Proses wawancara dimulai sesuai dengan pedoman wawacara dan tidak menutup kemungkinan untuk berkembang sesuai dengan jawaban partisipan tetapi
tidak keluar dari topik yang diteliti. Hasil rekaman wawancara dipindahkan dalam transkip verbatim yang akan diberi koding dengan tujuan untuk menorganisasi
data sehingga akan memunculkan gambaran tentang topik yang diteliti. Data-data yang telah diperoleh akan digambarkan kedalam indikator penyesuaian diri dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Setelah membuat analisa data, peneliti akan menarik kesimpulan untuk menjawab permasalahan penelitian sesuai dengan data
yang ditemukan. Setelah itu, peneliti memberikan masukan atau saran-saran sesuai dengan kesimpulan, diskusi, dan data hasil penelitian.
3. Tahap pencatatan data
Setelah proses wawancara selesai dilakukan dan hasil wawancara telah diperoleh, peneliti kemudian memindahkan hasil wawancara ke dalam verbatim
tertulis. Selanjutnya, peneliti membuat koding sesuai dengan teori yang digunakan. Hasil koding akan membantu peneliti dalam menganalisa dan
menginterpretasi data yang diperolah dari masing-masing partisipan. Setelah koding selesai dilakukan, peneliti kemudian menganalisis dan membahas data
yang diperoleh.
G. Prosedur Analisis Data
Analisis data didefinisikan sebagai proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti seperti yang disarankan oleh data Moleong, 1990. Data yang terkumpul sangat banyak dan
Universitas Sumatera Utara
tugas analisis data adalah mengurutkan, memberi kode, mengatur dan mengkategorikannya.
Jorgensen dalam Poerwandari, 2007 menyatakan bahwa analisis data merupakan proses memecahkan, memisahkan atau membongkar materi penelitian
ke dalam potongan, bagian, elemen, atau unit-unit tertentu. Yang harus diingat peneliti adalah bagaimana pun analisis dilakukan, peneliti wajib memonitor dan
melaporkan proses dan prosedur-prosedur analisisnya sejujurnya dan selengkap mungkin Patton dalam Poerwandari, 2007. Usaha untuk mendapatkan hasil data
yang lebih tajam terhadap data hasil di lapangan, dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik analisis data kualitatif. Langkah-langkah yang diambil dalam
poses analisis data pada penelitian ini, yaitu : 1.
Peneliti membuat dan mengatur data yang sudah dikumpulkan. Peneliti akan membuat verbatim dan mentranskripsikan hasil wawancara setelah
melakukan wawancara sembari mengobservasi lingkungan sekitar. Dalam transkripsi, peneliti akan mengatur data dengan rapi sehingga
akan memudahkan dalam pembuatan transkrip. Transkrip ini diketik dalam format tanya jawab dan dimasukkan ke dalam table dan diberikan
kolom catatan atau keterangan. 2.
Membuat koding pada transkrip data. Yang bertujuan untuk dapat mengorganisasi dan mensistematisasi data secara lengkap dan mendetail
sehingga data dapat memunculkan gambaran mengenai topik yang dipelajari Poerwandari, 2007. Pemberian koding dilakukan dengan
Universitas Sumatera Utara
caramenuliskan kode-kode atau tema pada kolom catatan atau keterangan pada transkrip wawancara.
3. Setelah kode atau tema ditentukan, kemudian data disusun dan
dikategorikan berdasarkan kode-kode yang telah diberikan. 4.
Kemudian peneliti membuat uraian deskriptif mengenai data berdasarkan kategori yang telah dibuat. Deskripsi dituliskan secara mendetail dan
ditulis sedemikian rupa untuk dapat memungkinkan pembaca melakukan visualisasi setting yang diamati Poerwandari, 2007.
5. Peneliti kemudian membuat analisis dan interpretasi data dari uraian
deskriptif tersebut yang dikaitkan dengan teori. Dengan menggunakan uraian deskriptif sekaligus informatif, peneliti meminimalkan biasnya,
sehingga dapat mengembangkan analisis yang lebih akurat saat menginterpretasi seluruh data yang ada Poerwandari, 2007.
6. Dan akhirnya peneliti melakukan perbandingan antar partisipan
penelitian dengan cara melihat persamaan dan perbedaan pada masing- masingkategori.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV Hasil Analisa Datadan Pembahasan
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian gambaran penyesuaian diri pada orang yang melakukan konversi agama muallaf mulai dari riwayat masing-
masing partisipan, hasil analisa data wawancara serta pembahasan data-data yang telah diperoleh tersebut berdasarkan teori yang sudah dipaparkan.
Pada kutipan wawancara nantinya disertai dengan pemberian kode-kode khusus bertujuan sebagai cara untuk mempermudah pengorganisasian dan
sistematisasi data Poerwandari, 2007. Misalnya, kode W1P1b1-5h1 makna data tersebut diambil melalui proses wawancara pertama W1 kepada partisipan
pertama P1. b1-5 merujuk kepada kutipan wawancara yang terletak di baris 1 sampai 5 pada halaman refleksi dan analisa terlampir, sedangkan h1 merujuk
kepada nomor halaman dimana kutipan wawancara tercantum.
A. Deskripsi data I 1. Identitas diri Partisipan I
Riwayat hidup Partisipan I
Nama inisial AYH Zara
Usia 32 tahun
Menjadi muallaf 17 bulan 6 hari 14 Desember 2013
Jenis kelamin Perempuan
Pendidikan terakhir S1
Pekerjaan Guru swasta
Status Single
Agama sebelumnya Kristen protestan
Agama orangtua Kristen protestan
Tinggal di Medan
Alasan pindah agama Saya meyakini bahwa Islam lebih jelas,
membawa ketenangan dalan bathin dan menciptakan damai dalam hati
Universitas Sumatera Utara