disebabkan oleh fasilitas kerja yang tidak sesuai dengan operator. Fasilitas kerja yang tidak sesuai tersebut antara lain dimensi mesin slicer, bak pencucian dan kursi
operator yang tidak sesuai dengan ukuran tubuh operator, bentuk serta bahan fasilitas kerja yang tidak memberikan kenyamanan kepada operator saat mengoperasikan
mesin, dan sebagainya. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada anggota tubuh tertentu yang dikenal dengan Musculoskeletal Disorders MSDs. Gangguan terjadi
karena sikap paksa anggota tubuh untuk dapat menyesuaikan atau mengoperasikan mesin untuk melakukan gerakan menjangkau atau membungkukkan badan yang
terjadi berulang-ulang
3
1. Pada elemen kegiatan manakah yang menunjukan adanya kelelahan fisik atau
kelelahan muskuloskeletal pada aktivitas pemotongan dan pencucian bak dalam penelitian ini ?
. Akibatnya mereka cepat merasakan lelah dalam bekerja sehingga sesekali mereka terpaksa mengambil waktu rehat sejenak untuk
menghilangkan kelelahan dan memulihkan stamina mereka.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
2. Bagaimanakah bentuk rancangan mesin slicer dan bak pencucian untuk
mengurangi terjadinya keluhan musculoskeletal saat melakukan kegiatan pekerjaan pada proses pemotongan dan pencucian ubi kayu?
3
Tawarka, 2004, Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah merancang mesin slicer dan bak pencucian dengan pendekatan ergonomi untuk mengurangi
keluhan musculoskeletal disorders dan meningkatkan produktivitas. Tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi keluhan musculoskeletal yang dialami operator di stasiun
pemotongan dengan Standart Nordic Body Map Questionnaire SNQ. b.
Menganalisa dan menilai serta mendapatkan skor dan level resiko postur kerja aktual operator di stasiun pemotongan dengan menggunakan Quick Exposure
Check QEC. c.
Merumuskan tindakan perbaikan yang mungkin dilakukan terhadap postur kerja aktual sesuai dengan hasil pengolahan SNQ dan QEC.
d. Penentuan dimensi antropometri yang sesuai untuk melakukan perbaikan
rancangan fasilitas kerja. e.
Perbaikan metode kerja di stasiun pemotongan.
Manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah: a.
Bahan masukan bagi perusahaan dalam perbaikan fasilitas kerja guna meningkatkan produktivitas industri tersebut.
b. Peningkatan keterampilan peneliti untuk dapat menyelesaikan permasalahan
yang sebenarnya terjadi di lapangan melalui penerapan ilmu yang telah didapatkan di bangku perkuliahan.
Universitas Sumatera Utara
c. Mempererat kerjasama antara perusahaan industri dengan Departeman
Teknik Industri serta memperluas pengenalan akan Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
1.4. Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian
Agar penelitian ini dapat tercapai secara efektif, maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun batasan-batasan yang digunakan antara lain :
a. Objek Penelitian adalah mesin beserta operator pada bagian pemotongan dan
pencucian di UD.Rezeki Baru. b.
Penelitian dilakukan sebatas perancangan usulan mesin potong dan bak pencucian ubi kayu .
c. Data keluhan musculoskeletal diidentifikasi dengan menggunakan Standart
Nordic Body Map Questionnaire SNQ. d.
Penilaian postur kerja dilakukan dengan menggunakan Quick Exposure Check QEC.
e. Data antropometri yang digunakan untuk penentuan dimensi fasilitas kerja
adalah data antropometri operator di UD. Rezeki Baru dan data antropometri tambahan dari Laboratorium Ergonomi dan APK Teknik Industri Universitas
Sumatera Utara.
Asumsi yang digunakan adalah : a.
Proses produks i berjalan normal.
Universitas Sumatera Utara
b. Tidak ada perubahan prosedur kerja pada objek yang diamati.
c. Pekerja yang diamati bekerja dalam kondisi stamina yang baik, tidak berada
dalam tekanan serta menguasai prosedur pekerjaannya
1.5. Sistematika Penulisan Tugas Sarjana