Keadaan psikologis Deskripsi data I 1. Identitas diri Partisipan I

3. Keadaan psikologis

Keadaan mental yang baik akan mendorong individu untuk memberikan respon yang selaras dengan dorongan internal maupun tuntutan lingkungan sekitar. Zara merasakan keputusannya menjadi seorang muslim memberikan ketenangan dalam dirinya. Keyakinannya akan kuasa Tuhan membuatnya selalu berpikiran positif atas tanggapan orang lain. Ia dapat menyesuaikan diri dengan baik dikarenakan adanya dukungan dari teman, keluarga dan orang sekitar membantunya untuk menjalani kehidupan sehari-hari dan kehidupan beragamanya. 4. Keadaan lingkungan seperti hubungan keluarga, hubungan dengan teman sebaya dan hubungan dengan lingkungan Proses penyesuaian diri yang baik dapat dibantu dengan keadaan lingkungan yang baik pula. Keadaan lingkungan yang damai, tentram, aman dan penuh pengertian serta mampu memberikan perlindungan terhadap setiap anggota keluarganya dapat mempermudah penyesuaian diri muallaf dalam menjalin hubungan dengan orang-orang disekitarnya. Zara terlebih dahulu menceritakan keputusannya menjadi muslim kepada adiknya. Adiknya memberikan respon yang kurang baik.Ia merasa sedih mendengar jawaban yang dilontarkan oleh adiknya tersebut. Zara menganggap ini merupakan salah satu ujian yang diberikan Allah kepadanya.Tidak ada niatnya untuk menjadi anak durhaka dan tidak menyayangi keluarga. Namun, ia sudah benar-benar meyakini bahwa Allah SWT adalah Tuhannya. Universitas Sumatera Utara “nah, ngomong sama adik saya, adik saya marah “kenapa kau enggak gereja? kenapa kau enggak natalan?. “Aku sudah muslim”. Dia bilang “enggak ada otak kau, enggak kau lewatkan satu natalan ini terakhir dengan mamamu.Enggak kasian kau liat mama” dia bilang begini begini.Saya pun aduh nangis saya dek.” W1P1b453-460h10 “saya pikir, “ya Allah inilah ujianmu untuk saya” kan gitu. Bukan saya mau durhaka kepada orangtua, bukan saya enggak menyayangi keluarga tapi saya mau mengikut Engkau.Saya ibaratnya sudah bener-bener yakin bahwa Engkaulah Tuhanku bukan siapa- siapa lagi”saya bilang gitu.” W1P1b461-467h10 Setelah itu, Zara menceritakan hal tersebut kepada ibunya.Ia mengkhawatirkan kesehatan sang ibu ketika mendengar ceritanya. Ternyata, ibu dapat menerima keputusannya menjadi muallaf.Ibunya tidak menyangka bahwa anaknya sudah beranjak dewasa, dimana mereka berhak memilih dan menentukan kehidupannya masing-masing.Sang adik melihat respon dari ibunya.Adikpun meminta maaf karena telah berkata kasar.Ia merestui keputusan Zara yang menjadi seorang muslim. Kedua abangnya juga merespon dengan baik. Abang pertama senang mendengar kabar adiknya sudah seiman sama seperti dirinya. Ia mendapatkan selamat dan nasihat agar menjadi manusia yang lebih baik lagi. Meskipun abang keduanya masih beragama Kristen, ia beranggapan bahwa adiknya sudah dewasa dan berhak memilih keyakinannya sendiri. Ia hanya menyampaikan nasihat kepada Zara agar menjaga dan merawat sang ibu. Zara merasa abangnya yang kedua dapat memahami keputusan yang ia ambil. “Yang kakak liat abang yang pertama itu senang kali denger kakak jadi muslim. Ngasi selamat terus ngasi nasihat sama saya. Yaa dibilangnya kalau sudah menjadi muslim saya itu harus lebih baik lagi, bisa merubah sikap yang jelek-jeleknya, begini- begini.” W1P1b553-558h12 Universitas Sumatera Utara “Tapi kalau yang kedua cuma ngasi nasihat aja bilang jaga sama rawat mama baik-baik.Dia memang orangnya cuek dek.Mungkin pun dia mikir juga yakan.Udah besarnya adikku.Uda dewasa bisa menentukan mana yang terbaik buat dirinya sendiri yaudahlah.” W1P1b559-564h12 Masih ada saudara-saudara Zara tidak menyetujui keputusannya menjadi muslim. Ia mengibaratkan kondisinya seperti seseorang yang masuk kerumah, tidak mengetok pintu terlebih dahulu namun mengedornya. Ia memaklumi kondisi pada saat itu. Sebagian keluarga sudah menerima kondisi Zara.Ia tidak terlalu memikirkan perkataan dari keluarga yang belum menerimanya menjadi seorang muallaf. “Kalau sekarang kayaknya mereka udah mengerti kenapa kami menjadi muslim atau mungkin mereka berpikiran yaudahlah mungkin itu pilihan mereka sudahlah.” W2P1b1274-1278h28 “memang ada juga beberapa orang yang sampai detik ini belum bisa menerima. Kemarin kakak pergi undangan teman dari kaum kakak yang dulukan, kami diundang. Terus kami salam-salaman sama teman-teman kakak yang lain cuma memang ada beberapa yang masih ngelihatnya sinis.” W2P1b1278-1285h28 “Tapi kakak enggak perduli.Toh agama agamaku yang penting kami sama- sama enggak ganggu itu dia.” W2P1b1285-1287h28 Zara merasa lingkungan sekitarnya merangkul dan selalu mengajaknya ikutserta dalam kegiatan-kegiatan Islami, seperti pengajian, wirid dan acara keagamaan lainnya.Ia merasa nyaman karena pada lingkungannya sekarang merupakan mayoritas Islam yang dapat membantunya untuk belajar memahami Islam lebih banyak lagi. Terkadang Zara tidak dapat menghadiri kegiatan tersebut karena kesibukannya mengajar di sekolah dan memberikan les tambahan kepada siswa-siswanya. Universitas Sumatera Utara Dari dukungan-dukungan yang ia dapatkan dari keluarga, saudara dan lingkungan sekitarnya, membantunya untuk dapat menyesuaikan diri dengan agama barunya. Pada keluarga yang masih belum menerima kondisinya saat ini, ia ingin terus belajar memahami Islam dan menunjukkan kepada mereka bahwa agama yang ia anut merupakan keyakinan yang ia anggap benar dan kelak dapat membantun keluarga lainnya.

5. Faktor kebudayaan, adat istiadat, dan agama