BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Kualitatif
Peneliti menggunakan pendekatan fenomenologis kualitatif dengan tujuan untuk menggali dan mendapatkan gambaran yang luas serta mendalam berkaitan
dengan pengalaman subjektif mengenai penyesuaian diripada muallaf. Poerwandari 2001 menyatakan bahwa sebagian perilaku manusia yang
penghayatannya melibatkan berbagai pengalaman pribadi dan proses internal individual, sulit dikuantifikasikan sehingga mustahil diukur dan dibakukan,
apalagi dituangkan dalam satuan numerik. Penelitian kualitatif memungkinkan pemahaman tentang kompleksitas perilaku dan penghayatan manusia sebagai
makhluk yang memiliki pemahaman tentang hidupnya dan dipandang dapat menyampaikan keadaan partisipan secara keseluruhan berdasarkan pandangan
dari partisipan itu sendiri Banister dalam Poerwandari, 2009. Metode fenomenologis kualitatif berusaha untuk masuk ke dalam dunia konseptual para
partisipan yang ditelitinya sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh pengertian mengenai apa dan bagaimana pengertian yang dikembangkan oleh mereka pada
peristiwa dalam
kehidupan sehari-hari
Moleong, 1990.Pendekatan
fenomenologis kualitatif tersebut sesuai dengan tujuan peneliti untuk mendapatkan bagaimana gambaran penyesuaian diri muallaf.
Universitas Sumatera Utara
B. Partisipan Penelitian 1. Karakteristik Partisipan Penelitian
Adapun karakteristik partisipan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah orang yang melakukan konversi ke agama Islam Muallaf.
2. Jumlah Partisipan
Menurut Patton dalam Poerwandari, 2009 desain kualitatif memiliki sifat yang luwes, karena itu tidak ada aturan yang pasti dalam jumlah sampel yang
harus diambil untuk penelitian kualitatif. Jumlah partisipan sangat tergantung pada apa yang dianggap bermanfaat dan dapat dilakukan dengan waktu dan
sumber daya yang tersedia. Penelitian kualitatif tidak menekankan upaya generalisasi jumlah melalui perolehan sampel acak, melainkan berupaya
memahami sudut pandang dan konteks partisipan penelitian secara mendalam Poerwandari, 2007. Pada penelitian ini, jumlah partisipan yang digunakan
sebanyak 2 dua orang.
3. Prosedur Pengambilan Partisipan
Pengambilan sampel berdasarkan teori, atau berdasarkan konstruk operasional theory basedoperational construct sampling penelitian mendasar
basic sering menggunakan pendekatan ini.Sampel dipilih dengan kriteria tertentu, berdasarkan teori atau konstruk operasional sesuai studi-studi
sebelumnya, atau sesuai tujuan penelitian.Hal ini dilakukan agar sampel sungguh- sungguh mewakili bersifat representatif terhadap fenomena yang dipelajari
Patton dalam Poerwandari, 2007.
Universitas Sumatera Utara
4. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di kota Medan. Pemilihan kota lokasi pelaksanaan wawancara disesuaikan dengan kesepakatan kedua belah pihak
dengan tujuan untuk mendapatkan rasa aman dan nyaman sehingga proses wawancara dapat berjalan lancar. Adapun lokasi pengambilan data dilakukan di
rumah partisipan dan di tempat yang telah disepakati.
C. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini
menggunakan metode
pengumpulan data
melalui wawancara.Wawancara merupakan suatu pembicaraan yang dilakukan dengan
maksud dan tujuan tertentu.Pembicaraan ini dilakukan oleh dua pihak, yakni orang yang mengajukan pertanyaanpewawancara interviewer dan orang yang
diwawancarai interviewee.Wawancara kualitatif dilakukan apabila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna partisipantif
yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan
melalui pendekatan lain Banister dalam Poerwandari, 2007. Wawancara yang dilakukan merupakan upaya untuk mendapatkan informasi
secara langsung dan akurat dari partisipan tentang latar belakang, karakteristik, faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri muallaf.Wawancara ini dilakukan
dengan menggunakan pedoman umum.Wawancara dengan pedoman umum ini menggunakan pedoman wawancara yang mencantumkan isu-isu yang harus
diliputi tanpa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tanpa bentuk pertanyaan eksplisit Poerwandari, 2007.Pedoman wawancara digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang harus dibahas.Pertanyaan yang diajukan kepada partisipan menyesuaikan kondisi aktual saat wawancara
berlangsung.Wawancara yang dilakukan bersifat mendalam dengan mengajukan pertanyaan mengenai berbagai segi kehidupan partisipan, secara utuh dan
mendalam. Selama wawancara berlangsung akan dilakukan obervasi sebagai metode
pendukung pengambilan data wawancara. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul,
mempertimbangkan hubungan
antar aspek
dalam fenomena
tersebut Poerwandari, 2007.Patton dalam Poerwandari, 2007 menegaskan observasi
merupakan metode pengumpulan data esensial dalam penelitian, apalagi penelitian dengan pedekatan kualitatif.
D. Alat Bantu Penelitian 1. Alat Perekam