adalah nilai terendah dengan skor paling sedikit adalah 5 untuk semua butir penilaian, sedangkan untuk kategori sangat baik
adalah kategori tertinggi dengan skor maksimal 20 atau sempurna. Indikator keberhasilan hasil belajar psikomotor apabila sekurang-
kurangnya 75 dari jumlah keseluruhan siswa dalam satu kelas mendapatkan skor kategori sangat baik dan baik
2. Model Pembelajaran Blended Learning
a. Pengertian Blended Learning
Blended Learning berasal dari kata Blended dan Learning yang jika
diartikan di dalam Bahasa Indonesia
Blended adalah
mengkombinasikan dengan bagus atau takaran yang tepat dan Learning adalah pembelajaran. Dari dua kata tersebut dapat diartikan bahwa
Blended Learning adalah mengkombinasikan dua atau lebih model pembelajaran yang dapat digabungkan menjadi model pembelajaran
yang dapat diterapkan dengan baik. Istilah Blended Learning ini
muncul karena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi TIK saat ini sangat pesat, sehingga mendorong dunia pendidikan
untuk menggunakan media TIK ini dalam proses pembelajaran. Menurut Thorne 2003, “Blended learninig is a combination of:
multimedia technology, CD ROM video streaming, virtual classroom, voicemail, email, and telephone conferencing, online text animation
and video streaming. All of this is combined with traditional forms of classroom training and one-on-one training”. Dari pengertian di atas,
Blended Learning mengkombinasikan media
online dengan
pembelajaran tradisional berupa tatap muka. Semler dalam Husamah 2013: 11 menegaskan bahwa
“Blended learning mengkombinasikan ranah terbaik dari
pembelajaran online, aktivitas tatap muka terstrukur, dan praktek dunia nyata. Sistem pembelajaran online
latihan di kelas dan pengalaman on-the-job akan memberikan pengalaman
berharga bagi diri mereka. Blended Learning menggunakan pendekatan yang memberdayakan berbagai sumber informasi
yang lain.”
Guru kadang sulit membedakan beberapa istilah yang mirip dengan Blended Learning. Perbedaan mendasar antara Blended
Learning dengan e-leaning adalah persentase penggunaan media online dalam pembelajaran. Allen. dkk dalam Husamah 2013: 18-19
membedakan model-model pembelajaran tersebut sebagai berikut. Tabel 5. Persentase Penggunaan Media Online Dalam Pembelajaran
Persentase Online
Jenis Pembelajaran
Deskripsi Setiap Jenis
1 to 29
30 to 79 Tradisional
Difasilitasi web
BlendedHybrid Pembelajaran dengan konten dikirim
tidak secara online disampaikan dalam bentuk tulisan atau lisan
Pembelajaran menggunakan fasilitas web untuk memfasilitasi sesuatu yang sangat
penting dalam pembelajaran tatap muka. Menggunakan
sebuah sistem
pengelolaan perkuliahan
course management
system CMS
atau halaman
web, misalnya
untuk memposting silabus dan soalbahan
ujian.
Pembelajaran dengan memadukan sistem online
dan tatap
muka. Proporsi
substansi konten menggunakan online kadang diskusi
online dan kadang
menggunakan pertemuan tatap muka.
Persentase Online
Jenis Pembelajaran
Deskripsi Setiap Jenis 80+
Online Sebuah pembelajaran yang sebagian
besar atau
bahkan seluruhnya
menggunakan sistem online. Jenis ini tidak menggunakan tatap muka sama
sekali.
Sumber: Husamah 18-19 Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Blended
Learningmerupakan kombinasi dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi TIK dengan model pembelajaran konvensional secara
tatap muka dengan persentase 30-79 menggunakan media online yang mengkombinasikan ranah terbaik dari model pembelajaran online
dengan model pembelajaran konvensional secara tatap muka. Dengan demikian model Blended Learning ini dapat menutupi kelemahan-
kelemahan dari model pembelajan online dan model pembelajaran konvensional secara tatap muka.
b. Karakteristik Model Pembelajaran Blended Learning