Perkembangan dan kematangan Deskripsi data I 1. Identitas diri Partisipan I

“Tapi kalau yang di kristen ya. Ya kita tidak memutuskan tali silaturahmi kita kemerekakan cuma kalau mereka sendiri yang memutuskan kan enggak masalah. Kita jalani aja seperti biasanya seperti apa. Gitu aja dek. ” W1P1b984-988h21

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri Partisipan 1 1. Kondisi fisik

Kondisi fisik merupakan syaraf bagi terciptanya penyesuaian diri yang baik. Ketika kondisi fisik dalam keadaan sehat maka membantu individu dalam menyesuaikan diri dari masalah-masalah yang sedang ia hadapi. Individu yang memiliki riwayat penyakit cenderung kurang percaya diri dan perasaan rendah diri. Partisipan 1 mengungkapkan bahwa ia tidak mewarisi penyakit jangka panjang yang dapat mempengaruhi aktivitas beragamanya. Dengan kondisi fisik seperti ini, saat menjadi muallaf ia dapat menghadapi hambatan dan permasalahan-permasalahan dalam hidupnya.

2. Perkembangan dan kematangan

Perkembangan dan kematangan memiliki hubungan erat pada proses penyesuaian diri seorang indvidu. Bahwa proses penyesuaian diri itu banyak tergantung pada tingkat perkembangan yang dicapai. Penyesuaian diri yang dilakukan individu mengalami perubahan seiring dengan tahap perkembangan dan tingkat kematangannya. Sebelum menjadi muallaf, Zara merasa memiliki sifat kekanak- kanakan.Tidak dapat menempatkan segala sesuatu sesuai dengan kondisinya.Zara hanya memikirkan dirinya, dan kesenangan dirinya saja.Ia menyadari, seiring berjalannya waktu, sikap dan sifat yang ia miliki harus disesuaikan dengan ajaran agama yang ia anut dan harus menjadikannya seseorang yang lebih baik lagi. Universitas Sumatera Utara Menjadi orang yang merugi ketika ia menjadi seseorang yang sama dengan dahulunya. Menurutnya, sikap dan perilaku yang kita jalani memiliki tata cara tersendiri berdasarkan keyakinannya. Tidak dapat disamakan pada tiap ajarannya.Ia mempercayai Islam mengajarkannya untuk lebih rendah diri dan menjadikan ia lebih dewasa. Zara menganggap inilah merupakan proses untuk menjadi matang seutuhnya. “emmm sebenarnya kakak itu sifatnya kayak anak-anak hehe suka ketawa yang sembarangan aja selebar- lebarnya.” W2P1b1145-1148h25 “mikir apapun yang aku lakukan ya terserah sama aku aja. Bodo amat sama orang. Tapi setelah itu, kakak harus bisa menyesuaikan dengan agama kakak sekarang.Tidak bisa kakak samakan dengan yang dulu. Kalau kakak sama dengan yang dulu berarti kakak jadi orang yang bodoh. Orang yang rugi dek. Buat apa yakan?.Sikap dan perilaku kita semuanyakan ada tata caranya.Jangan mau sama dengan yang dulu .” W2P1b1148-1157h25 “Sekarang kakak udah jadi lebih teratur, setiap apa yang kita lakukan ada tata caranya. Kita harus berkaca tapi depannya itu adalah orang lain. Mereka menilaimu.Jangan sampa i mereka melihat “percuma menjadi muslim enggak ada berubahnya. Kematangan diri kita semuanya bisa dilihat dengan cara bagaimana kita memperlakukan orang lain.” W2P1b1183-1185h26 Pembelajaran dari pengalaman yang ia dapat, menjadikannya sebagai individu yang lebih bersabar dan ikhlas dalam menghadapi cobaan merupakan proses perkembangan diri yang ia alami. Dari cobaan itu ia ingin lebih mendalami ajaran agama Islam agar dapat mendekatkannya diri dengan Allah. Dan dari permasalahan inilah, yang membuatnya lebih menghargai orang lain dan membuat perasaannya jauh lebih menyenangkan. Universitas Sumatera Utara

3. Keadaan psikologis