Analisis Postur Kerja Aktual

disebabkan karena tata letak komponen yang belum teratur pada masing-masing tempat kerja. Untuk mengatasi keluhan dari kegiatan yang dilakukan oleh operator maka dalam hal ini peneliti melakukan pengukuran terhadap bagian tubuh dari operator untuk merancang mesin slicer dan fasilitas kerja pada stasiun pemotongan serta menghilangkan beberapa elemen kegiatan yang tidak perlu ada pada pemotongan dan pencucian ubi kayu. Selain itu perlu adanya pengaturan ulang tata letak komponen untuk menghasilkan postur kerja yang ergonomis.

6.2. Analisis Postur Kerja Aktual

Dari hasil penilaian QEC pada Tabel 5.11. dapat dilihat bahwa terdapat beberapa macam tingkatan keluhan yang terjadi pada beberapa elemen kegiatan. Hal ini disebabkan karena: 1. Pada elemen kerja mengambil ubi kayu dari ember berada pada level aman sehingga tidak diperlukan adanya perbaikan. Hanya saja tinggi meja dudukan nantinya akan disesuaikan dengan tinggi mesin slicer dan bak pencucian hasil rancangan. 2. Pada elemen kegiatan memotong ubi kayu dengan mesin slicer diperlukan tindakan dalam beberapa waktu kedepan, hal ini disebabkan karena ketidaksesuaian tinggi mesin slicer dan kursi dudukan dengan postur tubuh operator, sehingga operator harus bekerja kurang nyaman dalam posisi tangan hanya 5 cm di bawah ketinggian dada. Universitas Sumatera Utara 3. Pada elemen kegiatan mencuci ubi kayu di bak pencucian terdapat penilaian diperlukan tindakan dalam waktu dekat, hal ini disebabkan karena kegiatan yang dilakukan dengan posisi punggung membungkuk -90 dari posisi tegak sembari kedua tangan mencuci ubi kayu yang berlangsung secara berulang-ulang selama 20 menit. 4. Pada elemen kegiatan mengangkat ubi dari bak ke keranjang terdapat penilaian diperlukan tindakan dalam waktu dekat, hal ini disebabkan karena aktivitas ini dilakukan dengan pergerakan punggung berulang membungkuk -90 dari posisi tegak sembari kedua tangan mengangkat ubi kayu yang berlangsung secara berulang-ulang selama 20 menit. 5. Pada elemen kegiatan mengangkat keranjang ke tempat penirisan terdapat penilaian diperlukan tindakan dalam waktu dekat, hal ini disebabkan karena operator mengerjakannya dengan posisi punggung yang agak membungkuk kedepa dengan kedua tangan memberikan jangkauan ke depan untuk meletakkan keranjang yang sudah penuh untuk ditiriskan. Hal ini tentunya cukup menyulitkan operator sehingga terkadang operator harus jinjit agar dapat meletakkan keranjang ke tempat penirisan. 6. Pada elemen kegiatan menguras bak pencucian secara manual dengan menggunakan ember terdapat penilaian diperlukan tindakan dalam waktu dekat, hal ini disebabkan karena aktivitas ini dilakukan dengan posisi pergerakan punggung membungkuk -90 dari posisi tegak sembari kedua tangan mencuci bagian dalam sisi-sisi bak. Universitas Sumatera Utara Masalah tersebut dapat diatasi dengan memperbaiki rancangan mesin slicer dan bak pencucian agar menjadi lebih ergonomis dengan merubah bentuk rancangan mesin slicer yang sesuai dengan anthropometri tubuh dan memperbaiki metode kerja yang kurang baik. Perbaikan sikap kerja juga dilakukan dengan menambahkan fasilitas kerja yang mendukung yang dapat meminimalisir kegiatan yang beresiko tinggi. Dari hasil penilaian postur kerja dan keluhan MSDs dengan SNQ, maka didapat kegiatan yang harus dihilangkan atau diperbaiki agar tidak terjadi keluhan lagi.

6.3. Analisis Fasilitas Kerja Aktual