Pedoman wawancara dalam penelitian ini berupa open ended question yang dibuat berdasarkan latarbelakang, karakteristik penyesuaian diri yang
dikemukakan oleh Haber dan Runyon 1984,dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri oleh Schneider dalam Desmita, 2009.Hal ini
dilakukan agar peneliti mempunyai kerangka berpikir tentang hal-hal yang ingin ditanyakan dan tidak menyimpang dari kerangka teoritis yang ada.Pada
pelaksanaannya, pedoman wawancara ini tidak digunakan secara kaku. Tidak tertutup kemungkinan untuk menanyakan hal lain yang masih berhubungan
dengan topik penelitian agar wawancara tidak berjalan dengan kaku, namun data yang didapatkan lebih lengkap dan akurat.
3. Catatan Lapangan dan Kertas
Catatan lapangan adalah catatan tertulis mengenai apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi
terhadap data dalam penelitian kualitatif Bogdan Biklen dalam Moleong, 2002.Catatan lapangan dibuat dalam bentuk deskripsi dan dirangkum segera
setelah wawancara.
E. Kredibilitas Penelitian
Kredibilitas adalah istilah yang digunakan dalam penelitian kualitatif untuk mengganti konsep validitas, dimaksudkan untuk merangkum bahasan menyangkut
kualitas penelitian kualititatif. Kredibilitas penelitian kualitatif terletak pada keberhasilan mencapai maksud mengeksplorasi masalah dan mendeskripsikan
setting, proses, kelompok sosial atau pola interaksi yang kompleks Poerwandari, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Kredibilitas penelitian ini nantinya terletak pada keberhasilan penelitian dalam mengungkapkan perubahan-perubahan mengenai penyesuaian diri pada
muallaf.Adapun upaya peneliti untuk meningkatkan kredibilitas penelitian ini antara lain :
1. Memilih partisipan yang sesuai dengan karakteristik partisipan pada
penelitian ini yaitu muallaf. 2.
Membuat pedoman wawancara berdasarkan teori penyesuaian diri dan faktor yang mempengaruhi konversi agama. Selain itu, peneliti juga menjaga
standarisasi pedoman wawancara dengaan melakukan profesional judgment bersama dengan dosen pembimbing.
3. Menggunakan pertanyaan terbuka dan wawancara mendalam untuk
mendapatkan data yang akurat. Pertanyaan partisipan yang ambigu atau kurang jelas akan ditanyakan kembali probing saat wawancara atau
pertemuan berikutnya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang akurat.
4. Mencatat secara bebas hal-hal penting dengan serinci dan sedetail mungkin
tentang pengamatan objektif terhadap setting, partisipan atau hal-hal lain yang terkait selama pengambilan data.
5. Mengecek dan mengecek kembali checking and rechecking data yang
terkumpul. Dalam hal ini peneliti mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek analisis, dengan mengaplikasikannya pada data, serta dapat
mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai data. Membaca kembali
Universitas Sumatera Utara
transkrip wawancara sebelumnya dan merefleksikan hal yang perlu digali lebih dalam dari partisipan pada wawancara berikutnya.
6. Mendokumentasikan data-data yang telah terkumpul dengan rinci, lengkap
dan rapi, data-data yang terkumpul berupa, data mentah seperti rekaman wawancara, transkip wawancara, rekonstruksi data hasil wawancara, dan
data hasil analisa wawancara dengan partisipan.
F. Prosedur Penelitian 1. Tahap persiapan Penelitian