Analisis prioritas nilai-nilai karakter yang dibutuhkan siswa menurut pandangan siswa, guru, dan orang tua : studi deskriptif pada siswa dan orang tua siswa kelas VII dan VIII, serta guru di SMP N 13 Yogyakarta.

(1)

ABSTRAK

ANALISIS PRIORITAS NILAI-NILAI KARAKTER YANG

DIBUTUHKAN SISWA MENURUT PANDANGAN SISWA, GURU, DAN ORANG TUA

(Studi Deskriptif pada Siswa dan Orang Tua Siswa Kelas VII dan VIII, serta Guru di SMP N 13 Yoyakarta)

Theodora Adeline

Universitas Sanata Dharma 2016

Penelitian ini didasarkan pada permasalahan prioritas nilai-nilai karakter yang dibutuhkan siswa, guru, dan orang tua kelas VII dan VIII di SMP N 13 Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang diprioritaskan oleh siswa menurut pandangan siswa, guru, orang tua kelas VII dan VIII di SMP N13 Yogyakarta.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Data dikumpulkan dengan kuesioner Need Assessment Nilai-nilai karakter yang disusun oleh peneliti, mengacu pada Indikator Pedoman Pendidikan Karakter yang dicanangkan oleh Direktorat Kementrian Pendidikan Tahun 2010, yakni nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan, diri sendiri, sesama, lingkungan, nilai kebangsaan, dan seksualitas, gaya hidup serta nilai teknologi. Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas VII (B,D), VIII (B,D) yang berjumlah 126 siswa, 20 guru,126 orang tua dan total subjek berjumlah 272 orang.

Hasil penelitian diperoleh prioritas nilai-nilai karakter yang dibutuhkan siswa, guru, dan orang tua adalah nilai karakter ketuhanan sebagai prioritas pertama. Nilai-nilai karakter yang diprioritaskan siswa kelas VII dan VIII dari prioritas pertama sampai prioritas kesepuluh ialah: ketuhanan 51% (32 siswa), kejujuran, percaya diri, berfikir logis, kritis, kreatir dan inovatif, gaya hidup, mandiri, patuh pada aturan sosial, sadar hak dan kewajiban diri dan orang lain, demokratis, dan seksualitas. Kelas VIII dari prioritas pertama sampai prioritas kesepuluh ialah: ketuhanan 51% (33 siswa), kejujuran, bergaya hidup sehat, percaya diri, berfikir logis, cinta ilmu, sadar hak dan kewajiban orang lain, menghargai karya orang lain, demokrasi, dan seksualitas. Nilai-nilai karakter siswa menurut pandangan orang tua kelas VII yaitu: ketuhanan 45% (28 orang tua siswa), kejujuran, bergaya hidup sehat, percaya diri, berfikir Logis, kritis, kreatif dan inovatif, cinta ilmu, sadar hak dan kewajiban, menghargai karya orang lain, demokrasi, seksualitas. Nilai-nilai karakter siswa menurut pandangan orang tua kelas VIII yaitu: ketuhanan 48% (30 orang tua siswa), seksualitas, kejujuran, percaya diri, berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, mandiri, sadar hak dan kewajiban, demokrasi, nasionalis, teknologi.Nilai-nilai karakter siswa menurut pandangan guru yaitu: ketuhanan 75% (15 guru), kejujuran, patuh pada aturan-aturan sosial, sadar hak dan kewajiban, seksualitas, sikap ingin tahu, santun, kerja keras, teknologi, mandiri.

Kata kunci: siswa SMP, prioritas, nilai-nilai karakter yang dibutuhkan, guru, orangtua


(2)

ABSTRAC

PRIORITY ANALYSIS ON CHARACTER VALUES WHICH IS NEEDED BY STUDENTS ACCORDING TO STUDENT, TEACHER AND

PARENT’S POINT OF VIEW

(descriptive study on students and parents of VII and VIII grade and also teachers at SMP N 13 Yogyakarta)

Theodora Adeline Sanata Dharma University

2016

This research depends on priority problem on character values which is needed by student, teacher and parent on VII and VIII grade at SMP N 13 Yogyakarta. It aims to identify character values which are prioritized by student according to student, teacher, parent’s point of view at VII and VIII grade of SMP N 13 Yogyakarta.

Type of this research is descriptive. The data was collected with questionnaire ‘Need Assessment’. Character values which are arranged by the researcher refers to Indikator Pedoman Pendidikan Karakter which is proclaimed by Direktorat Kementrian Pendidikan year 2010. It is about character value relates with God, yourself, others, environment, nationality, sexuality, life style and technology. The subjects from this research are students of VII grade (B, D), VIII grade (B, D) which are 126 students, 20 teachers, 126 parents and the total are 272 people.

The result shows that priority of character value needed by student, teacher and parent is theology character value as the first priority. Character values which are prioritized by students on grade VII and VIII from the first until tenth priority are: 51% for theology (32 students), honesty, self confidence, logical thinking, critical, creative and innovative, life style, independent, do the social behavior, aware of self and other’s duty and right, democratic and sexuality. The priority of grade VIII from first until tenth priority are: 51% for theology (33 students), honesty, healthy life style, self confidence, logical thinking, knowledge, aware of self and other’s duty and right, appreciate others’ work, democratic and sexuality. Students’ character values according to parents’ grade VII are: 45% for theology (28 parents), honesty, healthy life style, self confidence, logical thinking, critical, creative and innovative, knowledge, aware of self and other’s duty and right, appreciate others’ work, democratic, and sexuality. Students’ character values according to parents’ grade VIII are: 48% for theology (30 parents), sexuality, honesty, self confidence, logical thinking, critical, creative and innovative, independent, aware of self and other’s duty and right, democratic, nationalist, and technology. Students’ character values according to teacher are: 75% for theology (15 teachers), honesty, do the social behavior, of self and other’s duty and right, sexuality, curiousness, polite, hard work, technology and independent.


(3)

ANALISIS PRIORITAS NILAI-NILAI KARAKTER

YANG DIBUTUHKAN SISWA

MENURUT PANDANGAN SISWA, GURU, DAN ORANG TUA

(Studi Deskriptif pada Siswa dan Orang Tua Siswa Kelas VII dan VIII, serta

Guru di SMP N 13 Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :

Theodora Adeline L.R NIM : 111114018

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(4)

(5)

(6)

iv

MOTTO

“Mengalirlah sesuai kehendak-Nya, jangan meminta” (Theodora Adeline)

Hati suci selalu benar,

tetapi gejolak hati selalu mengubah hasrat hati suci.

Orang yang ada dalam hati suci adalah orang yang taqwa dan

beriman.

Itulah tantangan hidup.

Hanya dibutuhkan sebuah senyum untuk menyembunyikan


(7)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahkan bagi:

Tuhan Yesus Kristus,

Almamaterku, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,

Program Studi Bimbingan dan Konseling,

Kedua orangtuaku tercinta, Adrianus Rukmanto dan Anita Theresia

Adikku tercinta, Marcellino Febriandika Rukmana

Saudara yang selalu mendukungku, Tante Rini dan Tante Andis

Orang yang selalu memberikan motivasi serta dukungan,

Michael Chandra Dwi Wichaksana


(8)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 Februari 2016


(9)

LEMBARPERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yamg bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : THEODORA ADELINE L.R

Nomor Mahasiswa : 111114018

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :

ANALISIS PRIORITAS NILAI-NILAI KARAKTER YANG DIBUTUHKAN SISWA

MENURUT PANDANGAN SISWA, GURU, DAN ORANG TUA (Studi Deskriptif pada Siswa dan Orang Tua Siswa Kelas VII dan VIII, serta

Guru di SMP N 13 Yogyakarta)

Dengan demikiansaya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentukpangkalan data,mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikanya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta, Pada tanggal: 10 Februari 2015 Yang menyatakan


(10)

viii ABSTRAK

ANALISIS PRIORITAS NILAI-NILAI KARAKTER YANG

DIBUTUHKAN SISWA MENURUT PANDANGAN SISWA, GURU, DAN ORANG TUA

(Studi Deskriptif pada Siswa dan Orang Tua Siswa Kelas VII dan VIII, serta Guru di SMP N 13 Yoyakarta)

Theodora Adeline

Universitas Sanata Dharma 2016

Penelitian ini didasarkan pada permasalahan prioritas nilai-nilai karakter yang dibutuhkan siswa, guru, dan orang tua kelas VII dan VIII di SMP N 13 Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang diprioritaskan oleh siswa menurut pandangan siswa, guru, orang tua kelas VII dan VIII di SMP N13 Yogyakarta.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Data dikumpulkan dengan kuesioner Need Assessment Nilai-nilai karakter yang disusun oleh peneliti, mengacu pada Indikator Pedoman Pendidikan Karakter yang dicanangkan oleh Direktorat Kementrian Pendidikan Tahun 2010, yakni nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan, diri sendiri, sesama, lingkungan, nilai kebangsaan, dan seksualitas, gaya hidup serta nilai teknologi. Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas VII (B,D), VIII (B,D) yang berjumlah 126 siswa, 20 guru,126 orang tua dan total subjek berjumlah 272 orang.

Hasil penelitian diperoleh prioritas nilai-nilai karakter yang dibutuhkan siswa, guru, dan orang tua adalah nilai karakter ketuhanan sebagai prioritas pertama. Nilai-nilai karakter yang diprioritaskan siswa kelas VII dan VIII dari prioritas pertama sampai prioritas kesepuluh ialah: ketuhanan 51% (32 siswa), kejujuran, percaya diri, berfikir logis, kritis, kreatir dan inovatif, gaya hidup, mandiri, patuh pada aturan sosial, sadar hak dan kewajiban diri dan orang lain, demokratis, dan seksualitas. Kelas VIII dari prioritas pertama sampai prioritas kesepuluh ialah: ketuhanan 51% (33 siswa), kejujuran, bergaya hidup sehat, percaya diri, berfikir logis, cinta ilmu, sadar hak dan kewajiban orang lain, menghargai karya orang lain, demokrasi, dan seksualitas. Nilai-nilai karakter siswa menurut pandangan orang tua kelas VII yaitu: ketuhanan 45% (28 orang tua siswa), kejujuran, bergaya hidup sehat, percaya diri, berfikir Logis, kritis, kreatif dan inovatif, cinta ilmu, sadar hak dan kewajiban, menghargai karya orang lain, demokrasi, seksualitas. Nilai-nilai karakter siswa menurut pandangan orang tua kelas VIII yaitu: ketuhanan 48% (30 orang tua siswa), seksualitas, kejujuran, percaya diri, berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, mandiri, sadar hak dan kewajiban, demokrasi, nasionalis, teknologi.Nilai-nilai karakter siswa menurut pandangan guru yaitu: ketuhanan 75% (15 guru), kejujuran, patuh pada aturan-aturan sosial, sadar hak dan kewajiban, seksualitas, sikap ingin tahu, santun, kerja keras, teknologi, mandiri.

Kata kunci: siswa SMP, prioritas, nilai-nilai karakter yang dibutuhkan, guru, orangtua


(11)

ABSTRACT

PRIORITY ANALYSIS ON CHARACTER VALUES WHICH IS NEEDED BY STUDENTS ACCORDING TO STUDENT, TEACHER AND

PARENT’S POINT OF VIEW

(descriptive study on students and parents of VII and VIII grade and also teachers at SMP N 13 Yogyakarta)

Theodora Adeline Sanata Dharma University

2016

This research depends on priority problem on character values which is needed by student, teacher and parent on VII and VIII grade at SMP N 13 Yogyakarta. It aims to identify character values which are prioritized by student according to student, teacher, parent’s point of view at VII and VIII grade of SMP N 13 Yogyakarta.

Type of this research is descriptive. The data was collected with questionnaire ‘Need Assessment’. Character values which are arranged by the researcher refers to Indikator Pedoman Pendidikan Karakter which is proclaimed by Direktorat Kementrian Pendidikan year 2010. It is about character value relates with God, yourself, others, environment, nationality, sexuality, life style and technology. The subjects from this research are students of VII grade (B, D), VIII grade (B, D) which are 126 students, 20 teachers, 126 parents and the total are 272 people.

The result shows that priority of character value needed by student, teacher and parent is theology character value as the first priority. Character values which are prioritized by students on grade VII and VIII from the first until tenth priority are: 51% for theology (32 students), honesty, self confidence, logical thinking, critical, creative and innovative, life style, independent, do the social behavior, aware of self and other’s duty and right, democratic and sexuality. The priority of grade VIII from first until tenth priority are: 51% for theology (33 students), honesty, healthy life style, self confidence, logical thinking, knowledge, aware of self and other’s duty and right, appreciate others’ work, democratic and sexuality. Students’ character values according to parents’ grade VII are: 45% for theology (28 parents), honesty, healthy life style, self confidence, logical thinking, critical, creative and innovative, knowledge, aware of self and other’s duty and right, appreciate others’ work, democratic, and sexuality. Students’ character values according to parents’ grade VIII are: 48% for theology (30 parents), sexuality, honesty, self confidence, logical thinking, critical, creative and innovative, independent, aware of self and other’s duty and right, democratic, nationalist, and technology. Students’ character values according to teacher are: 75% for theology (15 teachers), honesty, do the social behavior, of self and other’s duty and right, sexuality, curiousness, polite, hard work, technology and independent.


(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat yang dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi penulis untuk belajar dan mengaplikasikan pengetahuan yang telah penulis dapatkan selama proses penyelesaian skripsi berlangsung.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan dan berjalan dengan lancar tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah mendukung dan mendampingi penulis. Oleh karena itu secara khusus penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Gendon Barus, M,Si selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan izin penelitian dan dukungan selama penyelesaian skripsi.

2. Juster Donal Sinaga, M.Pd selaku Wakil Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling.

3. Dr. MM. Sri Hastuti, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah sabar mendampingi, memotivasi, dan mengarahkan dengan penuh kesabaran dan kerja keras dalam memberikan masukan-masukan yang bermanfaat kepada penulis selama mengerjakan skripsi.

4. Para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membekali penulis dengan pengetahuan-pengetahuan yang bermanfaat dalam penulisan skripsi ini.

5. Kepala Sekolah dan guru SMP N 13 Yogyakarta yang telah meluangkan waktu untuk menjadi subjek dalam penelitian ini.

6. Kedua orangtuaku tercinta yaitu bapak Adrianus Rukamnto dan Anita Theresia yang selalu memberikan dukungan baik lewat doa, semangat, dan materi demi terselesainya skripsi ini.


(13)

8. Michael Chandra Dwi Wichaksana yang senantiasa mendampingi, membantu, memberikan semangat, motivasi dan juga doa.

9. Sahabat-sahabat terbaikku, Nawas, Sugeng, Ocha, Danti, Pius, Apri, Rio, Dhamar, Bagong, dan semuanya yang telah memberikan semangat dalam proses mengerjakan skripsi ini.

10. Teman-teman Tim Penelitian.

11. Teman-teman BK angkatan 2011 yang telah memberikan motivasi, doa, dan masukan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu baik dalam doa, motivasi, materi, dan lain-lain.

Terimakasih Tuhan Memberkati

Penulis, 10 Februari 2016


(14)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ...vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ...xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GRAFIK ... xv

DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 10

G. Definisi Operasional Variabel ... 11

BAB II LANDASAN TEORI ... 13

A. Hakikat Pendidikan Karakter ... 13

1. Definisi Pendidikan Karakter ... 13


(15)

3. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter ... 15

4. Aspek-aspek Nilai Pendidikan Karakter ... 16

5. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter ... 21

6. Pendidikan Karakter Terpadu Di SMP ... 23

B. Hakikat Siswa atau Peserta Didik ... 26

C. Hakikat Guru ... 29

D. Hakikat Orang tua ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

A. Jenis-Jenis Penelitian ... 31

B. Subjek Penelitian ... 31

C. Metode Pengumpulan Data ... 32

D. Validitas Kuesioner ... 36

E. Teknik Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Hasil Penelitian ... 38

B. Pembahasan ... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Keterbatasan Penelitian ... 65

C. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 68


(16)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Rincian Subjek Penelitian Siswa Kelas VII dan VIII Di SMP N 13

Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015 ... 32 Tabel 2. Rekapitulasi Aspek dan Indikator Kuesioner Need Assesment

Nilai-nilai Karakter ... 33 Tabel 3. Tabulasi Data Prioritas Nilai-nilai Karakter yang

Dibutuhkan Oleh Siswa Kelas VII SMP N 13 Yogyakarta


(17)

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 1. Prioritas Nilai-nilai Karakter yang dibutuhkan

oleh Siswa SMP N 13 Yogyakarta. ... 39 Grafik 2. Prioritas Nilai-nilai Karakter yang dibutuhkan

oleh Siswa Kelas VIII SMP N 13 Yogyakarta. ... 42 Grafik 3. Prioritas Nilai-nilai Karakter yang dibutuhkan

Siswa Menurut Pandangan Orang tua Siswa

Kelas VII SMP N 13 Yogyakarta. ... 44 Grafik 4. Prioritas Nilai-nilai Karakter yang Dibutuhkan

Siswa Menurut Pandangan Orang tua Siswa

Kelas VIII SMP N 13 Yogyakarta. ... 47 Grafik 5. Prioritas Nilai-nilai Karakter yang Dibutuhkan

Siswa Menurut Pandangan Guru


(18)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kuesioner Siswa ... 69 Lampiran 2. Kuesioner Orang Tua dan Guru ... 71 Lampiran 3. Tabulasi Data Prioritas Nilai-Nilai Karakter

Siswa Kelas VII di SMP N 13 Yogyakarta ... 72 Lampiran 4. Tabulasi Data Prioritas Nilai-Nilai Karakter

Siswa Kelas VIII di SMP N 13 Yogyakarta ... 75 Lampiran 5. Tabulasi Data Prioritas Nilai-Nilai Karakter

Menurut Pandangan Orang Tua Siswa

Kelas VII di SMP N 13 Yogyakarta ... 78 Lampiran 6. Tabulasi Data Prioritas Nilai-Nilai Karakter

Menurut Pandangan Orang Tua Siswa

Kelas VIII di SMP N 13 Yogyakarta ... 81 Lampiran 7. Tabulasi Data Prioritas Nilai-Nilai Karakter


(19)

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini dipaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional variabel penelitian.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kementerian Pendidikan Nasional menerapkan pendidikan karakter bangsa. Pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 diuraikan tentang pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan karakter di sekolah, khususnya di SMP selama ini baru menyentuh pada pengenalan norma atau nilai, dan belum pada internalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari (Suyatno, 2011). Permasalahan pendidikan karakter yang terjadi selama ini perlu dikaji, dan dicari solusinya, serta perlu dikembangkan model pelaksanaannya agar lebih operasional dan efektif sehingga mudah dilaksanakan di sekolah.


(20)

Pada umumnya remaja masa kini bisa mencapai tugas perkembangan diri untuk dijadikan pembelajaran saat menghadapi permasalah di kehidupannya, misalnya (1) Permasalahan siswa yang berhubungan dengan orang tua, antara lain berhubungan dengan pelaksanaan tugas perkembangan dalam hal mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua. Remaja ingin bebas, menentukan tujuan hidupnya sendiri, sementara orang tua masih takut memberikan tanggungjawab pada remaja, sehingga terus membayangi remajanya. Remaja ingin diakui sebagai orang dewasa sementara orang tua masih tidak melepaskannya sebab belum cukup untuk diberi kebebasan. (2) Permasalahan yang berhubungan dengan teman sebaya dan peranannya sebagai pria dan wanita. Pergaulan dengan teman sebaya menimbulkan permasalahan bagi remaja. Dalam remaja awal mulai mencari kelompok yang dipikirkan bagaimana supaya bisa diterima (populer) dan menunjukkan kemampuan-kemampuannya dalam kelompok. Pergaulan dengan teman sebaya lain jenis mendatangkan permasalahan yang cukup banyak mengenai remaja awal. Masalah yang timbul, antara lain; bagaimana menarik perhatian lawan jenis, bagaimana menghilangkan rasa malu, bagaimana berkencan. (3) Permasalahan yang berhubungan dengan masyarakat luas. Pergaulan sehari-hari dalam masyarakat luas mendatangkan masalah sejak remaja ke luar dari ikatan keluarga. Remaja memikirkan cara-cara bertingkah laku yang sewajarnya dengan orang dewasa. Dari beberapa permasalahan-permasalahan yang ada siswa akan dapat melakukan suatu perlawanan yang bersifat aktif ataupun pasif.


(21)

Terutama pada siswa yang dalam keadaan mendesak dan kurang mendapatkan perhatian dari orangtua, keluarga, masyarakat, guru, dan teman sebaya akan lebih mendominasi untuk melakukan pelanggaran-pelanggaran. Pelanggaran-pelanggaran yang sering dilakukan siswa di sekolah, antara lain terlambat masuk sekolah, keluar kelas tanpa izin, memalsukan tanda-tangan wali kelas, orangtua atau kepala sekolah, membawa minuman keras ke sekolah, berkelahi/ main hakim sendiri, merusak/sarana prasarana sekolah, mengambil milik orang lain/ mencuri, piket kelas tidak melaksanakan tugas, seragam tidak lengkap, makan di dalam kelas waktu pelajaran, terlibat dalam penyalahgunaan narkoba zat adiktif lainnya, dan lain sebagainya.

Permasalahan di atas sangat berkaitan dengan pembentukan nilai-nilai karakter karena tugas perkambangan yang tidak tercapai disebabkan oleh nilai-nilai karakter yang tidak terpenuhi dengan baik. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan merumuskan kompetensi lulusan. Pada jenjang SMP, kompetensi lulusan tersebut adalah: (1) mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja; (2) menunjukkan sikap percaya diri; (3) mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas; (4)

memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri; (5) menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional


(22)

Menyadari pentingnya pendidikan karakter, dewasa ini orang tua, guru, dan murid menuntut peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaan pendidikan karakter pada lembaga pendidikan formal. Tuntutan tersebut didasarkan dari fenomena yang terjadi pada masa kini, yaitu meningkatnya tindak kenakalan remaja dalam masyarakat. Pendidikan karakter di sekolah khususnya di SMP sekarang ini hanya menyentuh ranah kognitif, belum sampai pada ranah afeksi maupun pengalaman nilai-nilai secara nyata. Kementrian Pendidikan yang baru-baru ini disampaikan oleh Presiden baru terpilih sebagai upaya perbaikan sistem pendidikan dan karkater genersi muda. Kenakalan remaja tersebut antara lain adalah tawuran antar pelajar, bullying, dan melanggar peraturan yang ada (peraturan lalu lintas atau peraturan yang ada di sekolah). Dalam kenyataanya pendidikan karakter di SMP hanya hanya menyentuh ranah kognitif, belum sampai pada ranah afeksi maupun pengalaman nilai-nilai secara nyata.

Oleh karenanya lembaga pendidikan formal diharapkan dapat meningkatkan peranannya dengan pembentukan karakter siswa melalui pendidikan karakter secara baik. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Penyelenggaraan Pendidikan pada Pasal 17 Ayat (3) menyebutkan bahwa pendidikan dasar, termasuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang (a) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang


(23)

Maha Esa; (b) berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; (c) berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif; (d) sehat, mandiri, dan percaya diri; (e) toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggungjawab. Berdasarkan hal tersebut, jelas bahwa tujuan pendidikan di setiap jenjang, termasuk SMP sangat berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik.

Upaya yang dilakukan oleh lembaga formal untuk meningkatkan mutu pendidikan karakter salah satunya adalah melalui grand design. Grand design merupakan suatu proses yang berlangsung dalam tiga pilar yaitu pendidikan, keluarga, dan lingkungan. Kementerian Pendidikan Nasional mengembangkan grand design pendidikan karakter untuk setiap jalur, jenjang, dan jenis satuan pendidikan. Grand design menjadi rujukan konseptual dan operasional pengembangan pelaksanaan, dan penilaian pada setiap jalur dan jenjang pendidikan. Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosial kultural tersebut dikelompokkan dalam: olah hati (spiritual and emotional development), olah pikir (intellectual development), olah raga dan kinestetik (physical and kinestetic development), olah rasa dan karsa (affective and creativity development) ( Kementrian Pendidikan Nasional, 2010:6).

Pendidikan karakter selama ini ada di SMP perlu dicari alternatif-alternatif solusinya, serta dikembangkan secara lebih baik sehingga semakin mudah untuk diimplementasikan disetiap sekolah. Berdasarkan berbagai hal di atas, kebutuhan para siswa, guru, dan orang tua sangat mempengaruhi proses pendidikan karakter siswa itu sendiri. Hal ini juga terjadi di SMP N 13,


(24)

pendidikan karakter di SMP ini telah di laksanakan secara terintegrasi namun belum sepenuhnya sempurna. Menjadi belum sempurna karna nilai-nilai kebutuhan karakter siswa menurut guru, orang tua, dan siswa itu sendiri belumlah terkuak dengan baik. Contoh kebutuhan yang dikehendaki adalah, orang tua menginginkan anaknya untuk lebih paham mengenai ajaran agama yang dianutnya dan guru menginginkan agar para siswanya mematuhi aturan yang berlaku di sekolah dan menjadi siswa yang disiplin. Namun hingga kini, belum terlihat adanya penelitian yang dilakukan untuk mencari tahu apa saja kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk pengembangan pendidikan karakter bagi siswa SMP.

Berdasarkan berbagai situasi di atas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul “ANALISIS PRIORITAS NILAI-NILAI KARAKTER YANG DIBUTUHKAN SISWA MENURUT PANDANGAN SISWA, GURU, DAN ORANG TUA (Studi Deskriptif pada Siswa dan Orang Tua Siswa Kelas VII dan VIII, serta Guru di SMP N 13 Yogyakarta)” dalam penelitian ini.


(25)

B. Identifikasi Masalah

Berangkat dari latar belakuang masalah di atas, terkait dengan prioritas kebutuhan pendidikan karakter pada SMP diidentifikasikan berbagai masalah sebagai berikut:

1. Data yang di peroleh dari (Bimmas Polri Metro Jaya), tahun 1992 tercatat 157 kasus perkelahian pelajar. Tahun 1994 meningkat menjadi 183 kasus dengan menewaskan 10 pelajar, tahun 1995 terdapat 194 kasus dengan korban meninggal 13 pelajar dan 2 anggota masyarakat lain. Tahun 1998 ada 230 kasus yang menewaskan 15 pelajar serta 2 anggota Polri, dan tahun berikutnya korban meningkat dengan 37 korban tewas. Terlihat dari tahun ke tahun jumlah perkelahian dan korban cenderung meningkat. Bahkan sering tercatat, dalam satu hari di tempat tertentu terdapat sampai tiga kasus perkelahian di tiga tempat sekaligus (www.kompas.com).

2. Pendidikan karakter di sekolah khususnya di SMP sekarang ini hanya menyentuh ranah kognitif, belum sampai pada ranah afeksi maupun pengalaman nilai-nilai secara nyata. Kementrian Pendidikan yang baru-baru ini disampaikan oleh Presiden baru terpilih sebagai upaya perbaikan sistem pendidikan dan karkater genersi muda. Pemerintah berusaha mencari solusi dari situasi dan kondisi bangsa saat ini, seperti tawuran antar pelajar, putus sekolah, praktik-praktik korupsi, kekerasan orang tua terhadap anak, perilaku bullying, membolos,


(26)

kabur saat pelajaran berlangsung, bahkan penyimpangan-penyimpangan seksualitas yang dilakukan oleh pelajar SMP. Nilai-nilai karakter sekedar di tulis di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tanpa menampakkan dalam proses pembelajarannya. Pada kenyataannya, sebagian besar guru mata pelajaran yang memiliki peranan dalam pendidikan karaktermemiliki keterbatasan kemampuan mendeskripsikan, mengaktualisasikan, dan mensosialisasikan tugasnya ini. Kesulitan-kesulitan seperti ini tentu menjadi masalah tersendiri dalam pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah. Kebutuhan nilai karakter yang di berikan oleh guru BK haruslah sesuai dengan kebutuhan siswanya, saat ini nilai-nilai karakter sekedar di tulis di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tanpa menampakkan dalam proses pembelajarannya.

C. Batasan Masalah

Melihat rumusan pada latar belakang dan indentifikasi masalah di atas, pendidikan karakter sangat penting bagi perkembangan siswa oleh karena itu pendidikan karakter harus terus dikaji dan dikembangkan kembali. Kebutuhan nilai pendidikan karakter juga harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa, orangtua, dan guru itu sendiri.


(27)

Dalam penelitian ini, fokus kajian diarahkan pada menjawab masalah-masalah yang teridentifikasi di atas khususnya masalah-masalah mengenai prioritas kebutuhan nilai-nilai karakter menurut siswa, guru, dan orang tua di SMP N 13 Yogyakarta.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Nilai-nilai karakter apa saja yang prioritas dibutuhkan oleh siswa-siswa di kelas VII dan VIII SMP N 13 Yogyakarta menurut pandangan siswa? 2. Nilai-nilai karakter apa saja yang prioritas dibutuhkan oleh siswa menurut

pandangan orang tua siswa kelas VII dan VIII SMP N 13 Yogyakarta? 3. Nilai-nilai karakter apa saja yang prioritas dibutuhkan oleh siswa menurut

pandangan guru-guru bidang studi VII dan VIII SMP N 13 Yogyakarta?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini, yaitu:

1. Menemukan nilai-nilai karakter yang prioritas dibutuhkan oleh siswa menurut pandangan siswa VII dan VIII di SMP N 13 Yogyakarta.

2. Menemukan nilai-nilai karakter yang prioritas dibutuhkan oleh siswa menurut pandangan orang tua siswa kelas VII dan VIII di SMP N 13 Yogyakarta.


(28)

3. Menemukan nilai-nilai karakter yang prioritas dibutuhkan siswa menurut pandangan guru di SMP N 13 Yogyakarta.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini, diharapkan muncul beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Memberikan sumbangan pengetahuan, khususnya dalam bidang penerapan bimbingan dan konseling terkait peran guru BK dalam pelaksanaan pendidikan karakter, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya pada kajian yang sama tetapi pada ruang lingkup yang lebih luas dan mendalam.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi kepala sekolah dan para guru pada SMP N 13 Yogyakarta

Hasil penelitian menjadi sebagai bahan referensi alternatif untuk mengembangkan konsep bimbingan dan konseling karakter, pengembangan kurikulum program studi BK, kajian pendidikan karakter, dan terapan ilmu bimbingan dan konseling dalam optimalisasi pendidikan karakter di sekolah, khususnya di SMP. b. Bagi siswa kelas VII dan VIII pada SMP N 13 Yogyakarta

Para siswa kelas VII dan VIII dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk melihat kebutuhan apa saja yang selama ini diperlukan untuk diri mereka.


(29)

Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memebrikan masukan pada para siswa mengenai karakter yang tepat dan yang sesuai menurut pandangan orangtua dan guru.

c. Bagi peneliti

1) Peneliti dapat mengetahui bagaimana pendidikan karakter diterapkan di SMP dan karakter apa saja yang diharapkan oleh orangtua, guru, dan siswa.

2) Penulis mendapat kesempatan pembelajaran dan mengalami praktik langsung melakukan prosedur penelitian dan pengembangan secara ilmiah.

G. Definisi Operasional Variabel

Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini, yaitu: 1. Prioritas adalah sesuatu paling diutamakan daripada yang lain.

2. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter yaang di butuhkan kepada siswa yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia yang utuh.

3. Siswa atau peserta didik adalah anggota yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Khususnya pada siswa di SMP N 13


(30)

Yogyakarta, mereka mengembangkan poyensi diri sesuai dengan bakat yang ada pada dirinya.

4. Guru adalah orang yang pekerjaannya mengajar atau seorang pengajar. Para guru di SMP N 13 Yogyakarta adalah guru tetap dan mendidik siswa dengan baik dan sesuai dengan kopetensi atau keahlian yang ia miliki. Para guru di SMP N 13 adalah guru yang mengintegrasikan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran. Guru bidang studi sangat berperan penting dalam membangun karakter siswa

5. Orang tua adalah bapak dan ibu kandung dari siswa di SMP N 13 Yogyakarta. Prang tua berperan penting dalam perkembangan anaknya, mereka sepenuhnya pecaya pada pihak sekolah dalam proses pendidikan di SMP N 13 Yogyakarta.


(31)

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini dipaparkan hakikat pendidikan karakter, hakikat siswa, hakikat prioritas kebutuhan siswa.

A. Hakikat Pendidikan Karakter 1. Definisi Pendidikan Karakter

Karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Adapun berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional pada umumnya dengan mengoptimalkan potensi (pengetahuan) dirinya dan disertai dengan kesadaran, emosi dan motivasinya (perasaannya). Suyanto (2011) sendiri yang seorang ahli pendidikan mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara.

Berdasarkan pendapat dari kedua ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter merupakan upaya terencana untuk menjadikan


(32)

seseorang (siswa / peserta didik) mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai karakter dalam dirinya. Menurut Rahardjo (2010), pendidikan karakter adalah suatu proses pendidikan yang holistik yang menghubungkan dimensi moral dengan ranah sosial dalam kehidupan peserta didik sebagai fondasi bagi terbentuknya generasi yang berkualitas yang mampu hidup mandiri dan memiliki prinsip suatu kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan.

2. Tujuan Pendidikan Karakter

Menurut Kementrian Pendidikan Nasional (2010), pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter atau akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik SMP mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.

Pendidikan karakter pada tingkatan institusi mengarah pada pembentukan budaya sekolah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. Budaya sekolah


(33)

merupakan ciri khas, karakter atau watak, dan citra sekolah tersebut di mata masyarakat luas.

3. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter

Kementrian Pendidikan Nasional (2010) menyatakan bahwa pendidikan karakter harus didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter, b. Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya

mencangkup pemikiran, perasaan, dan perilaku,

c. Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif untuk membangun karakter,

d. Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki keperdulian, e. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukan

perilaku yang baik,

f. Memiliki hubungan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang yang menghargai semua peserta didik, membangun karakter mereka, dan membantu mereka untuk sukses,

g. Mengusahakan tumbuhnya motifasi diri pada peserta didik,

h. Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang berbagi tanggungjawab untuk pendidikan karakter dan setia pada nilai dasar yang sama,


(34)

i. Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam membangun inisiatif pendidikan karakter,

j. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha membangun karakter,

k. Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru karakter, dan manifestasi karakter positif dalam kehidupan peserta didik.

4. Aspek-aspek Nilai Pendidikan Karakter

Berdasarkan kajian nilai-nilai agama, norma-norma sosial, peraturan/hukum, etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi 80 butir nilai karakter yang dikelompokkan menjadi lima, yaitu nilai-nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan (1) Tuhan Yang Maha Esa, (2) diri sendiri, (3) sesama manusia, dan (4) lingkungan, serta (5) kebangsaan. Namun demikian, penanaman ke-80 nilai tersebut merupakan hal yang sangat sulit. Oleh karena itu, pada tingkat SMP dipilih 20 nilai karakter utama yang disarikan dari butir-butir SKL SMP (Permen Diknas nomor 23 tahun 2006) dan SK/KD (Permen Diknas nomor 22 tahun 2006). Berikut adalah daftar 23 nilai utama yang dimaksud dan diskripsi ringkasnya:


(35)

Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan/atau ajaran agamanya. b. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri

1) Jujur

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain

2) Bergaya hidup sehat

Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.

3) Kerja keras

Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya.

4) Percaya diri

Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya.

5) Berjiwa wirausaha

Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru,


(36)

menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,

memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. 6) Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif

Berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah dimiliki.

7) Mandiri

Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8) Ingin tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

9) Cinta ilmu

Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.

c. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama 1) Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain


(37)

Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milik/hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain.

2) Patuh pada aturan-aturan sosial

Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan kepentingan umum.

3) Menghargai karya dan prestasi orang lain

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.

4) Santun

Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang.

5) Demokratis

Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

d. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.


(38)

e. Nilai kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

1) Nasionalis

Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.

2) Menghargai keberagaman

Sikap memberikan respek/hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku, dan agama.

f. Seksualitas

Mengekspresikan dirinya sebagai makhluk seksual, memiliki kesadaran diri pribadi sebagai laki-laki atau perempuan.

g. Gaya Hidup

Perilaku manusia yang berhubungan dengan kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah bergantung zaman atau keinginan seseorang untuk mengubah gaya hidupnya.


(39)

h. Teknologi

Sikap menggunakan keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan, dan kenyamanan hidup manusia.

Nilai seksualitas, nilai gaya hidup, dan nilai teknologi merupakan nilai tambahan yang diberikan karna pertimbangan kemajuan jaman yang saat ini sangat mempengaruhi perkembangan siswa.

5. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter

Keberhasilan program pendidikan karakter dapat diketahui terutama melalui pencapaian butir-butir Standar Kompetensi Lulusan oleh peserta didik yang meliputi sebagai berikut:

a. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja;

b. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri; c. Menunjukkan sikap percaya diri;

d. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas;

e. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional;

f. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif;


(40)

g. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif;

h. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya;

i. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari;

j. Mendeskripsikan gejala alam dan sosial;

k. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab;

l. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam negara kesatuan Republik Indonesia;

m. Menghargai karya seni dan budaya nasional;

n. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya;

o. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang dengan baik;

p. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun;

q. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat; Menghargai adanya perbedaan pendapat; r. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek


(41)

s. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana; t. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti

pendidikan menengah;

u. Memiliki jiwa kewirausahaan.

6. Pendidikan Karakter Terpadu di SMP

Berdasarkan pedoman Kementrian Pendidikan Nasional (2010) pendidikan karakter secara terpadu di SMP dilaksanakan melalui proses pembelajaran, manajamen sekolah, dan kegiatan pembinaan kesiswaan. a. Pendidikan karakter secara terpadu dalam pembelajaran

Pendidikan karakter secara terpadu di dalam pembelajaran adalah pengenalan nilai-nilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai dan menjadikannya perilaku.


(42)

Dalam struktur kurikulum SMP, pada dasarnya setiap mata pelajaran memuat materi-materi yang berkaitan dengan karakter. Secara subtantif, setidaknya terdapat dua mata pelajaran yang terkait langsung dengan pengembangan budi pekerti dan akhlak mulia, yaitu Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Kedua mata pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran yang secara langsung (eksplisit) mengenalkan nilai-nilai, dan sampai taraf tertentu menjadikan peserta didik peduli dan menginternalisasi nilai-nilai. Integrasi pendidikan karakter pada mata-mata pelajaran di SMP mengarah pada internalisasi nilai-nilai di dalam tingkah laku sehari-hari melalui proses pembelajaran dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.

b. Pendidikan karakter secara terpadu melalui manajemen sekolah

Proses manajemen adalah proses yang berlangsung terus menerus, dimulai dari: membuat perencanaan dan pembuatan keputusan (planning); mengorganisasikan sumberdaya yang dimiliki (organizing); menerapkan kepemimpinan untuk menggerakkan sumberdaya (actuating); melaksanakan pengendalian (controlling). Keterkaitan antara nilai-nilai perilaku dalam komponen-komponen moral karakter terhadap Tuhan YME, diri sendiri, sesama, lingkungan, kebangsaan, dan keinternasionalan membentuk suatu karakter manusia yang unggul (baik). Penyelenggaraan pendidikan karakter memerlukan


(43)

pengelolaan yang memadai. Pengelolaan yang dimaksudkan adalah bagaimana pembentukan karakter dalam pendidikan direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan secara memadai.

Sebagai suatu sistem pendidikan, pendidikan karakter terdiri dari unsur-unsur pendidikan yaitu bidang-bidang perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. Unsur-unsur pendidikan karakter yang akan direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan tersebut antara lain meliputi: (1) nilai-nilai karakter kompetensi lulusan, (2) muatan kurikulum nilai-nilai karakter, (3) nilai-nilai karakter dalam pembelajaran, (4) nilai-nilai karakter pendidik dan tenaga kependidikan, dan (5) nilai-nilai karakter pembinaan kepesertadidikan. Beberapa contoh bentuk kegiatan pendidikan karakter yang terpadu dengan manajemen sekolah antara lain: (1) pelanggaran tata tertib yang berimplikasi pada pengurangan nilai dan hukuman/pembinaan, (2) penyediaan tempat-tempat pembuangan sampah, (3) penyelenggaraan kantin kejujuran, (4) penyediaan kotak saran, (5) penyediaan sarana ibadah dan pelaksanaan ibadah, misalnya: shalat dhuhur berjamaah, (6) Salim-taklim (jabat tangan) setiap pagi saat siswa memasuki gerbang sekolah, (7) pengelolaan & kebersihan ruang kelas oleh siswa, dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya.


(44)

c. Pendidikan karakter secara terpadu melalui kegiatan pembinaan kesiswaan

Kegiatan pembinaan kesiswaan adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu

pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus

diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah.

Visi kegiatan pembinaan kesiswaan adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Misi kegiatan pembinaan kesiswaan adalah (1) menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka; (2) menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik mengeskpresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok.

B. Hakikat Siswa atau Peserta Didik 1. Definisi Siswa atau Peserta Didik

Dalam perspektif pedagogis, peserta didik diartikan sebagai makhluk “homo educandum”, makhluk yang membutuhkan pendidikan. Peserta didik


(45)

dipandang sebagai manusia yang memiliki potensi yang bersifat laten, sehingga dibutuhkan binaan dan bimbingan untuk mengaktualisasikannya agar ia dapat menjadi manusia susila yang cakap.

Dalam persektif undang-undang sistem pendidikan nasional no 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 4, “peserta didik diartikan sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu” (Desmita, 2009: 39).

2. Tugas Perkembangan Siswa (SMP)

Dilihat dari tahapan menurut Hurlock (1981), usia SMP memasuki tahap pubertas. Ada pun tugas perkembangan sebagai berikut:

a. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya, b. Mencapai peran sosial sebagai pria dan wanita,

c. Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif,

d. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya,

e. Mencapai jaminan kemandirian ekonomi, f. Memilih dan mempersiapkan karir,

g. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga,

h. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga Negara,


(46)

j. Memperoleh seperangkat nilai sistem etika sebagai petunjuk pembimbing dalam berperilaku.

3. Kebutuhan siswa

a. Kebutuhan jasmaniah

Kebutuhan yang menyangkut kesehatan jasmani yang dalam hal ini olahraga menjadi materi utama. Di samping itu kebutuhan-kebutuhan lain seperti makan, minum, tidur, pakaian, dan sebagainya perlu diperhatikan.

b. Kebutuhan sosial

Kebutuhan sosial adalah kebutuhan yang diperlukan untuk memenuhi kepentingan bersama kelompok. Dalam hal ini sekolah harus dipandang sebagai lembaga tempat para siswa belajar, bergaul, dan beradaptasi dengn lingkungan. Guru harus dapat menciptakan suasana kerjasama antar siswa dengan suatu harapan dapat melahirkan pengalaman belajar yang lebih baik. (Wikipedia, Bahasa Indonesia, Agustus 2015)

c. Kebutuhan intelektual

Setiap siswa tidak mempunyai minat yang sama untuk mempelajari suatu ilmu pengetahuan. Oleh karena itu yang terpenting adalah bagaimana guru dapat menciptakan program yang dapat menyalurkan minat siswa.


(47)

C. Hakikat Guru 1. Pengertian Guru

Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh seseorang tanpa memiliki keahlian sebagai guru. Untuk menjadi seorang guru, diperlukan syarat-syarat khusus, apa lagi seorang guru yang profesional yang harus menguasai seluk beluk pendidikan dan mengajar dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu. 2. Peran Guru

Sebagai seorang pendidik, guru dibekali berbagai ilmu keguruan sebagai dasar, seperangkat latihan keterampilan keguruan dan pada kondisi itu pula ia belajar mensosialisasikan sikap keguruan yang diperlukannya. Guru memahami fungsi dan tugasnya yang tidak hanya sebatas dinding sekolah saja, tetapi juga sebagai penghubung sekolah dengan masyarakat. Rostiyah (dalam Djamarah, 2000 : 36) mengemukakan bahwa fungsi dan tugas guru profesional adalah menyerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa kepandaian, kecakapan dan pengalaman-pengalaman, membentuk kepribadian anak yang harmonis sesuai cita-cita dan dasar negara kita Pancasila.


(48)

D. Hakikat Orang Tua 1. Pengertian Orang Tua

Orang tua adalah ayah dan/atau ibu seorang anak, baik melalui hubungan biologis maupun sosial. Umumnya, orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam membesarkan anak, dan panggilan ibu/ayah dapat diberikan untuk perempuan/pria yang bukan orang tua kandung (biologis) dari seseorang yang mengisi peranan ini (Wikipedia bahasa Indonesia, Oktober 2014).

2. Peran Orang Tua

Orang tua sebagai lingkungan pertama dan utama dimana anak berinteraksi sebagai lembaga pendidikan yang tertua, artinya disinilah dimulai suatu proses pendidikan. Sehingga orang tua berperan sebagai pendidik bagi anak-anaknya. Lingkungan keluarga juga dikatakan lingkungan yang paling utama, karena sebagian besar kehidupan anak di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima anak adalah dalam keluarga. Menurut Hasbullah (1997), keluarga sebagai lembaga pendidikan memiliki beberapa fungsi yaitu fungsi dalam perkembangan kepribadian anak dan mendidik anak dirumah; fungsi keluarga/orang tua dalam mendukung pendidikan di sekolah.


(49)

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini dipaparkan jenis penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data, validitas dan reliabilitas kuesioner, dan teknik pengumpulan data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan survei. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya (Sukardi, 2003: 157). Sifat deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai prioritas kebutuhan nilai-nilai karakter menurut siswa guru dan orang tua di SMP N 13 Yogyakarta.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VII (B, D) dan VIII (B,D), guru, dan orang tua siswa SMP N 13 Yogyakarta dengan jumlah total 126 orang siswa, 20 orang guru, dan 126 jumlah orang tua siswa. Rincian jumlah siswa adalah sebagai berikut dibawah ini:

Jumlah orang tua siswa sama dengan jumlah siswa yang mengisi kuesioner.


(50)

Tabel 1

Rincian Subjek Penelitian Siswa Kelas VII dan VIII Di SMP N 13 Yogyakarta

Tahun Ajaran 2014/2015

C. Metode Pengumpulan Data

Sukardi (2003:194) menjelaskan bahwa penelitian survei dapat dilakukan dengan menggunakan satu metode atau lebih. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner atau angket. Kuesioner yang dipakai berbentuk skala. Kuesioner yang disusun mengacu pada prinsip-prinsip scale response question. Format pertanyaan yang diajukan menggunakan skala prioritas. Oleh karena variabel merupakan suatu konsep yang memiliki variasi nilai, maka

Siswa Kelas VII B Jumlah Siswa Siswa Kelas VIII B Jumlah Siswa Laki-Laki Perempuan 20 orang 15 orang Laki-Laki Perempuan

19 orang 14 orang

Siswa Kelas VII D Jumlah Siswa Siswa Kelas VIII D Jumlah Siswa Laki-Laki Perempuan 19 orang 10 orang Laki-Laki Perempuan

20 orang 8 orang


(51)

pengumpulan data menggunakan skala untuk mengukur sebuah atribut sebagai suatu variabel. Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang (Sugiono, 2012: 140).

Responden diminta untuk memilih 10 dari 23 nilai karakter yang diprioritaskan yang terumuskan dalam pernyataan-pernyataan. Kemudian subjek menuliskan angka 1-10 pada pernyatan-pernyataan yang sudah dipilih tersebut. Angka 1 diletakan pada item yang sangat diprioritaskan dan memiliki nilai tertinggi, sedangkan angka 10 merupakan tanda bahwa item tersebut memiliki nilai yang terendah.

Tabel 2.

Rekapitulasi Aspek dan Indikator

Kuesioner Need Assesment Nilai-nilai Karakter

NO ASPEK INDIKATOR NO

ITEM 1 Nilai karakter dalam

hubungannya dengan Tuhan (Religius)

 Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja dan kebiasaan beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dianut.

1

2. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri

a.

b. Kejujuran  Memahami kekurangan dan

kelebihan diri

2 b. c. Bergaya hidup sehat  Menerapkan hidup bersih,

sehat, bugar, aman, dan dapat memanfaatkan waktu luang


(52)

dengan baik

c. d. Kerja keras  Menunjukan kemampuan

menganalisis dan

memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

9

d. e. Percaya diri  Menunjukkan sikap percaya diri.

3

e. f. Berwira usaha  Memiliki jiwa

kewirausahaan.

10 f. g. Berfikir Logis, kritis,

kreatir dan inovatif 

Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif.

6

g. h. Mandiri  Menunjukkan kemampuan

belajar secara mandiri dan mampu menyelesaikan tugas-tugas sesuai potensi yang dimilikinya.

8

h. i. Sikap Ingin tahu  Mengetahui lebih mendalam dari apa yang dipelajari, dilihat, dan didengar.

20

i. j. Cinta Ilmu  Menunjukkan kegemaran

membaca dan menulis naskah pendek sederhana.  Menunjukan keterampilan

menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sederhana.

18

19

3. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama

a.

b.

a. Sadar hak dan kewajiban diri dan orang lain 

Menghargai adanya

perbedaan pendapat.

 Memahami hak dan

kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat.

7 17

c. b. Patuh pada aturan-aturan

sosial 

Mematuhi

peraturan-peraturan sosial yang berlaku 4


(53)

dalam lingkungan yang lebih luas.

d. c. Menghargai karya dan prestasi orang lain 

Menghargai tugas pekerjaan atau hasil karya orang lain.

14 e. d. Santun  Berinteraksi secara santun

serta tata bahasa dan tata perilaku yang baik

16

f. e. Demokratis  Menerapkan nilai-nilai

kebersamaan dalam

kehidupan bermasyarakat.

12

4. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan

 Memanfaatkan lingkungan secara bertanggungjawab serta dapat mendiskripsikan gejala alam dan sosial

11

5. Nilai kebangsaan

a. a. Nasionalis  Menghargai karya dan

budaya nasionaldengan menunjukan kesetiaan,

keperdulian, dan

pengehrgaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

13

b. b. Menghargai

keberagaman 

Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional.

5

6. Seksualitas  Memahami fungsi dan peran seksualitas sesuai dengan usia.

21

7. Gaya hidup  Membelanjakan uang sesuai dengan kebutuhannya serta memiliki jadwal antara belajar dengan bermain.

22

8. Teknologi  Mampu menyeimbangkan

waktu antara belajar dengan bermain (game online, gadget, internet,dll).


(54)

D. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Validitas adalah taraf sampai dimana suatu alat tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo, 1995: 242). Menurut Ary, Jacobs, dan Razavieh (2007:293) validitas berhubungan dengan sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang dianggap orang seharusnya diukur oleh alat tersebut. Menurut Azwar (2005: 5) validitas menunjuk pada sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

Validitas yang digunakan untuk menguji Kuesioner Need Assesment Nilai- nilai Karakter ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi alat ukur dengan cara professional judgement (Azwar 2004: 45). Menurut Ary, Jacobs, dan Razavieh (2007: 296) validitas isi tidak dapat dinyatakan dengan angka namun pengesahannya berdasarkan pertimbangan yang diberikan oleh ahli (expert judgement). Dalam penelitian ini, Kuesioner Need Assesment Nilai- nilai Karakter dikonstruksi berdasarkan aspek-aspek nilai-nilai karakter menurut Permendiknas nomor 22 tahun 2006 diuji validitasnya oleh Dr. Gendon Barus, M.Si. (ahli penelitian dan evaluasi pendidikan) dan A. Setyandari, S.Pd.,S.Psi.,Psi.,M.A. (ahli psikologi).

Reliabilitas dalam penelitian ini tidak bisa dihitung karena tidak ada pemberian skor pada pilihan prioritas. Pilihan prioritas hanya diberikan rangking.


(55)

E. Teknik Analisis Data

Sugiono (2012) mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan pengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh reponden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Langkah-langkah teknik analisis data yang ditempuh dalam penelitian ini :

1. Memeriksa hasil jawaban kuesioner untuk diproses lebih lanjut dengan melihat kelengkapannya sehingga jika data tidak lengkap maka data tidak dapat diolah.

2. Membuat tabulasi data frekuensi masing-masing item yang dipilh oleh subjek, setiap rangking pada setiap item di hitung frekuensinya. Dalam tabulasi data dibuat dengan memaparkan 23 item yang dipilh menjadi 10 item sebagai prioritas lalu memberi rangking pada kesepuluh item yang dipilih. Hal ini dilakukan pada kuesioner siswa, guru, dan orang tua. Dari data yang diperoleh dapat di gambarkan banyaknya frekuensi pemilih pada masing-masing item dan item yang menjadi prioritas.


(56)

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

A. Hasil Penelitian

Tabulasi Data Prioritas Nilai-nilai Karakter yang Dibutuhkan Oleh Siswa Kelas VII SMP N 13 Yogyakarta

Menurut Siswa, Orang tua dan Guru

P

rio

rit

as Siswa Kelas VII Siswa Kelas VIII Orang Tua Siswa

Kelas VII Orang Tua Siswa Kelas VIII Guru

Aspek F % Aspek F % Aspek F % Aspek F % Aspek F %

1 Ketuhanan 32 51 Ketuhanan 33 51 Ketuhanan 28 45 Ketuhanan 30 48 Ketuhanan 15 75 2 Kejujuran 19 29 Kejujuran 8 12 Kejujuran 8 12 Seksualitas 7 10 Kejujuran 7 35

3 Percaya

diri 9 14

Bergaya

hidup sehat 9 14

Bergaya

hidup sehat 9 14 Percaya diri 6 9

Patuh pada aturan

sosial

4 20

4 Berfikir Logis, kritis, kreatir dan inovatif

14 21 Kerja keras 5 7 Mandiri 5 7

Berfikir Logis, kritis,

kreatir dan inovatif

6 9

Sadar hak dan kewajiban

diri dan orang lain

3 15

5 Bergaya

hidup sehat 9 14 Percaya diri 9 14

Berfikir Logis, kritis,

kreatir dan inovatif

9 14 Mandiri 5 8 Seksualitas 4 20

6 Mandiri 8 12

Berfikir Logis, kritis,

kreatir dan inovatif

6 9 Cinta ilmu 7 11

Sadar hak dan kewajiban

diri dan orang lain

6 9 Sikap

ingin tahu 3 15

7

Patuh pada aturan sosial

9 14 Cinta ilmu 5 7

Sadar hak dan kewajiban

diri dan orang lain

5 7 Menghargai

keberagaman 5 8 Santun 4 20

8 Sadar hak dan kewajiban diri dan orang lain

7 11 Nasionalis 5 7 Menghargai

keberagaman 5 7 Demokratis 5 8

Kerja

keras 3 15

9 Demokratis 7 11 Menghargai

keberagaman 4 6 Demokratis 4 6 Nasionalis 5 8 Teknologi 3 15


(57)

1. Nilai-nilai karakter yang prioritas dibutuhkan oleh siswa-siswa di kelas VII dan VIII SMP N 13 YOGYAKARTA menurut siswa.

a. Nilai-nilai karakter yang prioritas dibutuhkan oleh siswa-siswa di kelas VII SMP N 13 YOGYAKARTA.

Hasil pengolahan data menghasilkan nilai-nilai karakter yang prioritas dibutuhkan oleh siswa kelas VII di SMP N 13 Yogyakarta dilaporkan berikut di bawah ini.

Grafik 1. Prioritas Nilai-nilai Karakter yang dibutuhkan oleh Siswa SMP N 13 Yogyakarta.


(58)

Uraian di bawah ini adalah penjelasan tentang jumlah siswa yang memilih nilai-nilai karakter tertentu beserta prioritasnya berdasarkan data yang tertera pada tabel 3 dan grafik 1.

1) 32 orang siswa (51%) memilih nilai karakter religius atau ketuhanan dengan indikator mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja sebagai prioritas 1.

2) 19 orang siswa (29%) memilih nilai karakter kejujuran dengan indikator memahami kekurangan diri sebagai prioritas 2.

3) 9 orang siswa (14%) memilih nilai karakter percaya diri dengan indikator berani tampil didepan umum sesuai dengan tahap perkembangan remaja sebagai prioritas 3.

4) 14 orang siswa (21%) memilih nilai karakter berfikir logis, kreatif, dan inovatif dengan indikator mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif sesuai dengan tahap perkembanganremaja sebagai prioritas 4.

5) 9 orang siswa (14%) memilih nilai karakter gaya hidup sehat dengan indikator menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, dan aman sesuai dengan tahap perkembangan remaja sebagai prioritas 5.

6) 8 orang siswa (12%) memilih nilai karakter nasionalis dengan indikator menunjukkan kesetiaan, keperdulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa sesuai dengan tahap perkembangan remaja sebagai prioritas 6.


(59)

7) 9 orang siswa (14%) memilih nilai karakter patuh pada aturan sosial dengan indikator mematuhi peraturan-peraturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas sesuai dengan tahap perkembangan remaja sebagai prioritas 7.

8) 7 orang siswa (11%) memilih nilai karakter sadar hak dan kewajiban diri dan orang lain dengan indikator Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat sesuai dengan tahap perkembangan remaja sebagai prioritas 8.

9) 7 orang siswa (11%) memilih nilai karakter demokratis dengan indikator menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan tahap perkembangan remaja sebagai prioritas 9.

10) 9 orang siswa (14%) memilih nilai karakter seksualitas dengan indikator memahami fungsi seksualitas sesuai dengan usia sesuai dengan tahapperkembangan remaja sebagai prioritas 10.

b. Nilai-nilai karakter yang prioritas dibutuhkan oleh siswa-siswa di kelas VIII SMP N 13 YOGYAKARTA menurut siswa.

Hasil pengolahan data nilai-nilai karakter yang prioritas dibutuhkan oleh siswa kelas VIII di SMP N 13 Yogyakarta disajikan pada grafik berikut ini.


(60)

Grafik 2. Prioritas Nilai-nilai Karakter

yang Dibutuhkan oleh Siswa Kelas VIII SMP N 13 Yogyakarta.

Uraian di bawah ini adalah penjelasan tentang jumlah siswa yang memilih nilai karakter tertentu beserta prioritas berdasarkan data yang tertera pada tabel 4 dan grafik 2.

1) 33 orang siswa (51%) memilih nilai karakter religius (ketuhanan) dengan indikator mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja sebagai prioritas 1.

2) 8 orang siswa (12%) memilih nilai karakter kejujuran dengan indikator memahami kekurangan diri sebagai prioritas 2.

3) 9 orang siswa (14%) memilih nilai karakter gaya hidup sehat dengan indikator menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, dan aman sesuai dengan tahap perkembangan remaja sebagai prioritas 3.


(61)

4) 5 orang siswa (7%) memilih karakter kerja keras dengan indikator menunjukkan kemampuan menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan tugas perkembangan remaja sebagai prioritas 4.

5) 9 orang siswa (14%) memilih nilai karakter percaya diri dengan indikator berani tampil didepan umum sesuai dengan tahap perkembangan remaja sebagai prioritas 5.

6) 6 orang siswa (9%) memilih nilai karakter berfikir logis, kreatif, dan inovatif dengan indikator mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangan remaja sebagai prioritas 6.

7) 5 orang siswa ( 7%) memilih nilai karakter cinta ilmu dengan indikator menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana sesuai dengan tugas perkembangan remaja sebagai prioritas 7.

8) 5 orang siswa (7%) memilih nilai karakter nasionalis dengan indikator menunjukkan kesetiaan, keperdulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa sesuai dengan tahap perkembangan remaja sebagai prioritas 8. 9) 4 orang siswa (6%) memilih nilai karakter menghargai keberagaman

dengan indikator menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional sesuai dengan tahap perkembangan remaja sebagai prioritas 9.


(62)

10) 4 orang siswa (6%) memilih nilai karakter teknologi dengan indikator mampu menyeimbangkan waktu belajar dan bermain (game online, gadget, internet,dll) sesuai dengan tahap perkembangan remaja sebagai prioritas 10.

1. Nilai-nilai karakter yang prioritas dibutuhkan oleh siswa menurut pandangan orangtua siswa kelas VII dan VIII SMP N 13 Yogyakarta. a. Hasil pengolahan data nilai-nilai karakter yang prioritas dibutuhkan oleh siswa kelas VII di SMP N 13 Yogyakarta menurut pandangan orangtua siswa kelas VII di SMP N13 Yogyakarta disajikan pada grafik berikut.

Grafik 3. Prioritas Nilai-nilai Karakter

yang Dibutuhkan Siswa Menurut Pandangan Orang tua Siswa Kelas VII SMP N 13 Yogyakarta.

Uraian di bawah ini adalah penjelasan tentang jumlah siswa yang memilih nilai karakter tertentu berserta prioritas berdasarkan data yang tertera pada tabel 5 dan grafik 3.


(63)

1) 28 orang tua (45%) memilih nilai karakter religius (ketuhanan) dengan indikator mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja sebagai prioritas 1.

2) 8 orang tua (12%) memilih nilai karakter kejujuran dengan indikator memahami kekurangan diri sebagai prioritas 2.

3) 9 orang tua (14%) memilih nilai karakter gaya hidup sehat dengan indikator menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, dan aman sesuai dengan tahap perkembangan remaja sebagai prioritas 3.

4) 5 orang tua (7%) memilih nilai karakter percaya diri dengan indikator berani tampil didepan umum sesuai dengan tahap perkembangan remaja sebagai prioritas 4.

5) 9 orang tua (14%) memilih nilai karakter berfikir logis, kreatif, dan inovatif dengan indikator mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangan remaja sebagai prioritas 5.

6) 7 orang tua (11%) memilih nilai karakter cinta ilmu dengan indikator menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana sesuai dengan tahap perkembangan remaja sebagai prioritas 6.

7) 5 orang tua (7%) memilih nilai karakter sadar hak dan kewajiban diri sendiri dan orang lain dengan indikator memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat sesuai dengan tahap perkembangan remaja sebagai prioritas 7.


(64)

8) 5 orang tua (7%) memilih nilai karakter menghargai keberagaman dengan indikator menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional sesuai dengan tahap perkembangan remaja sebagai prioritas 8.

9) 4 orang tua (6%) memilih nilai karakter demokratis dengan indikator menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan tahap perkembangan remaja sebagai prioritas 9.

10) 6 orang tua (9%) memilih nilai karakter seksualitas dengan indikator memahami fungsi seksualitas sesuai dengan usia sesuai dengan tahapperkembangan remaja sebagai prioritas 10.

b. Hasil pengolahan data nilai-nilai karakter yang prioritas dibutuhkan oleh siswa kelas VIII di SMP N 13 Yogyakarta menurut pandangan orangtua siswa kelas VIII di SMP N13 Yogyakarta disajikan pada grafik berikut.


(65)

Grafik 4. Prioritas Nilai-nilai Karakter

yang Dibutuhkan Siswa Menurut Pandangan Orang tua Siswa Kelas VIII SMP N 13 Yogyakarta.

Uraian di bawah ini adalah penjelasan tentang jumlah siswa yang memilih nilai karakter tertentu berserta prioritas berdasarkan data yang tertera pada tabel 6 dan grafik 4.

1) 30 orang tua (48%) memilih nilai karakter religius (ketuhanan) dengan indikator mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja sebagai prioritas 1.

2) 7 orang tua (10%) memilih nilai karakter seksusalitas dengan indikator dengan indikator memahami fungsi seksualitas sesuai dengan usia sesuai dengan tahapperkembangan remaja sebagai prioritas 2.

3) 6 orang tua (9%) memilih nilai karakter kejujuran dengan indikator memahami kekurangan diri sebagai prioritas 3.


(1)

NO Aspek Indikator PRIORITAS F

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

Menunjukan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

sederhana 0 4 2 2 4 3 0 5 2 2 24 12 Sadar hak dan kewajiban diri dan orang

lain Menghargai adanya perbedaan pendapat 2 2 0 4 3 0 5 2 2 3 23 13 Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam

pergaulan di masyarakat 1 0 4 4 0 1 2 4 4 0 20 14 Patuh pada aturan-aturan sosial Mematuhi peraturan-peraturan sosial yang berlaku dalam

lingkungan yang lebih luas 3 3 2 0 1 2 1 0 2 4 18 15 Menghargai karya dan prestasi orang lain Menghargai tugas pekerjaan atau hasil karya orang lain

2 1 3 0 0 2 3 4 2 2 19 16 Santun Memiliki tata bahasa dan tata perilaku yang baik 0 3 5 0 3 2 3 1 4 2 23 17 Demokrasi Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan

bermasyarakat 2 1 3 0 4 2 4 5 2 0 23 18 Nilai karakter dalam hubungannya

dengan lingkungan Memanfaatkan lingkungan secara bertanggungjawab 0 4 2 2 0 3 1 4 2 3 21 19 Nasionalis Menghargai karya dan budaya nasional 2 1 3 1 2 3 1 2 5 1 21 20 Menghargai keberagaman Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan

golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional 3 2 2 2 1 1 0 0 3 5 19 21 Seksualitas Memahami fungsi seksualitas sesuai dengan usia 0 3 6 2 3 4 2 3 1 2 26 22 Gaya hidup Memiliki jadwal antara belajar dengan bermain dan dapat

mengatur uang sebaik mungkin 2 1 4 4 3 2 5 5 2 1 29 Mampu menyeimbangkan waktu antara belajar dengan


(2)

Keterangan

F

: Frekuensi

: Kesepuluh prioritas yang dipilih.

Prioritas 1 adalah pilihan yang dianggap sangat penting

prioritas 10 adalah pilihan yang dianggap penting

( semakin kecil rangkingnya maka semakin penting)

Pengambilan perioritas dilihat dari 2 segi :

1.

Dilihat dari kolom menurun prioritasnya, mencari angka terbesar.


(3)

Tabulasi Data Prioritas Nilai-Nilai Karakter Guru di SMP N 13 Yogyakarta

N

O

ASPEK

INDIKATOR

PRIORITAS

F 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1

Ketuhanan (Religius)

Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan

tahap perkembangan remaja.

15 0 1 0 0 0 0 0 0

1

17

2 Kejujuran

Memahami kekurangan dan kelebihan diri

1 7 1 0 1 0 1 2 0

1

14

3 Percaya diri

Menunjukan sikap percaya diri

0 1 1 1 0 2 1 2 0

0

8

4 Bergaya hidup sehat

Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, dan aman

0 0 2 1 0 0 0 1 1

0

5

5 kerja keras

Menunjukan kemampuan menganalisis masalah dalam

kehidupan sehari-hari

0 0 0 1 2 0 2 3 1

1

10

6 berwirausaha

Memiliki jiwa kewirausahaan

0 0 0 0 0 1 0 0 0

1

2

7

Berfikir Logis, kritis,

kreatir dan inovatif

Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar

dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif

1 1 0 0 0 0 2 1 0

0

5

8 Mandiri

Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai

dengan potensi yang dimilikinya

0 0 0 1 1 0 0 0 0

10

12

9 sikap ingin tahu

Mengetahui lebih mendalam dari apa yang dipelajari, dilihat,

dan didengar

0 0 0 0 0 3 0 1 1

1

6


(4)

NO Aspek Indikator PRIORITAS F

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 Sadar hak dan kewajiban diri dan

orang lain Menghargai adanya perbedaan pendapat 0 0 1 3 2 2 2 0 0 1 11 13 Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam

pergaulan di masyarakat 0 1 1 2 1 1 0 0 1 1 8 14 Patuh pada aturan-aturan sosial Mematuhi peraturan-peraturan sosial yang berlaku dalam

lingkungan yang lebih luas 1 4 3 1 4 1 1 1 16 15 Menghargai karya dan prestasi

orang lain Menghargai tugas pekerjaan atau hasil karya orang lain 0 0 0 0 1 2 1 0 1 0 5 16 Santun Memiliki tata bahasa dan tata perilaku yang baik 0 2 1 2 0 2 4 2 1 0 14 17 Demokrasi Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan

bermasyarakat 0 1 1 2 1 0 0 2 1 1 9 18 Nilai karakter dalam

hubungannya dengan lingkungan Memanfaatkan lingkungan secara bertanggungjawab 0 0 0 1 0 1 2 0 2 0 6 19 Nasionalis Menghargai karya dan budaya nasional 0 0 0 0 0 1 0 1 2 0 4 20 Menghargai keberagaman Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan

golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional 1 6 1 4 3 0 0 1 0 0 16 21 Seksualitas Memahami fungsi seksualitas sesuai dengan usia 0 0 0 0 4 1 1 1 1 1 9 22 Gaya hidup Memiliki jadwal antara belajar dengan bermain dan dapat

mengatur uang sebaik mungkin 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2 23 Teknologi Mampu menyeimbangkan waktu antara belajar dengan

bermain (game online, gadget, internet,dll) 0 0 2 0 2 0 1 1 3 9


(5)

Keterangan

F

: Frekuensi

: Kesepuluh prioritas yang dipilih.

Prioritas 1 adalah pilihan yang dianggap sangat penting

prioritas 10 adalah pilihan yang dianggap penting

( semakin kecil rangkingnya maka semakin penting)

Pengambilan perioritas dilihat dari 2 segi :

1.

Dilihat dari kolom menurun prioritasnya, mencari angka terbesar.


(6)

No Hal

:001/Fen/BlQlPll2016 : ljin Penelitian

Kepda

Yth. Kepala SMP N 13

Yogyakarta

Dengan hormal

Dengan ini kami merphonkan liin

@i

mahasisum kami,

Nama

No Mahmiswa Program Studi Jurusan Fakultas

PerguruanTtggi

The&ra

Adeline Uupha Ratri 111114018

BimUrgan dan lGnseling llmu Pendidikan

Keguruan dan llmu Pendidikan

Uniuessitas Sanda Dharma Yogyakarta

Untuk melaksanakan perelitian dalam rangka persiapan penyusunan skipsinya, dengan kebntuan

bahwa waktu penelitian disesraikan dengan waktu yang diberikan oleh pihak sekolah.

JudulSlaipsi

:

At'lAHSlS PRIORITAS NltAl-NlLAl KARAKIER YANG DIBUTUHKAN

SISWA, GURU, DAN ORAhIG TUA

(Studi Deskiptif

Pda

Siswa Dan Orang Tua Sisrrva Kelas

Vll

dan Vlll

Serta Guru DiSMP N l3Yogyakarta) Atas perhatian dan ijin yarg diberikan, kamiucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 9 Oktober 2015

&kan,

Temfusan:

1.

Dekar FKIP

2-

MahmisuraYls