibu guru memberikan tugas berupa pekerjaan rumah (PR)

2.Bapak/ibu guru memberikan tugas mandiri / individual

20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30


(29)

(X2) Rahmat penuh syukur

2. bekerja adalah anugerah

2.Bapak/ibu bekerja dengan sungguh-sungguh / berprestasi dengan baik

3.Bapak/ibu dalam bekerja tidak mencari keuntungan pribadi

1.Bapak/ibu guru menghayati pekerjaan yang dijalankan sekarang adalah merupakan rahmat dan anugrah

2.Bapak/ibu guru tidak mengeluh, ngomel, ngedumel, ngambek dalam bekerja.

3.Bapak/ibu merasa selalu diliputi sukacita dan bahagia saat bekerja 32 33 34 35 36

b. Kerja adalah Amanah

1. Bekerja benar penuh tanggung jawab

2. Bekerja memegang amanah

1. Bapak/ibu menjalankan pekerjaan dengan baik, benar. dan penuh rasa tanggung jawab

2. Bapak/ibu menerapkan budaya disiplin kerja

1. Bapak/ibu bersikap jujur dalam menjalankan pekerjaan

37 38 39

c. Kerja adalah Panggilan

1. Bekerja tuntas penuh integritas 2. Efisiensi

1. Bapak/Ibu meyakini bahwa pekerjaan yang dijalani sekarang adalah sesuai dengan panggilan jiwa.

1. Guru memanpaatkan waktu proses belajar mengajar (KBM) dengan baik

2. Bapak/Ibu guru memanfaatkan sarana pembelajaran secara maksimal dalam setiap pembelajaran

40

41 42


(30)

4. Efektivitas

5. Kualitas, dan pelayanan pelanggan) 6.Kreatif imajinatif

dan inovatif

7.Memiliki kekuatan untuk mewujudkan potensinya

2. Bapak/ibu guru mampu mengatasi persoalan dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah-ubah 1. Bapak/ibu guru memiliki visi dan misi yang jelas dalam bekerja 2. Bapak/Ibu Guru bekerja mampu mencapai tujuan pembelajaran

yang telah ditetapkan sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

1. Bapak/ibu guru berusaha peningkatan kualitas lulusan yang optimal dengan sumber daya dan dana yang minimal

1. Bapak/ibu guru menciptakan suasana belajar yang kondusif 2. Bapak/ibu guru melakukan proses KBM dengan pendekatan

PAIKEM(Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan).

1. Bapak/Ibu Guru Mencoba metode baru dalam proses belajar mengajar

2. Bapak/Ibu Guru cerdas dan dapat belajar dengan cepat terhadap datangnya pengetahuan baru demi

44 45 46 47 48 49 50 51 d. Kerja adalah

Aktualisasi

1. Meningkatkan prestasi kerja 2.Mengaktualisasika

n diri

1. Bapak/Ibu Guru Memiliki catatan prestasi yang baik 2. Bapak/Ibu Guru Meningkatkan prestasi kerja

1. Bapak/Ibu Guru Mengaktualisasikan diri untuk pekerjaan dengan tulus dan penuh kesabaran

2. Bapak/Ibu Guru dalam bekerja tidak tergantung pada orang lain

52 53 54 55


(31)

Ibadah

f. Kerja adalah Seni

g. Kerja adalah Kehormatan

h. Kerja adalah Pelayanan

penuh kecintaan

1. Kerja adalah seni

1. Bekerja tekun penuh keunggulan

1. Bekerja penuh kerendahan hati

2.Bekerja adalah memberikan

pelayanan dengan baik

2. Bapak/Ibu Guru Mewujudkan kasih sayang pada atasan, rekan kerja dan peserta didik

1. Bapak/ibu guru dalam bekerja mendatangkan kesukaan, gairah dan suka cita

2. Bapak/ibu guru menemukan kesenangan dalam bekerja (kepuasan batin).

1. Bapak/ibu guru menghargai dan percaya kepada kemampuan diri sendiri

2. Bapak/ibu guru memiliki kehormatan dalam bekerja (tidak melakukan tindakan korupsi, kolusi, nepotisme dan melanggar kode etik profesi).

1. Bapak/ibu guru bekerja penuh kerendahan hati

2. Bapak/ibu guru dalam bekerja tidak cepat merasa puas, tetapi ingin bekerja lebih baik lagi.

1. Bapak/ibu guru memberikan pelayanan pendidikan kepada siswa secara maksimal

2. Bapak/ibu guru mendidik dan membimbing siswa tanpa membedakan status dan tingkat kecerdasan/kemampuan siswa

57 58 59 60 61 62 63 64 65 Efektivitas Proses Belajar Mengajar /KBM (Y) a. Pengorganisasian materi yang baik

1. Menyusun dan mengembangkan materi

1.Bapak/Ibu Guru Menyusun materi sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

2.Bapak/Ibu Guru Mengembangkan materi pembelajaran sesuai dengan standar isi

3.Bapak/Ibu Guru Mengkaji materi pembelajaran agar mudah dipahami siswa

66 67 68


(32)

efektif komunikasi / interaksi pedagogis

kesempatan kepada siswa untuk bertanya

c. Penguasaan dan antusiasme terhadap materi pelajaran

1. Kesempatan siswa belajar kelompok

2. Menguasai materi dan Metode yang tepat dan bervariasi

1. Bapak/Ibu Guru Memberikan kesempatan siswa untuk belajar berkelompok

2. Bapak/ibu guru memberikan tugas baik individu maupun kelompok.

1. Bapak/Ibu Guru Menggunakan metode yang tepat dan bervariasi

2. Bapak/Ibu guru menguasai materi pelajaran dengan baik

70 71

72 73 d. Sikap Positif

terhadap siswa

1. Memahami

karakteristik siswa 2. Menghargai siswa

1. Bapak/Ibu guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa

1. Bapak/Ibu Guru Menghargai pendapat siswa 2. Bapak/Ibu guru mengembangkan potensi siswa

74

75 76 e. Pemberian nilai

yang adil

1. Pemberian nilai 1. Bapak/ibu guru memberikan nilai sesuai dengan kemampuan siswa / obyektif

2 Bapak/ibu guru melakukan penilaian pada saat proses pembelajaran

3 Bapak/Ibu guru melakukan penilaian pada akhir pembelajaran 4 Bapak/Ibu guru menunjukkan nilai kepada siswa

5 Bapak/Ibu guru melakukan analisis hasil evaluasi 6 Bapak/Ibu guru memberikan pengayaan

7 Bapak/Ibu guru memberikan hadiah pada siswa yang berprestasi. 77 78 79 80 81 82 83


(33)

pendekatan pembelajaran

2. Penguasaan pembelajaran

2. Bapak/Ibu Guru Meningkatkan penguasaan materi dari berbagai sumber

1. Bapak/Ibu Guru Menunjukkan semangat dalam menyampaikan materi

2. Bapak/Ibu Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa

3.Bapak/Ibu Guru Menggunakan strategi pembelajaran secara tepat

4.Bapak/Ibu Guru Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran

85

86 87 88 89

g. Hasil belajar siswa yang baik

1.Melakukan Evaluasi pembelajaran

1. Bapak/Ibu setelah melakukan evaluasi hasil belajar, rata-rata nilai yang diperoleh siswa baik (diatas KKM)

2. Bapak/Ibu setelah melakukan evaluasi hasil relajar, rata-rata nilai yang diperoleh siswa kurang baik (dibawah KKM)

90 91


(34)

3.3. Populasi dan Sample 3.3.1. Populasi

Populasi ini dimaksud untuk menelaah manajemen kelas dan etos kerja guru terhadap efektivitas proses belajar mengajar. Menurut Sugiyono (2006:90) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.“

Nazir (1983:327) mengatakan bahwa, “ Populasi adalah berkenaan dengan data, bukan orang atau bendanya.

Nawawi (1985:141) menyebutkan bahwa “ Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap.

Menurut Riduwan (2002:3) bahwa, “Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian.”

Sedangkan menurut Sudjana (1992: 5) adalah :

“totalitas sementara yang mungkin, hasil menghitung atau pengukuran kuantitatif maupun kualitatif, daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang jelas dan lengkap, yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.”

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwwa: Populasi merupakan objek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.


(35)

yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. Dari populasi guru akan diambil secara keseluruhan sebagaimana yang dikemukakan Suharsimi Arikunto (1998:107) “Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi.”

Berikut data kondsi populasi penelitian :

Tabel 3.2

Data Kondisi : Jumlah Sekolah Dasar di Kecamatan Babakan Cikao yang dijadikan Populasi

Sumber : Arsip Kantor Dinas UPTD Pembinaan TK/SD dan PLS Kecamatan Babakancikao – Purwakarta.

No. Nama Sekolah

Populasi Jumlah

Sample (respon

den) Σ Kelas dan

Rombel

Jumlah Guru (orang) Kelas Mapel Total

1. SDN 1 Maracang 1 s.d. 6 = 2 rombel 12 1 13 6 2. SDN 2 Maracang 1 s.d. 6 = 2 rombel 12 1 13 6 3. SDN 1 Ciwareng 1 s.d. 6 = 2 rombel 12 1 13 6 4. SDN 2 Ciwareng 1 s.d. 6 = 2 rombel 12 1 13 6 5. SDN 1

Babakancikao 1 s.d. 6 = 2 rombel 12 1 13 6 6. SDN 2

Babakancikao 1 s.d. 6 = 2 rombel 12 1 13 6 7. SDN 1 Hegarmanah 1 s.d. 6 = 2 rombel 12 1 13 6 8. SDN 2 Hegarmanah 1 s.d. 6 = 2 rombel 12 12 6 9. SDN Kadumekar 1 s.d. 6 = 2 rombel 12 12 6 10. SDN Cilangkap 1 s.d. 6 = 4 rombel 24 2 26 6 11. SDN 1 Mulyamekar 1 s.d. 6 = 2 rombel 12 1 13 6 12. SDN 2 Mulyamekar 1 s.d. 6 = 2 rombel 12 1 13 6 13. SDN 3 Mulyamekar 1 s.d. 6 = 2 rombel 12 1 13 6 14. SDN 1 Cigelam 1 s.d. 6 = 2 rombel 12 1 13 6 15. SDN 2 Cigelam 1 s.d. 6 = 2 rombel 12 12 6 16. SDN 1 Cicadas 1 s.d. 6 = 2 rombel 12 1 13 6 17. SDN 2 Cicadas 1 s.d. 6 = 2 rombel 12 12 6 18. SD Plus Al-Barokah 1 s.d. 6 = 2 rombel 12 12 6


(36)

Penentuan populasi dan sample dalam penelitian ini berdasarkan pertimbangan Jumlah guru yang terdaftar pada tabel di atas merupakan populasi yang sebagian akan diambil sebagai sample yang mewakili seluruh guru Sekolah Dasar yang ada di lingkungan UPTD Pembinaan TK/SD dan PLS Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta, sehingga dapat memberikan respon positif terhadap penelitian ini .

3.3.2. Sample

Teknik pengambilan sample dalam penelitian disini, adalah menggunakan teknik probability sampling dengan metode simple random sampling, cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut, karena anggota populasi dianggap sejenis (homogen). Riduwan (2008:58).

Penentuan sample penelitian dari populasi mengacu pendapat Surakhmad dalam Riduwan (2008:65), yang menyatakan bahwa, “apabila ukuran populasi sebanyak kurang lebih dari 100, maka pengambilan sample sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi. Apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran sample diharapkan sekurang-kurangnya 15% dari ukuran populasi..” Obyek penelitian adalah tenaga pengajar (guru) Sekolah Dasar di wilayah UPTD Pembinaan TK/SD dan PLS Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, dengan penentuan jumlah sample, menggunakan rumus sebagai berikut :

%) 15 % 50 .( 100 1000

1000 %

15 −

− − +

= n


(37)

Dimana : S = Jumlah sample yang diambil n = Jumlah anggota populasi

%) 15 % 50 .( 100 1000 242 1000 % 15 − − − + = S % 48 . 44 % 48 . 29 % 15 %) 35 .( 842 . 0 % 15 %) 35 .( 900 758 %

15 + = + = + =

= S

Maka jumlah responden untuk penelitian adalah dari total jumlah tenaga pengajar (guru) di UPTD TK/SD dan PLS Kecamatan Babakancikao sebanyak 242 orang guru, dengan ketentuan ukuran jumlah sample penelitian adalah sebesar 44.48% atau 44.48% x 242 orang = 107.64 ≈ 108 orang responden.

3.4. Langkah-langkah / Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan alat-alat pengukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Data yang dikumpulkan dapat berupa angka-angka, keterangan tertulis, informasi lisan dan beragam fakta yang berhubungan dengan fukus penelitian yang diteliti.

Untuk memperoleh kebenaran yang objektif dalam pengumpulan data diperlukan adanya instrument yang tepat sehingga masalah yang diteliti akan berjalan dengan baik. Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian adalah sebagai berikut :

a). Metode Observasi

Observasi adalah studi yang sengaja dan sistematik tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Wahyu


(38)

Hidayat (Kartini Kartono, 1990:157) hal yang perlu diperhatikan dalam pedoman obeservasi , yaitu :

(1) Memperhatikan fokus penelitian, kegiatan apa yang harus diamati apakah yang umum atau yang khusus. Kegiatan umum yang harus diobservasi berarti segala sesuatu yang berkaitan dengan peranan KKG diamati dan dikomentari serta dicatat dalam catatan lapangan, sedangkan observasi kegiatan khusus, hanya memfokuskan bagimana pengaruhnya terhadap peningkatan kualitas pembelajaran.

(2) Menentukan kriteria yang diobservasi, dengan terlebih dahulu mendiskusikan ukuran-ukuran apa yang digunakan dalam pengamatan secara cermat, ukuran-ukuran baik, sedang, lemah, efisien, tidak efisien, dan lain ukuran yang dipakai dalam pertimbangan observasi dibicarakan terlebih dahulu dan kemudian disetujui. Kriteria observasi ini menjadi penentu apakah pengumpulan data penelitian mengikuti standar atau tidak.

b). Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Pemilihan teknik pengumpulan data dengan angket, didasarkan atas alasan bahwa;

(1) Responden memiliki waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan,

(2) setiap responden menghadapi susunan dan cara pengisian yang sama atas pertanyaan yang diajukan,

(3) responden mempunyai kebebasan memberikan jawaban, dan

(4) dapat digunakan untuk mengumpulkan data atau keterangan dari banyak responden dan dalam waktu yang tepat.


(39)

Melalui angket ini akan dikumpulkan data yang berupa jawaban tertulis dari responden atas sejumlah pertanyaan yang diajukan di dalam angket tersebut. Indikator-indikator pertanyaan merupakan penjabaran dari variabel-variabel pengaruh manajemen kelas dan etos kerja guru terhadap efektivitas proses belajar mengajar (KBM) guru SD di Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta. Data yang dihasilkan dari penyebaran kuesioner ini berskala pengukuran ordinal mengingat kuisioner yang disebarkan menggunakan skala likert dengan kisaran 1-5 dengan alternatif pilihan jawaban sebagai berikut :

Tabel : 3.3

Penilaian Jawaban Responden

Alternatif Jawaban Nilai Pernyataan Positif Negatif

Selalu (SL) 1 5

Sering (SR) 2 4

Kadang-kadang (KK) 3 3

Jarang (JR) 4 2

Tidak Pernah(TP) 5 1

Sumber: Sugiyono, 2000

Penggunaan skala ordinal tidak memungkinkan untuk memperolehnya nilai mutlak (absolute) dari obyek yang diteliti, tetapi hanya kecenderungan. Kuesioner yang merupakan alat ukur dalam penelitian ini perlu diuji kendalanya. Pengujian kendala ini bertujuan untuk mendapatkan petunjuk mengenai mutu penelitian. Keandalan menunjukkan ketepatan, kemantapan dan homogenitas alat ukur yang dipakai.


(40)

c). Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam metode interview dan juga kuesioner (angket) adalah sebagai berikut.

(1) Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri

(2) Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya

(3) Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti.

3.5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket dengan kisi-kisi berdasarkan variabel penelitian.

Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang disusun sesuai dengan kebutuhan penelitian. Kuesioner penelitian dibagi menjadi tiga bagian yaitu : bagian pertama tentang tata cara pengisian kuesioner, bagian kedua variabel yang diteliti, dan ketiga penutup.


(41)

Penyusunan Instrumen, Instrumen penelitian terdiri dari variabel independent dan variabel dependen disusun dengan menggunakan skala ordinal yang berbentuk model skala likert. Data masing-masing variabel dan skala pengukuran disederhanakan dalam tabel 3.4.

Tabel : 3.4

Skala Pengukuran Variabel Penelitian Jenis

Variabel Variabel Penelitian

Skala

Pengukuran Instrumen

Independent 1.Manajemen Kelas 2.Etos Kerja

Ordinal Ordinal

Kuesioner Kuesioner Dependent Efektifitas Proses Belajar

Mengajar (KBM) Ordinal Kuesioner

Kisi-kisi Instrumen. Kuesioner setiap variabel (independent dan dependent) dijabarkan dari konsep teoritis ke dalam konsep empiris dan operasional. Tahap penyusunan kisi-kisi kuesioner dimulai dari: (1) menentukan definisi konsep teoritis masing-masing variabel, (2) menentukan konsep empiris sesuai dengan dimensi yang akan diteliti, (3) menentukan konsep operasional yang dinyatakan dalam indikator yang menggambarkan perilaku dan karakterisrik responden yang diukur, (4) menentukan elemen, yaitu penjabaran lebih lanjut menjadi item-item pernyataan yang dapat diukur.

3.6. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen sebaiknya dilakukan diluar jangkauan daerah yang akan diteliti, agar mendapatkan hasil yang valid dan reliable (Riduwan, Drs.,MBA, 2008 : 296).


(42)

guru di Gugus – 9, dilingkungan UPTD Pembinaan TK/SD dan PLS Kecamatan Purwakarta, Kab. Purwakarta. Dengan jumlah responden sebanyak = 20 orang.

Uji coba sample instrumen penelitian, menggunakan teknik pengujian validitas dan reliabilitas, untuk pengujian validitas instrumen menggunakan rumus Pearson Product Moment, sedangkan pengujian reliabilitas instrumen menggunakan metode Belah Dua (Split Half Method), dengan rumus Spearman Brown.

3.6.1. Pengujian Validitas Instrumen

Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen Arikunto (1995:63-69) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir, dengan rumus Pearson Product Moment adalah sebagai berikut : (Arikunto, 2006: 170)

rhitung =

{

}{

}

2 2 2 2

)

(

)

(

)

)(

(

Y

Y

N

X

X

N

Y

X

XY

N

Keterangan : N = jumlah responden

X = jumlah skor jawaban responden pada tiap item pertanyaan

Y = jumlah skor jawaban responden seluruh pertanyaan


(43)

Selanjutnya dihitung dengan Uji - t Statistik :

Uji - t statistik digunakan untuk menguji apakah variabel independent Manajemen Kelas (X1), Etos kerja guru (X2), secara parsial berdampak terhadap variabel dependent Efektifitas Belajar Mengajar (Y).

Pengujian ini dilakukan dengan asumsi bahwa variabel-variabel lain adalah nol. Adapun rumus perhitungan uji – t, adalah sebagai berikut :

2 1

2 r n r thitung

− − =

dimana : thitung = Nilai thitung

r = koefisien korelasi hasil rhitung n = jumlah responden

Dilanjutkan dengan mencari nilai ttabel dari daftar t dengan (dk = n – 2) pada α = 0.05. Sebagai tolok ukur untuk menentukan derajat validitas digunakan kriteria sebagai berikut :

thitung > ttabel berarti data valid, dan jika thitung < ttabel berarti data tidak valid.

3.6.2. Pengujian Reliabilitas Instrumen

Untuk uji reliabilitas instrumen, menggunakan metode Belah Dua (Split Half Method), dengan rumus Spearman Brown. sebagai berikut :

(Riduwan, Drs.,MBA, 2008 : 113-118).

rb

rb

r

+

=

1

.

2

11

dimana : r11 = koefisien reliabilitas internal seluruh item

rb = korelasi product moment antara belahan ganjil-genap atau awal-akhir


(44)

Dilanjutkan dengan mencari nilai tabel r product moment dengan (dk = n – 1) pada α = 0.05. Kemudian bandingkan rhitung dengan rtabel , dengan kriteria sebagai berikut :

Jika rhitung > rtabel maka instrumen penelitian reliable, dan jika rhitung < rtabel berarti instrumen penelitian tidak reliable.

Adapun hasil uji coba sample instrumen penelitian tersebut ditunjukkan data tabel-tabel sebagai berikut :

(untuk tabel data mentah, ada dihalaman lampiran no. : 1 s.d. 3)

Tabel : 3.5

Hasil Uji Coba Sample Instrumen dengan Uji Validitas dan Reliabilitas VARIABLE MANAJEMEN KELAS (X1)

(n responden = 20 orang, Pertanyaan/Instrumen = 37 item)

Item

Perhitungan Jumlah Skor Item Uji Validitas Uji Reliabilitas

ΣX ΣY ΣX² ΣY² ΣXY r hitung

t

hitung Keputusan r 11 Keputusan

1 99 3143 491 498771 15582 0,356 1,615 Tidak

Valid 0,525 Reliabel

2 95 3143 455 498771 15001 0,532 2,666 Valid 0,695 Reliabel

3 89 3143 411 498771 14121 0,500 2,450 Valid 0,667 Reliabel

4 92 3143 434 498771 14584 0,551 2,805 Valid 0,711 Reliabel

5 90 3143 416 498771 14306 0,704 4,201 Valid 0,826 Reliabel

6 82 3143 350 498771 13040 0,594 3,134 Valid 0,745 Reliabel

7 63 3143 213 498771 10050 0,563 2,891 Valid 0,720 Reliabel

8 90 3143 414 498771 14253 0,524 2,611 Valid 0,688 Reliabel

9 89 3143 405 498771 14125 0,666 3,784 Valid 0,799 Reliabel

10 94 3143 452 498771 14891 0,535 2,684 Valid 0,697 Reliabel

11 97 3143 473 498771 15303 0,535 2,684 Valid 0,697 Reliabel

12 79 3143 329 498771 12495 0,280 1,235 Tidak

Valid 0,437

Tidak Reliable

13 86 3143 384 498771 13615 0,381 1,751 Valid 0,552 Reliabel

14 85 3143 373 498771 13534 0,738 4,646 Valid 0,850 Reliabel

15 86 3143 382 498771 13676 0,662 3,751 Valid 0,797 Reliabel

16 65 3143 217 498771 10271 0,337 1,518 Tidak

Valid 0,504 Reliabel

17 75 3143 299 498771 11884 0,333 1,499 Tidak

Valid 0,500 Reliabel

18 79 3143 333 498771 12653 0,747 4,770 Valid 0,855 Reliabel


(45)

20 84 3143 360 498771 13237 0,195 0,843 Tidak

Valid 0,326

Tidak Reliable

21 89 3143 401 498771 14028 0,269 1,184 Tidak

Valid 0,424

Tidak Reliable

22 87 3143 401 498771 13880 0,629 3,432 Valid 0,772 Reliabel

23 88 3143 410 498771 14005 0,529 2,643 Valid 0,692 Reliabel

24 91 3143 421 498771 14437 0,743 4,707 Valid 0,852 Reliabel

25 91 3143 419 498771 14349 0,312 1,394 Tidak

Valid 0,476 Reliabel

26 82 3143 346 498771 13017 0,600 3,179 Valid 0,750 Reliabel

27 79 3143 331 498771 12613 0,654 3,665 Valid 0,791 Reliabel

28 72 3143 282 498771 11567 0,759 4,939 Valid 0,863 Reliabel

29 74 3143 298 498771 11886 0,750 4,810 Valid 0,857 Reliabel

30 77 3143 313 498771 12287 0,658 3,709 Valid 0,794 Reliabel

31 93 3143 445 498771 14718 0,418 1,951 Valid 0,589 Reliabel

32 93 3143 441 498771 14725 0,541 2,726 Valid 0,702 Reliabel

33 90 3143 414 498771 14265 0,582 3,034 Valid 0,735 Reliabel

34 86 3143 380 498771 13655 0,630 3,442 Valid 0,773 Reliabel

35 89 3143 403 498771 14114 0,695 4,105 Valid 0,820 Reliabel

36 84 3143 368 498771 13385 0,679 3,927 Valid 0,809 Reliabel

37 69 3143 245 498771 10922 0,428 2,012 Valid 0,600 Reliabel

Jumlah item uji coba variable manajemen kelas (X1) = 37 pertanyaan, setelah dianalisis dengan uji validitas dan reliabilitas, terdapat 7 (tujuh) item pertanyaan yang tidak valid dan reliabel, yaitu item pertanyan no. 1, 12, 16, 17, 20, 21 dan 25. Dengan demikian 7 item tersebut dibuang. Jadi Jumlah item yang akan disebar kepada responden sebanyak 30 item pertanyaan.

Tabel : 3.6

Hasil Uji Coba Sample Instrumen dengan Uji Validitas dan Reliabilitas VARIABLE ETOS KERJA (X2)

(n responden = 20 orang, Pertanyaan/Instrumen = 41 item)

Item

Perhitungan Jumlah Skor Item Uji Validitas Uji Reliabilitas

ΣX ΣY ΣX² ΣY² ΣXY r hitung

t

hitung Keputusan r 11 Keputusan

1 98 3763 484 710283 18483 0,477 2,299 Valid 0,645 Reliabel

2 98 3763 482 710283 18466 0,427 2,001 Valid 0,598 Reliabel

3 82 3763 380 710283 15622 0,614 3,298 Valid 0,761 Reliabel

4 99 3763 491 710283 18645 0,390 1,799 Valid 0,562 Reliabel

5 79 3763 337 710283 15033 0,710 4,278 Valid 0,830 Reliabel

6 87 3763 389 710283 16456 0,561 2,877 Valid 0,719 Reliabel

7 95 3763 457 710283 17931 0,496 2,425 Valid 0,663 Reliabel

8 99 3763 491 710283 18649 0,477 2,299 Valid 0,645 Reliabel

9 98 3763 484 710283 18483 0,477 2,299 Valid 0,645 Reliabel


(46)

11 96 3763 466 710283 18082 0,180 0,777 Tidak

Valid 0,305

Tidak Reliable

12 96 3763 464 710283 18102 0,464 2,223 Valid 0,634 Reliabel

13 87 3763 389 710283 16456 0,561 2,877 Valid 0,719 Reliabel

14 96 3763 464 710283 18103 0,476 2,296 Valid 0,645 Reliabel

15 94 3763 448 710283 17710 0,201 0,872 Tidak

Valid 0,335

Tidak Reliable

16 88 3763 396 710283 16635 0,550 2,793 Valid 0,710 Reliabel

17 93 3763 437 710283 17549 0,502 2,461 Valid 0,668 Reliabel

18 87 3763 387 710283 16425 0,401 1,858 Valid 0,573 Reliabel

19 88 3763 394 710283 16622 0,521 2,590 Valid 0,685 Reliabel

20 91 3763 421 710283 17148 0,210 0,909 Tidak

Valid 0,347

Tidak Reliable

21 97 3763 473 710283 18299 0,636 3,498 Valid 0,778 Reliabel

22 92 3763 430 710283 17374 0,516 2,557 Valid 0,681 Reliabel

23 92 3763 428 710283 17354 0,423 1,981 Valid 0,595 Reliabel

24 75 3763 303 710283 14148 0,165 0,711 Tidak

Valid 0,284

Tidak Reliable

25 89 3763 407 710283 16810 0,410 1,905 Valid 0,581 Reliabel

26 85 3763 383 710283 16127 0,604 3,212 Valid 0,753 Reliabel

27 95 3763 455 710283 17917 0,463 2,215 Valid 0,633 Reliabel

28 91 3763 421 710283 17178 0,448 2,127 Valid 0,619 Reliabel

29 89 3763 407 710283 16810 0,410 1,905 Valid 0,581 Reliabel

30 98 3763 482 710283 18465 0,411 1,913 Valid 0,583 Reliabel

31 93 3763 443 710283 17450 -0,310 -1,381 Tidak

Valid -0,897

Tidak Reliable

32 87 3763 389 710283 16456 0,561 2,877 Valid 0,719 Reliabel

33 94 3763 448 710283 17736 0,420 1,965 Valid 0,592 Reliabel

34 87 3763 387 710283 16435 0,473 2,277 Valid 0,642 Reliabel

35 87 3763 389 710283 16456 0,561 2,877 Valid 0,719 Reliabel

36 89 3763 403 710283 16809 0,506 2,491 Valid 0,672 Reliabel

37 92 3763 442 710283 17335 0,122 0,521 Tidak

Valid 0,217

Tidak Reliable

38 88 3763 400 710283 16646 0,520 2,586 Valid 0,685 Reliabel

39 98 3763 482 710283 18465 0,411 1,913 Valid 0,583 Reliabel

40 98 3763 482 710283 18465 0,411 1,913 Valid 0,583 Reliabel

41 97 3763 473 710283 18299 0,636 3,498 Valid 0,778 Reliabel

Jumlah item uji coba variable etos kerja (X2) = 41 item pertanyaan, setelah dianalisis dengan uji validitas dan reliabilitas, terdapat 6 (enam) item pertanyaan yang tidak valid dan reliabel, yaitu item pertanyan no. 11, 15, 20, 24, 31, dan 37. Dengan demikian 6 item tersebut dibuang. Jadi Jumlah item yang akan disebar kepada responden sebanyak 35 item pertanyaan.


(47)

Tabel : 3.7

Hasil Uji Coba Sample Instrumen dengan Uji Validitas dan Reliabilitas VARIABLE EFEKTIVITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR (Y)

(n responden = 20 orang, Pertanyaan/Instrumen = 29 item)

Item

Perhitungan Jumlah Skor Item Uji Validitas Uji Reliabilitas

ΣX ΣY ΣX² ΣY² ΣXY r hitung

t

hitung Keputusan r 11 Keputusan

1 97 2559 473 328811 12439 0,468 2,249 Valid 0,638 Reliabel

2 95 2559 455 328811 12191 0,496 2,422 Valid 0,663 Reliabel

3 94 2559 446 328811 12077 0,651 3,640 Valid 0,789 Reliabel

4 95 2559 457 328811 12194 0,434 2,043 Valid 0,605 Reliabel

5 97 2559 473 328811 12412 0,014 0,061 Tidak

Valid 0,028

Tidak Reliable

6 82 2559 346 328811 10536 0,378 1,734 Valid 0,549 Reliabel

7 88 2559 396 328811 11313 0,483 2,343 Valid 0,652 Reliabel

8 87 2559 383 328811 11164 0,407 1,892 Valid 0,579 Reliabel

9 91 2559 423 328811 11708 0,579 3,016 Valid 0,734 Reliabel

10 88 2559 396 328811 11321 0,556 2,836 Valid 0,714 Reliabel

11 92 2559 430 328811 11814 0,439 2,071 Valid 0,610 Reliabel

12 99 2559 491 328811 12674 0,191 0,828 Tidak

Valid 0,321

Tidak Reliable

13 93 2559 439 328811 11943 0,458 2,186 Valid 0,628 Reliabel

14 96 2559 466 328811 12317 0,398 1,841 Valid 0,569 Reliabel

15 89 2559 407 328811 11484 0,783 5,334 Valid 0,878 Reliabel

16 90 2559 416 328811 11581 0,530 2,654 Valid 0,693 Reliabel

17 88 2559 396 328811 11335 0,682 3,962 Valid 0,811 Reliabel

18 80 2559 332 328811 10299 0,488 2,374 Valid 0,656 Reliabel

19 82 2559 348 328811 10543 0,399 1,849 Valid 0,571 Reliabel

20 82 2559 348 328811 10522 0,235 1,027 Tidak

Valid 0,381

Tidak Reliable

21 69 2559 255 328811 8892 0,414 1,929 Valid 0,585 Reliabel

22 89 2559 401 328811 11436 0,585 3,058 Valid 0,738 Reliabel

23 95 2559 455 328811 12183 0,385 1,769 Valid 0,556 Reliabel

24 93 2559 437 328811 11949 0,625 3,397 Valid 0,769 Reliabel

25 92 2559 428 328811 11804 0,400 1,849 Valid 0,571 Reliabel

26 89 2559 403 328811 11461 0,748 4,783 Valid 0,856 Reliabel

27 94 2559 448 328811 12087 0,644 3,570 Valid 0,783 Reliabel

28 73 2559 275 328811 9385 0,410 1,907 Valid 0,582 Reliabel

29 60 2559 188 328811 7747 0,665 3,773 Valid 0,798 Reliabel

Jumlah item uji coba variable efektivitas proses belajar mengajar (Y) = 29 item pertanyaan, setelah dianalisis dengan uji validitas dan reliabilitas, terdapat 3 (tiga) item pertanyaan yang tidak valid dan reliabel, yaitu item pertanyan no. 5, 12 dan 20. Dengan demikian 3 item tersebut dibuang. Jadi Jumlah item yang akan disebar kepada responden sebanyak 26 item pertanyaan.


(48)

3.7. Uji Hipotesis

Sebelum hipotesis diuji, peneliti akan melakukan pengolahan data hasil - penelitian dengan menggunakan analisis kecenderungan distribusi data (deskripsi data), uji normalitas analisis korelasi, yang dilanjutkan dengan analisis regresi.

Dalam pengujian hipotesis, pertama : peneliti akan melakukan analisis dengan menggunakan Korelasi Product Moment, kedua : uji hipotesis menggunakan Uji Statistik dengan Analisis Statistik Inferensial Parametrik dengan Analisis Ganda dan Analisis Varian (atau Uji – F Test), untuk menguji pengaruh Variable Bebas terhadap Variable Terikat.

Serta, Analisis deskriptif berupa Prosentase, yang juga dapat digunakan untuk mengetahui berapa besar Kontribusi Manajemen Kelas (X1) dan Etos Kerja Guru (X2) terhadap Efektivitas Proses Belajar Mengajar (KBM) (Y).

3.8. Prosedur Pengolahan Data Penelitian 3.8.1. Deskripsi Data dan Sebaran Data

Data yang diperoleh dari masing-masing variabel ditabulasikan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Dari tabulasi kemudian dibuat histogram distribusi frekuensi, tabel kecenderungan rata-rata skor tiap indikator, grafik kontrol chart rata-rata skor indikator tiap variabel penelitian.

Dan tiap Item Variable akan dilakukan analisis deskriptif, sebagai berikut : 1). Rata-rata

2). Total skor 3). Jumlah item


(49)

4). Skor item tertinggi 5). Skor item terendah 6). Rata-rata item 7). Angka presentase.

3.8.2. Uji Persyaratan Analisis

Uji Persyaratan analisis yang dimaksud adalah persyaratan yang harus dipenuhi agar analisis dapat dilakukan, baik untuk keperluan memprediksi maupun untuk keperluan pengujian hipotesis. Dalam pengujian ini meliputi uji homogenitas, uji normalitas data dan uji linieritas hubungan antar variabel.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data mengikuti sebaran baku normal atau tidak. Normalitas data hanya dikenakan terhadap variabel terikat (Y). Uji normalitas dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Menentukan mean dan standar deviasi. 2) Menentukan simpangan baku.

3) Menentukan daftar distribusi frekwensi observasi dan frekwensi ekspektasi a) Nilai Tertinggi

b) Nilai Terendah c) Jumlah responden

d) Range = Data terbesar – data terkecil e) Banyaknya kelas = 1 + 3,3 log n


(50)

f) Panjang kelas (p) =

elas BanyaknyaK

Range

4) Menghitung nilai χ² (Chi – Square atau Chi - Kuadrat)

Untuk melihat hubungan antar variabel di analisa secara statistic non parametrik dengan menggunakan analisis korelasi ( Chi - Square ) dengan menggunakan pendekatan teoritik dan pendekatan logika secara manual.

Rumus umum analisis korelasi Chi – Square, adalah : (Riduwan, Drs.,MBA, 2008 : 179-182).

=

=

k

i

fe

fe

fo

hitung

x

1

2

2

(

)

dimana : χ² = Nilai Chi Square

fo = Frekuensi Observasi (banyaknya kasus yang diobservasi)

fe = Frekuensi Ekspansi (banyaknya kasus yang diharapkan)

Pengambilan keputusan dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai X² hitung dengan nilai X² tabel dengan taraf signifikansi 0,05.

5) Menentukan Derajat Kebebasan (dk), dk = k – 1. Dengan kriteria pengujian :

Jika X² hitung ≥ X² tabel, maka distribusi data tidak normal Jika X² hitung ≤ X² tabel, maka distribusi data normal

Pengujian normalitas masing-masing variabel dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah persebaran data tiap variabel tidak menyimpang dari ciri-ciri data yang akan berdistribusi normal.


(51)

b. Analisis Parametrik 1). Uji Linearitas Regresi

Dengan Pengambilan Keputusan/Kriteria Uji Linier :

Jika F hitung ≥ F tabel, maka tolak Ho yang artinya SIGNIFIKAN, dan Jika F hitung ≤ F tabel, maka terima Ho yang artinya TIDAK SIGNIFIKAN, dengan Taraf signifikansi (α) = 0,05, dengan uji linearitas regresi ini dapat disimpilkan bahwa metode regresi antar variabel penelitian BERPOLA LINIER atau TIDAK.

2). Uji Analisis Korelasi

Teknik analisis data dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kebenaran hipotesis penelitian. Langkah pertama menghitung korelasi antar masing-masing variabel dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut.

Tingkat korelasi berkisar antara -1 dan +1 dan dikatagorikan seperti digambarkan di halaman ini.

TABEL 3.8 Tingkat Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Korelasi

0,80 – 1,000 0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0.00 – 0,199

Sangat kuat Kuat Sedang Rendah Sangat rendah Sumber: Ridwan (2007:124)

Untuk menghitung koefisien korelasi X1 terhadap X2 digunakan rumus berikut:


(52)

r X1.X2 =

{

}{

}

− − − 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 ) ( ) ( ) ( ) ( ) )( ( ) . ( X X N X X N X X X X N

Rumus ini dipakai juga untuk menghitung korelasi antar variabel yang lainnya.

3). Determinasi

Selanjutnya untuk mengetahui besar kecilnya sumbangan variabel X1 terhadap X2 dihitung koefisien determinasi, dengan rumus sebagai berikut :

KP = r² x 100% Keterangan : KP = nilai koefisien determinasi

r = nilai koefisien korelasi

Kemudian menghitung tingkat signifikan variabel X1 terhadap X2 dengan rumus : t hitung =

² 1 2 r n r − −

Tentukan t tabel dengan melihat tabel t pada α = 0.05, dengan dk = n - , dk = 30 – 2 = 28.

Dengan kriteria hasil pengujian hipotesis, sebagai berikut :

Jika thitungttabel maka Ho ditolak, artinya penelitian signifikan, dan jika thitungttabel berarti Ho diterima, artinya penelitian tidak signifikan.


(53)

4) Analisis Korelasi Ganda a). Ke-erat-an Hubungan

Untuk mengetahui keeratan hubungan antara beberapa variable (X1,X2, dan Y), digunakan rumus koefisien variasi ganda, sebagai berikut :

r X1.X2.Y =

2 2 1 2 1 2 1 2 . 2 2 . 1 1 ) )( )( ( 2 X X X X Y X Y X Y X Y X r r r r r r − − +

b) Determinasi

KP = r² x 100%, dimana : KP = nilai koefisien determinasi r = nilai koefisien korelasi

Kemudian, hitung Uji F Statistik, uji F Statistik digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent Manajemen Kelas (X1), Etos Kerja Guru (X2), secara parsial berdampak terhadap variabel dependent Efektifitas Proses Belajar Mengajar (Y).

Rumus Uji F yang digunakan adalah sebagai berikut :

Fhitung =

1 ²) 1 ( ² − − − k n R k R

Keterangan: n = banyak sampel k = banyak prediktor

R = koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor.

Kemudian lihat Tabel, untuk menentukan F tabel gunakan rumus : Ftabel = F{(1 – α ).(dk = k).(dk = n – k – 1)}


(54)

Lalu dapat disimpulkan, dengan kriteria sebagai berikut : Jika Fhitung > Ftabel maka tolak Ho terima Ha, dan jika Fhitung < Ftabel maka tolak Ha terima Ho. a) Menentukan Korelasi Ganda, dengan rumus :

+

= ² . . )

( 1 2 1 1 2 2

Y Y X b Y X b RX X Y

b). Mencari Kontribusi Korelasi Ganda, dengan rumus, sebagai berikut : KP = (RX1X2Y)².100%

c). Menguji Signifikan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel , dengan rumus :

Fhitung =

²) 1 .( ) 1 ²( R m m n R − − − , dan

Ftabel = F {(1 – α ).(dk = m).(dk = n – m – 1)}

3.4. Interprestasi Data

Interpretasi Data yaitu pengambilan keputusan berdasarkan hasil penelitian. Interpretasi data dilakukan setelah data-data yang terkumpul dianalisis, sehingga dapat diambil suatu kesimpulan. Pengambilan Kesimpulan atau keputusan berdasarkan Uji Hipotesis, yang didasarkan pada pedoman, sebagai berikut :

1. Jika Fhitung > Ftabel maka tolak Ho terima Ha, artinya terdapat kontribusi yang signifikan antara Manajemen Kelas dan Etos kerja Guru terhadap Efektifitas Proses Belajar Mengajar (KBM) di Sekolah Dasar di Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta..


(1)

164

semakin efektif pula kegiatan tersebut, sehingga kata efektivitas dapat pula diartikan sebagai tingkat keberhasilan.

4. Kepada pimpinan pendidikan di tingkat Kecamatan Babakancikao disarankan untuk secara terus menerus memberikan perhatian terhadap faktor-faktor yang dapat menciptakan efektivitas proses belajar mengajar yang kondusif melalui pelatihan, kursus, workshop, dan lain-lain melalui penetapan kebijakan pendidikan, khususnya faktor manajemen kelas.

5. Kepada pimpinan di tingkat sekolah (Kepala sekolah) disarankan untuk dapat menciptakan iklim kerja yang kondusif sehingga diharapkan dapat meningkatkan etos kerja guru.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Moch. Idochi. (2003) Administrasi Pendidikan dan Manajemen

Biaya Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Ahmad, Djauzak. (1993/1994). Pengelolaan Kelas di SD. Depdikbud. Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah.

Ahmad, Djauzak. (1995). Pedoman Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Depdiknas.

Ahmad, Rohani, (2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Depdikbud. (1997). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua. Jakarta : Balai Pustaka

Djamarah, S.B., Drs. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dick, Walter, Lou Carey, and James O. Carey. (2005). The systematic design of instruction. 6th ed. Boston: Allyn & Bacon. [Online].

Tersedia :

http://www.dsink.com/download/10SinkASTDhandbook.pdf. [02 Maret 2010]

Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen, (1996), Pengelolaan Kelas, Seri Peningkatan Mutu 2, Jakarta : Depdagri dan Depdikbud.

Driscoll, M.(1991) Robert Gagne’s Instructional Design Approach dalam Psychology of Learning for Instruction. Boston: Allyn and Bacon.

[Online]. Tersedia :

http://www.gsu.edu/~mstswh/courses/it7000/papers/robert.htm. . [02 Maret 2010]

Entang, M, (1985), Pengelolaan Kelas, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud Gagne, Robert M., (1985) The Conditions of Learning and Theory of

Instruction. New York: CBS College Publishing. [Online]. Tersedia

:http://www.csulb.edu/~dkumrow/conference/learning_theory.html. California State University, Long Beach [02 Maret 2010]


(3)

Hamalik, Oemar. (1992). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : PT. Sinar Baru.

Hoy, W. K., & Miskel, C. G. (2001). Educational administration: Theory, research, and practice (6th Ed.). Toronto : McGraw-Hill Higher Education.

Joni, Raka T., (1985), Strategi Mengajar Suatu Tinjauan Pengantar, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (P2LPTK), Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud

Mann, Bruce L. Ph.D., (2005). Making Your Own Educational Materials .

[Online]. Tersedia :

http://www.itdl.org/Journal/Dec_05/article02.htm. [ 30 April 2010 ].

Miarso, Yusuf Hadi, (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Mulyasa, E. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakter,

dan Implementasinya. Bandung : Penerbit PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, Enco. (2003). Menjadi Kepala Sekolah Profesional; Dalam Konteks Mensukseskan MBS dan KBK. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Mulyasa, (2007). Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran

Kreatif dan Menyenangkan, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, (2005). Menjadi Guru Profesional, Bandung : Rosda Karya. Nawawi, H. Hadari, (1989). Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas,

Jakarta: PT. Gunung Agung

Ornstein, Allan C, Thomas J. Lasley (2004), Strategies for Effective Teaching, 4th ed. Boston : McGraw-Hill. (1st edition : 1990, New york: Harper and Row Publisher Inc.)

Pandji Anoraga dan Sri Suyati, (1995). Perilaku Keorganisasian, Jakarta : Pustaka Jaya.


(4)

Patricia L. Smith & Tillman J. Ragan, (1993). Instructional Design. New York : Macmillan Publishing Company, USA.

Purwadarminta, W.J.S., (1995). Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.

Purwanto, Ngalim, (1990). Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Purwanto, Ngalim, (1985). Prinsip-prinsip dan Evaluasi Pengajaran. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Rachman, M., (1999), Manajemen Kelas, Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Redaksi Sinar Grafindo, UU SISDIKNAS 2003 (UU RI No. 20 Th. 2003), (Jakarta: Sinar Grafindo, 2006), Cet. Ke-3

Richey, Rita C. (2005), The Future Role of Robert M. Gagné in Instructional Design; Chapter 10 (Pages 255 - 281) . [Online]. Tersedia : : http://www.ibstpi.org/Products/pdf/chapter_10.pdf. Wayne State University. [02 Maret 2010]

Richey, R.C. (2000). The future role of Robert M. Gagne in instructional

design. In R.C. Richey (Ed.), The Legacy of Robert M. Gagne′ (pp.

255-281). Syracuse, NY: ERIC Clearing house on Information and

Technology.

Rusyan, A. Tabrani, (1989). Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung : CV Remaja Rosdakarya.

Satori, Djam’an. (1995). Strategi Penyampaian Materi, Hakikat dan

Karakteristik Pengajaran di Kelas-Kelas Awal SD. Jakarta:

Dekdikbud.

Sinamo, Jansen H., (2005). 8 Etos Kerja Profesional. Jakarta : Percetakan Gramedia.

Slavin, Robert E. (1995). Cooperative Learning – Theory, Research, and

Practice. Boston : Allyn and Bacon


(5)

Suharsimi, Arikunto, (1996). Pengelolaan Kelas dan Siswa, Jakarta : Raja Grafindo.

Sudjana, Nana, Ibrahim. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru.

Surya, H.M, (2002), Aspirasi Peningkatan Kemampuan Profesionalisme dan Kesejahteraan Guru, Dalam Jurnal Pendidikan Kebudayaan

No.021 Tahun ke-5 Jakarta : Balitbang Dikbud.

Sutrisno, Hadi. (2000). Metodologi Riset. Yogyakarta : Andi Offset.

Tasmara, Toto, KH., (2002)., Membudayakan Etos Kerja Islami. Jakarta : Gema Insani Press

Taufik, Abdullah, (1986). Etos Kerja dan Pembangunan Ekonomi. Jakarta: LP3ES & Yayasan Obor.

Uwes, S., Dr., MPd. (1999). Manajemen Pengembangan Mutu Dosen, Jakarta : Logos Wacana Ilmu.

Usman, Uzer, (2002), Menjadi Guru Profesional, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung.

Wahidin, Dadan. (2009), Pengelolaan Kelas. [Online]. Tersedia : http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2009/03/09/tujuan-pengelolaan-kelas/. [ 30 April 2010 ].

Weber, M. (1947). The theory of social and economic organization. In T. Parsons (Ed.), A. M. Henderson and T. Parsons (Trans). New York: Free Press.

Wragg, Edward Conrad, (2001). Class Management in the Primary School. London : Routledge Falmer. [Online]. Tersedia : http://www.questia.com/read/107618885?title=Class%20Managem ent%20in%20the%20Primary%20School. [02 Maret 2010]

---, (2009). Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20, Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Jakarta: Sinar Grafindo.


(6)

---, (2006). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.


Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN KOMUNIKASI INTERNAL TERHADAP ETOS KERJA GURU PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN KOMUNIKASI INTERNAL TERHADAP ETOS KERJA GURU SEKOLAH DASAR DI UPTD DIKSPORA KECAMATAN JEBRES SURAKARTA.

0 0 19

PENGARUH KOMITMEN KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN CIMAHI SELATAN.

0 2 70

PENGARUH KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA MENGAJAR GURU TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN CIKARANG UTARA KABUPATEN BEKASI.

0 0 57

PENGARUH SUPERVISI MANAJERIAL PENGAWAS TERHADAP KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PURWAKARTA KABUPATEN PURWAKARTA.

0 4 71

PENGARUH KINERJA KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR KECAMATAN CAMPAKA DAN KECAMATAN CIBATU KABUPATEN PURWAKARTA.

0 2 45

PENGARUH KELOMPOK KERJA GURU DAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR DI WILAYAH IV KABUPATEN SUMEDANG.

0 2 68

PENGARUH KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP ETOS KERJA GURU DI SMPN KECAMATAN CIBATU KABUPATEN PURWAKARTA.

0 1 49

PENGARUH KINERJA MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI: Studi Deskriftif Terhadap Guru Sekolah Dasar di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Gunungtanjung Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2009.

1 1 60

PENGARUH BUDAYA KERJA TERHADAP KINERJA GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN KEJURUAN DI KECAMATAN PRAMBANAN.

0 2 136

Pengaruh manajemen kepala sekolah, profesionalisme guru, dan motivasi berprestasi terhadap efektivitas kerja guru sekolah dasar di Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung

0 0 9