Keadaan psikologis Deskripsi Data 2 1. Identitas Diri Partisipan 2

“Islam itu mengajarkan manusia harus gimana, bersikap seperti apa, berpakaian dan lain-lain jugalah. Bukan memaksakan tapikan kalau kita udah tau seharusnya seperti itu ya sebaiknya dijalankan.” W2P2b133-137h47 “Harus menghargai sesama, tolong menolong, sopan santun misalnya menunduk kalau jalan didepan orang yang lebih tua, salam tangan.” W2P2b137-141h47 Dini merasa belajar agama Islam tidak ada habisnya dan harus lebih banyak lagi belajar agar menjadi lebih baik. “haha enggak ada habisnya dek sebenarnya kalau kita terus belajar dan pengen tahu gimana tentang Islam, itukan dek.” W2P2b144-147h48

3. Keadaan psikologis

Kesabaran yang ia miliki membuatnya merasakan kenyamanan, damai dan tentram. Apabila masalah itu muncul pada dirinya, ia sudah mengetahui kepada siapa ia harus mengadu. Sholat dan berdoa kepada Tuhan membuat hatinya lebih tenang.Ia menganggap ketika ia menceritakan permasalahannya kepada temannya bukan ketenangan yang ia dapatkan namun terkadang malah menambah permasalahan yang ada. “Alhamdulillah karena sabar yaa aman aja dek.Aman, damai dan tentram haha.” W2P2b154-155h48 Dini yakin bahwa ketika ia menghadapi masalah tetapi teman-teman dan keluarganya tidak ada disampingnya, namun Tuhan selalu berada didekatnya. Hal inilah yang menambah ketenangan hatinya ketika permasalahan itu muncul.Ia menyadari dalam situasi apapun yang manusia lakukan, baik itu dalam keadaan sedih, senang, marah, maupun susah selalu ingat dengan Tuhan. Universitas Sumatera Utara “yaa Insya Allah mampu dek. Karena kakak percaya kalau teman-teman kakak enggak ada disamping kakak ataupun keluarga enggak mendukung kakak, kakak masih ada Allah yang selalu ada disaat apapun.Kakak yakin itu aja yang bisa buat hati kakak tenang.” W2P2b172-178h48 “Kakak belajar mengenai Islampun sekalian silaturahmikan sama orang-orang yang ada di lingkungan sekitar kakak.Kadang juga kakak ngajak kawan- kawan ikut pengajian di rumah atau di sekitaran sini.” W2P2b192-197h49 Ia juga sering mengajak teman-temannya untuk ikut pengajian di rumahnya untuk selalu menjalin silaturahmi dengan mereka. Begitu juga lingkungan sekitar yang sering mendukungnya. 4. Keadaan lingkungan seperti hubungan keluarga, hubungan dengan teman sebaya dan hubungan dengan lingkungan Keadaan lingkungan yang damai, tentram, aman dan penuh pengertian serta mampu memberikan perlindungan dapat memperlancar penyesuaian diri muallaf. Dini merasa awalnya banyak saudara-saudaranya yang memfitnah keluarga mereka karena memutuskan menjadi muslim. Sebagian keluarga memberikan dukungan kepada Dini dan keluarganya namun ada juga yang belum dapat menerima keputusan mereka. “ya banyak yang fitnahlah dek. Banyak yang bilang kalau kami mau masuk muslim karena diiming-imingi kekayaanlah, apalah. Terus juga karena dicuci otaknya haha kayak piring aja dicuci yakan.” W2P2b220-224h49 “Rugilah dek.Tapi ada juga yang sudah nerima kami sekarang.Kalau yang mikir positifkan pasti mereka enggak bakalan jauhi kami.” W2P2b227-230h49 Universitas Sumatera Utara Setiap manusia berhak menentukan keyakinannya sendiri. Tidak dapat diatur oleh orang lain. Ia tidak mempermasalahkan pendapat dari saudaranya. Sebelum ia memutuskan menjadi muslimpun, ada sebagian keluarga yang memang merespon kurang baik. Dini tidak terlalu memikirkan pendapat negatif terhadap keluarga dan dirinya. “Namanya udah masalah keyakinankan mana bisa diatur.Kami enggak mengganggu mereka.Beda kalau kami ganggu mereka baru boleh marah.Nah ini kami enggak ada ganggu jadi kakak juga enggak permasalahi kali dek.” W2P2b230-235h49 Dini senang bergaul dengan siapa saja.Tidak membeda-bedakan apalagi memilih-milih teman yang dekat dengannya.Lingkungan sekitar merespon sangat baik.Dini merasa lingkungan sekitarnya mendukung dan merangkulnya.Ia selalu diajak untuk menghadiri kegiatan-kegiatan Islami, seperti pengajian, wirit dan acara keagamaan lainnya. Lingkungan sekitar yang merupakan tetangga Dini menyambut dengan senang hati dan selalu membantunya.Ia merasa terharu karena mendapatkan dukungan terus menerus dari lingkungan sekitarnya. “kalau dari lingkungan sekitar Alhamdulillah mereka sangat mendukung dan merangkul dek. Mereka ngajak ikut pengajian, wirid, dengeri ceramah- ceramah gitu. Lagian di lingkungan sekitar kami kan lebih banyak muslim mayoritas muslim jadi mereka menyambut kami dengan suka cita. Dengan bahagia.” W2P2b248-255h50 “Tau dek belum apa-apa juga mereka ngasi telekung, Al-Qur‟an, sajadah iiihh banyaklah dek.Terharu kakak ngelihat perhatian seperti itu.” W2P2b255-258h50 Dari kondisi yang ia dapat dari keluarga dan lingkungan sekitarnya, Dini dapat menyesuaikan diri dalam kehidupannya. Keluarga yang masih belum menerima keputusannya, tidak menjadi penghalang baginya untuk terus Universitas Sumatera Utara memperdalam keyakinannya. Pengalaman religi dari orang-orang terdekatnya semakin memperkuat niatnya untuk menjadi seorang muslim. Dari pengalaman tersebut banyak menjadikan pembelajaran hidupnya. “Dan kakak mengenal Islam itu dari teman-teman kakak teman dunia maya hahaa.. Misalkan kak Yuli dan bibi lagi ngobrol ada yang pengen kakak tanya yaudah kakak hubungi kawan- kawan kakak tanya ke mereka.” W1P2b280-285h40 “pengalaman religi kakak waktu tinggal sama dia lah dek. Kakak ikut orang itu puasa, lebaran, walaupun abang kakak enggak tau kakak juga ikutan puasa.Pengalaman-pengalaman itulah yang buat kakak banyak tau gimana Islam sebelum kakak jadi muallaf.” W3P2b130-136h54 “Kakak suka berteman sama yang muslimpun sebelum kakak jadi muslim. Kakak ngerasa mereka sangat tulus berteman sama kakak. Bukan kakak bilang yang dulu enggak tulus ya tapi muslim itu sangat tulus.” W2P2b77-80h46

5. Faktor kebudayaan, adat istiadat, dan agama