b. Siklus II 1 Perencanaan
Berdasarkan analisis peneliti pada kegiatan refleksi di siklus I maka disusun perencanaan pembelajaran pada siklus II dengan
beberapa tindakan perbaikan untuk mengatasi kendala-kendala pembelajaran pada siklus I sehingga pelaksanaan pembelajaran pada
siklus II berjalan lebih baik. Untuk mengatasi siswa yang kurang disiplin memasuki ruang kelas, guru memberikan sangsi kepada
siswa yang datang terlambat, hal ini diharapkan agar siswa merasa jera jika datang terlambat. Guru akan memberikan pertanyaan
kepada siswa yang sekiranya kurang aktif pada siklus I sehingga siswa yang tadinya kurang aktif dapat menjalin komunikasi dengan
baik yang nantinya dapat mendongkrak pemahaman materi siswa. Fokus guru untuk meningkatkan aktivitas siswa di kelas juga akan
dialihkan kepada siswa yang kurang baik dalam hasil belajarnya. untuk mendorong semangat siswa untuk belajar materi di rumah,
guru memberikan semangat dan motivasi siswa di facebook group. Guru akan membagi lagi alokasi waktu untuk setiap tahap
pembelajaran sehingga dapat mengefisienkan waktu belajar di sekolah. berikut ini adalah kegiatan perencanaan yang dilakukan
oleh peneliti pada siklus II: a Mempersiapkan materi sesuai dengan kompetensi dasar KD II
yaitu memahami Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik
perusahaan jasa. Materi ini diambil dari silabus Akuntansi kelas XI IPS Semester genap. Siklus II terdiri dari dua kali pertemuan
yang masing-masing pertemuan terbagi dalam dua jam pelajaran. Pada siklus II materi dipelajari berdasarkan indikator
yang harus dicapai siswa. Materi yang disusun ini nantinya akan diunggah pada situs facebook group yang telah dibuat dan
nantinya akan diunduh oleh setiap siswa di kelas untuk membantu proses pembelajaran. Materi selengkapnya berada di
Lampiran 3,d. Materi Pembelajaran Siklus II. b Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP atau
skenario pembelajaran sebagai panduan dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Blended Learning. RPP ini berisi tentang tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, sumber belajar, alat dan media pembelajaran, serta rambu-rambu penilaian. Sebelum RPP digunakan, RPP
terlebih dahulu diperiksa dan disetujui oleh guru mata pelajaran Ekonomi. Formulir validasi RPP berada di Lampiran3.a.
Validasi RPP Siklus II dan RPP selengkapnya berada di Lampiran 3.b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Siklus
II. c Membuat media pembelajaran yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan yaitu soal latihan yang digunakan untuk latihan siswa di kelas guna
mengetahui pemahaman siswa terhadap materi. Media pembelajaran yang kedua adalah slide Power Point untuk
mempermudah penyampaian materi oleh guru. Media pembelajaran selengkapnya berada di Lampiran 3.e. Media
Pembelajaran Siklus II. d Menyiapkan kisi-kisi penilaian hasil belajar siswa siklus II serta
menyiapkan kriteria penilaian hasil beljar siswa siklus II. Kisi- kisi penilaian dan kriteria penilaian hasil belajar siswa
selengkapnya berada di Lampiran 1.d. Kisi-Kisi Penilaian Hasil Belajar.
e Mempersiapkan soal pre-test dan post-test kuis, dan kunci jawaban siklus II berdasarkan materi yang disampaikan pada
siklus II. Sebelum soal diberikan kepada siswa, soal dikoreksi dan divalidasi terlebih dahulu oleh guru agar soal sesuai dengan
silabus. Untuk soal pre-test dan post-test dan kunci jawaban selengkapnya berada di Lampiran 3.g. sedangkan formulir
validasi butir soal berada di Lampiran 3.h. f Mempersiapkan lembar instrumen penilaian hasil belajar afektif
dan psikomotor serta catatan lapangan siklus II. Instrumen penilaian selengkapnya berada di Lampiran 1.f.
g Menyiapkan pedoman observasi yang digunakan oleh observer untuk penilaian afektif dan psikomotor pada siklus II. Instrumen
penilaian selengkapnya berada di Lampiran 1.f.
2 Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus II dalam penerapan Model Pembelajaran Blended Learning dilakukan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan
pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 19 Mei 2015 dengan alokasi waktu 2 x 45 menit dan pertemuan kedua dilaksanakan pada
hari Selasa tanggal 26 Mei 2015 dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. a Pertemuan Pertama Siklus II
Pada pertemuan pertama siklus II aktivitas utama yang dilakukan yaitu tahap pre-test
dan presentasi materi oleh guru dikarenakan menyesuaikan alokasi waktu jam pelajaran Akuntansi
di SMA Negeri 6 Yogyakarta, sedangkan pada pertemuan selanjutnya yaitu belajar dengan menerapkan Model Pembelajaran
Blended Learning, dan post-test kuis. Sebelum pembelajaran dimulai, guru dan peneliti memasuki
kelas terlebih dahulu untuk mempersiapkan media pembelajaran berupa slide power point, sembari menunggu siswa pindah kelas
dari kelas XI IPS I ke kelas XII IPS I sama seperti pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan pertama ini persentase kedisiplinan
siswa meningkat menjadi 75 siswa tepat waktu saat masuk kelas, hal ini terjadi karena pada pertemuan sebelumnya peneliti
mengingtakan siswa agar disiplin dalam memasuki kelas. Pada pertemuan ini terdapat dua siswa yang tidak masuk tanpa ada ijin
dari siswa yang bersangkutan.
Pembelajaran dimulai tepat waktu yaitu pada jam 08.30. Pelaksanaan awal pembelajaran pertemuan pertama siklus II
langsung dibuka oleh peneliti. Setelah itu guru menginformasikan dan menjelaskan tentang metode dan model pembelajaran yang
digunakan. Setelah peneliti menginformasikan tentang metode dan
model pembelajaran, peneliti membagikan soal dan lembar jawab pre-test untuk selanjutnya dikerjakan oleh siswa. Siswa diberikan
waktu 20 menit untuk mengerjakan soal pre-test. Siswa
mengerjakan soal pre-test secara close book sehingga peneliti dapat mengetahui kemampuan siswa serta hasil dari belajar siswa di
rumah masing-masing. Siswa mengerjakan soal dengan baik, namun masih banyak siswa yang mencontek pekerjaan temannya dan
peneliti tidak memperingatkan siswa tersebut. Setelah 20 menit berlangsung peneliti mengumpulkan lembar jawab dan soal yang
dibagikan kepada siswa. Setelah selesai mengerjakan pre-test, peneliti memberikan post-test susulan untuk pertemuan sebelumnya
kepada beberapa siswa yang belum mengikutinya. Peneliti juga memberikan soal serta waktu mengerjakan sama dengan siswa yang
lain. Post-Test tersebut selesai 20 menit ke depan. Pembelajaran dilanjutkan ke kegiatan selanjutnya yaitu
presentasi materi oleh peneliti. Sebelum peneliti melakukan presentasi, siswa membuka modul materi yang telah diunduh dari
facebook group. Materi pada pertemuan pertama adalah jurnal penutup perusahaan jasa. Peneliti menjelaskan dari awal tentang
pengertian dan tujuan jurnal penutup, mengidentifikasi akun-akun yang terdapat di dalam jurnal penutup, membuat jurnal penutup dan
jurnal pembalik. Sembari peneliti menjelaskan, terdapat siswa yang mencatat hal-hal yang penting.
Setelah menjelaskan semua materi, peneliti memberikan contoh soal untuk latihan siswa. Peneliti memberikan waktu untuk
bertanya materi yang kurang jelas. Pada saat peneliti memberikan waktu untuk bertanya, aktivitas siswa untuk bertanya terdapat
peningkatan dari pada pertemuan yang pertama, namun aktivitas ini belum merata semua siswa namun sudah mendominasi. Kegiatan
presentasi materi oleh peneliti ini berlangsung selama 50 menit. Kegiatan selanjutnya adalah penutup. Pada kegiatan ini
peneliti menyampaikan kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari dan sekali lagi peneliti memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya, terdapat beberapa siswa yang bertanya mengenai materi yang sedang dipelajarai serta materi yang akan
dipelajarai pada pertemuan selanjutnya. Hal ini merupakan kemajuan yang terjadi karena siswa mulai mau untuk belajar sendiri
di rumah pada materi selanjutnya. Peneliti juga memberitahukan bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan post-test yang nantinya
akan dilakukan 20 menit terakhir sebelum pembelajaran selesai.
Peneliti juga memberikan tugas untuk dikumpulkan di facebook group agar siswa mau untuk membuka materi kembali di rumah.
Setelah peneliti selesai menjelaskan, peneliti menutup pertemuan pertama ini dengan doa dan salam.
b Pertemuan Kedua Siklus II Pada pertemuan kedua siklus II aktivitas utama yang
dilakukan yaitu tahap pendahuluan, presentasi materi oleh peneliti dengan menerapkan model pembelajaran blended learning, post-
test dan penutup. Tidak jauh berbeda dengan pertemuan pertama, sebelum
pembelajaran dimulai, peneliti dan peneliti memasuki kelas terlebih dahulu untuk mempersiapkan media pembelajaran berupa slide
power point, sembari menunggu siswa pindah kelas dari kelas XI IPS I ke kelas XII IPS I. Pada pertemuan kedua ini terdapat
peningkatan yang sangat baik untuk kedisiplinan siswa yaitu 100 siswa tepat waktu pada saat masuk kelas. Peneliti memberikan
pujian kepada seluruh siswa karena telah berusahan untuk tepat waktu pada saat masuk kelas. Hal ini dilakukan agar siswa selalu
termotivasi untuk masuk kelas tepat waktu. Pembelajaran dimulai tepat waktu, yaitu pada pukul
8.30.Pelaksanaan awal pembelajaran pertemuan kedua siklus II ini dipegang penuh oleh peneliti dan guru hanya membantu untuk
mengawasi berjalannya
kegiatan pembelajaran.
Sebelum
pembelajaran dimulai, peneliti mengajak siswa untuk berdoa terlebih dahulu. Setelah itu peneliti mempresensi siswa yang ada di
dalam kelas. Pada pertemuan kedua siklus II ini terdapat 3 siswa yang tidak berangkat sekolah dengan rincian 2 siswa ijin karena
adal lomba, dan 1 siswa ijin sakit. Setelah presensi selesai peneliti menginformasikan model pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Setelah itu peneliti mengulas sedikit materi kemarin yang telah dipelajari. Semua kegiatan tersebut dilakukan selama 10 menit.
Pembelajaran dilanjutkan ke kegiatan selanjutnya yaitu presentasi materi oleh peneliti. Sebelum peneliti melakukan
presentasi, siswa membuka modul materi yang telah diunduh dari facebook group. Materi pada pertemuan kedua adalah pengertian
dan tujuan jurnal pembalik, mengidentifikasi akun-akun yang terdapat di dalam jurnal pembalik, serta membuat jurnal pembalik
perusahaan jasa. Sembari peneliti menjelaskan, banyak siswa yang mencatat hal-hal yang penting. Antusias siswa untuk mengikuti
pembelajaran ini sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari berkurangnya siswa yang melakukan kegiatan yang lain selain
belajar di dalam kelas. Setelah menjelaskan semua materi, peneliti memberikan
contoh soal untuk latihan siswa. Setelah contoh soal selesai dibahas, peneliti membahas tugas yang telah dikerjakan oleh siswa dan
dikumpulkan ke facebook group yang telah disediakan peneliti.
Setelah selesai dibahas, peneliti memberikan waktu untuk bertanya materi yang kurang jelas. Pada saat peneliti memberikan waktu
untuk bertanya, aktivitas siswa untuk bertanya terdapat peningkatan yang signifikan dari pada pertemuan yang pertama. Kegiatan
presentasi materi oleh peneliti ini berlangsung selama 50 menit. Setelah peneliti menjelaskan materi yang dipelajari, kegiatan
selanjutnya adalah mengerjakan soal post-test. Peneliti membagikan soal dan lembar jawab post-test untuk selanjutnya dikerjakan oleh
siswa. Siswa diberikan waktu 20 menit untuk mengerjakan soal post-test. Siswa mengerjakan soal post-test secara close book
sehingga peneliti dapat mengetahui kemampuan siswa serta hasil dari belajar siswa di rumah masing-masing. Siswa mengerjakan soal
dengan baik, siswa yang mencontek pekerjaan temannya pun berkurang. Setelah 20 menit berlangsung peneliti mengumpulkan
lembar jawab dan soal yang dibagikan kepada siswa diberikan kepada siswa untuk belajar di rumah.
Kegiatan selanjutnya adalah penutup. Pada kegiatan ini peneliti menyampaikan kesimpulan tentang materi yang telah
dipelajari dan sekali lagi peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, namun tidak satupun dari siswa yang
bertanya. Sebelum peneliti menutup pembelajaran, peneliti
berpamitan dan mengucapkan terima kasih atas kerja sama siswa selama penelitian ini berlangsung serta meminta maaf jika ada tutur
kata yang salah dan menyakiti hati. Setelah peneliti selesai berpamitan, peneliti menutup pertemuan pertama ini dengan doa
dan salam.
3 Observasi
Pelaksanaan pembelajaran akuntansi dengan menggunakan Model Blended Learning di kelas XI IPS 1 pada siklus II telah
selesai dilaksanakan. Secara keseluruhan pelaksanaan pembelajaran akuntansi pada siklus II ini dilakukan sesuai dengan prosedur yang
telah disusun pada tahap perencanaan. Selama pelaksanaan tindakan juga dilaksanakan observasi untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Berikut ini adalah hasil observasi selama pelaksanaan
tindakan pembelajaran menggunakan Model Blended Learning untuk siklus II.
a Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus II Pada akhir siklus I pertemuan ke dua, dilakukan post-test
untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa setelah mempelajari materi
jurnal penutup dan jurnal pembalik perusahaan jasa. Siswa dapat
dikatakan tuntas dalam
mempelajari materi tersebut apabila nilai post-test minimal sesuai dengan KKM yaitu 75.
Penerapan model
pembelajaran Blended
Learning dikatakan berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI
IPS I apabila minimal 75 dari total siswa satu kelas memperoleh nilai ≥75. Berikut ini adalah skor yang diperoleh
siswa pada saat pre-test dan post-test siklus II. Tabel 35. Skor Kognitif Siswa Pre-test dan Post-test Siklus II
Nomor Siswa
Skor Pre-test
Skor Post-test
Nomor Siswa
Skor Pre-test
Skor Post-test
1 62
86 13
56 86
2 78
92 14
46 76
3 68
86 15
68 76
4 56
78 16
54 92
5 68
78 17
64 76
6 68
88 18
54 86
7 -
- 19
64 -
8 -
90 20
54 86
9 56
76 21
56 86
10 76
90 22
76 94
11 66
80 23
46 76
12 78
- 24
56 78
Sumber: Data primer yang sudah diolah Berikut adalah ringkasan hasil belajar kognitif siswa :
Tabel 36. Ringkasan Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II
Kategori
Nilai Pre-test
Post-test Frekuensi
Persentase Frekuensi
Persentase Sangat Baik
85-100 = 022 x 100
12 = 1221 x 100
= 0 = 57,14
Baik 75-84
4 = 422 x 100
9 = 921 x 100
= 18,18 = 42,86
Cukup 65-74
5 = 522 x 100
= 021 x 100 = 22,73
= 0 Kurang
55-64 8
= 822 x 100 = 021 x 100
= 36,36 = 0
Gagal 0-54
5 = 522 x 100
= 021 x 100 = 22,73
= 0 Jumlah
22 100
21 100
Sumber: data primer yang sudah diolah.
Data nilai hasil belajar kognitif siswa pada siklus II tersebut jika digambarkan dalam grafik untuk melihat
perkembangan hasil belajar kognitif siswa setelah mengikuti proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
Gambar 7. Grafik Hasil Belajar Kognitif Siswa pada Siklus II Nilai rata-rata kelas untuk skor kognitif Post-test siswa
pada siklus I dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Me =
Keterangan: Me
: Rata-rata Mean : Jumlah semua nilai
N : Jumlah siswa dalam satu kelas
Sugiyono, 2012: 49 Nilai rata-rata =
= 83,62 Berdasarkan data di atas dapat dikatakan bahwa jumlah
siswa yang tuntas belajar pada post-test siklus II yaitu 21 siswa yang mencapai kategori baik dan sangat baik atau memperoleh
nilai ≥75. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00
Gagal Kurang Cukup Baik
Sangat Baik
22,73 36,36
22,73 18,18
0,00 0,00
42,86 57,14
P e
rs e
n ta
se P
e ro
le h
a n
N il
a i
K o
g n
it if
Kategori Nilai Kognitif Siswa
Pre-test Post-test
penerapan model pembelajaran Blended Learning
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus I belum berhasil
karena jumlah siswa yang mendapat nilai tuntas belum mencapai 75 dari jumlah siswa dalam satu kelas.
b Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Siklus II Penilaian terhadap ranah afektif siswa kelas XI IPS I
SMA Negeri 6 Yogyakarta dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua siklus II melalui pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti dan observer. Penerapan model pembelajaran Blended Learning dikatakan berhasil meningkatkan hasil belajar siswa
pada ranah afektif apabila 75 dari jumlah siswa dalam satu kelas yang mendapatkan kategori nilai baik dan atau sangat baik
untuk setiap ranah yang dinilai. Kriteria ranah afektif yang dinilai meliputi:
Tabel 37. Ranah Ranah Afektif Siswa Siklus II No
. Ranah yang diamati
1 Tepat waktu pada saat memasuki kelas
2 Mendengarkan penjelasan guru
3 Bertanyamenjawabmemberikan pendapat saat
guru menyampaikan materi di kelas dan di internet
4 Mempelajari bahan pelajaran lebih lanjut
5 Kegigihan dan kejujuran dalam mengerjakan soal
Sumber: Data Primer Hasil belajar siswa ranah afektif setelah dilakukan
tindakan dengan Model Blended Learning siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 38. Skor Kognitif Siswa Pre-test dan Post-test Siklus II
Sumber: Data primer yang telah diolah Data pada tabel 38 merupakan daftar skor ranah afektif
siswa yang diperoleh selama proses pembelajaran pada siklus II. Berdasarkan pada skor afektif siswa di atas maka skor dalam
satu kelas diringkas sebagai berikut: Tabel 39. Ringkasan Hasil Skor Ranah Afektif Siklus II
Kategori Simbol
Nilai Frekuensi
Persentase Sangat Baik
A 16,25 ≤ X ≤ 20,00
2 = 223 x 100
= 8,70 Baik
B 12,50 ≤ X 16,25
18 = 1823 x 100
= 78,26 Tidak Baik
C 8,75 ≤ X 12,50
3 = 323 x 100
= 13,04 Sangat Tidak
Baik D
5,00 ≤ X 8,75 = 023 x 100
= 0 Jumlah
23 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Nomor Siswa Skor Afektif
Nomor Siswa Skor Afektif
1
15
13
16
2
14
14
12
3
13
15
13
4
13
16
13
5
13
17
13
6
17
18
13
7
-
19
13
8
13
20
13
9
11
21
13
10
13
22
18
11
12
23
13
12
16
24
13
Data nilai hasil belajar ranah afektif siswa pada siklus II dapat digambarkan dengan grafik sebagai berikut:
Gambar 8. Grafik Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus II Nilai rata-rata kelas pada ranah afektif siswa pada siklus II
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Me =
Keterangan: Me
: Rata-rata Mean : Jumlah semua nilai
N : Jumlah siswa dalam satu kelas
Sugiyono, 2012: 49
Nilai rata-rata = = 13,61
Berdasarkan data prolehan nilai afektis siswa di atas, dapat dikatakan bahwa siswa yang hasil belajar afektifnya
mendapat kriteria baik dan sangat baik sebanyak 20 siswa dari 23 siswa atau sebesar 86,96 dari keseluruhan jumlah siswa di
dalam satu kelas. Siswa mendapat kriteria tidak baik dan Sangat
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00
Sangat Tidak Baik
Tidak Baik Baik
Sangat Baik 0,00
13,04 78,26
8,70 P
e rs
e n
ta se
P e
ro le
h a
n N
il a
i A
fe k
ti f
Kategori Nilai Afektif Siswa
tidak baik sebanyak 3 siswa atau sebesar 13,04. Nilai rata-rata kelas untuk hasil belajar ranah afektif adalah sebesar 13,61 dan
masuk dalam kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan Model Blended Learning untuk
meningkatkan hasil belajar ranah afektif siswa pada siklus II telah mencapai 75 dari jumlah siswa dalam satu kelas dan
nilai rata-rata kelas juga telah mencapai kriteria sangat baik dan baik.
c Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor Siklus II Penilaian terhadap ranah Psikomotor siswa kelas XI IPS
I SMA Negeri 6 Yogyakarta dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua siklus II melalui pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti dan observer. Penerapan model pembelajaran Blended Learning dikatakan berhasil meningkatkan hasil belajar siswa
pada ranah Psikomotor apabila 75 dari jumlah siswa dalam satu kelas yang mendapatkan kategori nilai baik dan atau sangat
baik untuk setiap ranah yang dinilai. Kriteria ranah Psikomotor yang dinilai meliputi:
Tabel 40. Ranah Ranah Psikomotor Siswa Siklus II No
Ranah yang diamati 1
Membuat catatan hasil membaca dan penjelasan materi dari guru
2 Berkomunikasi dengan guru
3 Waktu menyelesaiakan tes
4 Kerapian dalam mengerjakan tes
5 Ketelitian dalam mengerjakan tes
Hasil belajar siswa ranah Psikomotor setelah dilakukan tindakan dengan Model Blended Learning siklus II dapat dilihat
pada tabel berikut: Tabel 41. Skor Kognitif Siswa Pre-test dan Post-test Siklus II
Nomor Siswa
Skor Afektif
Nomor Siswa
Skor Afektif
1
15
13
14
2
14
14
15
3
13
15
13
4
11
16
13
5
14
17
13
6
16
18
14
7
-
19
15
8
13
20
15
9
12
21
14
10
13
22
18
11
14
23
14
12
15
24
14
Sumber: Data primer yang telah diolah Berikut ini adalah ringkasan hasil skor psikomotor siswa:
Tabel 42. Ringkasan Hasil Skor Ranah Psikomotor Siklus II
Kategori Simbol
Nilai Frekuensi
Persentase Sangat Baik
A 16,25 ≤ X ≤ 20,00
1 = 123 x 100
= 4,35 Baik
B 12,50 ≤ X 16,25
20 = 2023 x 100
= 86,96 Tidak Baik
C 8,75 ≤ X 12,50
2 = 223 x 100
= 8,69 Sangat Tidak
Baik D
5,00 ≤ X 8,75 = 023 x 100
= 0 Jumlah
23 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Data nilai hasil belajar ranah Psikomotor siswa pada siklus II dapat digambarkan dengan grafik sebagai berikut:
Gambar 9. Grafik Hasil Belajar Ranah Psikomotor Siklus II Nilai rata-rata kelas pada ranah Psikomotor siswa pada
siklus I dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Me =
Keterangan: Me
: Rata-rata Mean : Jumlah semua nilai
N : Jumlah siswa dalam satu kelas
Sugiyono, 2012: 49 Nilai rata-rata =
= 14 Berdasarkan data prolehan nilai afektif siswa di atas, dapat
dikatakan bahwa siswa yang hasil belajar Psikomotornya mendapat kriteria baik dan sangat baik sebanyak 21 siswa dari 23 siswa atau
sebesar 91,31 dari keseluruhan jumlah siswa di dalam satu kelas. Siswa mendapat kriteria tidak baik dan Sangat tidak baik sebanyak
2 siswa atau sebesar 8,69. Nilai rata-rata kelas untuk hasil belajar
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00 90,00
Sangat Tidak Baik
Tidak Baik Baik
Sangat Baik
0,00 8,69
86,96
4,35 P
e rs
e n
ta se
P e
ro le
h a
n N
il a
i S
is w
a
Kategori Nilai Psikomotor Siswa
ranah Psikomotor adalah sebesar 14 dan masuk dalam kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan Model
Blended Learning untuk meningkatkan hasil belajar ranah Psikomotor siswa pada siklus II telah mencapai 75 dari jumlah
siswa dalam satu kelasdan nilai rata-rata kelas juga telah mencapai kriteria sangat baik dan baik.
4 Refleksi
Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Blended Learning, tahap selanjutnya adalah
melakukan refleksi. Secara garis besar, pelaksanaan pembelajaran siklus II ini sudah sesuai dengan prosedur pembelajaran model
Blended Learning yang telah disusun sebelumnya. Kegiatan guru dalam pembelajaran siklus II ini sudah lebih
baik dari pada siklus I, hal ini terjadi karena peneliti memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I.
Proses pembelajaran telah berlangsung sama dengan perencanaan yang
telah direncanakan sebelumnya, alokasi waktu pembelajaran juga lebih baik karena siswa yang terlambat telah berkurang, bahkan
pada pertemuan ke dua seluruh siswa tidak ada yang terlambat. Pelaksanaan pembelajaran akuntansi dengan menggunakan
model Blended Learning sudah lebih belum baik, hal ini bisa dilihat dari peningkatan hasil belajar kognitif, afektif serta
psikomotor siswa pada siklus II. Peningkatan yang terjadi di dalam
kelas sudah merata walaupun masih ada beberapa siswa yang memang belum terlalu baik untuk peningkatannya. Aktivitas siswa
di dalam
kelas dalam
pembelajaran akuntansi
dengan menggunakana model Blended Learning sangat baik, siswa sudah
banyak aktif di kelas maupun di dalam facebook group. Setelah dianalisis hasil refleksi terhadap pelaksanaan tindakan pada siklus I
sebagai berikut: a Hasil Belajar Ranah Kognitif
Hasil belajar
siswa setelah
melaksanakan model
pembelajaran Blended Learning mengalami peningkatan, namun peningkatan ini belum sesuai dengan target yang telah
ditentukan yaitu 75 siswa dapat memenuhi KKM yang sebesar 75. Pada siklus II ini hanya terdapat 21 siswa yang telah
memenuhi KKM atau 100 dari total keseluruhan 21 siswa yang mengikuti post-test. Rata-rata nilai tes siswa pada saat
siklus II ini adalah 83,62, namun perolehan nilai siswa belum merata. Pada pertemuan kedua siklus II ini, terdapat beberapa
siswa yang tidak mengikuti pembelajaran yang dikarenakan sakit, dan ijin. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
siswa telah menguasai materi yang telah diajarkan, dan ini berarti penerapan Model Pembelajaran Blended Learning dapat
meningkatkan hasil belajaran kognitif siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 6 Yogyakarta.
b Hasil Belajar Ranah Afektif Berdasarkan
observasi yang
dilakukan pada
saat pembelajaran menggunakan model Blended Learning, terdapat
peningkatan hasil belajar ranah afektif siswa. Walaupun terjadi peningkatan, namun peningkatan tersebut belum sesuai dengan
target yang telah ditentukan yaitu 75 dari keseluruhan siswa mendapatkan predikat baik dan sangat baik. Dalam siklus II ini,
baru terdapat 33,78 atau sebanyak 8 siswa yang mendapatkan predikat baik dan sangat baik pada hasil belajar ranah afektif.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Blended Learning ini masih belum berhasil
untuk meningkatkan hasil belajar ranah afektif siswa dengan baik dan perlu ditingkatkan kembali pada siklus II agar sesuai
dengan target yang telah ditentukan. c Hasil Belajar Ranah Psikomotor
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada saat pembelajaran menggunakan model Blended Learning, terdapat peningkatan
hasil belajar ranah psikomotor siswa. Walaupun terjadi peningkatan, namun peningkatan tersebut belum sesuai dengan
target yang telah ditentukan yaitu 75 atau 18 siswa dari keseluruhan 24 siswa mendapatkan predikat baik dan sangat
baik. Dalam siklus I ini, baru terdapat 43,48 atau sebanyak 10 siswa yang mendapatkan predikat baik dan sangat baik, oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Blended Learning ini masih belum berhasil
meningkatkan hasil belajar siswa ranah psikomotor dengan baik dan perlu ditingkatkan kembali pada siklus II agar sesuai dengan
target yang telah ditentukan. d Kendala Guru Dalam Siklus II
1 Guru belum bisa mengkondisikan semua siswa yang ada di dalam kelas sehingga masih terdapat beberapa siswa yang
lepas kontrol dari guru dan tidak menyimak pembelajaran dengan baik.
e Kendala Siswa Dalam Siklus II 1 Masih terdapat beberapa siswa yang acuh terhadap
pembelajaran akuntansi. 2 Siswa terdapat beberapa yang masih kurang aktif bertanya
dengan guru yang mengakibatkan pemahaman yang kurang terhadap materi yang sedang dibahas.
3 Masih terdapat beberapa siswa yang tidak masuk sekolah, sehingga pemahaman siswa yang tidak berangkat tersebut
berbeda dengan pemahaman siswa yang lain 4 Masih terdapat beberapa siswa yang kurang sadar untuk
belajar mandiri di rumah sehingga pada saat dilakukan kuis tidak bisa mengerjakan dengan baik.
Selain terdapat kendala-kendala yang terjadi selama pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Blended
Learning, juga terdapat kelebihan-kelebihan dalam menggunakan model pembelajaran tersebut, antara lain adalah sebagai berikut:
c Kebaikan –kebaikan dari segi guru adalah sebagai berikut: 1 Guru dapat menjalin komunikasi yang lebih baik dengan
siswa sehingga
pada saat
pembelajaran terasa
menyenangkan dan materi pembelajaran bisa masuk dan mudah dicerna.
2 Guru berhasil memotivasi siswa untuk bisa lebih disiplin dalam masuk kelas.
3 Guru dapat lebih memahami model pembelajaran Blended Learning.
4 Guru lebih dapat mengoptimalkan pemanfaatan media sosial dalam pembelajaran.
d Kebaikan-kebaikan dari segi siswa adalah sebagai berikut: 1 Bertambahnya kedisiplinan siswa dalam memasuki kelas.
Hal ini bisa dilihat dari berkurangnya siswa yang terlambat pada pertemuan kedua.
2 Meningkatnya kepedulian siswa terhadap pembelajaran akuntansi di kelas sehingga komunikasi dengan guru dapat
terbangun dengan baik.
3 Terdapat siswa yang mau untuk belajar materi akuntansi yang akan dipelajari di sekolahan pada pertemuan
selanjutnya. 4 Siswa dapat meningkatkan hasil belajarannya dalam kelas
c. Perbandingan Siklus I dan Siklus II