Publisitas tentang program kebijakan listrik dan aktivitas program biaya listrik oleh PLN APJ Surakarta a9 30

(1)

PUBLIS ITAS TENTANG PROGRAM KEBIJAKAN LIS TRIK DAN AKTIVITAS PROGRAM BIAYA LIS TRIK

OLEH PLN APJ S URAKARTA

Disusun Oleh :

Nama : S andhy Ardhy Nugroho NIM : D1606103

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh sebutan Ahli M adya bidang Komunikasi Terapan

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009


(2)

PERS ETUJUAN

PUBLISITAS TENTANG PROGRAM KEBIJAKAN LISTRIK DAN

AKTIVITAS PROGRAM BIAYA LSTRIK

OLEH PLN APJ SURAKARTA

Karya :

Nama

: Sandhy Ardhy Nugroho

NIM

: D 1606103

Konsentrasi : Public Relations

Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program D III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas M aret Surakarta

Surakarta, 2 Juni 2009 M enyetujui Dosen Pembimbing,

Dra. Hj. Sofiah, M .Si NIP. 130 803 671


(3)

PENGES AHAN

Tugas Akhrir ini telah diujikan dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir Program D III Komunikasi Terapan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas M aret

Surakarta

Hari : Jumat Tanggal : 5 Juni 2009

Panitia Ujian Tugas Akhir

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poltik Universitas Sebelas M aret

Surakarta

Dekan,

Drs. H. Supriyadi, SU NIP. 130 936 616


(4)

MOTTO

 Allah tidak merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu merubahnya sendiri ( Q. S. Ar. Ra du : 12 )

 Karena itu, ingatlah kamu Kepada - Ku niscaya Aku ingat ( pula ) kepadamu Dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah mengingkari ( nikmat ) – Ku.

( Q. S. Al Baqarah : 152 )

 Hadapi kenyataan hidup dengan penuh ketegaran, jangan berpikir sedikitpun tentang melarikan diri, karena jalan hidup yang sudah dipilih harus dilalui juga.

( Penulis )  Apabila kita di tolak lakukanlah intropeksi, pandanglah kesalahan sebagai

pengalaman hidup, segera koreksi diri

 Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.


(5)

PERS EMBAHAN

Kupersembahkan Tugas Akhrir ini dengan sepenuh hati kepada :

 Papa ( Alm ) + M ama tercinta yang paling kuhormati yang dengan sabar dan telaten mengajariku tentang arti hidup ini.

 M as Angga + M bak Ineke, M bak Denik + M as Ndaru, M bak Rhury dan Findha, makasih atas dukungannya dan kasih sayang yang kalian berikan selama ini.

 Teman-teman kostku : Yoyok, Asep, Taufik, M as Wisnu, Apin, Abas, Haris, Ardi, Suban, Basuki, Niko, Rendra, Sholeh, M ajid, Koko dan Nanda makasih telah mau jadi teman baikku.

 Teman-teman kelas “A” angkatan 2006 D3 Public Relations FISIP UNS.


(6)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabbarrakatuh.

Alhamdulilllah, puji syukur saya ucapkan kehaadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala ridho dan rahmatnya. Berkat rahmat dan hidayah-Nya, akhrirnya penulisan dapat menyelesaikan Tugas Akhrir yang berjudul : Publikasi Tentang Program Kebijakan Listrik dan Aktivitas Program Biaya Listrik Oleh PLN APJ Surakarta. Sebagai salah satu syarat guna memperoleh sebutan Ahli M adya bidang Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ( FISIP )- Universitas Sebelas M aret ( UNS ).

Tugas Akhrir dibuat berdasarkan Kuliah Kerja M edia ( KKM ) yang telah penulis laksanakan mulai tanggal 2 M aret sampai tanggal 31 M aret 2009 di PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta. Kuliah Kerja M edia ( KKM ) ini bertujuan agar penulis dapat mengetahui lebih banyak tentang dunia Public Relations khususnya yang ada di PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan daan Jaringan Surakarta lengkap dengan segala permasalahan yang terjadi. Penulis diharapkan akan memperoleh pengalaman tentang dunia Public Relatios dan setelah lulus nanti dapat menerapkannya didunia kerja secara nyata.

Penulis menyadari Tugas Akhrir ini tidak akan tersusun dengan baik bila tanpa bantuan dan dorongan semangat dari berbagai pihak baik bantuan berupa material maupun moril. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimaa kasih kepada :


(7)

1. Drs. Supriyadi, SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ( FISIP ) UNS.

2. Drs. A. Eko. Setyanto selaakku ketuaa Program Diploma III Komunikasi Terapan FISIP UNS.

3. Drs. Hamid, M .Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan arahan sampai terselesaikannya Tugas Akhir ini.

4. Bp. Soeharmanto selaku Supervisor dan Penanggung Jawab Kehumasan di PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta.

5. Papa ( ALM ), M ama, M as Angga+M bak Ineke, M bak Denik+M as Ndaru, dan

Mbak Rury yang telah memberiku do’a dan dorongan semangat selama ini.

6. Buat Cwekku Findha terima kasih banyak atas doa, saran dan nasehat dari kamu untuk kemajuan dan memberi semangat dorongan dalam mengerjakan Tugas Akhir.

7. Teman-teman PR’06 atas semua kebaikan kalian.

8. Pak Kuncoro, M ami Tyas, Pak Budi, Pak Trisno, Bu Lasmi, Pak Hadi dan semua orang yang pernah menjadi teman, senior, sahabat, selama magang terima kash untuk semua kehangatan yang selalu mengalir.

9. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian KKM ini yang tida bisa penulis sebutkan satu per satu.

10.Teman-teman kos PUTRA M ANUT, terima kasih atas semua kebaikan dan mau bersahabat dengan penulis

11.Semua pihak yang telah membantu penyeelesaian Laporan KKM ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.


(8)

Dalam penulisan laporan Tugas Akhrir ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwaa masih baanyak terdapat kekurangannya, baik mengenai penyajian daan isinya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kelangsungan Tugas Akhir ini dapaat berguna bagi pembaca ada umumnya dan mahasiswa FISIP pada khususnya.

Akhirnya, hanya kata maaf yang sanggup penulis haturkan atas segala kekurangan yang terdapat dalam Laporan KKM ini. Penulis hanyaa bisa berharap semoga karya ini brmanfaat di kemudian hari.

Surakarta, 2 Juni 2009


(9)

UNIVERS ITAS S EBELAS MARET

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKAS I TERAPAN FAKULTAS ILMU S OS IAL DAN ILMU POLITIK

Jl. Ir. Sutami 36 A kentingan Surakarta, T elp. 648379

Nomor : / H27.1.13.4/PP/ Lamp : 1 ( satu ) lembar

Hal : Permohonan Remidiasi

Kepada : Yth. Bapak/Ibu

Drs. H. DWI T IYANTO, SU Dosen Mata Kuliah

Pendidikan Pancasila Dengan hormat,

Sehubungan dengan telah hampir selesainya masa studi mahasiswa tersebut :

Nama : Sandhy Ardhy Nugroho

NIM : D1606103

Jurusan/Kosentrasi : Public Relations/Humas

Dan mata kulia Bapak/Ibu ampu ternyata belulus, maka kami mohon kesediannya agar mahasiswa tersebut dapat ikut remidiasi pada mata kuliah yang

Bapak/Ibu ampu.

Atas kesediannya kami ucapkan terima kasih.

Surakarta 14 April 2009 Ketua Program,

Drs. A. Eko Setyanto, M.S NIP 131658537


(10)

DAFTAR IS I

HALAM AN JUDUL ... i

HALAM AN PERSETUJUAN ... ii

HALAM AN PENGESAHAN ... iii

HALAM AN M OTTO ... iv

HALAM AN PERSEM BAHAN... v

KATA PENGANTAR... vi

SURAT KETERANGA M AGANG ... ix

DAFTAR ISI ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang masalah ... 1

B. Tujuan ... 7

C. M anfaat ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 10

A. Definsi Public Relations... 10

B. Peranan Dan Fungsi Public Relations ... 15

C. Tujuan Public Relations ... 16

D. Tugas Public Relations... 17

E. Aktivitas Public Relations Dapat M emelihara dan M embangun Citra Perusahaan ... 18

F. Proses Public Relations ... 21


(11)

H. Publisitas Public Relations ... 29

I. Pemilihan M edia Publisitas... 31

J. M edia Publisitas... 33

BAB III DESKRIM INASI LEM BAGA/ INSTANSI ... 36

A. Sejarah Berdirinya PLN ... 36

B. Logo Perusahaan ... 40

C. Falsafah Perusahaan ... 41

D. Visi dan M isi Perusahaan ... 42

E. Tujuan PT.PLN ( Persero ) ... 43

F. Hak dan Kewajiban Perusahaan ... 44

G. Struktur Organisasi Perusahaan ... 45

H. Personalia/Pegawaian PT. PLN ( PERSERO ) APJ Surakarta 55 BAB IV PELAKSANAAN M AGANG ... 62

BAB V PENUTUP ... 68

A. Kesimpulan ... 68

B. Saran... 69 DAFTAR PUSTAKA


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MAS ALAH

M agang atau yang disebut juga kerja praktek merupakan suatu kegiatan di mana mahasiswa dapat belajar untuk mengenali secara langsung dunia kerja yang berhubungan dengan keahlian yang mereka dapatkan selama duduk dibangku kuliah. Kegiatan ini penting agar nantinya pada saat kita benar-benar kedunia kerja kita sudah merasa lebih siap.

Dalam jurusan Public Relations Program Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas M aret ( UNS ), magang dinamakan Kuliah Kerja M edia ( KKM ). Kuliah Kerja M edia ( KKM ) dilaksanakan pada semester akhir. Kegiatan ini merupakan salah satu syarat kelulusan akan guna memperoleh gelar Ahli M adya. Jangka waktu dan tempat dilaksanakannya kegiatan ini ditemukan oleh mahasiswa sendiri sesuai dengan jurusan yang diambil.

Ada beberapa tujuan mengapa dilaksanakan magang antara lain :

1) Agar llmu yang diperoleh selama duduk dibangku kuliah dapat teraplikasikan. Dengan Kuliah Kerja M edia mahasiswa akan memperoleh kerja sesuai dengan pengalaman kerja yang sesuai dengan bidangnya, sehingga nantinya kita sudah siap ketika harus masuk lingkungan kerja.


(13)

tanpa bantuan orang lain, apalagi dalam suatu perusahaan bekerja dalam sebuah tim dapat melatih kita untuk mempercayai orang lain.

3) Dengan magang kita akan mendapat banyak wawasan baru. Banyak hal yang mungkin baru pertama kalinya kita lakukan pada saat ita magang seperti halnya mengoperasikan mesin fotocopy.

4) M agang dapat melatih rasa percaya diri, daya kreativitas serta keberanian dalam bersikap, sehingga kita tidak canggung lagi bila nantinya kita benar-benar memasuki dunia kerja.

5) Agar kita dapat mengetahui secara langsung tugas-tugas apa saja yang harus dilakukan, khususnya yang sesuai dengan bidang kita. Dengan begitu setelah lulus yang kita peroleh bukan hanya teori tapi juga mampu mempraktekkannya

Selain tujuan-tujuan di atas dengan magang kita pasti akan dapat menambah teman baru. Dengan semakin bertambahnya teman berarti semakin banyak pula relasi yang suatu saat akan kita butuhkan dan dapat membantu kita, semakin banyak teman kita semakin mudah bergaul atau menjalin hubungan.

Dengan kehadiran listrik di dalam kehidupan sudah menjadi hal yang biasa, bahkan terkadang tidak terasa lagi kehadirannya ditengah-tengah kehidupan kita, begitu pula akan arti pentingnya tiap aktivitas kehidupannya sehari-hari. Pada umunya banyak sekali aktivitas yang mungkin tidak dapat berlangsung tanpa kehadiran listrik. Walaupun listrik yang penting bagi kita pada waktu aktvit as, namun tidak jarang banyak orang yang mengetahui, betapa rumit dan panjang sebenarnya sebuah proses listrik berlangsung. M ulai dari proses pembuatannya


(14)

sampai kita mempublikasikan kepada orang lain bagaimana pembuatannya hingga sampai pada proses pendistribusian kepada para konsumen.

Pelayanan listrik itu sendiri kini tidak sekedar memberikan energi pencahayaan dan sebagai penggerak, namun sarana listrik itu sendiri juga menjadi satu hal yang amat diperhatikan lebih jauh dari pada keselamatan pengguna yang hidup disekitar sarana kelistrikan.

PT. PLN ( Persero ) adalah Badan Usaha M ilik Negara ( BUM N ) yang bergerak dibidang jasa kelistrikan. Salah satu tugas utamanya adalah menyediakan jasa kelistrikan untuk kebutuhan seluruh Bangsa Indonesia. PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta merupakan perusahaan yang menyediakan kebutuhan listrik bagi seluruh Kota Solo dan sekitarnya dalam organisasi PT. PLN ( Persero ) itu sendiri.

PT. PLN ( Persero ) M emiliki bagian-bagian yang mempunyai dan menjalankan fungsi tertentu salah satunya dibidang kehumasan dan pemasaran. PT. PLN ( Persero ) dalam mempublikasikan kegiatan tentang program biaya listrik itu dengan cara memasarkan produksi listrik dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi p erusahaan.

PT. PLN ( Persero ) bergerak dalam bidang usaha kelistrikan, dengan Pemerintah Republik Indonesia memiliki saham, namun pada dasarnya Divisi humas dan pemasaran memiliki fungsi dalam peran yang tidak jauh berbeda salah satunya dengan mempublikasikan langsung dengan masyarakat dan pelanggan.

Untuk mensosialisasikan budaya penghematan biaya listrik dalam masyarakat tertentu tidak mudah mengingat beragamnya skala konsumen yang


(15)

dimiliki PLN. Oleh karena itu diperlukan adanya publisitas dalam program biaya penghematan dan aktivitas biaya listrik dengan cara sosialisasi langsung kepada masyarakat dengan menggunakan media brosur untuk pelanggan, talkshow di radio di kota Solo. Radio adalah salah satu bagian dari mitra kerja PLN dalam mempublisitaskan program dan aktivitas penghematan biaya listrik adalah RRI Surakarta, Radio Pas FM dan Radio Ria FM .

PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta merupakan Perusahaan M ilik Negara menyatakan pemenuhan energi listrik kepada para konsumen di wilayah Surakarta dan sekitarnya. Dalam susunan organisasi PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta memiliki divisi khusus untuk menjalankan fungsi kehumasan dan pemasaran. Dalam tugasnya pemasaran kegiatan untuk mempublikasikan produksi listrik lalang masyarakat sepenuhnya dipegang oleh divisi pemasaran, dibagian humas dan pemasaran memiliki fungsi dan peran yang tidak jauh berbeda, salah satunya adalah berinteraksi langsung dengan masyarakat dan pelanggan.

Posisi humas dan pemasaran di PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta merupakan sebuah tim yang memiliki tujuan yang selaras yaitu membangun citra perusahaan dan sebagai tombak interaksi dengan masyarakat. Bisa dikatakan bahwa seorang humas cara mempublikasikan kebijakan biaya listrik itu biasa melalui KAK BILI, brosur dan lewat radio.

Penulis yang mengambil Jurusan Public Relations Program Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas M aret telah


(16)

memilih PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta sebagai tempat magang dengan pertimbangan-pertimbangan antara lain :

1) Lokasinya yang relatif dekat dan berada disatu wilayah dengan tempat penukis kuliah

2) Keterbatasan biaya, sehingga kurang kemungkinan penulis untuk memilih tempat magang kota lain.

3) Adanya kesesuaian dengan program jurusan yang penulis ambil.

Di sini penulis dapat menjelaskan bahwa KAK BILI mempunyai fungsi dan tugasnya di dalam publikasi kebijakan biaya listrik. Fungsi KAK BILI bagi perusahaan PT. PLN ( Persero ) antara lain :

1) Sebagai tangan panjang bidang humas dalam menyampaikan informasi pada para pelanggan.

2) Sebagai penghubung antara PLN dengan pelanggan. 3) Ikut membantu kelancaran sosialisasi.

Sedang tugas KAK BILI yang ditulis penulis tadi antara lain : 1) Adanya penyuluhan.

2) Pembagian brosur.

3) Pada kegiatan diluar tugas KAK BILI sebagai penyaji konsumsi dalam efent besar atau sebagai pembantu umum dan keamanan.

4) KAK BILI sebagai publikasi dari tangan panjang perusahaan PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta.


(17)

Selain itu KAK BILI mempublisitaskan kepada warga masyarakat tentang Program kebijakan biaya tarif subsidi dan non subsidi, di sini si penulis juga menceritakan bagaimana pentingnya KAK BILI bagi perusahaan untuk mengajak dan menghimbau pelanggan agar melakukan penghematan tersebut antara lain : pangkas listrik pada Pukul 17.00-22.00 tidak menggunakan barang elektronik secara berlebihan p ada waktu beban puncak, selain KAK BILI juga mengajak warga masyarakat menggunakan Lampu Hemat Energi ( LHE ). Penerapan publikasi ini kepada masyarakat tentu tidak mudah oleh karena itu disinilah peran divisi humas dan pemasaran diperlukan.

Penulis melakukan magang selama 1 bulan yaitu mulai tanggal 2 M aret sampai tanggal 31 M aret 2009 di PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta. Penulis ditempatkan disuatu bagian pemasaran dan kehumasan. Ada beberapa tugas rutin penulis lakukan selama magang antara lain : membuat empat klipingan dari media cetak yang berbeda ( KOM PAS, JAWA POS, SUARA M ERDEKA & SOLOPOS ), mengoperasikan mesin foto copy. Selain kegiatan yang rutin tersebut ada juga kegiatan yang dilakukan walaupun hanya saat tertentu seperti mengikuti siaran radio dalam rangka mempublisitaskan program dan aktivitas biaya penggunaan listrik.

Setiap hari jumat pagi semua karyawan dan peserta magang diwajibkan untuk mengikuti senam pagi yang kemudian dilanjutkan dengan briefing yang dipimpin oleh manager. Dalam briefing tersebut semua karyawan bebas mengungkapkan segala keluh kesal yang mungkin dirasakan, menyampaikan pendapat mereka dalam menyampaikan aspirasi masyarakat.


(18)

B. TUJUAN

Kuliah Kerja M edia ( KKM ) yang sudah dilaksanakan penulis selama 1 bulan mulai tanggal 2 maret sampai tanggal 31 M aret 2009 memiliki beberapa tujuan antara lain :

1) Tujuan Operasional :

M empelajari dan mengetahui dunia kerja, khususnya dibidang kehumasan, dalam lingkungan kerja yang sebenarnya di PT . PLN ( Persero ) APJ Surakarta. Selain itu juga untuk mengetahui kegiatan Divisi Humas dan Divisi Pemasaran di PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta.

2) Tujuan Fungsional :

Agar laporan KKM ini memiliki manfaat untuk pengetahuan yang berkaitan dengan Ilmu Komunikasi, khususnya dalam bidang Humas, termasuk pelaksanaan fungsi-fungsinya.

3) Tujuan Individu

Untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang bermanfaat bagi si penulis, melatih tanggungjawab dalam menempatkan kedisiplinan dalam melaksanakan kerja dan tugas yang diberikan. Serta untuk menerapkan atau mengaplikasikan teori dan ilmu yang diperoleh dibangku perkuliahan, selain

untuk memenuhi persyaratan ( M ata Kuliah KKM untuk memperoleh gelar Strata 1 Ilmu Komunikasi ).


(19)

C. MANFAAT

Penulis melaporkan dokumentasi dari pelaksanaan praktek Kuliah Kerja M edia ( KKM ) di PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta, manfaat yang diperoleh dari Kuliah Kerja M edia antara lain :

1) M engetahui sistematika cara kerja humas.

2) Terlatih untuk lebih memiliki inisiatif , kedisiplinan, serta kemampuan-kemampuan dalam memecahkan masalah

3) M enambah pengetahuan serta pengalaman dalam dunia kerja, khususnya dibidang humas.

4) Teori yang diperoleh selama kuliah menjadi lebih konkret dan berguna dengan adanya praktek lapangan.

5) M emberikan gambaran dan pandangan baru bagi penulis tentang bagaimana dunia kerja yang sebenarnya khususnya dalam bidang humas.

Selain dari manfaat yang ditulis penulis di atas penulis juga menjelaskan manfaat lainnya antara lain :

1) M anfaat Kuliah Kerja M edia ( KKM ) bagi penulis atau mahasiswa :

a. Dengan adanya Kuliah Kerja M edia ini dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan penulis.

b. Untuk memudahkan dalam menjalankan hubungan kerjasama atau dapat meningkatkan hubungan kerjasama antara pihak Fakultas dengan instansi yang bersangkutan.


(20)

2) M anfaat KKM bagi Fakultas :

a) M engetahui sejauh mana keterampilan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja nyata.

b) Untuk memudahkan dalam menjalankan hubungan kerjasama atau dapat meningkatkan hubungan kerjasama antara pihak Fakultas dan Instansi yang bersangkutan.

3) M anfaat KKM bagi Perusahaan/ Instansi :

a. Dapat menjadi masukan bagi perusahaan / Instansi untuk meningkatkan pelayanan/ produktifitas.

b. Dapat berbagi pengetahuan kepada mahasiswa sesuai dengan pengetahuan terkait.

c. M emberikan gambaran nyata dalam dunia kerja.

M elihat uraian diatas maka PLN ( Persero ) APJ Surakarta berusaha memberikan pelayanan yang terbaik dan kepuasaan yang terbaik kepada pelanggan. Oleh karena itu PLN ( Persero ) APJ Surakarta memperhatikan betul masalah-masalah yang dialami para pelanggan yang terbaik yang dibutuhkan oleh para pelanggan serta menentukan faktor-faktor dominan yang dapat mempengaruhi kepuasaan pelanggan dalam pelayanan. Dengan alasan tersebut di atas penulis tertarik untuk mengangkatnya menjadi suatu permasalahan dengan

judul “PUBLISITAS TENTANG PROGRAM KEBIJAKAN LISTRIK DAN AKTIVITAS PROGRAM BIAYA LISTRIK OLEH PLN APJ SURAKARTA.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUS TAKA

A. DEFINIS I PUBLIC RELATIONS

Istilah “ hubungan masyarakat “ yang disingkat dengan Humas sebagai terjemahan dari public relations, di Indonesia sudah cukup memasyarakatkan. Artinya, telah dipergunakan secara luas oleh departemen, perusahaan, badan ataupun lembaga.

Public Relations merupakan suatu hal vital dalam perusahaan. Vital karena berhubungan dengan kemampuan membentuk opini. Dalam hal ini seorang manajer dan Direksi harus memiliki keterampilan dalam bidang Public Relations untuk memberikan opini, pandangan yang berkaitan dengan bidangnya dan berhubungan dengan citra perusahaan. Public Relations dapat diformalkan menjadi Departemen/ Divisi jika bidang komunikasi yang harus ditangani sudah meluas dan perusahaan sudah berkembang pesat.

1. Tugas Public Relations bagi perusahaan adalah mengumpulkan fakta dan memberikan masukan kepada pihak perusahaan, misalnya pemberian data bagi pimpinan untuk persiapan rapat umum pemegang saham.

2. Cara kerja Public Relations harus berdasarkan skala prioritas, Public Relations bekerja berdasarkan program yakni program mana yang menjadi prioritas dan sangat mendesak.


(22)

3. Evaluasi kegiatan Public Relations, melalui Self Evaluation (bagaimana kinerja Public Relations dapat dinilai secara internal oleh karyawannya) dan Polling (bagaimana citra perusahaan di mata masyarakat).

4. Sumber-sumber Public Relations harus dapat dimanfaatkan. Pengertian sumber tidak hanya internal Public Relations melainkan dari bagian/departemen lainnya. Data tersebut diharapkan dapat dipakai kapan saja. Untuk perusahaan yang besar dibutuhkan dana publikasi yang cukup banyak untuk diinformasikan luas kepada khalayak.

5. Seberapa jauh kontribusi Public Relations pada tujuan akhir perusahaan ? Setiap personil yang memberikan input kepada Public Relations dapat diolah menjadi rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek perusahaan. Dalam hal ini Public Relations tidak memiliki blue pr int atau standar tertentu tetapi lebih didasarkan pada program yang cocok dengan perusahaan.

Definisi Hubungan M asyarakat menurut John E. M arston dalam bukunya M odern Public Relations ( Kasali Rhenald 2003 : 6 ) mengatakan sebagai berikut

“Pubic Relations is planned, persuasive communication designed to

influence significant public “. Oleh karena itu, Public Relations merupakan suatu bidang yang memerlukan perencanaan yang matang dalam suatu pendekatan manajemen kepada target-target tertentu. Selain definisi Public Relations diatas

John E. Marston mempunyai definisi yang lebih spesifik, yaitu “ Public Relations


(23)

karyawan, konsumen, dan penyalurnya. ( Kasali Rhenald, 2003, M anajemen Public Relations, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, hal 6 ).

Definisi yang berkaitan dengan manajemen adalah definisi yang

dikeluarkan oleh Public Relations News : “ Public Relations adalah fungsi

manajemen yang akan melakukan evaluasi terhadap sikap -sikap publik mengidentifikasi kebijakan dan prosedur seseorang atau sebuah perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik.

Banyak para ahli yang telah membuat definisi mengenai pengertian Public Relations, sampai saat ini tercatat lebih dari 2000 definisi yang saling berbeda informasinya menurut latar belakang pengalaman masing-masing diantranya sebagai berikut :

1) M enurut Prof. Byron Christian ( Djanalis Djanaid 1990 : 7 )

Public Relations adalah “ usaha yang sadar untuk mempengaruhi orang

terutama melalui komunikasi, guna berpikir baik terhadap suatu organisasi, menghargainya, mendukung dan ikut simpati bersamanya jika mendapat

tantangan kesukaran”.

2) M enurut J.C. Seidel, direktur Public Relations Devitions of Housing N.Y. Djanalis Djanaid 1990 : 7 ) Public Relations adalah “ proses yang terus -menerus dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh Goodwill dan pengertian dari para pelanggannya, pegawai-pegawainya dan p ublic


(24)

3) Webster New International Dictionary of the English Language ( Djanalis Dajanaid 1990 : 8 ) memberi pengertian bahwa Public Relations

adalah “ aktivitas yang dilakukan oleh suatu industri, periklanan, perusahaan,

perhimpunan jawatan pemerintahan atau organisasi lainnya untuk menciptakan dan memelihara hubungan yang sehat dan bermanfaat dengan masyarakat tertentu dan masyarakat pada umumnya dengan maksud menyesuaikan dirinya pada keadaan sekelilingnya dan memperkenalkan diri

pada masyarakat.”.

4) Dari berbagai definisi yang dihimpun oleh Djanalis Djanaid

( 1990 : 14 ) di atas dalam bukunya Public Relations dalam teori dan

Praktek, ia sendiri kemudian memberikan sebuah batasan pengertian” Public

Relations adalah setiap usaha dalam menciptakan kehidupan yang harmonis suatu organisasi, dengan menciptakan pengertian umum, antara lembaga dengan karyawan maupun masyarakat.

5) The Statement of Mexico” tersebut berbunyi sebagai berikut :

Praktek Public Relations adalah seni dan ilmu pengetahuan sosial unt uk menganalisis kecenderungan, memprediksi konsekuensi-konsekuensinya, menasehati para pemimpin organisasi dan melaksanakan program-program yang melayani baik kepentingan organisasi maupun kepentingan umum. ( karangan Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy. M.A bukunya yang berjudul : “ HUM AN RELATIONS DAN PUBLIC RELATIONS, hal : 119 ).

Definisi tentang hubungan masyarakat banyak dikemukakan oleh beberapa pakar, maka para pemraktek Humas sedunia yang terhimpun dalam The


(25)

International Public Relations Assosiation ( IPRA ) bersepakat untuk merumuskan sebuah definisi tentang Public Relations. Public Relations is a management function of a continuing and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win whom they are or maybe concerned-evaluating public opinion about themselves, in order to correlate as for as possible, their common interest ( Hubungan M asyarakat adalah fungsi manajemen dari budi yang dijalankan secara berkesinambungan dan berencana, dengan nama organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi berusaha memperoleh dan membina pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang ada sangkut pautnya dengan menilai pendapat umum diantara mereka dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan mereka guna mencapai kerjasama yang lebih produktif dan utuk melaksanakan kepentingan bersama lebih efisien dengan melancarkan informasi yang berencana dan tersebar luas) .

B. PERANAN DAN FUNGS I PUBLIC RELATIONS

Kata “ peranan” dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia memiliki pengertian : “ Bagian yang dimainkan seorang pemain: tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa.” Mengenai peranan Public Relations

( Particular Role of Public Relations ) dalam bukunya Lesly’s Handbook of Public Relations and Comunications, antara lain sebagai berikut :

1. “ Increasingly the stability of our society depends on bringing into reasonable equilibrium the many social, political and cultural forces-all of which are


(26)

tergantung pada keseimbangan sosial, politik, dan kemajuan budaya semua itu ditentukan oleh tingkah laku kelompok) .

2. Top Public Relations people have special contributions to make, involving this

forces, that cannot be made by others.” ( Public Relations memiliki kontribusi

untuk membuat, terlibat dalam suatu kemajuan yang tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang ).

3. “ Public Relations people have the role being the middle - privoted between their client/ employers and their publics. They must be attuned to the thiking ad needs of the organizations they serve or they cannot served well. They must

be attuned too the dynamics and needs of publics.” ( Public Relations memiliki peranan untuk selalu menjadi penengah – jembatan antara pelanggan mereka/ pekerja dan masyarakat. M ereka harus bersikap untuk memikirkan kebutuhan organisasi yang mereka layani. M ereka juga harus menjaga kedinamisan dan kebutuhan masyarakat) .

M engenai konsep fungsional Humas masih banyak hal yang dapat disampaikan hal ini sekedar untuk memberi gambaran mengenai fungsi Public Relations itu sebenarnya :

1. Edwin Emery dalam bukunya Introduction to M ass Communications

menyatakan “ The planned and organized effort of a company or institution to establish mutually beneficial through acceptable relationship with its various

public”. ( Upaya yang terencana dan terorganisasi dari sebuah perusahaan atau

lembaga untuk menciptakan hubungan-hubungan yang saling bermanfaat dengan berbagai publiknya ).


(27)

2. Pada dasarnya Public Relations adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan yang bertujuan memperoleh goodwill, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.

b. M emiliki sasaran untuk menciptakan opini public yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.

c. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.

d. Usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, internal atau eksternal melalui timbal balik, sekaligus menciptakan opini public sebagai efeknya yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

3. Kegiatan Public Relations haruslah dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan.

4. Sukses Public Relations dalam melaksanakan fungsinya merupakan keterlibatan seluruh individu dalam organisasi, masing-masing dalam tugasnya, mulai dari top dan staff management sampai tingkat yang paling bawah dalam manajemen. Di sini komunikasi dan kerja sama sangat vital pencapaianya tujuan Public Relations.


(28)

5. Public Relations haruslah dimulai dari masing-masing organisasi dan organisasi itu sendiri.

Dari beberapa fungsi Public Relations yang ditulis di atas tadi hasil buku karangan dari : Sr. M aria Assumpta Rumanti OSF.

M enurut Bertrand R. Canfield seperti yang dikutip oleh Onong Uchjana Effendy ( 2002 : 35 ) :

1. Mengabdi kepada kepentingan umum ( it should serve the public’s interst ). 2. M emelihara komunikasi yang baik ( maintain good communication ).

3. M enitik beratkan pada moral dan perilaku yang baik ( stress good morals and manners ).

C. TUJUAN PUBLIC RELATIONS

Oxley ( 1987 : 35 ) menyebutkan tujuan Public Relations sesungguhnya bisa dilepaskan dari tujuan organisasi, mengingat Public Relations adalah fungsi manajemen satu organisasi dan Public Relations pun bekerja di dalam organisasi itu. Bahkan dalam pandangan Oxley hal ini harus dipandang sebagai salah satu prinsip Public Relations. Lebih lanjut Oxely menegaskan bahwa prinsip tujuan Public Relations jelas dan mutlak memberi sumbangan pada objektif organisasi secara keseluruhan harus menjadi pegangan bagi siapapun yang merencanakan dan melaksanakan program-program Public Relations. Sedangkan tujuan kegiatan Public Relations menurut Oxely adalah mengikhtiarkan dan memelihara saling pengertian antara organisasi dan publiknya.


(29)

E. TUGAS PUBLIC RELATIONS

Tugas-tugas Public Relations menurut Frida Kusumastuti,2003, Dasar-Dasar Humas, PT. Ghalia Indonesia, Jakarta, hal 25 ) antara lain :

1) M enginterprestasikan, menganalisis, dan mengevaluasi kecenderungan public. 2) M empertemukan kepentingan organisasi dengan kepentingan Publik.

3) M engevaluasi program-program organisasi atau lembaga, khususnya yang berkaitan dengan public.

Selain tugas-tugas Public Relationis di atas ada juga salah satu pakar definisi Public Relations akan menjelaskan Tugas-Tugas Public Relations

M enurut Assumpta Rumanti, Sr. M aria, Dasar-Dasar Public Relations, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta,2002, hal : 29 ) antara lain sebagai

berikut :

1) M enyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar ( visual ) kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan guna mencampai tujuan serta kegiatan yang akan dilakukan.

2) M emonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat.

3) M emperbaiki cita perusahaan, disini menunjukkan adanya citra secara langsung atau citra yang telah dipengaruhi, citra yang mendapat berbagai pengaruh, selain itu citra organisasi bisa merupakan citra dari pimpinan, ada citra yang menjadi keinginan, harapan. Citra yang bisa mendapat kepercayaan adalah citra dari kenyataan identitas organisasi.


(30)

4) Tanggung Jawab Sosial, Public Relations merupakan instrument untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. Terutama kelompok public sendiri, public internal dan pers yang penting diusahakan bahwa seluruh organisasi bersikap terbuka, dan jujur terhadap semua kelompok atau publik yang ada hubungannya dan memerlukan informasi.

5) Public Relations mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komuniksai timbal-balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya, serta dalam fungsinya komunikasi itu sentral. Perlu juga untuk dimiliki adalah pengetahuan manajemen dan kepemimpinan serta adanya struktur organisasi. F. AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS DAPAT MEMELIHARA DAN

MEMBANGUN CITRA PERUS AHAAN

Seorang sekretaris dengan kedudukannya sebagai orang terdekat dengan pimpinan puncak sering bertindak sebagai public relations officer, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Hal ini berkaitan dengan tanggungjawabnya untuk menjaga citra perusahaan. Karena itu seorang sekretaris wajib dibekali pengetahuan mengenai an, agar dapat memahami masalah-masalah ke-PR-an secara mendalam dke-PR-an memberi kontribusi dalam batas-batas kewenke-PR-angke-PR-annya.

M engatasi suatu masalah yang secara bersama dianggap merugikan, merupakan salah satu aktivitas public relations memelihara atau membentuk citra perusahaan. Aktivitas ini dilakukan perusahaan bekerjasama dengan lembaga lain yang bertujuan untuk mengatasi masalah yang dirasakan merugikan masyarakat luas.


(31)

Dengan aktivitas ini, perusahaan akan menunjukkan pada masyarakat bahwa mereka juga memperhatikan masalah-masalah tersebut. Di Indonesia banyak sekali lembaga-lembaga nirlaba yang dapat diajak bekerja sama dalam proyek ini. 1. Aktivitas public relations harus selaras dengan tujuan perusahaan, terutama mengenai hal-hal yang ingin dicapai oleh manajemen dalam aktivitasnya. Hal-hal yang dapat dilakukan public relations dalam mendukung tujuan perusahaan, yaitu: M empromosikan barang atau jasa.

2. M endeteksi isu dan peluang yang berpengaruh pada perusahaan. 3. M enetapkan bentuk organisasi dalam berhubungan dengan publik. 4. M eningkatkan nama baik terhadap seluruh karyawan.

5. M encegah dan menyelesaikan masalah ketenagakerjaan. 6. M eningkatkan nama baik pemegang saham.

7. M enghindari kesalahpahaman atau kecurigaan publik terhadap perusahaan. 8. M enginvestigasi perilaku kelompok-kelompok yang mempengaruhi

organisasi.

9. M emformulasikan kebijakan-kebijakan dan cara penerapannya.

10.M emperhatikan perubahan-perubahan yang berhubungan dengan public relation.

Kapan aktivitas public relations dilakukan, kembali kepada kebijaksanaan perusahaan apa yang ingin dicapai dalam aktivitasnya tersebut. Pada prinsipnya aktivitas public relations untuk meningkatkan citra perusahaan, tetapi juga harus dipertimbangkan tujuan-tujuan khusus yang disesuaikan dengan tujuan perusahaan.


(32)

Berikut ini beberapa tujuan perusahaan yang membutuhkan dukungan dari aktivitas public relations berkaitan dengan citra perusahaan :

a. Untuk mengubah citra perusahaan;

b. Untuk mendukung usaha-usaha pemasaran dan promosi perusahaan;

c. Untuk mengimbangi publikasi yang merugikan perusahaan dan mengembalikan kepercayaan konsumen;

d. Untuk membuat pemerintah dan lembaga legislatif memperhatikan aktivitas perusahaan;

e. M enunjukkan semangat untuk memberikan terbaik kepada masyarakat dengan menarik produk yang dianggap gagal atau rusak, yang dapat merugikan; f. Untuk menjelaskan kebingungan konsumen dengan masuknya produk palsu

atau produk imitasi. Peran sekretaris sebagai salah satu figur public relations officer mempunyai peran penting, karena kedudukan sebagai kepanjangan tangan direksi atau manajemen. Kedudukan strategis t ersebut menjadikan seorang sekretaris harus mengemban tanggungjawab yang lebih ditekankan untuk fungsi sebagai penjaga citra perusahaan dan menghadapi situasi krisis. Sekretaris harus menjalankan fungsi PR dengan baik, terutama dalam situasi krisis. Situasi krisis datang secara mendadak dan perlu penanganan segera, sehingga seorang sekretaris yang dekat dengan pengambil keputusan mempunyai peran yang cukup penting. Dalam situasi yang cukup krisis,

sekretaris akan bertindak sebagai “pasukan pemadam sukarela” untuk meyelamatkan citra perusahaan. Situasi krisis sering diartikan sebagai saat yang dapat mempengaruhi hidup matinya perusahaan.


(33)

G. PROS ES PUBLIC RELATIONS

M enurut Cultip dan Center, tahap-tahap atau proses Public Relations : a) Fact Finding ( Pengumpulan Data )

M aksudnya adalah fakta dalam masyarakat, menunjang atau bahkan menghambat kegiatan organisasi ataupun instansi. Dalam hal itu PRO akan mengadakan penyelidikan, mencari fakta ( Fact Finding ) mengenai opini publik tentang berbagai persoalan-persoalan.

b) Planning ( Perencanaan )

Sebuah rencana adalah campuran dari kebijaksanaan ( policy ) dan tata cara (procedure ). Kebijaksanaan dari pimpinan Public Relations ini yakni menjadi pedoman bagi pemikiran dan tindakan para petugas, dan tata cara meliputi pemilihan tindakan yang akan dijalankan kelak dalam tahap pelaksanaan. Perencanaan tersebut bermanfaat sekali bagi Public Relations dan para petugas pelaksana, sukses tidaknya pelaksanaan kegiatan Public Relations banyak tergantung dari perencanaan.

c) Communicating ( komunikasi )

Efektivitas komunikasi selain ditentukan isi pesan serta teknik penyebarannya, juga ditentukan khususnya oleh predisposisi ( keadaan mudah terpengaruh ) untuk menerima isi tersebut.

d) Action ( penggiatan )

Data dan fakta di dalam proses Public Relations sangat diperlukan segera untuk diberikan kepada pers, sebagai pemberitahuan kepada para keluarga korban, untuk pejabat-pejabat asuransi, untuk dokumentasi.


(34)

M emang tahap action dari kegiatan Public Relations merupakan kegiatan komunikasi, bahkan ahli public relations Cultip dan Center menanamkan

tahap kegiatan : “ communicating “ ( pentahapan proses purel menurut

Cultip dan Center adalah fact finding-planning-communicating-evaluation e) Evaluation ( evaluasi )

Evaluasi adalah tahap terakhir setelah tahap -tahap penelitian, perencanaan, penggiatan. M ungkin pula perubahan terjadi pada tahap evaluasi, sebab dalam tahap ini termasuk juga pengawasan terhadap hal-hal yang sudah dijalankan. Tujuan utama dari evaluasi ialah untuk mengetahui apakah kegiatan public relations benar-benar dilaksanakan menurut rencana berdasarkan hasil penelitian atau tidak. Jadi evaluasi penting sekali karena tanpa penilaian tidak akan diketahui sampai mana kelancaran kegiatan public relations yang telah berlangsung.

H. S TAKEHOLDERS PUBLIC RELATIONS

Stakeholder adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang mempunyai peran di dalam menentukan keberhasilan perusahaan.

M odal merupakan salah satu faktor terpenting bagi suatu organisasi kekaryaan seperti perusahaan. Besar kecilnya modal menentukan besar kecilnya perusahaan dan berpengaruh pula kepada usaha-usaha untuk memperkembangkannya. Dalam hubungan dengan modal, pemegang saham tidak dapat dikesampingkan dari pemikiran seorang maneger dalam usahanya membina dan pemikiran seorang manajer dalam usaha membina dan


(35)

memajukan perusahaannya adalah kewajibannya untuk selalu mengadakan hubungan yang baik dengan para pemegang saham itu. Komunikasi dengan mereka dapat dilakukan oleh PRO sebagai petugas yang sudah terbiasa dalam bidang itu, komunikasi dengan para pemegang saham dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya :

1) M enyatakan selamat kepada pemegang saham yang baru.

Pemegang saham yang baru adalah anggota baru dalam keluarga perusahaan. Karena itu patut diberi ucapan selamat datang dalam lingkungan keluarga besar itu. Caranya ialah umpamanya dengan mengirimkan surat pernyataan selamat tadi, di mana juga dicantumkan beberapa gembira staf pimpinan dan seluruh karyawan atas kedatangan pemegang saham itu. Komunikasi seperti itu akan menimbulkan kesan yang baik. Para pemegang saham baru merasa dihargai dan dihormati dan ini akan menyebabkan mereka menaruh kepercayaan kepada pemimpin manejer.

2) M emberikan laporan

Adalah kewajiban manajer pula untuk memberikan laporan kepada para pemegang saham mengenai perkembangan perusahaan. M emberikan laporan seperti itu merupakan kegiatan komunikasi yang berfungsi sebagai pembinaan hubungan yang harmonis dan sebagai usaha menanamkan kepercayaan para pemegang saham kepada perusahaan.


(36)

3) M engirimkan majalah organisaasi

M eskipun mereka termasuk public intern namun tidak ada salahnya jika mereka selain dikirimi majalah intern ( intern house magazine ), juga majalah ekstern ( external house magazine ) secara teratur.

4) M engadakan pertemuan.

Face-to-face communication adalah bentuk komunikasi yang lain untuk membina hubungan yang harmonis memelihara pengertian bersama dan meningkatkan kepercayaan.

Tugas Public Relations dalam hal ini adalah membina hubungan baik dengan pihak-pihak tersebut melalui suatu proses komunikasi. Pihak-pihak tersebut adalah khalayak sasaran kegiatan Public Relations, dan biasa disebut Stakeholder s. Stakeholder s adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang mempunyai peran dalam membentuk keberhasilan perusahaan. Stakeholder s bisa berarti pula setiap orang yang mempertaruhkan hidupnya pada perusahaan, secara umum stakeholders dapat dikelompokan menjadi dua bagian yakni stakeholder s eksternal dan stakeholder s internal. 1. Stakeholders Internal

Pengertian Stakeholders Internal adalah publik yang berada di dalam perusahaan.

Unsur-unsur yang terdapat di dalam Stakeholders Internal adalah : a. Pemegang saham

Pemegang saham atau pemilik perusahaan kebanyakan Negara yang baru melakukan pembangunan industrinya ternyata mempunyai


(37)

kekuasaan yang sangat besar. Hal ini disebabkan karena masih mudanya usia perusahaan dan seluruh karyawan mengidentik pemilik sebagai pemimpin spiritual perusahaan. Kalaupun perusahaan mengangkat manajer professional, bobot kep utusan masih tetap berada ditangan pemilik selama pemilik itu adalah pendiri.

b. M anajer dan Top Executive

M anajer perusahaan berada di bawah kendali pemilik perusahaan. Hanya dengan kapasitas yang memadailah seorang manajer dapat tampil secara otonom dalam mengelola perusahaan. Belakangan ini pada posisi menengah perusahaan mulai tampak eksekutif muda yang mempunyai latar belakang pendidikan yang memadai. Para eksekutif muda ini umumnya lebih mudah memahami ruang lingkup pekerjaan-pekerjaan Public Relations.

c. Karyawan

Yang dimaksud dengan karyawan adalah semua pekerja, baik pekerja halus yang berpakaian bersih diruangan kantor yang serba bersih pula, maupun pekerja kasar yang berpakaian penuh minyak di pabrik-pabrik. Sudah tentu antara karyawan yang sat u dengan yang lainnya terdapat perbedaan, disebabkan memang beda dalam lingkungan hidupnya dan sebagainya. Tetapi diantara mereka semua terdapat hal-hal yang sama, mereka sama-sama menghendaki :


(38)

a. Upah yang cukup.

Upah yang cukup untuk keperluan hidup adalah cita-cita semua karyawan. Untuk mencapai itu, ada diantara para karyawan yang menggiatkan diri di dalam pekerjaannya dengan rajin atau menambah pengetahuannya dengan mengambil kursus di waktu sore.

b. Perlakuan yang adil

Adalah hasrat semua karyawan untuk selalu diperlakukan secara adil dikalangan karyawan, tidak saja dalam hubungannya dengan upah, tetapi juga dengan soal-soal lain.

c. Ketenangan bekerja

Semua karyawan menginginkan bekerja dengan tenang, bukan saja dalam hubungannya dengan pekerjaan, tetapi juga dalam hubungannya dengan keluarga yang ditinggalkannya dirumah. M ereka tidak akan tekun bekerja, jika sebentar-sebentar teringat kepada istri atau anaknya yang sedang sakit.

Para karyawan akan tetap giat bekerja jika kalau mengetahui bahwa mereka terdapat :

o Jaminan, jika mereka dengan keluarganya terjadi musibah. o Jaminan keamanan bekerja.

o Jaminan di hari tua. d. Perasaan diakui.

Pada setiap karyawan terdapat perasaan ingin diakui ( sense of belonging ) sebagai karyawan yang berharga dan anggota


(39)

kelompok kerjanya yang terhormat. Hal ini sering bersangkutan dengan kegiatan-kegiatan diluar tugas pekerjaan, seperti olah raga dan kesenian. e. Penghargaan atas hasil kerja

Para karyawan menginginkan agar hasil karyanya dihargai,

meskipun sebenarnya adalah kewajiban mereka untuk bekerja segiat-giatnya. Untuk itulah mereka diberikan upah, meskipun demikian

akan selalu terpelihara adanya harmoni, bila diadakan cara-cara tertentu sebagai tanda bahwa hasil karya mereka dihargai, ini bisa dalam bentuk uang, barang, atau berupa piagam.

2. Stakeholders Eksternal

Stakeholder Eksternal adalah unsur-unsur yang berada diluar kendali perusahaan ( uncontr ollable ).

Publik eksteren yang menjadi sasaran Public Relations adalah para pelanggan ( costumer ), khalayak sekitar ( community ), instansi pemerintah ( gover nment ), pers ( pr ess ), dan lain-lain kelompok diluar organisasi.

Dengan kelompok-kelompok tersebut harus senantiasa diadakan komunikasi dalam rangka memelihara dan membina hubungan yang harmonis dengan mereka. Hubungan baik dengan mereka sama pentingnya dengan hubungan baik dengan publik intern turut menentukan sukses tidaknya tujuan yang dicapai oleh suatu organisasi.


(40)

a. Pelanggan ( costumer r elations )

Sukses yang besar yang diperoleh suatu perusahaan ialah mendapatkan pelanggan, bukan penjualannya itu sendiri. Setiap barang dapat saja dijual untuk satu kali kepada seorang pembeli, akan tetapi sebuah perusahaan dikatakan sukses kalau bisa meningkatkan jumlah pelanggannya yang membeli berulang-ulang kali.

b. Khalayak sekitarnya ( community r elations )

Yang dimaksudkan dengan khalayak sekitar atau komunitas ( community ) ialah orang-orang yang bertempat tinggal di sekitar

kompleks organisasi ( perusahaan, jawatan, dan lain-lain ). Pada pokoknya PRO sebagai juru bicara manajer perlu selalu melakukan komunikasi dengan mereka, untuk menunjukkan bahwa organisasi beserta para karyawannya tidak mengasingkan diri dari masyarakat sekitarnya.

c. Pers ( pr ess r elations )

Yang dimaksud dengan pers di sini adalah pers dalam arti luas, yakni semua media massa, jadi selain surat kabar dan majalah juga kantor berita, siaran radio, siaran televisi, film, balai iklan dan sebagainya.

M edia massa tersebut banyak sekali bantuannya kepada organisasi kekaryaan untuk mencapai publik yang tersebar luas. Hubungan baik yang terpelihara terus dengan orang-orang media massa, akan melancarkan kegiatan publikasi. Press-release yang


(41)

dikirimkan kepada mereka untuk disiarkan, akan diprioritaskan, apabila sudah sejak sebelumnya dibina hubungan yang baik. Penyiaran iklan akan dibantu oleh mereka agar efektif dan berjalan dengan lancar.

d. Pemerintah.

Sebuah organisasi kekaryaan tidak bisa tdak, akan ada hubungan dengan instansi-instansi pemerintah, seperti Kotamadya atau Kabupaten, Kecamatan, Kantor, Telepon, Kantor Pajak, Bank-Bank Pemerintah, PLN dan lain sebagainya.

I. PUBLIS ITAS PUBLIC RELATIONS .

Publisitas adalah pembangkitan berita tentang orang, produk, atau pelayanan yang ditampilkan dalam siaran atau media cetak dan biasanya di anggap sebagai gratis, karena medianya tidak mempunyai kartu peningkat publisitas.

Hubungan Dengan M edia dan Publisitas.

M edia berita menjadi faktor utama dalam humas, yang mengontrol arus publisitas melalui saluran-saluran komunikasi umum, yang amat penting. Hubungan baik dengan para redaktur, reporter, penulis editorial, juru kamera, kolumnis dan para penyiar serta pemahaman tentang kebutuhan mereka sangatlah esensial dalam menjamin pelaksanaan publisitas yang baik. Hubungan dengan media ( media relations ), yang semula merupakan hubungan sederhana antara petugas humas dengan beberapa rekan redaktur, telah menjadi semakin kompleks, karena meningkatnya jumlah media, karena


(42)

media-media itu juga menjadi semakin meningkat, dan karena publisitas telah berperan lebih penting dlam humas. Karena para praktisi humastelah menjadi semakin profesional dalam pendekatannya ke arah publisitas, maka hubungan antara mereka dan media telah menjadi semakin menyenangkan. Beberapa perbedaan tetap ada, media tetap bersikap kritis terhadap perusahaan untuk tidak membedakan pengiriman berita yang tidak relevan atau berkualitas buruk, yang nyatanya agak menyelubungi iklan, untuk tekanan-tekanan editorial oleh para pengiklanan, untuk penekanan terhadap berita yang menyenangkan, untuk mengemaskan media tertentu, untuk sikap mengabarkan persyaratan editorial dan untuk penolakan wawancara atau hal-hal yang akan dikutip. Di lain pihak para praktisi menuduh media terlalu melebih-lebihkan bertia yang tidak menyenangkan, laporan yang tidak akurat, dan kegagalan dalam memperoleh fakta.

Tetapi yang terpenting adalah bahwa penulis bertia dan para praktisi humas sedang mengembangkan suatu komunitas kepentingan. Para redaktur menyadari bahwa humas merupakan sumber berita, gambar, artikel dan bahan penunjang lainnya. Para petugas humas memperoleh lebih banyak pengetahuan mengenai media massa, kebutuhan dan kebijaksanaan editorialnya, khalayak, dan masalah pengoperasiannya.

J. PEMILIHAN MEDIA PUBLIS ITAS PUBLIC RELATIONS

Pemilihan media massa yang sesuai adalah esensial untuk persiapan dan penyebaran siaran berita ( news r elease ). Pelaksanaan pengiriman berita dan artikel tanpa membeda-bedakan medianya, dan kebijaksanaan redaksional


(43)

media tersebut, adalah percuma saja. Arus berita yang tidak bernilai membanjiri meja redaksi dan mendistribusikan publisitas adalah salah satu dari begitu banyak praktek yang tidak efektif dalam humas.

Para redaktur mengkritik tumpukan bahan berita yang mereka terima.

”Tanpa ada pemilihan berita yang dianggap mubazir dan menyimpang oleh para petugas humas, maka saluran untuk berita yang layak menjadi tersumbat

sama sekali”, kata salah seorang redaktur majalah indistri. ” Lebih dari 50%

dari bahan berita yang memenuhi meja saya itu, sama sekali tidak bernilai

bagi siapa pun”, ujar redaktur lainnya. Max Kerstein, wakil presiden dari

Beverage Bulletin, menyajikan persentase yang lebih tinggi lagi. ” Dari materi

yang memenuhi meja kami”, katanya, ” sedikitnya 95% berkahir dikeranjang sampah, karena sedikit sekali atau bahkan tidak memiliki nilai bagi perusahaan kami, tidak terarah kepada daerah pemasaran kami dan secara praktis tidang mengandung nilai berti sama sekali.”

Biaya rata-rata dalam mempersiapkan penyebaran sebuah berita, termasuk waktu yang tesita dalam pengumpulan data, menulis, menyunting, memproses dan pemotretan tidak termasuk penyebarannya sendiri ditaksir sebesar $300. Dengan mempertimbangkan biaya yang tinggi ini dan pemborosan yang tidak perlu dengan berita-berita yang tidak bernilai, maka persiapan dan penyebarannya publisitas harus diberi perhatian khusus oleh bagian publisitas.

Surat kabar dan majalah harus dibaca dan siaran diperhatikan untuk menetapkan publisitas yang mereka gunakan para redaktur bisa saja diminta


(44)

contoh publikasinya untuk ulasan, informasi mengenai masalah khusus yang belum ada keputusannya dan pernyataan tentang kebijaksanaan redaksional. Para redaktur mungkin juga diwawancarai dikantornya, diundang makan siang, dan ditanyai mengenai kebijaksanaan redaksionalnya, feature, dan masalah-masalah khusus untuk memperoleh wawasan mengenai persyaratan redaksionalnya. Informasi dihimpun untuk bahan rujukan dalam mempersiapkan publikasi mendatangkan.

Informasi tentang persyaratan redaksional mungkin juga diperoleh dari publikasi Standar d Rate and Data Ser vice, Dir ector y of Newspaper s and Periodicals tahunan dari N.W. Ayer dan Son’s atau Publicity Checker dar Bacon dan juga Editor Dan Publisher Year book.

Catatan yang harus diperoleh dari semua berkala yang dikirimi berita, nomor kode setiap berita, yang dikirimkan dan bahan yang digunakan oleh setiap publikasi. Dengan merekam informasi ini pada punch-card, maka analisis dapat dilakukan secepatnya terhadap keefektifan daftar pengiriman dan efisiensi kliping.

K. MEDIA PUBLIS ITAS

M edia publisitas yang digunakan humas di Amerika Serikat meliputi surat kabar berbahasa Inggris atau asing yang diterbitkan setiap hari, setiap minggu, atau jangka waktu lainnya ; majalah yang diterbitkan untuk khalayak, wanita, jabatan, petani, para profesional, dan kelompok etnik dan kelompok kepentingan khusus ; siaran radio dan televisi; dan sindikat feature, gambar dan berita.


(45)

a) Surat Kabar.

Surat kabar merupakan media publisitas utama. Ia di baca oleh jutaan orang, mendapat kepercayaan dari pembacanya, memperngaruhi opini publik, muncul secara teratur, dan secara intensif meliputi berita-berita lokal dan regional. Surat kabar menghimbau kepentingan khusus untuk kaum wanita pengusaha, olah ragawan, pembalap motor dan lain-lain, melalui kolom-kolom khusus yang menyajikan kesempatan untuk menghasilkan publisitas mengenai subyek tersebuut.

M enurut 80 Ayer Directory of Publications, lebih dar 9.620 surat kabar diterbitkan di Amerika Serikat. Dari jumlah itu, 1.763 diterbitkan tiap hari,1.405 sebagai harian petang dan 382 sebagai harian pagi. Selain itu 720 surat kabar diterbitkan khusus pada hari minggu.

Sirkulasi surat kabar harian di Amerika Serikat mencapai jumlah 62 juta; lebih dari 54 juta orang berlangganan edisi minggu. Akhir-akhir ini, diterbitkan 7.159 surat kabar mingguan dan sekitar 716 surat kabar terbit seminggu tiga kali, seminggu dua kali, dua minggu sekali, sebulan sekali atau dua bulan sekali. Enam puluh jumlah surat kabar yang begitu besar di negeri ini memberi kesempatan kepada perusahaan atau organisasi untuk menjamin publisitas yang bernilai tinggi.

b) M ajalah

M ajalah merupakan media penting untuk menghasilkan gagasan feature, dan publisitas bergambar. M ajalah biasanya akan dibaca oleh


(46)

sejumlah orang dan cenderung akan disimpan untuk bahan referensi untuk masa mendatang. M ajalah yang menyediakan ruangan untuk membeberkan sebuah kisah secara tuntas, biasanya cocok untuk artikel publisitas pendidikan atau pelayanan masyarakat. Permunculan sebuah majalah secara menarik, kertasnya baik dengan warna yang memikat, meny ebabkan majalah jenis ini pantas untuk publisitas bergambar.

c) Siaran Radio dan Televisi.

Publisitas melalui radio dan televisi telah berkembang cepat di Amerika Serikat. Pada tahun 1980, ada lebih dari 76 juta rumah ( 98% dari seluruh rumah ) yang mempunyai televisi, sekitar 49% mempunyai televisi lebih dari satu. Sekitar 63 juta dari jumlah ini merupakan pesawat berwarna. Danada 450 juta radio di seluruh negeri dari jumlah itu 73% terdapat di rumah-rumah.

Pada bulan Januari 1979 ada 8.748 buah stasiun radio yang beroperasi, demikian menurut Broadcasting Yearbook. Dari jumlah ini 4.554 buah merupakan radio AM komersial, 3.155 radio FM komersial, 1.039 FM nonkomersial. Jumlah stasiun televisi yang beroperasi ada 1.008 buah, 517 stasiun televisi VHF komersial, 224 UHF komersial, 105 VHF nonkomersial, dan 162 UHF nonkomersial.

Diperkirakan rata-rata di rumah-rumah produk di Amerika Serikat, televisi ditonton selama 6 jam 13 menit sehari. Diperkirakan juga 100 juta orang menonton telecast super Bowl. Bahkan jumlah yang lebih besar lagi adalah menurut hasi studi Roger Organization, yang menunjukkan bahwa 67%


(47)

masyarakat Amerika Serikat memandang televisi sebagai sumber berita dan bahwa 47% memandang televisi sebagai sumber berita yang dapat dipercaya.


(48)

BAB III

DES KRIPS I LEMBAGA/INS TANS I

A. S EJARAH S INGKAT BERDIRINYA PLN

Sejarah kelistrikan di Indonesia dimulai pada abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda membeli tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Pengusahaan tenaga listrik itu berkembang dan dimanfaatkan untuk kepentingan umum, diawali dengan perusahaan swasta Belana yaitu NV.NIGM yang memperluas usahanya dari hanya dibidang gas ke bidang tenaga listrik.

Pada tahun 1942, dengan menyerahnya Belanda kepada Jepang dalam Perang Dunia II, perusahaan listrik yang ada diambil alih oleh Jepang termasuk semua personil yang ada didalamnya, dan tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945, dengan diproklamsikannya kemerdekaan bangsa Indonesia, maka kesempatan yang baik ini tidak disia-siakan oleh pemuda serta buruh listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik yang dikuasai oleh Jepang. Pada pertengahan tahun 1945, perusahaan listrik dan gas itu diberi nama Jawatan Listrik dan Gas. Namun inipun tidak berlangsung lama. Pada tahun 1948 dengan adanya Agresi M iliter Belanda I dan II sebagian besar perusahaan-perusahaan listrik dikuasai kembali oleh Pemerintah Belanda, dengn nama N.V.S.E.M . ( Soloces Electricet M ij ), masa ini berjalan sampai tahun 1958.

Perkembangan selanjutnya pada tahun 1959, tepatnya dengan Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 1959 tentang Badan Nasionalisasi Perusahaan Belanda yang dikenal dengan singkatan BANAS, yang bertugas menetapkan keseragaman


(49)

kebijaksanaan dalam melaksanakan nasionalisasi, perusahaan milik Belanda yang mengandung maksud untuk menjamin koordinasi dalam pimpinan. Kebijaksanaan dan engawasan tersebut dimaksudkan agar produktivitasnya t etap dipertahankan. Sejalan dengan meningkatnya perjuangan Bangasa Indonesia untuk membebaskan Irian Jaya dari Belanda, maka pada tanggal 30 Desember 1958 dikeluarkan Undang-Undang No. 86 Tahun 1958 tentang nasinalisasi semua perusahaan-perusahaan Belanda dan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1958 tentang perusahaan listrik dan gas milik Belanda. Dengan Undang-Undang tersebut, maka selruh perusahaan listrik milik Belanda berada di tangan Bangsa Indonesia. Selain itu juga, dengan Undang-Undang NO. 86 Tahun 1958, Perusahaan Listrik dan Gas berubah menjadi Perusahaan Listrik Negara ( PLN ). Sehingga pada pertengahan Tahun 1960 dikeluarkan Perppu No.19 Tahun 1960 Tentang perusahaan Negara.

Berdasarkan pasal 33 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi ”Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan M enguasai hajat hidup orang banyak

dikuasai oleh Negara”, untuk mencapai masyarakat adil dan makmur maka perlu segera diusahakan adanya keseragaman dalam cara mengurus, menguasai, serta bentuk dari bentuk perusahaan Negara dikawasan ini dan perlu disikoronisasikan dengan baik dan bijaksana guna mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat. Untuk maksud dan tujuan tersebut diatas, dengan ketentuan bahwa dalam produksi dan distribusi harus dikusai dan diawasi oleh pemerintah, sedangkan modal dan tenaga yang terbukti progresif diikut sertakan dalam pembangunan di Indonesia.


(50)

Untuk melaksanakan Perppu No.19 Tahun 1960 khususnya pasal 20

ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi “Tiap-tiap Undang-Undang menghendaki

persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat”, maka pemerintah mengeluarkan

Peraturan Pemerintah No.67 Tahun 1961 tentang pendirian Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara, yang diserahi tugas untuk menyelenggrakan penguasaan dan pengurusan atas perusahaan-perusahaan milik Negara yang berusaha dibidang listrik dan gas milik elanda yang telah dikenakan Nasionalisasi berdasarkan UU No. 86 Tahun 1959.

Pada tahun 1965, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 1965 tentang :

1) Pembubaran Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara yang dibentuk berdasarkan PP No.67 Tahun 1961.

2) Pendirian Perusahaan Listrik Negara dan Perusahaan Gas Negara.

Dengan dikeluarkannya peraturan pemerintah tersebut tidak lain dan tidak bukan semata-mata untuk mempertinggi daya guna sebagai satu kesatuan usaha dibidang ekonomi yang berfungsi menyelenggrakan kemanfaatan umum.

Selanjutnya pada tahun 1967, dikeluarkan Instruksi Presiden RI No. 17 Tahun 1967 tentang pengaruh dan penyerdehanaan perusahan Negara kedalam tiga bentuk usaha Negara, karena terdapat banyak sekali perbedaan-perbedaan dalam bentuk, status hukum, organisasi, sistem kepegawaian, administrasi keuangan dari perusahan-perusahaan milik Negara. Adapun tiga bentuk pokok usaha Negara yang dimaksud adalah sebagai berikut :


(51)

1) Perusahaan Jawatan disingakat PERJAN ( Depar tmental Agency ). 2) Perusahaan Umum disingkat PERUM ( Public Cor por ations ). 3) Perusahaan Persero disingkat PERSERO ( Public/ State Company ).

Pada tahun 1962, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara berdasarkan UU No. 19 Tahun 1965 dengan berdasarkan pada PP No. 18 Tahun 1972, ditetapkan statusnya menjadi Peusahaan Umum Listrik Negara ( PERUM PLN ) dan diubah pula anggaran dasarnya statusnya hak, dan wewenag serta tanggung jawab.

Karena banyak mengalami perubahn bentuk usaha sejalan dengan waktu, tepatnya pada tahun 1974 sampai sekarang berdasarkan PP No. 23 Tahun 1994 dan Akta Notaris Soetjipto, SH Tahun 1994 No. 169 tertanggal 30 Juli 1994 di Jakarta, status PLN berubah dari Perusahaan Umum ( PERUM ) menjadi Perseroan Terbatas ( PERSERO ). Didalam kelanjutannya, Akta Notaris tersebut diubah dengan Akta Notaris Ny. Indah Fatmawati, SH No. 70 tertanggal 27 Januari 1998 dan status perusahaan ketenaga listrikan di Surakarta bernama PT. PLN ( Persero ) Cabang Surakarta.

Pada tanggal 10 April 2001 berdasarkan Keputusan General M anager PT. PLN ( Persero ) Unit Bisnis Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta No. 388.K/021/PD.II/2001, tentang pembentukan organisasi Area Pelayanan Pelanggan mulai tanggal 1 Juni 2001 PT. PLN ( Persero ) yang dulu dengan menggunakan nama PT. PLN ( Persero ) Cabang Surakarta dirubah menjadi PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan Pelanggan dan untuk selanjutnya mulai Bulan


(52)

Agustus 2004 berubah lagi menjadi PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta yang berlaku hingga saat ini

B. LOGO PERUS AHAAN PLN

Komposisi Logo

Logo PLN Persero terdiri dari :

a. Lambang kilat yang berwana merah, terletak didepan dari keseluruhan komposisi.

b. Gelombang udara yang brwana biru berjumlah 3 baris terletak digelombang belakang kilat.

c. Persegi panjang berwarna kuning dengan posisi poltrait berwarna kuning seakan-akan membikai seluruh kesatuan komposisi.

Arti Logo

a. Lambang kita yang berwana merah

Listrik akan membawa manfaat positif bagi semua pihak apabila dimanfaatkan dengan tepat. Namun juga dapat membawa hal yang negatif apabila disalah gunakan. Kilat merupakan fenomena dan dimana ion bermuatan listrik positif yang berada dilangit bertemu dengan ion negatif yang


(53)

ada dibumi bertumbukan dengan kedua ion tersebut mengakibatkan percikan api listrik yang disertai cahaya dan suara.

b. Gelombang udara yang berwana biru

Udara merupakan medium bagi ion-ion listrik, demikian pula PT. PLN ( Persero ) berkeinginan untuk menjadi media atau penyalur energi listrik bagi konsumennya.

c. Persegi panjang berwana kuning.

Diartikan sebagai cahaya yang terang duharapkan energi listrik yang diproduksi dan distribusikan oleh PT. PLN ( Persero ) kepada konsumen dapat membawa manfaat seperti cahaya dalam kegelapan.

C. FALS AFAH PERUS AHAAN

Pembawa Kecerahan dan Kegairahan dalam Kehidupan M asyarakat yang

Produktif “.

Kita, warga PLN yakin bahwa :

a) Perusahaan kita bukan sekedar penyedia energi akan tetapi juga berkontribusi pada pengembangan masyarakat yang produktif dan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat.

b) Keberhasilan perusahaan bukan sekedar ditentukan oleh besarnya laba tapi juga oleh kemampuan perusahaan memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan, sehingga mereka mampu ikut serta aktif dalam kegiatan produtif dan memperoleh kehidupan yang sejahtera.


(54)

c) Pekerja PLN bukan faktor produsi, tetapi adalah manusia bermartabat yang memiliki potensi, yang dapat dikontribusikannya untuk mewujudkan keberhasilan perusahaan.

d) Kegiatan Usaha dan Proses Kerja tidak sekedar dijalankan untuk mengejar efisiensi melainkan juga untuk memungkinkan terjadinya kerja sama cerdas pembaruan perusahaan secara berkesinambungan, dalam penyelenggaraan bisnis secara vertkal

D. VIS I DAN MIS I PERUS AHAAN Visi :

 M enjadi Perusahaan Listrik Regional setara kelas dunia yang berorientasi pada pelanggan, unggul dan mandiri.

Misi :

a) M enjalankan bisnis kelistrikan dan bidang kin yang terkait,berorientsi pada kepuasaan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegng saham. b) M enjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

tenaga listrik.

c) M engupayakan agar tenaga listrik sebagai media untuk menngatkan kuakitas kehidupan masyarakat.

d) M engupayakan agar tenaga listrik enjadi pendorong kegiatan ekonomi. e) M enjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.


(55)

E. TUJUAN PT. PLN ( PERS ERO )

Adapun sifat, maksud dan tujuan PT. PLN ( Persero ) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1994 yaitu :

1. M enyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolalaan peusahaan.

2. M engusahakan penyediaan listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai dengan tujuan untuk :

a. M eningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.

b. M engusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan penyediaan listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat.

3. M erintis kegiatan-kegiatan usaha penyedian tenaga listrik.

4. M enyelenggarakan usaha-usaha lain yang menunjang usaha penyediaan tenaga listrik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. F. HAK DAN KEWAJIBAN PERUS AHAAN.

Hak dan kewajiban PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta diatur melalui Keputusan Direksi PT. PLN ( Persero ) Nomor :

097.K/010/DIR/1999 tanggal 11 M ei 1999 tentang Peraturan Perusahaan PT . PLN ( Persero ) dalam pasal 8 sebagai berikut :

1. Perseroan berhak :

a. M emberikan pekerjaan atau perintah yang layak kepada pegawai sesuai tugas dan tanggung jawabnya.


(56)

b. M enugaskan untuk bekerja lembur dengan memperhatikan ketentuan yang ditetapkan oleh Direksi.

c. M enuntut suatu prestasi/hasil kerja sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Perseroan.

d. M enetapkan pegawai di unit kerja maupun yang terdapat di wilayah kerja perseroan.

e. M enetapkan/menugas karyakan pegawai ke instansi lain di luar perseroan baik dalam negeri maupun luar negeri.

f. M emberikan sanksi kepada pegawai yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku.

g. M emutuskan hubungan kerja/memperhentikan pegawai dengan memperhatikan ketentuan yang ditetapkan oleh Direksi dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku

2. Perseroan berkewajiban :

a. M emberikan gaji, uang lembur, dan tunjangan-tunjangan lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Direksi.

b. M emperhatikan, memelihara keselamatan dan kesehatan kerja.

c. M emberikan penghargaan bagi pegawai yang berjasa dan setia kepada Perseroan.

d. M emberikan hak-hak kepegawaian lainnya sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Direksi.


(57)

G. S TRUKTUR ORGANIS AS I.

Struktur Organisasi adalah suatu kerangka yang menujukkan hubungan antara personil dalam menyelesaikan tugas perusahaan maupun suatu organisasi. Struktur Organisasi yang baik akan menunjang pengelolaan perusahaan yang baik pula. Dengan demikian diharapkan dapat mencapai hasil yang maksimal baik dalam kualitas maupun kuantitas.

Struktur Organisasi yang ditetapkan di PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta adalah organisasi garis dan dan dalam melaksanakan tugas-tugasnya M anajer dibantu oleh Asisten M anajer yang sesuai dengan keahliannya. Sedangkan untuk kegiatan operasionalnya, asisten M anajer memberi perintah kepada tiap -tiap bagian secara langsung, namun demikian M anajer merupakan penanggung jawab tertinggi di perusahaan. Adapun struktur organisasi yang dimiliki oleh PT. PLN ( Persero ) area pelayanan dan Jaringan Surakarta terdiri dari :

1. M anajer APJ.

2. Fungsional Ahli, yang terdiri dari : a. Ahli Penekanan Losses.

b. Ahli kinerja dan Korporat. c. Ahli hukum, Humas, dan PUKK. 3. Bagian Pemasaran :

Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten M anajer yang membawa 1 ( satu ) Atmu dan 3 ( tiga ) seksi, yaitu :


(58)

a. Atmu Riset Pasar b. Seksi Penjualan.

c. Seksi Peningkatan Pelayanan. d. Seksi penerangan dan Perakitan. 4. Bagian Niaga

Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten M anajeryang membawahi 4 ( empat ) seksi, yaitu :

a. Seksi Tata Usaha Langganan. b. Seksi Pengolahan Data. c. Seksi Pembacaan M eter. d. Seksi Penagihan.

5. Bagian Distribusi

Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten M anajer yang membawahi 4 ( empat ) seksi, yaitu :

a. Atmu M utu dan Keandalan. b. Atmu Proteksi dan Pengukuran.

c. Atmu Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi d. Atmu regu PDKB ( Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan ). e. Seksi Operasi Distribusi.

f. Seksi Pemeliharaan dan Konstruksi Distribusi. 6. Bagian Keuangan

Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten M anajer yang membawahi 4 ( empat ) seksi, yaitu :


(59)

a. Seksi Pengendalian Anggaran dan Keuangan. b. Seksi Pengawasan pendapat.

c. Seki Akuntansi. d. Seksi Perbekalan. 7. Bagian SDM Administrasi.

Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten M anajer yang membawahi 2 ( dua ) seksi dan 1 ( satu ) regu satpam, yaitu :

a. Seksi SDM .

b. Seksi Sekretariat dan Umum. c. Regu Satpam.

8. PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta M empunyai 12 kantor unit yang tersebar se-eks Karesidenan Surakarta, Yaitu :

a. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Surakarta Kota. b. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP M anahan. c. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Surakarta. d. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Grogol. e. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Sukoharjo. f. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Wonogiri. g. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Palur. h. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Kartasura. i. Kantor PT. PLN ( Persero ) UPKaranganyar j. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Sragen. k. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Jarisrono.


(60)

l. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Sumberlawang.

Berikut ini adalah uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing jabatan di PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta :

1. M anajer Area Pelayanan Jaringan

Tugas pokok M anajer Area Pelayanan Jaringan adalah bertanggungjawab atas pengelolaan usaha secara efektif dan effisien serta menjalin penerimaan hasil penjualan tenaga listrik, peningkatan kualitas pelayanan, pelaksanaa pengelolaan jaringan tegangan menengah ( JTM ), jaringan tegangan rendah ( JTR ), sambungan rumah ( SR ), alat pembatas dan Pengukur ( APP ), pengelolaan keuangan serta pengelolaan SDM dan administrasi, membina hubungan kerja, kemitraan, dan komunikasi yang efektif guna menjaga citra perusahaan serta mewujudkan Good Corporate Governance. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, M anajer Area pelayanan dan Jaringan mempunyai fungsi :

a. M enyusun prakiraan kebutuhan tenaga listrik

b. M enyusun dan menerapkan program penjualan tenaga listrik. c. M emantau perkembangan jumlah pelanggan dan jenis tariff. d. M enyusun program peningkatan kualitas pelayanan pelanggan.

e. M engkoordinir dan mengendalikan pengoperasian jaringan tegangan menengah ( JTM ) dan jaringan tegangan rendah ( JTR ), sambungan rumah ( SR ), dan APP-nya.

f. M elaksanakan kegiatan pengelolaan PUKK.


(61)

h. M elaksanakan pengelolaan SDM , keuangan dan administrasi.

i. M embuat evaluasi secara berkala terhadap kegiatan pengelolaan Pemasaran, Niaga, Distribusi, Keuangan, SDM , dan Administrasi.

j. M elaporkan kegiatan yang berhubungan dengan tugas pokok sesuai prosedur ang ditetapkan.

2. Ahli Hukum, Humas, dan PKBL.

a. Bidang Hukum : M enyelesaikan segala permasalahan yang menyangkut hukum, misalnya kontrak kerja antara PT. PLN ( Persero ) dengan para pelanggan yang biasanya terdapat dalam SPJBTL ( Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik ).

b. Bidang Hukum dan PKBL ( Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ). Kemitraan :

1. M elaksanakan analisa proposal dari pengusaha kecil dan memberikan bantuan berupa pinjaman modal kerja dengan bunga lunak 9 kurang dari 10 juta dikenai bunga 6% pertahun dan lebih dari 10 juta dikenai 8% pertahun ). Contohnya industri batik, industri tahu, industri jamu, industri kerajinan tangan, perkayuan untuk kusen, dan pintu, meneler, dan lain-lain.

2. membantu sarana promosi untuk pemasaran hasil produksinya. Contohnya mengikuti Pekan Raya Jakarta, Pameran singapura dan Jerman.

Program Bina Lingkungan : memberikan bantuan secara Cuma-Cuma/gratis kepada lingkungan seputar kantor PLN dan asset PLN


(62)

( tiang listrik, jaringan listrik, travo ) serta ingin menggugah partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk peduli dan ikut membantu mengamankan instalasi jaringan listrik, bangunan/peralatan kantor PLN dari gangguan pencurian karena lokasinya sangat jauh dari jangkaun pengawasan personil PLN.

M enjalin kerjasama dengan pers ( media cetak dan eleltonik ) 1. M edia cetak : Solopos, Suara M erdeka, Jawa Pos, dan kompas. 2. M edia elekteonik : Radio RRI Surakarta, Ria FM , M etta FM . Program kemitraan adan Bina Lingkungan merupakan suatu bentuk

pengaktualisasian funsi community relations agar hubungan PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan jaringan Surakarta dengan masyarakat

semakin baik. Sekain itu, perusahaan juga memberikan beasiswa kepada para pelajar yang berprestasi, bantuan dana operasional kepada beberapa sekolah, dan pemberian penerangan secara Cuma-Cuma disekitar lingkungan perusahaan.

3. Asisten M anajemen Pemasaran

Tugas pokok Asisten M anajemen Pemasaran adalah bertanggung jawab atas kajian penetapan harga listrik, prakiran kebutuhan tenaga listrik, usulan pengembangan produk dan jasa baru, penyusunan potensi pasar, petunjuk pelaksanaan segmentasi pasar dan promosi, penerangan, humas, dan penyuluhan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Asisten M anajemen Pemasaran mempunyai fungsi :


(1)

Selama menjalankan KKM , penulis ditempatkan paada divisi humas,pemasaran. Penulis wajib mengikuti peraturan yang berlaaku di instansi PLN Area Pelayanan dan Jaringan ( APJ ) Suurakarta. Penulis menngikuti kegiztzn magang setiap Seni-Jumat dimana pada hari Senin-Kamis dimulai pukul 07.00 hingga pukul 14.00 WIB dan hari Jumat dimulai pukul 06.30 hingga pukul 14.00 WIB. Adapun perincian kegatan magang yang telah dijalani penulis adalah sebagai berikut :

1. S osialisasi gerakan penghematan listrik.

Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2008 tentang peenghematan pemakaian energi dan air, gerakan sosialisasi dicanangkan oleh PLN sebagai program yang utama. Kegiatan sosialisasi gerakan penghematan biaya listrik saat ini erupakan program yang wajib dijalankan. Tak dipungkiri bahewa hal ini bukan tugas yang mudah. Namun divis humas PLN APJ Surakarta memiliki strategi sosialisasi yaang efektif, yaitu berusaha mendekati sasaran yang tepat. M isalnya ibu-ibu rumah tangga, termasuk soal penggunaan listrik.

Selama penulis mengikuti magang ( M aret ), PLN APJ Surakarta meengadakan kegiatan sosialisasi sebanyak dua kali. Para peserta magang terlibat langsung dalam setiap tahap sosialisasi, mulai dari persiapan, menata hadiah door prize hingga pelaksanaan acaranya. Kegiatan sosialisasi yang pertama mengadakan kunjungan ke radio RRI Surakarta, sedangkan kegiatan sosialisasi kedua diadakan talkshhow di radio M etta FM .

Dalam setiap kegiatan sosialisasi selal dihadiri oleh banyak peserta. Selain itu untuk memancing antusias peserta, pihak divisi Humas PLN APJ


(2)

Surakarta pun menyiapkan strategis khusus, yaitu memerikan bingkisan door prize kepada peserta yang mengajukan peertanyaan seputar penghematan listrik.

Dalam setiap sosialisasi yang dilangsungkan, tak lupa pihak PLN APJ Surakarta juga mengundang para wartawan. Hal ini tentu penting, selain untuk menyiarkan kegiatan kehumasan, tentu akan menaikkan citra positif PLN di mata media.

Selain melakukan sosialisasi langsung kepada pelanggan atau komunitas tertentu, sosialisasi pun dilaksanakan melalui pers, salah satunya adalah media radio. Hal ini bertujuan untuk lebih memperluas jaangkauan sosialisasi agar lebih tepat sasaran. Segmentasi sukses audiens adalah inti dari keberhasilan Public Relations dan ilmu tentang segmentasi telah semakin canggih. M edia radio yang dipilih unuk menjadi mitra sosialisasi pun dipilih semua kalangan. Adapun media radio menjadi mitra PLN APJ Surakarta dalam mensosialisasi gerkan penghematan listrik adalah Radio RRI Surakarta, Radio M etta FM . Dengan adanya upaya ini, diharapkan bahwa penyampaian tentang penghematan liistrik ini bisa menjangkau semua lapisan dalam masyarakat. Dan sosialisasi yang disampaikan bisa mengubah pandangan dan pola konsumsi masyarakat terhadap energi listrik, sehngga krisis energi secara global dapat dihindari.

2. Kliping S urat Kabar Harian


(3)

mengevaluasi segala sesuatu yang berhubungan dengan pencitraan perusahaan di mata publik. Adapun surat kabar yang di kliping oleh APJ Surakarta adalah Harian Kompas, Suara M erdeka, Jawa Pos, Solopos dan Jogjo Semar. Setelah kliping selesai, kliping pun diserahkan ke Sekretaris M anajer unt uk diteruskan ke M anajer PLN APJ Surakarta. Setelah itu kliping diteruskan ke semua divisi di PLN APJ Surakarta, maka akan di bahas di rapat pimpinan.

3. Melipat, Merapikan dan Droppig Brosur

Brosur merupakan sarana komunikasi yang penting dalam setiap kegiatan sosialisasi yang diadakan oleh Divisi Humas. Brosur ini di desain dan diproduksi secara mandiri oleh PLN, baik oleh PLN Distribusi Jateng dan DIY maupun PLN APJ Surakarta. Brosur yang diterbitkan oleh PLN meliputi brosur tentang sosialisasi hemat listrik, cara menghitung rekening listrik, bahaya kebakaran akibat listrik dan lain-lain.

4. Mengikuti pengarahan tentang ketenaga listrikan.

Pengarahan ini berlangsung diberikan oleh pembimbing lapangan. Dalam kegiatan ini, semua peserta magang diberikan pengetahuan dasar tentang ketenaga listrikan serta tugaas-tugas pokok yang harus dilaksanakan divisi humas. Kegiatan ini bermanfaat bagi penulis dalam mengetahui seluk-beluk kinerja PLN maupun untuk aktualitasasi dan aplikasi ilmu Public Relations dalam dunia kerja yang sesungguhnya.


(4)

BAB V PENUTUP

A. KES IMPULAN

Kegiatan kehumasan di PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta dipegang oleh Divisi Hukum, Humas, dan PKBL. Divisi ini sejauh mana berusaha secara maksimal untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Humas berusaha untuk menimbulkan dan menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap PLN melalui kegiatan internal maupu eksternal.

Sejak turunnya Interaksi Presiden Nomor 2 Tahun 2008 tentang penghematan pemakaian energi da air, maka PLN APJ Surakarta melalui divisi humas selalu berupaya untuk terus menginformasikan serta memberikan sosialisasi agar masyarakat secara aktif dapat meendukung gerakann ini. Sebagai imbal balik dari partisipasi aktif masyarakat, maka PLN pun selalu berupaya utuk meningkatkan standar mutu demi kepuasan pelanggan, karrena kepercayaan dari masyarakat itulah PLN kini mash berdiri kokoh.

B. S ARAN.

Selama penulis mengikuti keiatan KKM , ada beberapa hal yang perlu penulis sampaikan sebagai saran untuk pihak Divisi Humas, yaitu :


(5)

1. Seorang praktisi humas alangkah bainya jika bisa menguasai permasalahan teknis yang berkaitan dengan teknologi. Hal ini demi meningkatkan efektivitas kinerja humas.

2. Seorang praktisi humas alangkah baiknya jika memiliki kemampuan bahasa dan penguasaan lapangan dengan baik. Hal ini berkaitan dengan kinerja Humas sebagai penyambung ldah PLN yang dituntut untuk selalu proaktif dalam mendekati khalayak sebagai sasaran Humas yang utama.

3. Seorang praktisi Humas harus memiliki wawasan yang luas dan visioner. Selain itu Humas juga harus dapat menjaga citra baik p erusahaan sekaligus memperkenalkan programnya agar berhasil secara nyata dalam masyarakat


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Jeffkins Frank, 1995, Public Relations, Erlangga, Jakarta

Iratara Yosal, 2004, Community Relations : Konsep dan Aplikasinya, Simbiosa Rekatama M edia, Bandung.

M aria Rumanti Assumpta, Sr. OSF, 2002, Dasar-Dasar Public Relations : Teori dan Praktik, PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia, Jakarta.

Kusumastuti Frida, 2003. Dasar-dasar Humas, PT. Ghalia Indonesia, Jakarta. M oore Frazier H. Ph.d. 2004, Humas : M embangun Citra dengan Komunikasi.

PT.Remaja Rosdakarya, Bandung.

Kasali Rhenald, 2003, M anajemen Public Relations : Konsep dan aplikasinya di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta.

Kasali Rhenald, 1984, M anajemen Public Relations : Konsep dan aplikasinya di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta.