Faktor kebudayaan, adat istiadat, dan agama

Dari dukungan-dukungan yang ia dapatkan dari keluarga, saudara dan lingkungan sekitarnya, membantunya untuk dapat menyesuaikan diri dengan agama barunya. Pada keluarga yang masih belum menerima kondisinya saat ini, ia ingin terus belajar memahami Islam dan menunjukkan kepada mereka bahwa agama yang ia anut merupakan keyakinan yang ia anggap benar dan kelak dapat membantun keluarga lainnya.

5. Faktor kebudayaan, adat istiadat, dan agama

Agama, adat istiadat dan budaya mempengaruhi pola berpikir seorang individu dalam kehidupannya sehari-hari.Zara berasal dari suku karo yang sangat kental dengan adat istiadatnya.Dari kebudayaan dan adat istiadat ini membuat karakter dirinya menjadi individu yang kuat dan tidak memperdulikan tanggapan orang kepada dirinya. Namun, dari adat yang ada tidak memiliki pengaruh penting ketika ia menjadi muallaf. Zara masih menghargai dan menghormati adat yang sudah melekat dalam dirinya.Ia merasa adat yang ada harus ia sesuaikan dengan agama barunya sekarang. Berdasarkan hasil yang didapat dari partisipan 1, dapat disimpulkan bahwa pemikirannya mengenai Islam sesuai dengan kenyataan yang ia hadapi setelah menjadi muallaf. Cibiran yang ia dapatkan tidak menjadi penghalang untuk mendekatkan diri dengan orang-orang sekitarnya. Ia tetap menjalin silaturahmi dengan orang-orang yang belum menyetujui keputusannya menjadi muallaf. Respon keluarga yang positif dan juga kedekatannya dengan keluarga Kak Yuli menimbulkan rasa nyaman, dan kekeluargaan dirasakan oleh partisipan 1 merupakan faktor affectional dimana adanya pengaruh ikatan emosi yang Universitas Sumatera Utara melibatkan pengalaman personal individu yang melakukan konversi agama Lofland Skonovd Rambo, 1993; Templeton Swartz, 2000. Hal inilah yang dapat memudahkannya untuk menyesuaikan diri dari keadaan lingkungan sekitarnya.Adat yang ada tidak berpengaruh penting pada penyesuaian dirinya dalam menjalani kehidupan barunya. Tabel 4.2 Gambaran Karakteristik Penyesuaian Diri Partisipan 1 No Penyesuaian diri Gambaran 1 Persepsi yang akurat terhadap realitas - menganggap menjadi muslim adalah sebuah pilihan private. - menyadari bahwa Islam itu lebih indah, membuat hidupnya nyaman dan lebih teratur - merasakan kekeluargaan yang erat dan mendapat dukungan dari kakak, teman kerja, dan lingkungan sekitar - menganggap ketakutan terbesarnya adalah mengatakan yang sebenarnya dan khawatir dengan kesehatan ibu, bukan karena cibiran dari teman kerja, lingkungan dan saudara yang beranggapan masuk Islam karena diberikan mobil setelah menjadi muallaf - sebagai muslim ia menyadari menggunakan hijab merupakan kewajiban seorang muslimah dan lebih banyak belajar tentang Islam baik dari kakak, teman kerja, maupun lingkungan sekitar - pemikiran mengenai pekerjaan akan redup ketika ia menjadi muallaf berbeda dengan kenyataannya. 2 Kemampuan mengatasi stres dan kecemasan - berusaha melembutkan suara terhadap tanggapan teman kerjanya dan saudara yang mencibir agar tidak ada konflik - tidak terlalu memikirkan pendapat orang lain dan tidak memaksakan untuk menyetujui keputusannya - ketika mendapatkan tekanan dari teman kerja, lingkungan, dan saudara, ia mengatasinya dengan cara lebih mendekatkan diri, menyerahkan semua kepada Tuhan, dan mendoakan mereka agar dapat menghargai keputusannya 3 Memiliki citra diri self image yang positif - merasa dirinya sebagai orang yang beruntung karena mendapatkan hidayah dari Allah - merasa menjadi manusia yang memiliki tujuan hidup, lebih bersyukur, lebih santun, dan mudah mengelola amarah Universitas Sumatera Utara 4 Kemampuan mengungkapkan perasaan - mendiskusikan ketidaktauannya mengenai Islam dengan kakaknya - mengungkapkan kekesalannya kepada kakaknya ketika mendapatkan cibiran - menceritakan ketakutannya kepada kakak ketika ingin mengatakan keputusannya kepada ibu dan adiknya 5 Hubungan interpersonal - memiliki hubungan baik dengan orang sekitar - mengikuti pengajian di lingkungan sekitar tetangga dan acara dakwah undangan dari teman kerja - sharing mengenai agama Islam dengan teman kerja - tetap menjalin tali silaturahmi dengan orang-orang yang belum dapat menerima keputusannya Tabel 4.3 Gambaran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri Partisipan 1 No Faktor-faktor Gambaran 1 Keadaan fisik - memiliki fisik yang sempurna tidak cacat - tidak memiliki riwayat penyakit jangka panjang 2 Faktor kematangan dan perkembangan - menyesuaikan setiap perilakunya dengan ajaran agama Islam - menyadari adanya perubahan identitas diri nama, agama menjadikannya lebih dewasa dalam bersikap, cara berpakaian agar tidak sembarangan dalam berperilaku - merasa adanya permasalahan yang ada membuatnya menjadi lebih ikhlas, sabar dan menghargai orang lain, dan timbulnya kematangan diri dari bagaimana cara kita memperlakukan orang lain 3 Faktor psikologis - merasa memiliki ketenangan diri setelah menjadi muallaf karena adanya dukungan dari teman, keluarga dan lingkungan sekitar memudahkannya untuk menyesuaikan diri 4 Faktor keadaan lingkungan - menyadari masih ada sebagian saudaranya merespon negatif dan ada juga yang sudah dapat menerima keputusannya - mendapat respon baik dari lingkungan sekitar yang mayoritas muslim membuatnya merasakan aman dan nyaman - menyadari kesibukan mengajar membuatnya jarang menghadiri kegiatan keagamaan di lingkungan sekitar - dapat belajar memperdalam agama Islam dari keluarga dan lingkungan sekitar - merasa lebih mudah menyesuaikan diri karena mendapat dukungan dari keluarga, teman kerja dan lingkungan Universitas Sumatera Utara sekitar 5 Faktor agama, adat istiadat, dan budaya - menyadari adanya perbedaan, namun tidak mempengaruhi kehidupan keagamaan barunya.

B. Deskripsi Data 2 1. Identitas Diri Partisipan 2

Riwayat Hidup Partisipan 2 Nama Inisial YRF Dini Usia 30 Tahun Menjadi Muallaf 16 Bulan 6 Hari 14 Januari 2014 Jenis Kelamin Perempuan Pendidikan Terakhir SMA Pekerjaan Wiraswasta Status Single Agama Sebelumnya Kristen Protestan Agama Orangtua Kristen Protestan Tinggal Di Medan Alasan Pindah Agama Keyakinan, karena Islam itu indah dan penuh dengan kasih sayang dan menjamin keselamatan

2. Jadwal Wawancara Tabel 4.4

Jadwal dan tempat pelaksanaan wawancara Partisipan 2 Partisipan Haritanggal Waktu Tempat Partisipan II Minggu, 06 April „14 15.54 – 16.35 WIB Rumah partisipan Minggu, 31 Agustus „14 15.30 – 16.15 WIB RestaurantCafé Minggu, 19 Oktober „14 11.15 – 12.03 WIB Rumah partisipan

a. Gambaran Karakteristik Penyesuaian Diri Partisipan 2

Partisipan 2 adalah Dini, berusia 30 tahun yang bekerja sebagai wiraswasta. Pertemuan pertama peneliti dengan partisipan 2 sama halnya dengan pertemuan peneliti dengan partisipan 1. Wawancara pertama yang dilakukan setelah Universitas Sumatera Utara