PUSAT INFORMASI DAN TEKNOLOGI ROBOTIKA DI SURABAYA.

(1)

TUGAS AKHIR

PUSAT INFORMASI DAN TEKNOLOGI

ROBOTIKA DI SURABAYA

Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Tugas Akhir (Strata 1)

Diajukan oleh :

SAVITRI KUSUMA WARDHANI

0851010059

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

2012


(2)

TUGAS AKHIR

PUSAT INFORMASI DAN TEKNOLOGI

ROBOTIKA DI SURABAYA

Dipersiapkan dan Disusun Oleh:

SAVITRI KUSUMA WARDHANI

0851010059

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Pada Tanggal : 15 Agustus 2012

Pembimbing Utama : Penguji I :

Ir. Syaifuddin Zuhri, MT. Ir. Sri Suryani Y. Winasih, MT. NIP. 19621019 199403 1 00 1 NIP. 19670722 199303 2 00 1

Pembimbing Pendamping : Penguji II

Mohammad Pranoto, ST., MT. Lily Syahrial, ST., MT. NPT. 3 7312 06 0215 1 NIP. 19550908 199103 1 00 1

Penguji III

Dr. Ir. Pancawati Dewi, MT NPT. 3 6705 94 0033 1 Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (S-1) Tanggal : 17 September 2012

Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Ir. Naniek Ratni JAR., M.Kes. NIP. 19590729 198603 2 00 1


(3)

PUSAT INFORMASI DAN TEKNOLOGI ROBOTIKA

DI SURABAYA

Savitri Kusuma Wardhani 0851010059

ABSTRAKSI

Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), maka robot akan sangat bermanfaat apabila digunakan pada tempat/lingkungan yang berbahaya bagi manusia. Teknologi Robotika diberbagai belahan dunia telah berkembang dengan pesat dan sudah banyak menyentuh berbagai bidang kehidupan manusia. Hal ini akan bermanfaat bagi SDM dalam meningkatkan ketrampilan dan penguasaan dalam dunia teknologi.

Secara arsitektural, Pusat Informasi dan Teknologi Robotika di Surabaya akan menggunakan desain yang dapat menarik pengujung, baik dari segi konsep bentukan bangunannya maupun dari penyediaan fasilitasnya. Penekanan bangunan ini adalah single building, sehingga akan menggunakan perbedaan tingkat lantai dan penggunaan struktur bentang lebar.

Pusat Informasi dan Teknologi Robotika di Surabaya, merupakan jenis bangunan dengan peruntukan lahan sebagai fasilitas umum dan merupakan jenis bangunan pendidikan/edukasi, yang dimana sarana pendidikan membutuhkan tingkat ketenangan yang lebih, tetapi membutuhkan pula tempat yang strategis.

Proyek rancangan Pusat Informasi dan Robotika di Surabaya mengambil konsep terhadap bangunan yang futuristic ataupun High-tech architecture. Obyek rancang akan menerapkan konsep High Tech Architecture pada penggunaan material bahan bangunannya serta penerapan teknologinya. Sedangkan konsep

futuristic, akan diterapkan pada obyek rancang sesuai dengan ciri tampilan atau citra yang dimiliki bangunan-bangunan futuristic.


(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur ditujukan kehadirat Allah SWT, yang mana atas rahmat dan ridho-Nya, sehingga penyusunan Proposal Tugas Akhir yang berjudul

“PUSAT INFORMASI DAN TEKNOLOGI ROBOTIKA DI SURABAYA”

ini dapat terselesaikan dengan baik, untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S-1) Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur di Surabaya.

Bersama ini penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ir. Naniek Ratni. JAR, M.Kes. Selaku Dekan Fakultas Tekni Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Jawa Timur.

2. Dr. Ir. Pancawati Dewi, MT. selaku Ketua Progdi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Jawa Timur.

3. Ir. Eva Elviana, MT. selaku dosen pengampu mata kuliah Seminar.

4. Dyan Agustin, ST., MT dosen pengampu Tugas Akhir, terima kasih banyak atas bimbingannya.

5. Heru Subiyantoro, ST, MT. selaku dosen wali.

6. Ir. Syaifuddin Zuhri, MT. selaku dosen pembimbing utama, terima kasih banyak atas bimbingannya serta membantu saya dari awal penyusunan dari seminar sampai masa tugas akhir.

7. M. Pranoto, ST, MT. selaku dosen pembimbing pedamping, yang membimbing tugas akhir, terima kasih atas bimbingannya.

8. Ir. Sri Suryani, MT ; Lily Syahrial, ST, MT ; Dr. Ir. Pancawati Dewi, MT , selaku dosen penguji. Terima kasih atas semua kritik dan sarannya.

9. Segenap dosen jurusan Arsitektur UPN Veteran Jawa Timur, atas segala macam ilmu yang sudah diberikan kepada saya.


(5)

10. Kedua orang tua saya, yang selalu mendukung, menyemangati, dan selalu mendoakan dalam penyusunan tugas akhir saya. Terima kasih atas segalanya. 11. Special thanks for Indah Rahmawati, teman terbaik yang dari awal yang

selalu ada buat saya dan teman yang paling rela direpotkan.

12. Special thanks juga buat temen-temen begadang di detik-detik terakhir tugas akhir, yang nggak lupa juga diselingi ngegossip bentar: Syahfitri, Lucky Murdiono, Septafian Adhe Permana, Lily Indah Aryani.

13. Teman-teman angkatan 2008 dan teman-teman penghuni studio tugas akhir, Indah, Bila, Umar, Kiki, Achi, Adhe, Aryani, Syah, Reza, Lucky, Eka, Chris, Rama. Mas Reza Baskoro, Syahreal, Yan Ardhi, Saughi, Tama, Syarief, Asro, mbak Novi, mas Yanuar, Fajrul, Mbak Erna, Mas Negro, Mas Buyung, dan saya tidak bisa menyebutkan satu-satu, terima kasih telah memberi semangat dan membantu menyelesaikan Tugas Akhir saya.

14. Semua pihak yang telah membantu dalam pengerjaan Tugas Akhir ini.

Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih dan mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan dalam penyusunan proposal tugas akhir ini. Semoga Proposal Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bagi semua pihak, dan bisa didapatkan hasil yang maksimal nantinya.

Surabaya, 12 Desember 2012


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Abstraksi ... iii

Kata Pengantar ... iv

Daftar Isi ... vi

Daftar Tabel ... x

Daftar Gambar ... xi

Daftar Skema ... xiii

Daftar Lampiran ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Tujuan dan Sasaran ... 4

1.3.Batasan dan Asumsi ... 5

1.4.Tahapan Perancangan ... 5

1.5.Sistematika Laporan ... 6

BAB II. TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN ... 8

2.1. Tinjauan Umum Perancangan ... 8

2.1.1. Pengertian Judul ... 8

2.1.2. Studi Literatur ... 9

2.1.3. Studi Kasus ... 15

2.1.3.1. Gedung Pusat Ilmu Robotika Nasional ... 15

2.1.3.2. Carnegie Mellon University’s Robotics Institute ... 22

2.1.4. Analisa Hasil Studi ... 30

2.2. Tinjauan Khusus Perancangan ... 33


(7)

2.2.2. Lingkup Pelayanan ... 33

2.2.3. Aktifitas dan Kebutuhan Ruang ... 34

2.2.4. Perhitungan Luas Ruang ... 37

2.2.5. Program Ruang ... 43

BAB III. TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN ... 45

3.1. Latar Belakang Pemilihan Lokasi ... 45

3.2. Penetapan Lokasi ... 46

3.3. Kondisi Fisik Lokasi ... 49

3.3.1. Existing Site ... 49

3.3.2. Aksesibilitas ... 50

3.3.3. Potensi Lingkungan ... 50

3.3.4. Infrastruktur Kota ... 51

3.3.5. Peraturan Bangunan Setempat ... 52

BAB IV. ANALISA PERANCANGAN ... 54

4.1. Analisa Site ... 54

4.1.1. Analisa Aksesibilitas ... 54

4.1.2. Analisa Iklim ... 58

4.1.2.1. Analisa Suhu dan Orientasi Matahari ... 58

4.1.2.2. Analisa Angin ... 59

4.1.2.3. Analisa Kontur dan Curah Hujan ... 60

4.1.3. Analisa Lingkungan Sekitar ... 61

4.1.3.1. Analisa Kebisingan ... 62

4.1.3.2. Analisa View ... 63

4.1.2. Analisa Zonning ... 65

4.2. Analisa Ruang ... 66

4.2.1. Organisasi Ruang ... 66

4.2.2. Hubungan Ruang dan Sirkulasi ... 68

4.2.3. Diagram Abstrak ... 70

4.3. Analisa Bentuk Dan Tampilan ... 72


(8)

4.3.2. Analisa Tampilan ... 75

BAB V. KONSEP RANCANGAN ... 77

5.1. Tema Rancangan ... 77

5.1.1. Pendekatan ... 77

5.1.2. Penentuan Tema Rancangan ... 78

5.2. Konsep Rancangan ... 80

5.2.1. Konsep Sirkulasi ... 80

5.2.2. Konsep Bentuk Massa Bangunan ... 81

5.2.3. Konsep Tampilan ... 81

5.2.4. Konsep Ruang Luar ... 82

5.2.5. Konsep Ruang Dalam ... 83

5.2.6. Konsep Struktur dan Material ... 84

5.2.7. Konsep Utilitas ... 85

5.2.7.1. Konsep Penyediaan Air Bersih ... 85

5.2.7.2. Konsep Pembuangan Air Kotor ... 86

5.2.7.3. Konsep Pembuangan Air Hujan ... 87

5.2.7.4. Konsep Pembuangan Sampah atau Limbah ... 87

5.2.8. Konsep Mekanikal Elektrikal ... 88

5.2.8.1. Konsep Penghawaan ... 88

5.2.8.2. Konsep Pencahayaan ... 89

5.2.8.3. Konsep Sistem Transportasi Vertikal ... 90

5.2.8.4. Konsep Pencegahan Bahaya Kebakaran ... 91

5.2.8.5. Konsep Jaringan Listrik dan Genset ... 91

5.2.8.6. Konsep Instalasi Pangkal Petir ... 92

5.2.8.7. Konsep Jaringan Telekomunikasi dan PABX ... 93

BAB VI. APLIKASI RANCANGAN ... 94

6.1. Aplikasi Bentuk Massa ... 94

6.2. Aplikasi Tampilan Bangunan ... 94

6.3. Aplikasi Ruang Luar ... 96


(9)

DAFTAR PUSTAKA ... 98 LAMPIRAN ... 100


(10)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1.1. Daftar Prestasi Pelajar Surabaya Bidang Robotika ... 2

Tabel 1.2. Daftar Gedung dan Laboratorium Robotika ... 3

Tabel 2.1. Analisa Hasil Studi ... 31

Tabel 2.2. Aktifitas Pemakai Bangunan dan Kebutuhan Ruang ... 34

Tabel 2.3. Perhitungan Luas Ruang ... 37

Tabel 2.4. Program Ruang ... 43

Tabel 3.1. Penilaian Lokasi ... 46


(11)

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1. Jenis Mobile Robot ... 10

Gambar 2.2. Animalia Robot ... 10

Gambar 2.3. Komponen pada Rover Robot ... 11

Gambar 2.4. Jenis Robot Berkaki ... 11

Gambar 2.5. Lima Jenis Bagian Lengan Manipulator Robot ... 12

Gambar 2.6. Dua Jenis Bagian Pergelangan Tangan Manipulator Robot .. 13

Gambar 2.7. Manipulator Robot ... 13

Gambar 2.8. Humanoid Robot ... 14

Gambar 2.9. Map lokasi Gedung Pusat Ilmu Robotika Nasional ... 15

Gambar 2.10. Tatanan Massa dan Alur Kegiatan ... 18

Gambar 2.11. Tampilan Bangunan Gedung Pusat Ilmu Robotika Nasional 19

Gambar 2.12. Ruang Dalam Lapangan Arena Robotika ... 21

Gambar 2.13. Ruang Dalam Ruang Pamer Robotika ... 21

Gambar 2.14. Ruang Luar Gedung Pusat Ilmu Robotika Nasional ... 22

Gambar 2.15. Map lokasi Carnegie Mellon University’s ... 23

Gambar 2.16. Robot City ... 25

Gambar 2.17. Hall Serba Guna NREC ... 25

Gambar 2.18. Komplek Massa Utama ... 26

Gambar 2.19. Carnegie Mellon University’s Robotics Institute ... 27

Gambar 2.20. Tampilan Depan Carnegie Mellon University’s ... 28

Gambar 2.21. Tampilan NREC ... 29

Gambar 2.22. Suasana Ruang Dalam Carnegie Mellon University’s ... 29

Gambar 2.23. Suasana Ruang Luar Carnegie Mellon University’s ... 30

Gambar 3.1. Lokasi Obyek Rancang ... 48

Gambar 4.1. Aksesibilitas Lokasi ... 54

Gambar 4.2. Titik Pemilihan Entrance... 55


(12)

Gambar 4.4. Orientasi Matahari ... 58

Gambar 4.5. Arah Angin Lokal (angin laut) ... 59

Gambar 4.6. Analisa Kontur Lahan dan Curah Hujan ... 61

Gambar 4.7. Fasilitas Bangunan Sekitar ... 62

Gambar 4.8. Tingkat Kebisingan ... 63

Gambar 4.9. Analisa View ke Luar Site ... 64

Gambar 4.10. Analisa View ke Dalam Site ... 65

Gambar 4.11. Pengelompokan Fungsi Bangunan ... 66

Gambar 4.12. Organisasi Ruang ... 68

Gambar 4.13. Diagram Abstrak Lantai 1 ... 71

Gambar 4.14. Diagram Abstrak Lantai 2 ... 71

Gambar 4.15. Diagram Abstrak Lantai 3 ... 72

Gambar 4.16. Analogi Bentuk Robot ... 73

Gambar 4.17. Konsep Transformasi Bentuk ... 74

Gambar 4.18. Spiraling Skyscraper Farms ... 76

Gambar 4.19. The Regatta Luxury Complex ... 76

Gambar 5.1. Alur Sirkulasi pada Site ... 80

Gambar 5.2. Tampilan Bangunan dengan Unsur Kaki Kolom ... 82

Gambar 5.3. Konsep Lapangan Simulasi Outdoor ... 82

Gambar 5.4. Konsep Plaza Pada Site ... 83

Gambar 5.5. Konsep Ruang Dalam Bangunan ... 83

Gambar 5.6. Ekspos Struktur Beton dan Rangka pada Interior ... 84

Gambar 5.7. Sistem AC Central pada Bangunan ... 89

Gambar 5.8. Transportasi Vertikal Eskalator ... 90

Gambar 5.9. Sistem Proteksi Petir Konvensional ... 92

Gambar 6.1. Pengadopsian bentuk Walker Robot ... 94

Gambar 6.2. Aplikasi Tampilan Pada Atap dan Kolom ... 95

Gambar 6.3. Tatanan Ruang Luar pada Site ... 96


(13)

DAFTAR SKEMA

Hal

Skema 5.1. Skema Sistem Tangki Tekan (Down Feed Distribution) ... 85

Skema 5.2. Skema Sistem Tangki Atap (Up Feed Distribution) ... 86

Skema 5.3. Skema Pembuangan Air Kotor dalam Bangunan ... 86

Skema 5.4. Skema Pembuangan Air Hujan ... 87

Skema 5.5. Skema Pembuangan Limbah dalam Bangunan ... 88

Skema 5.6. Konsep Fire Protection ... 91


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Berita Acara Sidang Lisan Lampiran 2 Gambar Rancangan 2D dan 3D Lampiran 3 Foto Maket Rancang


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indikator baru dalam perekonomian berkelanjutan yang menyebutkan bahwa salah satu faktor investasi adalah pengetahuan, yaitu : pendidikan tinggi, kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang), dan ICT (informasi, komunikasi dan telekomunikasi). Dengan demikian, harus lebih diperhatikan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas yang dihasilkan oleh perguruan tinggi, serta litbang yang terkait.

Dengan kemajuan pengetahuan yang pesat, memicu pula perkembangan teknologi yang ada. Teknologi mempengaruhi hampir seluruh bidang kehidupan manusia. Segala kemudahan, kecepatan, dan kecanggihannya membantu manusia dalam menjalankan aktivitas hidup. Hal ini menuntut adanya SDM yang berkualitas, tangguh, dan handal untuk dapat mengimbangi persaingan global yang semakin ketat demi kemajuan bangsa.

Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), maka robot akan sangat bermanfaat apabila digunakan pada tempat/lingkungan yang berbahaya bagi manusia. Atau, yang membutuhkan tenaga yang sangat kuat, atau pada industri manufaktur yang kompleks dengan ketepatan dan presisi yang tinggi. Teknologi Robotika diberbagai belahan dunia telah berkembang dengan pesat dan sudah banyak menyentuh berbagai bidang kehidupan manusia. Perkembangan ini terutama didorong oleh kemajuan teknologi bidang elektronika, mekanika dan komputer.

Teknologi robot saat ini memiliki manfaat yang cukup signifikan bagi negara Indonesia, yaitu dapat memajukan bidang industri untuk proses produksi yang akan memberi nilai positif dalam upaya peningkatan daya saing nasional. Selain itu, hal ini juga akan bermanfaat bagi SDM dalam meningkatkan ketrampilan dan penguasaan dalam dunia teknologi. Dengan mengertinya


(16)

masyarakat dalam bidang tersebut bahkan jika dapat menciptakannya, maka akan merangsang otak manusia tersebut untuk dapat merakit segala hal benda yang berteknologi rumit. Yang tentu nantinya akan mengangkat kualitas SDM di Indonesia.

Salah satu potensi dalam perkembangan bidang teknologi robotika di Indonesia adalah kota Surabaya. Beberapa kondisi empiris yang terdapat pada kota Surabaya sangat mendukung untuk dibangunnya Pusat Informasi dan Teknologi Robotika. Yang dimaksud dengan kondisi empiris yang dimiliki pada kota Surabaya seperti, prestasi yang dimiliki pelajar di Surabaya dalam bidang robotika. Sudah banyak siswa maupun mahasiswa telah meraih prestasi-prestasi dalam bidang tersebut, hal ini dapat dilihat pada tabel 1.1 yang menunjukkan daftar pelajar Surabaya peraih prestasi bidang robotika, baik prestasi nasional maupun internasional.

Dengan jumlah prestasi bidang robotika yang dicapai oleh pelajar kota Surabaya, maka perlu diadakannya tempat yang memwadahi prestasi-prestasi tersebut. Selama ini tempat-tempat yang dapat memwadahi prestasi para pelajar

No. Peraih Gelar Tahun Lomba Prestasi

1

Tim Mahasiswa PENS ITS 2000

Kontes Robot Dunia, Jepang

Juara 1

2 Tim Mahasiswa UNESA Teknik Elektro

2009 Kontes Robot Cerdas Indonesia

Juara 1

3

Siswa SMA Khadijah 2010 Robocom Challenge

Surabaya Juara 2

4 Tim Mahasiswa UBAYA Teknik Elektro

2010 Kontes Robot Seni

Indonesia Juara 2

Tabel 1.1. Daftar Prestasi Pelajar Surabaya Bidang Robotika


(17)

Surabaya hanya terdapat di sekolah atau pun universitas, seperti laboratorium dan gedung penelitian yang berada di dalam sekolah/universitas. Data yang dapat menunjukkan hal tersebut, dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini.

Dari tabel 1.2 dapat terlihat bahwa gedung robotika di Surabaya baru memiliki satu jenis gedung seperti itu. Dan itu pun berada di dalam komplek ITS, bukan merupakan suatu gedung sendiri yang memang bukan kepemilikan suatu universitas/sekolah. Fasilitas yang menaungi kegiatan tentang robotika lainnya hanya merupakan laboratorium dalam salah satu jurusan tertentu saja. Kondisi seperti ini tidak seimbang dengan prestasi pelajar Surabaya dalam bidang robotika yang telah dicapai selama ini. Melihat kondisi tersebut, maka dibutuhkannya sebuah sarana Pusat Informasi Dan Teknologi Robotika guna mengakomodasi perkembangan di bidang robotika, sehingga dapat menjadi barometer kemajuan dunia teknologi robotika, khususnya di Surabaya.

No. Nama Gedung Lokasi

1 Lab. Robotika PENS ITS

2 Lab. Robotika & Kecerdasan

Buatan Teknik Elektro ITS 3 Lab. Robotika Teknik Mesin Unesa 4 Bengkel Robot STIKOM 5 Lab. Robotika Teknik Elektro Ubaya 6 Gedung Pusat Ilmu Robotika

Nasional

kompleks Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Tabel 1.2. Daftar Gedung Dan Laboratorium Robotika


(18)

1.2 Tujuan dan Sasaran

Didirikannya Pusat Informasi Dan Teknologi Robotika Di Surabaya, memiliki tujuan:

• Meningkatkan keterampilan dalam bidang teknologi robotika pada masyarakat kota Surabaya, sehingga dapat pula mempopulerkan bidang tersebut di tengah kehidupan masyarakat.

• Mengembangkan daya kreativitas dan inovasi dalam bidang teknologi pada masyarakat, khususnya dalam bidang robotika.

Sementara sasaran yang ingin dicapai adalah:

• Menyediakan wadah untuk segala hal yaitu, memamerkan (peraga) dan mengembangkan bakat (pusat studi), mengenai informasi dan teknologi bidang robotika.

• Menyediakan wadah yang dapat mengajak masyarakat secara langsung untuk pelatihan/praktek, dengan alat peraga interaktif yang dapat dimainkan untuk merangsang keingin-tahuan pengunjung akan isu informasi robotika yang ada.

• Memberikan sarana terhadap kompetisi robot, dengan penyediaan Lapangan Arena yang akan menjadi wadah uji kreatif dan penyaluran bakat di bidang robotika.

• Menghadirkan tatanan desain yang mampu menstimulus pengunjung agar lebih memahami bidang robotika serta dapat memberikan pengalaman eksperimental yang berkesan.

1.3 Batasan dan Asumsi

Pada Pusat Informasi Dan Teknologi Robotika Di Surabaya ini, memiliki beberapa batasan terhadap operasionalnya, yaitu:

• Bangunan ini untuk masyarakat umum, baik anak-anak ataupun dewasa.

• Pusat Informasi dan Teknologi Robotika ini diperuntukkan pada semua kalangan.


(19)

• Pembukaan Pusat Informasi dan Teknologi Robotika pukul 09.00-16.00 WIB.

Sementara untuk asumsi pada Pusat Informasi Dan Teknologi Robotika Di Surabaya, yaitu:

• Kepemilikan proyek milik swasta atau perseorangan.

1.4 Tahapan Perancangan

Metode pembahasan yang digunakan dalam proyek perencanaan Pusat Informasi Dan Teknologi Robotika Di Surabaya ini adalah :

• Studi Literatur

Dilakukan guna mendapatkan data-data yang berhubungan dengan Pusat Informasi Dan Teknologi Robotika Di Surabaya, yang menyangkut dengan persyaratan dan peraturan dalam segi perencanaan dan perancangan fasilitas serupa, serta literature dalam mengetahui berbagai jenis dan macam robot.

Skema 1.1 Metode Perancangan

Pemilihan Judul

Interpretasi Judul

Pengumpulan Data

Kompilasi dan AnalisisData

Studi Azas Prinsip dan Metode Perancangan

Meumuskan Konsep/Tema

Rancangan

Pengembangan Rancangan Gagasan Ide

Pengembangan Rancangan Feedback


(20)

• Internet

Mencari informasi dan data dari situs intertnet yang berhubungan dengan sains dan teknologi robotika, yang dapat digunakan sebagai referensi maupun bukti tertulis yang telah diinformasikan melalui layanan internet.

• Studi Kasus

Dilakukan dengan mempelajari dan mengenal lebih detail terhadap bangunan sejenis yang ada untuk mendapatkan masukan, yang berguna sebagai gambaran dan asumsi arah perencanaan dari proyek yang akan dibangun ini. Yang gunanya dari studi kasus ini akan dibandingkan antar studi kasus tersebut untuk menjadi acuan bagi obyek rancang Pusat Informasi Dan Teknologi Robotika Di Surabaya.

• Metode Survey Lapangan

Dengan melakukan studi lapangan pada site yang telah dipilih guna mengenali karakter site yang menyangkut batasan, kendala dan potensi yang ada.

• Pengolahan dan Penyusunan Data

Data yang telah diperoleh kemudian disusun, dievaluasi untuk kemudian hasilnya dijadikan pedoman dalam perencanaan Pusat Informasi Dan Teknologi Robotika Di Surabaya.

1.5 Sistematika Laporan

Dalam penyusunan proyek Pusat Informasi Dan Teknologi Robotika Di Surabaya ini, menggunakan sistematika pembahasan yang dibagi menjadi beberapa bab dan sub pokok, yaitu:

• Bab I Pendahuluan, bab ini merupakan pembuka laporan, yang merupakan uraian tentang latar belakang perancangan, maksud dan tujuan perancangan, lingkup perancangan, metode perancangan, dan sistematika laporan.

• Bab II Tinjauan Obyek Perancangan, pada bab ini diuraikan tentang alasan pemilihan judul, secara teruarai antara lain meliputi:


(21)

a. Tinjauan umum

Pada bab ini berisi tentang pendekatan terhadap proyek / judul pembahasan dengan mengadakan pengenalan terhadap lingkup wilayah perencanaan serta pengenalan objek. Studi kasus sebagai referensi dan lebih memahami judul proyek yang akan direncanakan, memperoleh gambaran objek dengan jelas melalui studi kasus objek yang sama.

b. Tinjauan khusus

Merencanakan sebenarnya judul tugas akhir dengan batasan yang dibuat sebelum merancang. Lingkup pelayanan yang akan dilayani serta aktifitas berupa studi gerak dan perletakkan perabot yang akandi lakukan pada perancangan. Sehingga akan muncul besaran ruang dan fasilitas yang dibutuhkan.

• Bab III Tinjauan Lokasi, pada bab ini merupakan penjelasan mengenai lokasi proyek yang akan dipilih. Berdasarkan kriteria pemilihan lokasi terutama potensi site, pencapaian, dan keadaan lingkungan sekitar site.

• Bab IV Analisa Perancangan, pada bab IV diuraikan mengenai konsep perancangan proyek yang akan dibangun berdasarkan kekayaan kebudayaan setempat dan disesuaikan dengan tema rancangan yaitu Pusat Informasi Dan Teknologi Robotika Di Surabaya.


(22)

BAB II

TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN

2.1 Tinjauan Umum Perancangan

Tinjauan umum obyek rancangan berisi tentang hal-hal yang bersifat umum, dalam hal ini bisa menjelaskan tentang pengertian judul obyek yang di ambil dari beberapa studi kasus dan literature. Hasil akhir yang diperoleh merupakan gambaran umum dari permasalahan dan penyelesaian obyek yang akan dirancang.

2.1.1 Pengertian Judul

Pusat Informasi Dan Teknologi Robotika Di Surabaya

• Pusat: menurut Poerwadarminto (1976) bahwa, pusat adalah pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan (berbagai urusan, hal, dan sebagainya)

• Informasi: menurut Wikipedia bahwa, informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi.

• Pusat Informasi: menurut De Chiara (1984) bahwa, pusat informasi adalah suatu wadah yang memiliki luasan tertentu, yang merupakan ruang yang fleksibel dan dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan, yang difungsikan untuk memberi informasi.

• Teknologi: menurut Poerwadarminto (1976) bahwa, teknologi adalah ilmu pengetahuan terapan. Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis.

• Robotika: menurut Wikipedia bahwa, robotika adalah sebuah alat mekanik yang dapat menjalankan tugas fisik, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun dijalankan dengan serangkaian program yang telah didefinisikan terlebih dahulu atau kecerdasan buatan.

• Surabaya: menurut Poerwadarminto (1976) bahwa, Surabaya adalah ibu kota propinsi Jawa Timur sekaligus kota terbesar ke dua di Indonesia.


(23)

Pusat Informasi Dan Teknologi Robotika Di Surabaya adalah suatu wadah yang dapat menjadi tempat pembelajaran, penyampaian akan isu-isu maupun fenomena, serta informasi mengenai kemajuan dan perkembangan dunia “robotika”. Selain itu, juga dapat menjadikan wadah penelitian akan pengetahuan terapan di dunia robotika, yang akan ditempatkan di ibu kota Jawa Timur (Surabaya).

Secara arsitektural, Pusat Informasi Dan Teknologi Robotika Di Surabaya akan menggunakan desain yang dapat menarik pengujung, baik dari segi konsep bentukan bangunannya maupun dari penyediaan fasilitasnya. Bentukan bangunan yang diberikan akan cenderung ke arah bentuk yang unik dan dapat menggambarkan kemajuan dari robotika itu sendiri, sehingga dapat menjadi pencitraan terhadap isi dari bangunan. Untuk penyediaan fasilitasnya, akan diberikan ruang pameran peraga, yang diharapkan dapat memberikan pengalaman bereksperimental yang menarik dan berkesan. Serta terdapat wadah uji kreatif dalam kompetisi robotika, yaitu fasilitas Ruang Arena, sehingga dapat menarik minat serta mengasah bakat para pelajar di Surabaya.

2.1.2 Studi Literatur • Jenis Peraga Robotika

Guna untuk melakukan pembagian ruangan dalam proyek ini, maka diperlukannya untuk mengetahui jenis-jenis robot yang ada. Menurut Craig (2010: 17), saat ini telah terdapat beberapa jenis robot, berdasarkan bentuknya robot terdiri dari kategori:

− Vehicle/Mobile Robot

Robot jenis ini berbentuk seperti kendaraan yang dilengkapi dengan roda dan bergerak seperti sebuah mobil. Perbedaan dengan mobil adalah kemampuan programmablenya. Selain itu, mobile robot adalah konstruksi robot yang ciri khasnya adalah mempunyai aktuator berupa roda untuk menggerakkan keseluruhan badan robot tersebut, sehingga


(24)

robot tersebut dapat melakukan perpindahan posisi dari satu titik ke titik yang lain.

− Turtle/Animalia Robot

Diciptakan tahun 1970 an dan nama Turtle diambil dari bentuknya yang mirip rumah kura-kura, dan juga robot jenis ini memiliki cirri dan karakteristik yang mirip dengan bentuk binatang ( animal ) dalam bentuk yang bermacam-macam.

Gambar 2.1 Jenis Mobile robot

Gambar 2.2

Animalia Robot Sumber : http://wikipedia.org


(25)

− Rover

Bentuk robot ini cenderung pendek dan juga dilengkapi roda seperti jenis vehicle seperti pada R2-D2 dalam film Star Wars. Robot jenis ini juga dilengkapi beberapa fungsi contohnya kemampuan untuk mendeteksi api atau mendeteksi obyek.

− Walker/Robot Berkaki

Robot jenis ini tidak dilengkapi dengan roda seperti jenis vehicle dan rover melainkan bergerak dengan menggunakan kaki. Biasanya robot ini berbentuk mirip serangga dan dilengkapi dengan 6 kaki.

Gambar 2.3

Komponen pada Rover Robot

Gambar 2.4 Jenis Robot Berkaki Sumber : http://wikipedia.org


(26)

− Appendage/Manipulator Robot

Robot ini berupa lengan yang biasanya digunakan untuk mengambil dan memindahkan barang. Lengan ini dapat terpasang pada robot yang bergerak atau pada sebuah tempat yang statis.

Manipulator robot dibagi dalam dua bagian, masing-masing dengan fungsi yang berbeda, yaitu :

Lengan dan Tubuh – tangan dan badan robot yang digunakan untuk bergerak dan posisi bagian-bagian atau alat-alat dalam amplop bekerja. Bagian tersebut terbentuk dari tiga sendi dihubungkan dengan penghubung yang besar.

Pergelangan Tangan – pergelangan tangan ayng digunakan utnuk mengarahkan bagian-bagian atau di lokasi kerja. Ini terdiri dari dua atau tiga kompak sendi.

Gambar 2.5

Lima Jenis Bagian Lengan Manipulator Robot Sumber : Handbook of Industrial Robotics (Nof, 1999)


(27)

− Android/Humanoid Robot

Humanoid robot pada umumnya memiliki tinggi 130 cm, dengan kecepatan berjalan 6 km/jam (3,7 mph). Humanoid robot adalah sebuah robot otonom, karena dapat beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan atau dirinya sendiri. Seperti robot mekanis lainnya, humanoid mengacu pada komponen dasar sensing, actuating, dan perencanaan-pengendalian. Humanoid robot umumnya lebih

Gambar 2.6

Dua Jenis Bagian Pergelangan Tangan Manipulator

Gambar 2.7

Manipulator Robot

Sumber : Handbook of Industrial Robotics (Nof, 1999)


(28)

kompleks dibandingkan jenis robot lainnya, karena jenis robot ini mensimulasikan struktur dan perilaku manusia.

Sedangkan berdasarkan proses kendalinya robot terdiri dari:

− Automatic Robot

Automatic Robot bergerak berdasarkan perintah-perintah yang telah diprogramkan sebelumnya atau berdasarkan masukan dari sensor-sensornya.

− Teleoperated

Robot jenis ini bergerak berdasarkan perintah-perintah yang dikirimkan secara manual baik melalui remote control, PC atau joystick.

(Siciliano, 2000: 112)

• Alur Jalan Robot

Dalam melakukan perhitungan luas dan kebutuhan ruang, dibutuhkan pengetahuan akan alur gerak robot tersebut, sesuai dengan data yang didapat dari http://ittelkom.com, yaitu:

− Mengikuti jalur

− Berdasarkan obyek statik atau bergerak

− Berdasarkan urutan perintah

Gambar 2.8 Humanoid Robot Sumber : http://wikipedia.org


(29)

− Mengikuti posisi trajektori

− Mengikuti obyek

− Memegang, mengambil, mengangkat, memindah, atau mengolah obyek.

• Teori Ruang Pamer

Dalam ruang pamer baik galeri maupun museum, aktivitas yang terpenting adalah melihat. Makna yang ada dapat dipahami dengan cara melihat. Oleh karena itu, unsur pencahayaan dalam ruang pamer bukan menampilkan adanya cahaya secara sederhana tetapi bagaimana mendesain unsure pencahayaan tersebut, sehingga dapat meningkatkan minat pengunjung terhadap obyek yang dipamerkan. (De Chiara, 1990: 337)

2.1.3 Studi Kasus

2.1.3.1 Gedung Pusat Ilmu Robotika Nasional A. Lokasi

Pada gambar yang tertera di gambar 2.9, terlihat bahwa gedung Pusat Ilmu Robotika Nasional terletak di area techno park dalam komplek kampus ITS, Jalan Sukolilo, Surabaya. Dalam komplek ITS, area techno park ini lebih

Gambar 2.9

Map lokasi Gedung Pusat Ilmu Robotika Sumber : Pusat Implementasi Master Plan ITS


(30)

jelasnya berada di Jalan Teknik Kimia, yang berdekatan dengan Jalan ITS Raya. Tempat yang didirikan oleh PT. Yodya Karya ini berdiri pada tahun 2010. Area Gedung Pusat Ilmu Robotika Nasional terletak di atas lahan seluas ± 7.500 m² dan terbagi menjadi tiga bagian, yaitu gedung arena (± 2400 m²), gedung laboratorium pengembangan robot (± 650 m²), dan gedung arena latihan (± 256 m²).

B. Fasilitas

Ketiga massa bangunan pada Gedung Pusat Ilmu Robotika Nasional memiliki fasilitas yang berbeda-beda. Massa bangunan pada Gedung Arena Robotika yang memiliki luas bangunan ± 2400 m², terdapat beberapa fasilitas sebagai berikut:

− Lobby/Hall, kapasitas ±100 orang dan ukurannya ±86,5 m².

− Lapangan Arena, kapasitas ±1.000 orang dan ukurannya ±720 m².

− R. Pamer, kapasitas ±30 orang dan ukurannya ±28,8 m².

− Kantor, kapasitas ±45 orang dan ukurannya ±36 m².

− R. VIP, kapasitas ±60 orang dan ukurannya ±46,8 m².

− Pantry, kapasitas ±15 orang dan ukurannya ±12 m².

− R. Seminar, kapasitas ±75orang dan ukurannya ±57,6 m².

− R. Kelas, kapasitas ±75 orang dan ukurannya ±57,6 m².

− R. MC, kapasitas ±20 orang dan ukurannya ±15,75 m².

Sedangkan pada massa bangunan kedua, yaitu Gedung Laboratorium Pengembangan Robot dengan luas bangunan ± 650 m², memiliki beberapa fasilitas yang berbeda:

− Lobby, kapasitas ±40 orang dan ukurannya ±31 m².

− R. Produksi, kapasitas ±290 orang dan ukurannya ±225 m².

− R. Laboratorium, kapasitas ±90 orang dan ukurannya ±70 m².

− R. Kelas, kapasitas ±18 orang dan ukurannya ±14,4 m².

− R. Instruktur, kapasitas ±22 orang dan ukurannya ±17,28 m².


(31)

− R. Riset, kapasitas ±120 orang dan ukurannya ±94 m².

− R. Staff, kapasitas ±40 orang dan ukurannya ±30 m².

− R. Rapat, kapasitas ±46 orang dan ukurannya ±35,5 m².

− R. Alat, kapasitas ±15 orang dan ukurannya ±12 m².

Massa bangunan ketiga, Gedung Arena Latihan dengan luas bangunan ± 256 m², terdapat beberapa fasilitas yang berbeda pula, yaitu:

− R. Produksi 2, kapasitas ±170 orang dan ukurannya ±130 m².

− R. Gallery, kapasitas ±40 orang dan ukurannya ±30 m².

− R. Baca, kapasitas ±40 orang dan ukurannya ±30 m².

− R. Instruktur, kapasitas ±52 orang dan ukurannya ±40,5 m².

− R. Penyimpanan, kapasitas ±17 orang dan ukurannya ±13 m².

C. Tata Letak Massa Bangunan dan Alur Kegiatan

Seperti yang terlihat pada gambar 2.10, massa bangunan pada Gedung Pusat Ilmu Robotika Nasional memiliki tiga massa, yang dihubungkan dengan teras luar dan selasar. Letak dari ketiga massa tersebut memiliki tatanan secara cluster. Hanya saja letak massa kedua ( gedung laboratorium) dengan massa ketiga (gedung arena latihan), letaknya berdekatan, karena kedua massa ini memang ditujukan khusus untuk para anggota komunitas robotika ITS saja. Yang nantinya digunakan bagi mereka saat persiapan lomba robotika, dengan fasilitas ruang produksi, ruang riset, dan arena latihan. Sehingga, kebutuhan massa kedua dan ketiga ini memang untuk kepentingan private.

Alur kegiatan pada Gedung Pusat Ilmu Robotika Nasional sangat tertata, dikarenakan kegiatan para pengunjung dipusatkan pada gedung arena saja, yang terdapat tempat duduk tribun. Pengunjung yang datang ke Gedung Pusat Ilmu Robotika Nasional akan memasuki gedung arena, dengan memasuki area lobby terlebih dahulu, setelah itu barulah pengunjung memasuki area arena robotika, yang telah disiapkan tempat duduk tribun. Dalam area tersebut, terdapat pembagian beberapa ruangan, yang letaknya mengelilingi arena robotika. Ruangan-ruangan tersebut diantaranya adalah


(32)

ruang pamer, ruang VIP, ruang persiapan, ruang kelas, dan ruang seminar. Dalam ruang pamer, pengunjung dapat melihat tatanan jenis-jenis robotika yang ada, hanya saja robotika-robotika tersebut tidak untuk yang dilombakan.

Sementara untuk para peserta lomba, alur kegiatnnya pun sangat tertata. Karena para peserta setelah memasuki gedung arena, mereka akan menuju ruang ganti dan ruang persiapan. Ruang persiapan yang terdiri dari beberapa ruangan, bertujuan untuk memberikan area ruang yang cukup bagi para peserta lomba.

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 2.10

D. Pengguna Bangunan

Pengguna Gedung Pusat Ilmu Robotika Nasional merupakan pengunjung, peserta lomba robotika, dan komunitas robotika ITS. Pengunjung Gedung Pusat Ilmu Robotika Nasional merupakan semua lapisan masyarakat yang gemar akan dunia robotika. Pengunjung setiap kali datang pada saat terdapat acara kontes lomba robotika, karena memang gedung ini dibuka untuk umum hanya saat terdapat acara saja.

Para pengunjung Gedung Pusat Ilmu Robotika Nasional selain dapat mengamati dari robot-robot yang dipertunjukkan dalam arena lomba, mereka dapat pula melihat pameran robot dalam ruang pamer yang disediakan. Selain itu,

Gambar 2.10 Tatanan Massa dan Alur Kegiatan M assa 1 (Gedung

M assa 2 (Gedung

M assa 3


(33)

para pengunjung dapat pula mengikuti seminar mengenai dunia robotika yang diselenggarakan. Terdapat pula fasilitas ruang kelas bagi para pengunjung yang berminat untuk mempelajari pembuatan robot, dengan dibimbing oleh para dosen dan juga para mahasiswa ITS yang berkecimpung dalam bidang robotika.

E. Tampilan Bangunan

Bangunan pada Gedung Pusat Ilmu Robotika Nasional memiliki tampilan yang futuristik, hal ini dapat dilihat pada gambar 2.11. Bentuk seperti ini terkesan pada bangunannya yang menggunakan bentuk bidang miring pada bebrapa bagiannya. Dengan bentuk dasar bangunan adalah kotak persegi, yang kemudian diberikan beberapa tonjolan yang dimiringkan, menjadikannya bangunan yang unik dan modern. Pemilihan warna yang dominan abu-abu, dengan tambahan warna kuning dan oranye pada bagian fasade Gedung Pusat Ilmu Robotika Nasional, yang semakin mengesankan bahwa bangunan ini memiliki citra bangunan yang modern. Untuk pemilihan warna tambahan kuning dan oranye, hal ini untuk penyeimbanga dari warna abu-abu yang begitu dominan, dan juga untuk menguatkan kesan modern futuristik yang diangkat.

Gambar 2.11 Tampilan Bangunan Gedung Pusat Ilmu Robotika Sumber : Pusat Implementasi Master Plan ITS


(34)

F. Ruang Dalam

Gedung Pusat Ilmu Robotika Nasional pada gedung arena memiliki ruang dalam dengan lapangan yang luas, difungsikan sebagai area kontes robotika. Dengan adanya pembatas pagar rantai pada sekeliling lapangan tersebut, guna membatasi area penonton dengan area peserta yang memperagakan robot.

Dari area utama, yaitu area lapangan arena robotika, terdapat beberapa ruangan yang berada di sekitar arena. Dari beberapa ruangan tersebut, terdapat ruangan yeng dikhususkan untuk para peserta, penyelenggara kontes, serta ruangan untuk umum. Ruangan yang ditujukan untuk umum ialah ruang pamer, sehingga para pengunjung selain dapat melihat kontes lomba yang diselenggarakan, dapat pula melihat pameran robot yang pada ruangan lain.

Sementara pada massa bangunan kedua dan ketiga, yaitu Laboratorium dan arena latihan, ditata sesuai dengan jenis privacy ruang. Dan kedua massa ini hanya ditujukan pada para komunitas robotika ITS saja. Pada kedua massa ini terdapat ruang produksi, ruang gallery, ruang riset, ruang staff, serta ruang penyimpanan. Ruang produksi pada massa kedua berfungsi untuk pusat pembuatan robot-robot yang mutakhir, sementara ruang produksi pada massa bangunan ketiga lebih difungsikan sebagai area pelatihan robot yang telah diciptakan.

Pada gambar 2.12 dan 2.13 terlihat suasana ruang dalam pada Gedung Pusat Ilmu Robotika Nasional.

Gambar 2.12 Ruang Dalam Lapangan Arena Robotika Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan (2011)


(35)

G. Ruang Luar

Pada Gedung Pusat Ilmu Robotika Nasional, area luarnya dimanfaatkan sebagai area parkir mobil dan sepeda motor. Area parkir ini dikelilingi oleh lapangan yang luas serta halaman yang hijau. Terlihat jelas bahwa bangunan ini merupakan pusat bangunan robotika ITS yang dikelilingi oleh area luar yang luas tersebut. Dari ruang luar gedung ini, dapat langsung terhubung dengan fasilitas gedung techno park lainnya, seperti National Ship Design, Politeknik Perkapalan dan PENS ITS.

Akses pada ruang luar Gedung Pusat Ilmu Robotika Nasional ini termasuk cukup mudah. Karena letak gedung ini dekat dengan Jalan ITS Raya, sehingga tidak perlu memasuki komplek kampus ITS terlebih dahulu, tetapi dapat langsung memasuki ruang luar area techno park. Hal ini telah tertera pada gambar 2.14

Gambar 2.13 Ruang Dalam Ruang Pamer Robotika

Gambar 2.14 Ruang Luar Gedung Pusat Ilmu Robotika Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan (2011) Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan (2011)


(36)

2.1.3.2 Liberty Science Centre A. Lokasi

Pada studi obyek bangunan yang kedua ialah Carnegie Mellon University’s Robotics Institute. Lokasinya berada 5000 Forbes Ave Pittsburgh, Pennsylvania, U.S. State. Dari segi lokasi, bangunan ini ditempatkan di area pusat kota, karena bangunan ini berada di pusat kota Oakland dan dekat dengan area perhotelan. Carnegie Mellon University’s Robotics Institute telah berdiri sejak tahun 1979, dan didirikan oleh union of Carnegie Tech and the Mellon.

B. Fasilitas

Obyek Carnegie Mellon University’s Robotics Institute dirancang untuk menstimulasi, merangsang dan mendorong para mahasiswa untuk melakukan penelitian dasar dan terapan dalam teknologi robotika. Dengan maksud seperti itu, maka bangunan ini memiliki berbagai fasilitas yang berhubungan dengan bidang teknologi, dan salah satunya adalah bidang robotika. Dan dalam bangunan ini, terdapat beberapa wadah yang disediakan untuk bidang robotika, yaitu Field Robotics Center (7.000 m²), National Robotics Engineering Consortium (100.000 m²), dan Robot City (40 Ha). Dari ketiga wadah tersebut, fasilitas-fasilitas yang ada ialah :

Gambar 2.15 Map lokasi Carnegie Mellon University Sumber : http://cmu.edu


(37)

• Field Robotics Center

− Intelligent Sensor, Pengukuran, dan Lab Kontrol, dengan ukuran ±1.500 m², dan kapasitasnya ±500 orang.

− Advanced Mechatronics Lab, dengan ukuran ±1.150 m², dan kapasitasnya ±300 orang.

− Robotic Software Lab, dengan ukuran ±850 m², dan kapasitasnya ±175 orang.

− Autonomous Loading System, dengan ukuran ±500 m², dan kapasitasnya ±100 orang.

− Tech Bridge World, dengan ukuran ±3.000 m², dan kapasitasnya ±1.000 orang.

• National Robotics Engineering Consortium (NREC)

− Hall serba guna, dengan ukuran ±10.000 m², dan kapasitasnya ±10.000 orang.

− Computer Vision Laboratory, dengan ukuran ±2.000 m², dan kapasitasnya ±1.000 orang.

− Ruang gallery, dengan ukuran ±1.500 m², dan kapasitasnya ±300 orang.

− Robotic market, dengan ukuran ±500 m², dan kapasitasnya ±100 orang.

− Robotic Court, dengan ukuran ±5.5000 m², dan kapasitasnya ±2.000 orang.

− Field testing, dengan ukuran ±40.5000 m²

Kedua wadah tersebut memiliki fasilitas yang dapat menunjang pengetahuan para mahasiswa maupun para pengunjung dalam bidang robotika. Dengan memiliki area Field Testing dalam National Robotics Engineering Consortium, yang dikhusukan sebagai area percobaan vehicle robot, yang berupa kendaraan tak berawak. Mobile robot yang diuji ini dikendalikan dalam Computer Vision Laboratory dengan bentuk manipulasi 3D.


(38)

Sementara itu, terdapat pula fasilitas yang dikhususkan untuk menguji hasil-hasil dari mobile robot. Fasilitas ini berupa lahan luar yang bernama Robot City, dengan ukuran lahan sebesar 4 Ha. Fasilitas ini pernah digunakan untuk menguji sebuah robot gravity, yang akan digunakan oleh NASA. Dan pada area Robot City juga terdapat fasilitas gedung persiapan (untuk para tim penguji robot yang akan menggunakan area Robot City), Robot Museum, dan Lunar Robotic Laboratory.

Fasilitas-fasilitas pada Carnegie Mellon University’s Robotics Institute dapat dilihat pada gambar 2.16 dan 2.17.

Gambar 2.16 Robot City

Gambar 2.17 Hall serba guna NREC Sumber : http://ri.cmu.edu


(39)

C. Tata Letak Massa Bangunan dan Alur Kegiatan

Pada gambar 2.18, terlihat bahwa bangunan Carnegie Mellon University’s Robotics Institute ini memiliki komplek tatanan massa secara cluster. Dengan memiliki banyak massa, komplek bangunan ini dibagi sesuai dengan fungsi areanya. Selain memiliki area bangunan sebagai area pendidikan, tetapi komplek bangunan ini juga mencakup area perumahan yang memang disediakan.

Untuk area utama, bangunan ini terdiri dari pengelompokan massa akademik dalam bidang teknologi. Pada area pengelompokan massa ini, diantaranya terdapat Software Engineering Institute, Mellon Institute, dan Hamburg Hall. Terdapat pula beberapa fasilitas penunjang, yaitu perumahan, rumah maka, serta apartement pada kelompok massa ini. Hanya saja, penataan antara rumah dan apartement dengan area akademik dalam kelompok massa ini tidak dicampur begitu saja. Untuk area perumahan dan apartement diletakkan pada daerah pinggir komplek akademik, sementara untuk area rumah makan berada dalam beberapa bangunan utama.

Area kelompok massa kedua adalah area akademik dalam bidang robotika. Dalam pengelompokan massa ini terdapat tiga fasilitas yang utama, yaitu Field

Gambar 2.18 Komplek Massa Utama Sumber : http://cmu.edu


(40)

Robotics Center, National Robotics Engineering Consortium, dan Robot City. Letak dari Robot City dan NREC dekat dengan sungai Monongahela, seperti yang terlihat pada gambar 2.19. Sementara letak area dari Field Robotics Center berada dekat dengan kelompok massa utama, hal ini dikarenakan Field Robotics Center merupakan fasilitas utama dalam kelompok massa ini, dan juga karena massa bangunan Robot City dan NREC memiliki lahan luar untuk pengujian robot, sehingga membutuhkan ketenangan dan privacy yang lebih tinggi.

D. Tampilan Bangunan

Tampilan depan bangunan utama ini hanya menggunakan bentuk persegi, dengan façade bangunan yang formal dan penggunaan banyak lubang jendela.

Gambar 2.19 Tatanan Massa

Carnegie Mellon University’s Robotics Institute Sumber : http://ri.cmu.edu


(41)

Beberapa sudut bangunan yang menggunakan bentuk segitiga pada bagian atasnya, dan pemilihan warna bangunan dibiarkan alami dari bahan bangunan yang digunakan, yaitu warna merah bata. Dari bentuk bangunan serta warna pada bangunan yang seperti ini, mengesankan dari ciri khas bentuk bangunan Eropa.

National Robotics Engineering Consortium memiliki tampilan bangunan yang berbeda dengan tampilan dari bangunan utama. Jika pada bangunan utama dari institute ini menggunakan bentuk bangunan khas Eropa dan bentuk yang formal, maka pada NREC memiliki tampilan yang sederhana dan minimalis akan permainan bentuknya. Hanya berbentuk kotak, dan penggunaan elemen kaca yang begitu dominan, serta kulit bangunan yang menggunakan bahan seperti container. Penggunaan tampilan bangunan yang seperti ini guna menyesuaikan terhadap fungsi dari NREC itu sendiri. Kedua hal ini terlihat pada gambar 2.20 dan 2.21.

Gambar 2.20 Tampilan depan Carnegie Mellon University’s Robotics Institute

Gambar 2.21Tampilan NREC Sumber : http://ri.cmu.edu


(42)

E. Ruang Dalam

Pada gambar 2.22, terlihat bahwa tiap fasilitas dari Carnegie Mellon University’s Robotics Institute memiliki kesan ruangan yang formal, hal ini dikarenakan fungsi dari bangunan tersebut, yaitu bangunan akademik. Konsep yang ada merupakan pembagian tiap-tiap ruang yang dikelompokkan sesuai dengan jenisnya, yang dihubungkan dengan sebuah lorong dan area hall yang kecil.. Pembagian ruangan-ruangan tersebut merupakan pembagian terhadap beberapa laboratorium yang ada. Pada tiap ruang laboratorium terlihat begitu sederhana, dan memiliki ruang yang luas, yang dimaksudkan agar memiliki alur sirkulasi yang cukup bagi para mahasiswa dengan perlengkapan alat teknologinya.

F. Ruang Luar

Sementara dari suasana ruang luarnya secara keseluruhan, dibiarkan terbuka dengan dikelilingi oleh taman yang hijau dan luas. Selain dikelilingi oleh taman yang hijau, bangunan ini juga memiliki halaman pada bagian tengah bangunan dengan ukuran yang cukup luas. Dijadikannya ruang terbuka hijau di antara bangunan-bangunan institut ini, maka halaman tersebut merupakan pusat dari ruang terbuka bangunan ini, kemudian dijadikan sebagai tempat berkumpul oleh para mahasiswa. Sehingga, dengan adanyan halaman pada bagian tengah bangunan, maka antar bangunan dari Carnegie Mellon University’s Robotics

Gambar 2.22 Ruang dalam Carnegie Mellon University Sumber : http://ri.cmu.edu


(43)

dapat saling terhubung. Suasana ruang luar Carnegie Mellon University’s Robotics terlihat pada gambar 2.23.

2.1.4 Analisa Hasil Studi

Dari hasil studi pada dua obyek bangunan, didapatkan hasil kajian dari kedua obyek tersebut, yaitu:

Aspek

Gedung Pusat Ilmu Robotika Nasional

Carnegie Mellon University’s Robotics

Lokasi Pinggiran Kota

(Komplek Kampus)

Pusat Kota (Komplek Kampus)

Pengguna Bangunan

− Pengunjung

(masyarakat umum)

− Peserta Lomba

− Komunitas Robotika

− Mahasiswa

− Pemesan Robot

− Pengunjung Gambar 2.23 Ruang luar Carnegie Mellon University

Sumber : http://ri.cmu.edu


(44)

Aktifitas

− Melihat & mengamati

− Aktivitas lomba

− Pembuatan robot

− Pembelajaran

− Melihat & mengamati

− Pembelajaran

− Pembuatan Robot

− Uji Coba Robot

Fasilitas / Program Ruang

− Lapangan Arena

− R. Produksi

− Laboratorium

− R. Pamer

− R. Persiapan

− R.Seminar

− Kelas

− Hall Serba Guna

− Kelas

− Laboratorium

− R. Persiapan

− Tempat uji coba (outdoor)

Besaran Ruang ± 12 m²- 720 m² ± 500 m² - 10.000 m²

Tampilan Bangunan

Bentuk kotak persegi dengan tampilan futuristic modern

Bentuk kotak dengan tampilan yang sederhana

dan bentuk bangunan khas Eropa

Interior

Berupa area luas untuk lapangan arena, dikelilingi oleh

ruang-ruang penunjang

Berupa ruang-ruang untuk membedakan jenis-jenis kegunaan, lorong dan hall sebagai

penghubung

Pola Tata Massa Tiga tatanan massa, dengan pola cluster.

Komplek tatanan massa dengan pola cluster

Dengan lokasi dan luasan yang berbeda, maka dapat mempengaruhi fasilitas yang cukup pada kedua obyek tersebut. Fasilitas yang dimiliki sebagian


(45)

memiliki kesamaan, yaitu adanya laboratorium, kelas, serta adanya ruang persiapan. Dengan konsep interior yang sama pula, yaitu pembagian tiap ruangnya yang sesuai dengan fungsi dari ruang-ruang tersebut. Tetapi dalam hal tampilan bangunan, kedua obyek ini tidak memiliki kesamaan akan konsep tampilan bangunannya. Jika pada Gedung Pusat Ilmu Robotika Nasional memiliki bentuk yang futuristic, maka untuk bentuk pada Carnegie Mellon University’s Robotics mengangkat ciri bangunan Eropa.

Dari perbedaan-perbedaan kedua hasil studi tersebut, maka Pusat Informasi Dan Teknologi Robotika akan berada di pusat kota, dengan bentuk bangunan single building dan mengangkat tampilan bangunan yang futuristic. Dengan hanya menggunakan single building, maka bangunan ini akan menggunakan perbedaan tingkat lantai dan penggunaan struktur bentang lebar. Sementara untuk fasilitas yang akan diberikan terdapat dua pembagian, yaitu

outdoor dan indoor, untuk fasiltas indoor menggunakan hall/void sebagai penghubung antar ruangan. Sedangkan area outdoor akan digunakan sebagai lapangan simulasi.

2.2 Tinjauan Khusus Perancangan

2.2.1. Penekanan Perancangan

Pusat Informasi Dan Teknologi Robotika memiliki titik penekanan obyek rancang yang berupa single building (massa bangunan tunggal). Dikarenakan, zoning akan jenis robot yang dipamerkan maupun pengelompokan ruangan menurut fungsinya, akan dibagi berdasarkan perbedaan tingkat lantai. Pemilihan penekanan perancangan yang seperti itu karena sesuai dengan study kasus yang telah dilakukan, dengan menggunakan single building. Sehingga bangunan Pusat Informasi Dan Teknologi Robotika akan menjadi suatu pusat bangunan disekitar lahan yang digunakan.

2.2.2. Lingkup Pelayanan

Lingkup pelayanan yang difokuskan untuk pembangunan Pusat Informasi Dan Teknologi Robotika ini adalah para wisatawan lokal maupun regional baik


(46)

dari kalangan pelajar, siswa maupun mahasiswa. Tetapi selain itu, Pusat Informasi Dan Teknologi Robotika ini juga dapat dijadikan salah satu wadah untuk bertukar informasi bagi para Asosiasi Robotika Indonesia (ARI). Asosiasi tersebut terdiri atas para peneliti, dosen, guru, dan pencinta robot (baik tua dan muda) di seluruh Indonesia.

Dengan lingkup pelayanan yang ditargetkan seperti itu, maka pengguna bangunan Pusat Informasi Dan Teknologi Robotika dapat mencangkup kapasitas bangunan sekitar 1.000 orang. Hal ini dikarenakan, banyaknya fasilitas yang diberikan serta adanya wadah untuk kegiatan kontes robotika, maka menjadikan tempat ini didatangi pengunjung secara continue. Selain itu, bangunan ini juga akan dijadikan suatu tempat wisata dan pendidikan informal, diharapkan pula akan menjadi suatu wadah berkumpulnya pecinta robotika yang tergabung dalam Asosiasi Robotika Indonesia.

2.2.3. Aktifitas Dan Kebutuhan Ruang

Untuk mengetahui aktifitas dan kebutuhan ruang yang diperlukan, harus didasarkan pada pengguna bangunan Pusat Informasi Dan Teknologi Robotika, yaitu:

• Pengunjung dari berbagai lapisan masyarakat, terdiri dari:

− Pelajar (siswa dan mahasiswa)

− Pengajar (dosen dan guru)

− Wisatawan (anak kecil maupun dewasa)

• Peserta Lomba Robotika

• Peneliti Robotika

• Pengelola Bangunan

Dengan diketahuinya para pengguna bangunan, maka aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh para pengguna bangunan tersebut dapat dijabarkan dalam tabel 2.2 berikut ini.


(47)

No. Pengguna

Bangunan Aktifitas

Kebutuhan Ruang

Perabot yang

Dibutuhkan Fasilitas 1. Pengunjung § Berorientasi

§ Membeli karcis masuk

Entrance Hall/Lobby

§ Papan sejarah robotika

§ Miniatur robot

§ Papan denah Pusat Informasi dan Teknologi Robotika

§ Meja informasi

§ Loket karcis

Fas. Publik

§ Mengamati peraga robot

Rg. Pameran peraga

§ Koleksi Robot

§ Meja

pameran/display

§ Papan nama

robotika

§ Layar TV

Fas. Publik

§ Melihat perlombaan robotika

Rg. Arena § Tempat Duduk Tribun

§ Koleksi Robot

§ Meja Juri

§ Panggung

§ Speaker

§ Layar TV

Fas. Publik

§ Mencari informasi mengenai perkembanga n robotika Rg. Auditorium

§ Tempat Duduk Tribun

§ Meja Panjang

§ Meja Peraga

§ Projector

§ Speaker

Fas. Publik

§ Pembelajaran Rg. Pendidikan

§ Tempat Duduk

§ Meja

§ Papan Tulis

§ Lemari Penyimpan Peralatan

Fas. Pendidikan


(48)

§ Beristirahat, makan, dan minum

Cafetaria § Meja kasir

§ Meja makan

§ Papan menu

§ Tempat duduk

Fas. Penunjang

§ Membuang air kecil

Toilet § Meja wastafel

§ Kaca

§ Kloset

Fas. Service

§ Membeli souvenir

Toko Souvenir

§ Meja kasir

§ Rak display

§ Lemari display Fas. Penunjang

2. Peserta Lomba

§ Mempersiapk an Robot

Rg. Persiapan

§ Robot

§ Meja

§ Tempat Duduk

§ Speaker

Fas.Teknis

§ Mempertunju kkan robot

Rg. Arena § Tempat Duduk Tribun

§ Koleksi Robot

§ Meja Juri

§ Panggung

§ Speaker

§ Layar TV

Fas. Publik

3. Peneliti § Meneliti robotika

Rg. Riset § Koleksi Robot

§ Meja

§ Tempat Duduk

§ Papan Tulis

§ Alat Mekanik

Fas. Teknis

§ Merancang robotika

Laboratoriu m

§ Robot

§ Meja

Laboratorium

§ Tempat Duduk

§ Papan Tulis

§ Komputer

§ Lemari Penyimpan

Fas. Teknis


(49)

Peralatan

§ Alat Mekanik

§ Uji coba

robotika

Rg. Simulasi § Robot

§ Meja

§ Tempat duduk

Fas. Teknis

Lapangan simulasi outdoor

§ Robot

§ Meja

§ Tempat duduk batu

Fas. Teknis

4. Pengelola Bangunan

§ Administrasi Rg. Staff § Meja

§ Tempat Duduk

§ Lemari Arsip

Fas. Perkantora n

§ Istirahat,

makan, dan minum

Kantin Karyawan

§ Meja Makan

§ Tempat Duduk

§ Meja Saji

§ Meja Kasir

Fas. Service

§ Membersihka n ruangan

Rg. Service § Lemari Penyimpanan

Fas. Service

§ Menyimpan koleksi robotika

Rg. Penyimpana n

§ Lemari Penyimpanan

§ Lemari Rak

Fas. Service

2.2.4. Perhitungan Luas Ruang

Perhitungan luas ruang disusun berdasarkan jumlah dan standar satuan terkecil dari masing-masing aktifitas, serta prasarana yang dibutuhkan pada masing-masing ruang tersebut. Dan secara jelas diuraikan dan dihitung pada tabel 2.3 berikut ini.


(50)

Fasilitas

Ruang Kapasitas Sumber Perhitungan Layout Luas

Entrance Hall

200 orang NAD 0,8-2 m²/orang 200 x 1,5 m²

300 m²

Fasilitas

Ruang Kapasitas Sumber Perhitungan Layout Luas

Loket Karcis 3 orang SB 6 m²/orang 3 x 6 m²

18 m²

Rg.Pameran Peraga

4 ruang @100 orang

• Rg. Pamer robot berkaki

• Rg. Pamer rover robot

• Rg. Pamer mobile robot

• Rg. Pamer humanoid

@25 robot

NAD

SB

0,8 m²/orang 4 (100 x 0,8 m²)

1,2 m²/robot (25 x 1,2 m²) + sirkulasi robot 70%

= 4 (30 m² + 70%)

445 m²

Rg. Arena 500 orang

1 panggung

NAD

0,84 m²/orang 500 x 0,84 m² 40 m²/panggung = (420 + 40) m²

460 m²

Rg. Auditorium

250 orang NAD 0,84 m²/kursi 250 x 0,84 m²

220 m²


(51)

Total Luas Ruang Fasilitas Pengunjung + (Sirkulasi 30%) 1.876 m² Rg.

Pendidikan

4 kelas @30 orang

VR 2 m²/orang 4(30 x 2 m²)

240 m²

Fasilitas

Ruang Kapasitas Sumber Perhitungan Layout Luas

Gudang Alat Pendidikan

2 gudang SB 12 m²/gudang 2 x 12 m²

24 m²

Total Luas Ruang Fasilitas Pendidikan + (Sirkulasi 30%) 343 m² Rg.

Persiapan

6 ruang @30 orang

6 robot/ruang

AS

SB

0,8 m²/orang 30 x 0,8 m²

1,2 m²/robot (6 x 1,2 m²)+70 %

= 6 (7,2 + 5,04) m²

218 m²

Rg. Riset 4 ruang SB 100 m²/ruang 4 x 100 m²

400 m²

Laboratoriu m

4 Lab SB 70 m²/Lab

4 x 70 m²

280 m²

Rg. Simulasi 100 orang 40 robot

SB 250 m² 250 m²

Lapangan Simulasi Outdoor 50 orang 5 robot/simulasi

AS 0,84 m²/orang 50 x 0,84 m²

1,2 m²/robot

(5 x 1,2

m²)+70% = 6 + 4,2

52,2 m²

Gudang Alat Teknis

SB 15 m² 15 m²

Sirkulasi robot


(52)

Total Luas Ruang Fasilitas Teknis+ (Sirkulasi 30%) 1.579 m²

Fasilitas

Ruang Kapasitas Sumber Perhitungan Layout Luas

Rg.Penerima Tamu

AS 20 m² 20 m²

Rg. Rapat 30 orang NAD 1,5 m²/orang 30 x 1,5 m²

45 m²

Rg.Direktur 1 orang NAD 20 m²/orang 20 m²

Rg.Staff 15 orang NAD 5,5 m²/orang 15 x 5,5 m²

82,5 m²

Rg. Registrasi

1 orang NAD 11 m²/org 11 m²

Rg. Arsip AS 12m² 12m²

Pantry SB 6 m² 6 m²

Toilet 10 orang NAD 1,8 m²/WC

0,9 m²/urinoir 0,6 m²/wastafel Pria: WC+3 uri+2 wastafel = 1,8+2,7+1,2 = 5,7 m² Wanita: 3WC+2wastafel =5,4+1,2 =6,6 m²

12 m²

Total Luas Ruang Fasilitas Pengelola + (Sirkulasi 30%) 271 m² Kantin

Karyawan

• Rg.

Makan

40 orang 112,5

m² NAD 2,25-4 m²/orang


(53)

• Dapur

NAD 25% Rg. Makan 25% x 90 m² = 22,5 m² Rg. Loker 50 orang AS 0,6 m²/orang

50 x 0,6 m²

30 m²

Toilet 20 orang NAD 1,8 m²/WC

6 WC x 1,8 m²

11 m²

Janitor SB 9 m² 9 m²

Rg.Penyimp anan Robot

100 robot AS 1,2 m²/robot 100 x 1,2 m²

120 m²

Loading Dock

1 truck 1 mobil box

NAD 36 m²/truck 18 m²/mobil (36 + 18) m²

54 m²

Rg.Mekanik al Elektrikal

AS 300 m² 300 m²

Total Luas Ruang Fasilitas Service + (Sirkulasi 30%) 827,45 m² Cafetaria 100 orang NAD 1,3-1,9

m²/orang 100 x 1,5 m²

150 m²

Souvenir Shop

15 orang NAD 1,5 m²/orang 15 x 1,5 m²

22,5 m²

ATM Centre 2 unit SB 2 m²/unit 2 x 2 m²

4 m²

Total Luas Ruang Fasilitas Penunjang+ (Sirkulasi 30%) 229,5 m²

Fasilitas

Ruang Kapasitas Sumber Perhitungan Layout Luas

Parkir mobil pengunjung

70 mobil 25 m²/mobil

70 x 25 m²


(54)

Parkir sepeda motor pengunjung 70 sepeda motor

Perda 4 m²/sepeda motor 70 x 4 m²

280

Parkir bus 3 bus Perda 65 m²/bus 3 x 45 m²

135

Parkir mobil karyawan

30 mobil Perda 25 m²/mobil 30 x 25 m²

750 Parkir sepeda motor karyawan 50 sepeda motor Perda 4 m²/sepeda motor

50 x 4 m²

200

Teotal Luas Lahan Parkir 3.115

Dengan perhitungan luas setiap ruangan pada Pusat Informasi Dan Teknologi Robotika Di Surabaya, maka mendapatkan jumlah total luas bangunan tersebut adalah 5.825 m². Luas bangunan yang diperoleh, sudah termasuk dengan perhitungan sirkulasi pengunjung dan para staff karyawannya, yang diasumsikan sebesar 30%.

Sementara itu, luas lahan parkir yang dibutuhkan adalah 3.115 m². Dengan dijumlahkannya total luas bangunan dengan luas lahan parkir,dapat diketahui bahwa Pusat Informasi Dan Teknologi Robotika ini membutuhkan total lahan keseluruhan sebesar 8.940 m².

Keterangan :

NAD : Neufert Architecture Data

VR : Virochri, Design guide for secondary school in USA SB : Studi Banding

AS : Asumsi

Perda : Peraturan Daerah


(55)

2.2.5. Program Ruang

Dengan diketahuinya luas ruang yang dibutuhkan dalam Pusat Informasi Dan Teknologi Robotika, maka dapat diketahui program ruang pada bangunan tersebut. Untuk lebih jelasnya, dapat diketahui dalam tabel 2.4 berikut ini.

No. Kebutuhan Ruang Fasilitas Ruang Luas

1. Fas. Publik Entrance Hall 300 m²

Loket Karcis 18 m²

Rg.Pameran Peraga 445 m²

Rg.Arena 460 m²

Rg.Auditorium 220 m²

2. Fas. Pendidikan Rg.Pendidikan 240 m² Gudang Alat Pendidikan 24 m²

3. Fas. Teknis Rg.Persiapan 218 m²

Rg.Riset 400 m²

Laboratorium 280 m²

Rg.Simulasi 250 m²

Lapangan Simulasi Outdoor 52,2 m² Gudang Alat Teknis 15 m² 4. Fas. Pengelola Rg.Penerima Tamu 20 m²

Rg. Rapat 45 m²

Rg.Direktur 20 m²

Rg.Staff 82,5 m²

Rg.Registrasi 11 m²


(56)

Rg. Arsip 12 m²

Pantry 6 m²

Toilet 12 m²

5. Fas. Service Kantin Karyawan 112,5 m²

Rg.Loker 30 m²

Toilet 11 m²

Janitor 9 m²

Rg.Penyimpanan Robot 120 m²

Loading Dock 54 m²

Rg.Mekanikal Elektrikal 300 m²

6. Fas. Penunjang Cafetaria 150 m²

Souvenir Shop 22,5 m²

ATM Centre 4 m²


(57)

BAB III

TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN

3.1 Latar Belakang Pemilihan Lokasi

Pada proyek perancangan Pusat Informasi Dan Teknologi Robotika Di Surabaya, merupakan jenis bangunan dengan peruntukan lahan sebagai fasilitas umum. Dengan fasilitas umum pada obyek rancang ini, maka perletakan lokasinya lebih kepada area dengan tingkat kebisingan sedang. Hal ini berdasarkan proyek perancangan merupakan jenis bangunan pendidikan/edukasi, yang dimana sarana pendidikan membutuhkan tingkat ketenangan yang lebih, tetapi membutuhkan pula tempat yang strategis. Tempat yang strategis dibutuhkan karena adanya area edukasi dan area khusus untuk kompetisi dalam bidang robotika. Sehingga, obyek perancangan ini memiliki tingkat pengguna yang cenderung kepada para pelajar dan mahasiswa dengan minat dalam bidang robotika.

Dalam obyek rancang in terdapat banyak fasilitas untuk umum, yang masih berhubungan dengan robotika. Dan juga bangunan ini selain menjadi bangunan pendidikan, bangunan ini juga akan menjadi sarana komersial, sehingga diharapkan pencapaian menuju lokasi obyek rancang dapat dengan mudah.

Pemilihan lokasi pada Pusat Informasi Dan Teknologi Robotika Di Surabaya, ditetapkan pada sekitar lokasi yang berdekatan dengan sekolah atau universitas. Karena adanya sarana edukasi dalam obyek rancang ini, serta terdapat pula sarana untuk kompetisi dari para pelajar dalam bidang robotika, maka dibutuhkan lokasi yang strategis dengan para pelajar tesrebut.

Obyek rancang seperti ini dengan fasilitas edukasi serta fasilitas kompetisi dalam bidang robotika, sudah terdapat pada Surabaya bagian timur. Sehingga, dalam pemilihan lokasi obyek ini akan diletakkan pada Surabaya bagian barat, utara, atau pun selatan. Dengan ketentuan lokasi yang berdekatan dengan pusat kota dan bangunan pendidikan, serta mudah dalam pencapaiannya.

Selain karena faktor tersebut, menurut Rencana Tata Ruang Wilayah Surabaya 2005, kawasan pendidikan lebih diarahkan ke kawasan Surabaya Barat


(58)

dan TImur, dengan arah penyebarluaskannya ke berbagai Unit Pengembangan terutama Unit Pengembangan pinggiran untuk mengurangi konsentrasi yang memusat di WP Tengah.

3.2 Penetapan Lokasi

Untuk menetapkan lokasi obyek rancang perlu dilakukan penilaian, agar dapat menentukan satu lokasi yang sesuai dengan aspek-aspek yang telah dipertimbangkan. Berdasarkan dari beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi, maka terdapat tiga alternatif dalam pemilihan lokasi yang memiliki kesesuaian dalam perletakan proyek perancangan. Ketiga alternatif lokasi tersebut adalah Jalan Kenjeran, Jalan Kertajaya Indah, dan Jalan Lingkar Dalam. Ketiga alternative lokasi ini dilakukan penilaian yang dapat dilihat pada tabel 3.1.

No. Aspek/Kriteria Lokasi Jl. Kenjeran Skor Lokasi Jl. Kertajaya Indah Skor Lokasi Jl.Lingkar Dalam Skor

1. Kemudahan Pencapaian Berdekatan dengan jembatan Suramadu, dan dapat dicapai mahasiswa Unair dan ITS. 3 Berdekatan dengan perumahan Kertajaya Indah, dan Unair serta ITS. 3 Berada pada daerah Pakuwon, dan dapat dicapai oleh mahasiswa Unesa serta Ciputra. 3 2. Kesesuaian dengan Tata Guna Lahan Berada pada area pabrik dan merupakan 2 Berada pada area edukasi, tetapi berada pada daerah 2 Berada pada area edukasi dan 3


(59)

K e t e r a n g a n :

3: Sangat baik 2: Cukup baik 1: Kurang

jalur Surabaya-Madura.

perumahan. komersial.

3. Kemudahan untuk Dilihat Mudah dilihat, karena berada pada jalan utama. 3 Berada pada jalan sekunder, sehingga tidak terlihat langsung. 2 Mudah dilihat, karena berada pada jalan utama. 3

4. Tingkat Kebisingan Merupakan jalur dengan tingkat kepadatan yang tinggi. 2 Karena berada pada area perumahan elite, maka cukup tenang. 3 Meskipun berada pada jalan utama, tetapi daerahnya tidak lah begitu padat. 3

5. Potensi Alamiah Tapak Tidak ada, karena merupakan kawasan padat. 2 Kawasan ini, pada sekitarnya memiliki view terhadap bangunan-perumahan. 2 Bagian depan site memiliki potensi alamiah yaitu view danau. 3

Total Skor Lokasi 12 13 15


(60)

Pada gambar 3.1, ditentukan bahwa dari ketiga alternatif lokasi tersebut yang memenuhi aspek kriteria obyek rancang adalah Jalan Lingkar Dalam. Karena pada Jalan Lingkar Dalam berada pada lokasi yang berdekatan dengan sarana edukasi dan pusat kota, dengan tingkat kebisingan yang sedang, mengingat bahwa pada kawasan ini memiliki kepadatan yang rendah. Selain itu, lokasi ini mudah dicapai karena berada pada area komersil, sehingga dapat dengan mudah dilihat oleh para pengendara. Sehingga, lokasi yang telah ditetapkan ini merupakan lokasi yang strategis untuk obyek rancang Pusat Informasi Dan Teknologi Robotika Di Surabaya.

Terdapat pula faktor yang mendukung pemilihan lokasi ini, yaitu menurut Rencana Tata Ruang Kota UD. Lidah Wetan 2002, kegiatan di kawasan Lidah Wetan diarahkan pula untuk mendukung pengembangan kegiatan pendidikan dan penelitian di kota Surabaya dengan memanfaatkan pengembangan perguruan tinggi yang ada yaitu Universitas Negeri Surabaya (UNESA).

Lokasi pada Jalan Lingkar Dalam memiliki batas-batas wilayah site sebagai berikut:

• Sebelah utara : perumahan Jalan Boulevard Family Selatan Gambar 3.1 Lokasi Obyak Rancang

S N

W E


(61)

dan proyek.

• Sebelah selatan : lahan kosong.

• Sebelah barat : Universitas Negeri Surabaya dan perumahan.

• Sebelah timur : perumahan.

3.3 Kondisi Fisik Lokasi

3.3.1 Existing Site

Site yang berada pada Jalan Lingkar Dalam memiliki ukuran lahan yang cukup besar, yaitu ± 12.310 m². Meskipun ukurannya yang begitu besar, tetapi lahan ini sudah terdapat vegetasi yang dijadikan sebagai penghijauan pada daerahnya, sehingga keberadaan vegetasi-vegetasi tersebut akan dipertahankan.

Daerah perencanaan Surabaya Barat bisa dikategorikan kawasan yang tidak subur, oleh karena itu tidak ditemukannya jenis satwa liar yang berarti. Sifat tanah di wilayah ini mempunyai daya resap besar dan daya dukung kecil. Tanah pada site terdiri dari jenis tanah alluvium dan sebagian plestosine vulkanik dan plestosine facies.

Topografi pada site ini memiliki kondisi yang sedikit memiliki kemiringan, dengan kemiringan lahan antara 0% sampai 15%. Untuk ketinggian tanah pada site secara umum merupakan dataran rendah dengan ketinggian 12 sampai 25 meter dari permukaan air laut. Dengan temperature antara 26,2º-31,3ºC, dengan kecepatan angin rata-rata adalah 0,7 km/jam, dan kelembaban rata-rata di Surabaya dalam kurun 30-100%.

3.3.2 Aksesibilitas

Jalur pencapaian yang jelas dengan berbagai jenis jalan, yaitu:

• Jalan Tol Mayjen Sungkono (arteri primer), merupakan akses utama regional yang dapat menghubungkan lokasi perencanaan dengan kawasan Surabaya Pusat dan Surabaya Timur.


(62)

• Jalan Raya Darmo Permai (kolektor sekunder) dengan lebar 15 m merupakan akses yang menghubungkan lokasi perencanaan dengan kawasan HR. Mohammad (tengah kota).

• Akses 4 Ring Road (arteri sekunder), berada di distrik-distrik pusat kegiatan dan perdagangan, yaitu inner ring road, middle ring road, oute

ring road I dan II. Yang akan menghubungkan wilayah Surabaya Barat

dengan Surabaya Timur.

3.3.3 Potensi Lingkungan

Pengaruh lingkungan sekitar terhadap site adalah:

Landmark Mayor pada site adalah Universitas Negeri Surabaya, tidak jauh dengan Surabaya International School dan Ciputra University. Ketiganya merupakan bangunan dengan sarana pendidikan, yang dimana Surabaya International School serta Ciputra University merupakan tingkat pendidikan bertaraf internasional.

• Site berhadapan dengan dua path mayor, dimana pada jalan yang berhadapan dengan Universitas Negeri Surabaya mempunyai intensitas kendaraan yang cukup tinggi. Disamping berasal dari fasilitas universitas tersebut, juga berasal dari para pengendara yang melewati jalan utama tersebut.

• Kondisi site yang berhadapan langsung dengan danau, mengharuskan massa dengan fasilitas umum diletakkan dekat dengan area yang berhadapan dengan danau, hal ini untuk menjadikan point of view yang dapat menarik pengunjung.

• Lokasi sekitar site sudah terdapat vegetasi yang cukup tertata dengan baik, dengan jalur hijau dan lebar jalan 15m. Pada lahan site itu sendiri juga sudah terdapat vegetasi yang membatasi antar lahan dengan jalan, menjadikan lingkungan yang hijau pada site, sehingga memungkinkan suasana tersebut akan dipertahankan.


(63)

3.3.4 Infrastruktur Kota • Air Bersih

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada kawasan lokasi perancangan, saat ini telah menggunakan jasa pelayanan PDAM yang berasal dari tandon air Wonokitri dengan distribusi dari Banyu Urip-Tandes .

• Jaringan Listrik

Sama halnya dengan fasilitas PLN yang ditangani oleh perusahaan Negara yang tidak ada keterkaitan langsung dengan pemerintah daerah, menyebabkan tidak adanya akses kontak langsung. Letak posisi tiang dan gambar lintasan jaringan kabel distribusi, tidak tersedia dalam format yang sama. Pada kawasan site, jaringan listrik terdapat di Jalan Raya Menganti dan Jalan Raya Lontar berupa Saluran Udara Tegangan Mengengah (SUTM).

• Jaringan Telepon

Pada sekitar kawasan site telah terdapat beberapa tiang jaringan telepon dengan dilengkapi tower BTS yang berada di Jalan Raya Lontar, Jalan Raya Menganti, dan Jalan Lidah Wetan.

• Sistem Pembuangan Sampah

Pada lokasi site, terdapat depo pembuangan sampah Candi Lontar, yang merupakan depo terdekat dengan site. Depo tersebut berada di Jalan Lempung Sari, Kecamatan Sambikerep. Meskipun berada di Kecamatan Sambikerep, depo ini memiliki lingkup pelayanan wilayah pada Kelurahan Lontar, yang berdekatan dengan lokasi site.

• Saluran Drainase

Pada lokasi site, saluran drainasenya sudah cukup baik, hal ini karena terstrukturnya jaringan drainase serta tingginya kualitas dan kuantitas yang ada untuk mengalirkan debit air yang tercurah. Saluran yang adapun sudah terpelihara dengan baik, yang mempengaruhi akan kondisi inlet dan outlet pada saluran kawasan.

Saluran drainase pada site berada di Kedurus, Kecamatan Lakarsantri, yang merupakan system pematusan primer. Dengan lebar system 12 m dan


(64)

kedalamannya 3 m. Saluran ini sudah sepenuhnya dapat dipakai sebagai outlet dari saluran-saluran yang ada pada kawasan perencanaan.

Jalan-jalan yang ada pada sekitar kawasan perencanaan, sebagian sudah memiliki saluran tepi jalan. Sehingga, ketika hujan, air dapat mengalir dengan baik dan tidak menimbulkan genangan di sekitar jalan tersebut. Hal ini sangat mempengaruhi dalam hal perawatan jalan yang ada.

3.3.5 Peraturan Bangunan Setempat

Menurut Rencana Tata Ruang Kota Unit Daerah Lidah Wetan, 2002 menetapkan peraturan yang berlaku pada tapak yang mempengaruhi perencanaan pada wilayah Jalan Lingkar Dalam adalah:

• Koefisien Dasar Bangunan (KDB) : 50 %

• Koefisien Lantai Bangunan (KLB) : 150-200 %

• Tinggi Bangunan : 3-4 lantai

• Garis Sempadan Bangunan (GSB) : berbatasan dengan perumahan 8m, berbatasan dengan jalan 10m


(65)

BAB IV

ANALISA PERANCANGAN

4.1 Analisa Site

4.1.1. Analisa Aksesbilitas

Jalan Lingkar Dalam memiliki akses jalan dua arah, dapat dilihat pada gambar 4.1. Jalan pada site memiliki lebar jalan 15m, yang menghubungkan antara Jalan Menganti dengan Jalan Bukit Darmo Boulevard. Selain itu, site ini memiliki lingkup wilayah yang juga menjadi penghubung antara kota Gresik dengan Surabaya, dan dekat pula dengan fasilitas jalan tol yang berada di Jalan Mayjend Sungkono.

Pada Jalan Lingkar Dalam terdapat beberapa transportasi yang melewati depan lokasi site. Transportasi-transportasi tersebut seperti kendaraan pribadi, yaitu mobil dan sepeda motor, serta kendaraan umum, yaitu bemo, bis, dan truck, yang dimana jalur untuk bemo dan taxi pada sekitar kawasan adalah Jalan Menganti, Jalan Lontar, dan Jalan Lidah Kulon. Sehingga dalam aksesbilitasnya, lokasi site termasuk lokasi yang sering dilewati oleh beberapa jenis kendaraan.

Gambar 4.1 Aksesibilitas Lokasi

Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan (2011) Jl. Lingkar Dalam

S N

W E


(66)

Keterangan :

: Alternatif 1 ME : Alternatif 2 ME

: Alternatif 3 ME

Site dapat dicapai dari tiga jalan, sehingga dalam penentuan perletakan

main entrance maupun side entrance perlu dilakukan penilaian terlebih dahulu. Penilaian dilakukan dengan beberapa aspek yang dipertimbangkan, yang dapat dilihat pada tabel 4.1.

No. Aspek Titik A Titik B Titik C

1. Keleluasaan pengamatan

terhadap obyek 3 3 2

2. Ruang yang memiliki potensi sebagai titik pandang

pengamat untuk mengenali obyek

3 3 2

SIT C B

A

S N

W E

Tabel 4.1. Penilaian Pemilihan Entrance

Gambar 4.2 Titik Pemilihan Entrance Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan (2011)


(67)

3. Sudut pandang ( orang

berjalan, kendaraan ) 2 3 3

4. Kecepatan maksimum kendaraan pada lalu lintas yang ada.

2 2 3

Total 10 11 10

Dengan penilaian terhadap titik pemilihan letak entrance, maka didapatkan bahwa titik B merupakan titik yang memenuhi aspek kriteria, sehingga titik B akan dijadikan sebagai main entrance. Akses utama ini berada di Jalan Lingkaran Dalam, yang merupakan jalan utama dalam lokasi site. Sedangkan dalam pemilihan letak side entrance terdapat dua titik yang memiliki total skor yang sama, yaitu titik A dan titik C. Tetapi dengan pertimbangan dalam keadaan lalu lintasnya, yang akan mempengaruhi dalam kepadatan jalan tersebut dalam pelaksanaan proyek perancangan ini, maka nilai skor yang lebih memenuhi ialah titik C, sehingga titik tersebut yang akan dijadikan sebagai side entrance.

Perletakan main entrance dan side entrance terlihat pada gambar 4.3, yang merupakan gambar site yang telah diberi oleh penandaan letak kedua entrance.

Gambar 4.3 Letak ME dan SE SITE

S N

W E

Sumber: Analisa Penulis, 2011


(68)

Keterangan :

: Main Entrance

: Side Entrance

Dengan telah ditentukannya main entrance dan side entrance, maka untuk keperluan pengontrolan lebih mudah, entrance masuk pengunjung dibuat hanya satu. Akses utama bangunan dibuat di Jalan Lingkaran Dalam, sebagai jalan utama dalam lokasi site.

Sedangkan untuk pengelola dan servis, disediakan side entrance yang diletakkan pada jalan sekunder yang berhadapan dengan area perumahan. Dengan pertimbangan intensitas kendaraan pengelola rendah, sehingga tidak akan menambah kemacetan dan bagi pengelola sendiri akses tetap mudah dicapai.

4.1.2. Analisa Iklim

4.1.2.1.Analisa Suhu dan Orientasi Matahari

Lokasi dari site merupakan wilayah tropis, dengan temperature antara 26,2º-31,3ºC. Sementara arah hadap dari site, pada jalan utama (Jalan Lingkaran Dalam) menghadap arah barat, dan pada jalan sekundernya menghadap ke arah utara.

Lokasi site dengan kedua jalannya yang menghadap arah barat-utara akan menerima sinar matahari yang relatif tinggi. Hal ini akan mempengaruhi pada bangunan utama pada obyek rancang nantinya, karena bangunan akan mengahadap pada jalan utama site, yaitu menghadap pada arah barat. Begitu pula dengan bagian bangunan yang berdekatan dengan jalan sekunder pada site, akan menerima sinar matahari yang relatif tinggi pula, karena terletak pada arah barat. Hal ini telah dijelaskan secara grafis pada gambar 4.4.


(69)

Adanya kendala terhadap penerimaan sinar matahari yang tinggi pada arah hadap obyek rancang, maka terjadi suatu respon desain. Untuk mengatasi tingkat kepanasan yang diterima pada obyek rancang, maka pada bangunan ini yang menghadap pada arah barat dan utara akan diberi shading atau suatu secondary skin. Sehingga dapat mereduksi datangnya sinar matahari secara langsung.

4.1.2.2.Analisa Angin

Pada dasarnya, gerakan angin dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

− Angin makro : angin benua dan samudra (musim kemarau dan musim hujan) arah timur – tenggara.

− Angin mikro : angin setempat (cepat berubah, dan mempunyai waktu pendek).

Pada lokasi site, sebagian besar lahan dipengaruhi oleh angin mikro (aangin lokal), hal ini karena pada sekitar lokasi kondisi serta arah anginnya dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Jalan Lingkar Dalam memiliki lingkungan sekitar yang masih banyak ruang terbuka hijaunya, sementara bangunan-bangunan yang ada tingginya sekitar 2-4 lantai. Selain itu, pada bagian depan site terdapat sebuah danau yang berhadapan langsung dengan site,

Gambar 4.4 Orientasi Matahari

S N

W E


(70)

keberadaan danau ini sangat mempengaruhi dalam arah angin yang ada pada sekitar lokasi site.

Seperti yang terlihat pada gambar 4.5, arah angin yang datang dari danau akan mengarah langsung pada site dengan kecepatan rata-rata 0,7 km/jam. Hal ini karena dipengaruhi oleh angin laut yang berasal dari danau tersebut menuju pada daratan di sekitarnya. Kondisi angin ini akan berlangsung pada pagi hari sampai sore hari. Sementara pada malam hari, pada lokasi site akan dipengaruhi oleh angin darat, sehingga arah angin berasal dari site menuju danau di depannya. Tetapi, karena bangunan merupakan fasilitas umum dengan jenis bangunan pendidikan, maka angin yang paling berpengaruh pada bangunan ialah angin laut. Dan kondisi ini menjadikan salah satu penanggulangan terhadap tingkat panas yang tinggi pada arah hadap obyek rancang. Maka, fasilitas yang menjadi fasilitas utama dari obyek rancang dapat diletakkan pada area depan site, yang juga merupakan jalan utama.

4.1.2.3.Analisa Kontur dan Curah Hujan

Kelembaban rata-rata yang berada pada wilayah lokasi site (Surabaya Barat) dalam kurun 30-100%, dengan curah hujan rata-rata 117,67 mm pertahun.

S N

W E

Gambar 4.5 Arah Angin Lokal (angin laut) Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan (2011)


(1)

BAB VI

APLIKASI RANCANGAN

6.1 Aplikasi Bentuk Massa

Bentuk pada obyek rancang ini mengadopsi dari bentuk walker robot, dengan konsep rancang metafora. Pengambilan bentuk yang diadopsi dari salah satu bentuk robot lebih karena keinginan akan mengekspresikan robot secara visual pada site nya, sehingga dapat menyampaikan citra bangunan dengan lebih mudah kepada pengunjung. Pengaplikasian bentukan robot ini menggunakan bentuk dasar segi delapan dengan sistem ruangan yang central. Dan pada sudut-sudut dari segi delapan tersebut akan diberikan kaki-kaki bangunan, yang juga dimiliki oleh bentuk walker robot tersebut.

6.2 Aplikasi Tampilan Bangunan

Untuk bangunan ini menggunakan tampilan yang mengesankan monumental, dengan atap yang tinggi dan bangunan yang memiliki tampilan kontras dari lingkungan sekitar site. Tampilan untuk atapnya menggunakan atap yang berlipat-lipat, dengan memiliki kaki-kaki robot, sehingga para pengunjung yang melihat bangunan ini dapat merasakan ekspresi akan tampilan robot tersebut.

Gambar 6.1 Pengadopsian bentuk walker robot Sumber : Analisa Penulis (2012)


(2)

Maksud menggunakan tampilan atap yang berlipat-lipat dan tinggi diperuntukkan menyampaikan sifat yang kokoh, hal ini sesuai pula dengan tampilan dasar dari robot-robot yang ada, yaitu memiliki bentuk yang kaku dan mengalami tekukan-tekukan. Yang dimana pengaplikasian akan tekukan-tekukan tersebut ditampilkan pula pada kolom-kolomnya.

6.3 Aplikasi Ruang Luar

Ruang luar pada bangunan difungsikan sebagai area plaza, yang berada pada sudut utara site, yang dapat menjadi penangkap view dari ketiga jalan utama pada sekitar site, yaitu jalan pada samping site (Jl. Boulevard Family), jalan

Gambar 6.2 Aplikasi tampilan pada atap dan kolom Sumber : Analisa Penulis (2012)


(3)

utama pada depan site (Jl. Lingkar Dalam), dan jalan dari arah perumahan Citraland. Sehingga pada area tersebut akan diberikan sebuah sculpture yang menyerupai bentuk robot, yang juga sebagai elemen penangkap pada site. Sementara pada sisi timur, akan diberikan fasilitas berupa lapangan simulasi outdoor, yang dapat dinikmati para pengunjung guna melihat uji coba robotika. Selain itu, keunggulan akan fasilitas tersebut karena menghadap langsung pada view danau UNESA.

6.4 Aplikasi Struktur Bangunan

Struktur bangunan akan menggunakan sistem dilatasi, yang akan terbagi menjadi dua bagian bangunan. Perletakan kolom bangunan mengikuti akan modul bentuk bangunan segi delapan tersebut. Sementara untuk bentukan atap yang berlipat tersebut menggunakan sistem atap Folded Plate Truss (sistem struktur

Gambar 6.3 Tatanan ruang luar pada site

Plaza Simulasi


(4)

lipat). Atap ini menggunakan rangka spaceframe dengan menyangga pada kolom bangunan lantai dua, dengan tinggi ± 28 meter.

Gambar 6.4 Penggunaan Spaceframe Sumber : Analisa Penulis (2012)


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Sari, Dian Nurandhika (2006), “Pusat Peraga Sains dan Teknologi di Surabaya”, Proposal Tugas Akhir, UPN “Veteran” Jatim.

Poerwadarminta, W. J. S (1976), “Kamus Umum Bahasa Indonesia”, Balai Pustaka, Jakarta.

Neufert, Ernst (1994), “Data Arsitek Jilid 1 dan 2”, Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta.

Snyder, James C. and Anthony Catanese J. (1989), “Pengantar Arsitektur”, Erlangga, Jakarta.

White, Edward T. (1981), “Site Analysis Diagramming Information For Architectural Design”, Architectural Media, United States of America.

Craig, JJ. (2010), “Introduction to Robotics”, John Willey and Sons, Inc., Toronto.

Nof, Shimon Y. (1999), “Handbook of Industrial Robotics”, 2nd ed, John Willey and Sons, Inc., Vol. 1, pp. 497-523.

Siciliano, B. and L. Sciavicco (2000), “Modelling and Control of Robot Manipulators”, 2nd ed, Springer.

De Chiara, Joseph and John Calender (1990), “Time-Saver Standards for Building Types”, Mcgraw Hill Book Company,New York, pp. 337-343.

Ching, F. D. K (1996), “Arcitecture: Form, Space, and Order”, Nurahmi Tresani Harwadi, Trans., Erlangga, Jakarta.

Juwana, Jimmy S. (2005), “Panduan Sistem Bangunan Tinggi: Untuk Arsitek dan Praktisi Bangunan”, Erlangga, Jakarta.


(6)

Rapson, Ralph (1981), “Structure Systems Heinrich Engel”, Van Nostrand Reinhold Company, New York.

Agung (01.33), “Beberapa Jenis Robot” Robot Indonesia

Wikipedia (2011), “Robotika Indonesia”

Online, Suara Karya (2009), “Dunia Kampus Pengembang IPTEK”

Rencana Tata Ruang Kota, tahun 2002