3 Terdapat siswa yang mau untuk belajar materi akuntansi yang akan dipelajari di sekolahan pada pertemuan
selanjutnya. 4 Siswa dapat meningkatkan hasil belajarannya dalam kelas
c. Perbandingan Siklus I dan Siklus II
1 Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus I dan Siklus II Keberhasilan hasil belajar ranah kognitif siswa terwujud
apabila siswa telah mampu menguasai materi yang dipelajari. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil evaluasi yang dilakukan dengan
cara kuistes tertulis yang dilakukan pada setiap akhir siklus. Siswa dapat dikatakan telah mencapai kriteria ketuntasan belajar apabila
memperoleh nilai ≥75, sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan oleh pihak sekolah. Pembelajaran dikatakan
berhasil apabila minimal 75 siswa dalam satu kelas mendapatkan nilai ≥75.
Hasil tindakan
menunjukkan bahwa
telah terjadi
peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif antara siklus I dan siklus II. Pada siklus I nilai rata-rata kognitif siswa satu kelas
sebesar 81,41 dengan jumlah siswa yang mencapai nilai ketuntasan minimal sebanyak 16 siswa atau sebesar 69,57 dari jumlah siswa
dalam satu kelas. Kemudian pada siklus II, nilai rata-rata kognitif siswa meningkat menjadi 83,62 dengan jumlah siswa yang
mencapai nilai ketuntasan minimal sebanyak 21 siswa atau sebesar
100 dari jumlah siswa dalam satu kelas yang mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Berikut disajikan tabel peningkatan hasil
belajar siswa ranah kognitif antara siklus I dan siklus II: Tabel 43. Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I dan II
Kategori Nilai
Siklus I Siklus II
Frekuensi Persentase
Frekuensi Persentase
Sangat Baik 85-100
10 = 1023 x 100
12 = 1221 x 100
= 43,48 = 57,14
Baik 75-84
6 = 623 x 100
9 = 921 x 100
= 26,09 = 42,86
Cukup 65-74
6 = 623 x 100
= 021 x 100 = 26,09
= 0 Kurang
55-64 1
= 123 x 100 = 021 x 100
= 4,35 = 0
Gagal 0-54
= 023 x 100 = 021 x 100
= 0 = 0
Jumlah 23
100 21
100
Sumber: Data primer yang telah diolah. Peningkatan hasil belajar kognitif siswa juga dapat dilihat
pada diagram berikut ini:
Gambar 10. Diagram Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan Siklus II
20 40
60
Gagal Kurang
Cukup Baik
Sangat Baik
4,35 26,09
26,09 43,48
0,00 0,00
42,86 57,14
P e
rs e
n ta
se P
e ro
le h
a n
N il
a i
S is
w a
Kategori Nilai Kognitif Siswa
Siklus I Siklus II
Data hasil belajar ranah kognitif di atas menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran telah berhasil dicapai dengan jumlah
siswa yang menguasai materi pembelajaran secara tuntas N ≥ 75 lebih dari 75 atau 18 siswa dalam satu kelas. Hal ini berarti
bahwa penerapan model Blended Learning
telah berhasil meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa kelas XI IPS I.
Keberhasilan dari hasil belajar siklus I dan siklus II ini tidak terlepas dari skenario pembelajaran yang telah dibuat. Model
pembelajaran Blended Learning mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran di dalam kelas maupun
belajar materi di rumah dan berdiskusi pada facebook Group sehingga memberikan dampak positif pada hasil belajar ranah
kognitif siswa. 2. Peningkatan Hasil Belajar Ranah Afektif
Keberhasilan ranah afektif terwujud apabila siswa telah mampu melakukan ranah-ranah afektif yang dituntut dalam proses
pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi terjait ranah-ranah afektif siswa yang dinilai melalui pengamatan pada
saat proses pembelajaran berlangsung. Siswa dikatakan telah mencapai kriteria ketuntasan belajar apabila nilai rata-ratanya dari
seluruh ranah telah memperoleh nilai sangat baik dan baik, pembelajaran dikatakan berhasil apabila minimal 75 siswa dalam
satu kelas mendapatkan nilai sangat baik atau baik.
Hasil tindakan
menunjukkan bahwa
telah terjadi
peningkatan hasil belajar siswa pada ranah afektif antara siklus I dan siklus II. Pada siklus I dengan penerapan Model Blended
Learning telah mencapai kriteria yang telah ditentukan yaitu sebanyak 43,78 atau 8 siswa dari 23 siswa di dalam kelas pada
siklus I yang mencapai nilai kategori sangat baik dan baik dengan nilai rata-rata 11,17. Pada siklus II guru berusaha untuk
meniingkatkan sikap afektif siswa dan berhasil dengan
ketercapaian 86,96 siswa mendapatkan nilai dengan kategori sangat baik atau baik dengan nilai rata-rata 13,61. Berikut ini
adalah tabel untuk menyajikan peningkatan hasil belajar siswa ranah afektif antara siklus I dengan siklus II:
Tabel44. Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus I dan II
Sumber: Data Primer Yang Telah Diolah
Kategori Simbol
Nilai Siklus I
Siklus II Sangat Baik
A 16,25 ≤ X ≤ 20,00
= 323 x 100 = 223 x 100
= 13,04 = 8,70
Baik B
12,50 ≤ X 16,25 = 523 x 100
= 1823 x 100 = 21,74
= 78,26 Tidak Baik
C 8,75 ≤ X 12,50
= 923 x 100 = 323 x 100
= 39,13 = 13,04
Sangat Tidak Baik
D 5,00 ≤ X 8,75
= 623 x 100 = 023 x 100
= 26,09 = 0
Jumlah 100
100
Peningkatan hasil belajar siswa ranah afektif siklus I dan siklus II dapat dilihat pada diagram sebagai berikut:
Gambar 11. Grafik Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus I dan Siklus II.
Data hasil belajar siswa ranah afektif di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa ranah afektif siklus I
ke siklus II. Pada siklus I hasil belajar siswa dalam satu kelas sebanyak 34,78 yang mencapai kriteria sangat baik dan baik,
sedangkan pada siklus II dilakukan pemaksimalan kemampuan afektif siswa dengan hasil 86,96 siswa dalam satu kelas
mencapai nilai kriteria sangat baik dan baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model Blended Learning
berhasil meningkatkan hasil belajar ranah afektif siswa kalas XI IPS I SMA Negeri 6 Yogyakarta.
3. Peningkatan Hasil Belajar Ranah Psikomotor Keberhasilan ranah psikomotor terwujud apabila siswa
telah mampu melakukan ranah-ranah psikomotor yang dituntut
0,00 20,00
40,00 60,00
80,00
Sangat Tidak
Baik Tidak
Baik Baik
Sangat Baik
26,09 39,13
21,74 13,04
0,00 13,04
78,26
8,70
P e
rs e
n ta
se P
e ro
le h
a s
N il
a i
S is
w a
Kriteria Nilai Afektif Siswa
Siklus I Siklus II
dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi terjait ranah-ranah psikomotor siswa yang dinilai melalui
pengamatan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Siswa dikatakan telah mencapai kriteria ketuntasan belajar apabila nilai
rata-ratanya dari seluruh ranah telah memperoleh nilai sangat baik dan baik, pembelajaran dikatakan berhasil apabila minimal 75
siswa dalam satu kelas mendapatkan nilai sangat baik atau baik. Hasil
tindakan menunjukkan
bahwa telah
terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada ranah psikomotor antara
siklus I dan siklus II. Pada siklus I dengan penerapan Model Blended Learning telah mencapai kriteria yang telah ditentukan
yaitu sebanyak 43,48 atau 10 siswa dari 23 siswa di dalam kelas pada siklus I yang mencapai nilai kategori sangat baik dan baik
dengan nilai rata-rata 12,78. Pada siklus II guru berusaha untuk meniingkatkan sikap psikomotor siswa dan berhasil dengan
ketercapaian 91,31 siswa mendapatkan nilai dengan kategori sangat baik atau baik dengan nilai rata-rata 14. Berikut ini adalah
tabel untuk menyajikan peningkatan hasil belajar siswa ranah psikomotor antara siklus I dengan siklus II:
Tabel 45. Hasil Belajar Psikomotor Siswa Siklus I dan II
Kategori Simbol
Nilai Siklus I
Siklus II Sangat Baik
A 16,25 ≤ X ≤ 20,00
= 223 x 100 = 123 x 100
= 8,70 = 4,35
Baik B
12,50 ≤ X 16,25 = 823 x 100
= 2023 x 100 = 34,78
= 86,96 Tidak Baik
C 8,75 ≤ X 12,50
= 1323 x 100 = 223 x 100
= 56,52 = 8,69
Sangat Tidak Baik
D 5,00 ≤ X 8,75
= 023 x 100 = 023 x 100
= 0 = 0
Jumlah 100
100
Sumber: Data Primer Yang Telah Diolah Peningkatan hasil belajar siswa ranah psikomotor siklus I
dan siklus II dapat dilihat pada diagram sebagai berikut:
Gambar 12. Grafik Hasil Belajar Psikomotor Siswa Siklus I dan Siklus II.
Data hasil belajar siswa ranah psikomotor di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa ranah
psikomotor siklus I ke siklus II. Pada siklus I hasil belajar siswa dalam satu kelas sebanyak 43,48 yang mencapai kriteria sangat
baik dan baik, sedangkan pada siklus II dilakukan pemaksimalan
0,00 20,00
40,00 60,00
80,00 100,00
Sangat Tidak
Baik Tidak
Baik Baik
Sangat Baik
0,00 56,52
34,78 8,70
0,00 8,69 86,96
4,35
P e
rs e
n ta
se P
e ro
le h
a n
N il
a i
S is
w a
Kriteria Nilai Psikomotor Siswa
Siklus I Siklus II
kemampuan psikomotor siswa dengan hasil 91,31 siswa dalam satu kelas mencapai nilai kriteria sangat baik dan baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model Blended Learning berhasil meningkatkan hasil belajar ranah
psikomotor siswa kalas XI IPS I SMA Negeri 6 Yogyakarta.
C. Pembahasan