Aturan 62 Aturan 63 dan 67 Aturan 68

63 M 1 M 0,25 M 0,75 0,25 H 67 M 1 H 0,75 L 0,25 0,25 H 68 M 1 H 0,75 M 0,75 0,75 H

1. Aturan 62

Pada saat µFRPN [x] = 0,25, maka nilai x dapat dicari berdasarkan perhitungan fungsi keanggotaan output Moderate-High, sebagai berikut : a. 0,25 = x-300 100 25 = x-300 x = 325 b. 0,25 = 500-x 100 25 = 500-x x = 475 µFRPN [x] = Grafik fungsi output berdasarkan batas nilai untuk µFRPN tersebut dapat dilihat pada gambar 5.9. Universitas Sumatera Utara 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 0,25 0,50 0,75 1 Nilai Derajat Keanggotaan µ [x] Nilai Fungsi Keanggotaan Domain Gambar 5.9. Grafik Fungsi Output Aturan 62

2. Aturan 63 dan 67

Pada saat µFRPN [x] = 0,25, maka nilai x dapat dicari berdasarkan perhitungan fungsi keanggotaan output High, sebagai berikut : a. 0,25 = x-400 100 25 = x-400 x = 425 b. 0,25 = 700-x 200 50 = 700-x x = 650 µFRPN [x] = Universitas Sumatera Utara Grafik fungsi output berdasarkan batas nilai untuk µFRPN tersebut dapat dilihat pada gambar 5.10. 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 0,25 0,50 0,75 1 Nilai Derajat Keanggotaan µ [x] Nilai Fungsi Keanggotaan Domain Gambar 5.10. Grafik Fungsi Output Aturan 63 dan 67

3. Aturan 68

Pada saat µFRPN [x] = 0,75, maka nilai x dapat dicari berdasarkan perhitungan fungsi keanggotaan output High, sebagai berikut : c. 0,75 = x-400 100 75 = x-400 x = 475 d. 0,75 = 700-x 200 150 = 700-x x = 550 Universitas Sumatera Utara µFRPN [x] = Grafik fungsi output berdasarkan batas nilai untuk µFRPN tersebut dapat dilihat pada gambar 5.11. 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 0,25 0,50 0,75 1 Nilai Derajat Keanggotaan µ [x] Nilai Fungsi Keanggotaan Domain Gambar 5.11.Grafik Fungsi Output Aturan 68

B. Pembuatan Komposisi Semua

Output Kompisisi semua output untuk nilaiS=5, O=7, D=4 dengan menggunakan aturan maksimum. Grafik komposisi semua output dapat dilihat pada gambar 5.12. Universitas Sumatera Utara 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 0,25 0,50 0,75 1 Nilai Derajat Keanggotaan µ [x] Nilai Fungsi Keanggotaan Domain Gambar 5.12.Komposisi Semua Output untuk Input S=5, O=7 dan D=4 Berdasarkan perhitungan aplikasi fungsi implikasi tidak terdapat titik potong antara aturan-aturan yang memiliki nilai daerah hasil, sehingga nilai daerah hasil keseluruhan adalah sebagai berikut : µFRPN [x] =

C. Proses Defuzzifikasi

Proses defuzzifikasi dilakukan dengan metode centroid. Tahap ini, dilakukan dengan pengubahan terhadap himpunan fuzzy pada variabel input S Severity, O Occurance dan D Detection yang diperoleh dari komposisi output Universitas Sumatera Utara aturan fuzzy menjadi bilangan crisp tertentu, yaitu nilai FRPN. Solusi daerah fuzzy dapat dilihat pada gambar 5.13. 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 0,25 0,50 0,75 1 Nilai Derajat Keanggotaan µ [x] Nilai Fungsi Keanggotaan Domain A1 A2 A3 A4 A5 Gambar 5.13. Solusi Daerah Fuzzy untuk Input S=5, O=7 dan D=4 Untuk memperoleh nilai crisp x, dilakukan dengan membagi daerah menjadi lima bagian dengan luas masing-masing A1, A2, A3, A4 dan A5. Momen terhadap nilai keanggotaan masing-masing adalah M1, M2, M3, M4 dan M5. Rumus untuk menghitung nilai crisp titik pusat yaitu : Titik Pusat = = Ket :-M adalah momen terhadap nilai keanggotaan -A adalah luas masing-masing daerah solusi fuzzy Perhitungan nilai momenM: M1 = = 989,583 Universitas Sumatera Utara M2 = = 8066,4 M3 = = 5097,66 M4 = = 37500 M5 = = 33750 Perhitungan nilai luas A: A1 = = = 3,125 A2 = Panjang x Lebar = 412,5 – 325 x 0,25 = 21,875 A3 = = = 18,75 A4 = Panjang x Lebar = 550 – 450 x 0,75 = 75 A5 = = = 56,25 Perhitungan titik pusat: Titik Pusat = = = = 488 Universitas Sumatera Utara Maka, hasil evaluasi variabel input proses FMEA untuk nilai S=5, O=7, D=4 adalah 488.

5.2.8.9.7.2. Perhitungan Nilai FRPN Variabel Input S=5, O=5, D=3

A. Aplikasi Fungsi Implikasi

Evaluasi variabel input untuk nilai S=5, O=5, D=3, yaitu : Aturan Aturan 1 : Nilai input S Severity, untuk kategori VL Very Low bernilai 0 Nilai input O Occurance, untuk kategori VL Very Low bernilai 0 Nilai input D Detection, untuk kategori VL Very Low bernilai 0 Maka, dengan menggunakan fungsi implikasi minimum diperoleh : Aturan 1 A1 = min µS VL [5]; µO VL [5]; µD VL [3] = min 0, 0, 0 = 0 Evaluasi variabel input selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.19. Tabel 5.19. Evaluasi Variabel Input S=5, O=5, D=3 S = 5 O = 5 D = 3 Nilai A Min Kategori µS[x] Kategori µO[x] Kategori µD[x] 1 VL VL VL 2 VL VL L 0,75 3 VL VL M 0,25 4 VL VL H 5 VL VL VH 6 VL L VL Universitas Sumatera Utara 7 VL L L 0,75 8 VL L M 0,25 9 VL L H 10 VL L VH 11 VL M 1 VL 12 VL M 1 L 0,75 13 VL M 1 M 0,25 14 VL M 1 H 15 VL M 1 VH 16 VL H VL 17 VL H L 0,75 18 VL H M 0,25 19 VL H H 20 VL H VH 21 VL VH VL 22 VL VH L 0,75 23 VL VH M 0,25 24 VL VH H 25 VL VH VH 26 L VL VL 27 L VL L 0,75 28 L VL M 0,25 29 L VL H 30 L VL VH 31 L L VL 32 L L L 0,75 33 L L M 0,25 34 L L H Tabel 5.19. Evaluasi Variabel Input S=5, O=5, D=3 Lanjutan Aturan S = 5 O = 5 D = 3 Nilai A Min Kategori µS[x] Kategori µO[x] Kategori µD[x] 35 L L VH 36 L M 1 VL Universitas Sumatera Utara 37 L M 1 L 0,75 38 L M 1 M 0,25 39 L M 1 H 40 L M 1 VH 41 L H VL 42 L H L 0,75 43 L H M 0,25 44 L H H 45 L H VH 46 L VH VL 47 L VH L 0,75 48 L VH M 0,25 49 L VH H 50 L VH VH 51 M 1 VL VL 52 M 1 VL L 0,75 53 M 1 VL M 0,25 54 M 1 VL H 55 M 1 VL VH 56 M 1 L VL 57 M 1 L L 0,75 58 M 1 L M 0,25 59 M 1 L H 60 M 1 L VH 61 M 1 M 1 VL 62 M 1 M 1 L 0,75 0,75 63 M 1 M 1 M 0,25 0,25 64 M 1 M 1 H 65 M 1 M 1 VH 66 M 1 H VL 67 M 1 H L 0,75 68 M 1 H M 0,25 69 M 1 H H Tabel 5.19. Evaluasi Variabel Input S=5, O=5, D=3 Lanjutan Aturan S = 5 O = 5 D = 3 Nilai A Universitas Sumatera Utara Kategori µS[x] Kategori µO[x] Kategori µD[x] Min 70 M 1 H VH 71 M 1 VH VL 72 M 1 VH L 0,75 73 M 1 VH M 0,25 74 M 1 VH H 75 M 1 VH VH 76 H VL VL 77 H VL L 0,75 78 H VL M 0,25 79 H VL H 80 H VL VH 81 H L VL 82 H L L 0,75 83 H L M 0,25 84 H L H 85 H L VH 86 H M 1 VL 87 H M 1 L 0,75 88 H M 1 M 0,25 89 H M 1 H 90 H M 1 VH 91 H H VL 92 H H L 0,75 93 H H M 0,25 94 H H H 95 H H VH 96 H VH VL 97 H VH L 0,75 98 H VH M 0,25 99 H VH H 100 H VH VH 101 VH VL VL 102 VH VL L 0,75 103 VH VL M 0,25 Universitas Sumatera Utara 104 VH VL H Tabel 5.19. Evaluasi Variabel Input S=5, O=5, D=3 Lanjutan Aturan S = 5 O = 5 D = 3 Nilai A Min Kategori µS[x] Kategori µO[x] Kategori µD[x] 105 VH VL VH 106 VH L VL 107 VH L L 0,75 108 VH L M 0,25 109 VH L H 110 VH L VH 111 VH M 1 VL 112 VH M 1 L 0,75 113 VH M 1 M 0,25 114 VH M 1 H 115 VH M 1 VH 116 VH H VL 117 VH H L 0,75 118 VH H M 0,25 119 VH H H 120 VH H VH 121 VH VH VL 122 VH VH L 0,75 123 VH VH M 0,25 124 VH VH H 125 VH VH VH Pada tabel 5.19.diperoleh aturan-aturan yang memiliki daerah hasil fungsi implikasi minimum yang dapat dilihat pada tabel 5.20. Aturan 63, nilai S berkategori Moderate M, nilai O berkategori Moderate M dan nilai D berkategori Moderate M memiliki nilai minimum 0,25 dan berdasarkan fuzzy rules pada tabel 5.15. menghasilkan nilai FRPN berkategori High H. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.20.Aturan yang Memiliki Daerah Hasil Fungsi Minimum Aturan S = 5 O = 5 D = 3 Nilai A Min Kategori Kategori µS[x] Kategori µO[x] Kategori µD[x] 62 M 1 M 1 L 0,75 0,75 M-H 63 M 1 M 1 M 0,25 0,25 H

1. Aturan 62