Kemampuan mengatasi stres dan kecemasan

“Saya tidak takut kalau orang mengatakan saya murtad, mereka bercakap apa. Masyarakat mengatakan saya Islam KTP atau Islam apa. Terserah mereka.Kalau dikeluarga dikatakan begini- begini.” W1P1b750-754h16 “Masyarakat mengatakan saya Islam KTP atau Islam apa.Terserah mereka.Kalau dikeluarga dikatakan begini-begini. Saya tidak peduli karena kemarin ketika saya memutuskan menjadi muallaf, ketakutan terbesar saya adalah saya takut berterus terang kepada mama saya dan kesehatannya itu aja.” W1P1b752-759h16

2. Kemampuan mengatasi stres dan kecemasan

Zara mengalami berbagai hal yang menempatkannya dalam situasi yang menekan. Setiap tujuan yang diinginkan tidak selalu diperolehnya dengan segera. Proses pencapaian tujuan dan keinginan tersebut bisa lebih cepat didapat bahkan juga bisa mengalami penundaan. Kemampuan mengatasi stres dan kecemasan ini tidak mudah dilakukan akan tetapi sangat penting dalam kelangsungan hidup sehari-hari. Toleransi merupakan hal yang sangat penting dalam mengatasi stres dan kecemasan tersebut. Zara mengatakan walaupun banyak yang mencibirnya karena keputusannya namun, ia dapat mengatasi semua permasalahan yang ia alami. “Alhamdulillah enggaklah.Enggak mau stres-stres nanggapi cibiran dari orang- orang itu tersenyum.” W1P1b866-867h18 Walaupun respon dari teman kerja dan saudaranya tidak sesuai yang ia harapkan, Zara tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut. Ia berpikir bahwa setiap orang memiliki pendapatnya masing-masing. Ia tidak mau memaksakan mereka untuk sependapat dengan dirinya. Zara hanya ingin terus menjalin persaudaraan terhadap orang-orang yang tidak mendukungnya. Universitas Sumatera Utara “Yaa saya enggak ngertilah mau ngasi tau mereka gimana lagi.Udah saya jelaskan beberapa kali mungkin mereka memang masih belum bisa nerimakan dek yaudahlah enggak mau kakak paksakan juga.” W1P1b854-859h18 Tekanan-tekanan yang ia hadapi dapat ia atasi dengan terus mendekatkan diri dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Ia terus berdoa agar kelak semua orang dapat menghargai setiap keputusan yang ia dan keluarganya ambil. “Sekarang ini kakak doa aja mana tau mereka terbuka hatinya yakan, nerima kakak kayak dulu lagi terus semoga-semoga aja orang itu juga bisa kayak kamikan.Dan dari pada kakak marah-marah hadapi orang itu lebih bagus saya mendekatkan diri ke Allah terus berdoa.Enggak mau ngambil pusing juga dek.Pasrahkan sama Allah aja.” W1P1b863-868h18

3. Self-image yang positif