Analisis Pemecahan Masalah Keluhan Musculoskeletal

BAB VI ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Pemecahan Masalah Keluhan Musculoskeletal

Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan Standart Nordic Body Map Questionnaire SNQ yaitu melihat tingkat keluhan operator saat melakukan pekerjaan ternyata didapat hasil bahwa tingkat keluhan yang di alami oleh operator berbeda-beda. Perbedaan ini terjadi karena bedanya dimensi tubuh dan metode kerja pada operator sehingga akan beda pula dampak yang terjadi pada operator. Perbedaan keluhan dapat dilihat dari total keluhan hasil rekapitulasi Tabel 6.1 yang didapat berdasarkan tingkat keluhan sakit yang diakumulasi untuk setiap operator yang mengalami rasa sakit saat melakukan pekerjaan. Tabel 6.1. Data Total Keluhan Standart Nordic Body Map Questionnaire No. Operator Total keluhan Aktivitas 1 Operator 1 18 Memotong ubi 2 Operator 2 22 Memotong ubi 3 Operator 3 36 Mencuci ubi 4 Operator 4 37 Mencuci ubi Perbedaan kategori sakit untuk setiap bagian tubuh yang dirasakan oleh setiap operator dapat dilihat lebih jelas pada Gambar 6.1. Universitas Sumatera Utara 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Operator 1 Operator 2 Operator 3 Operator 4 Gambar 6.1. Histogram Keluhan Muskuloskeletal Gambar 6.1. histogram keluhan muskululoskeletal menunjukkan bahwa adanya persamaan dan perbedaan kategori sakit yang dirasakan masing-masing operator. Untuk rasa sakit yang sama yang dialami oleh operator disebabkan oleh: 1. Kategori sangat sakit Terdapat pada bagian bahu kanan operator 1 disebabkan karena operator mengerjakan aktivitas pemotongan dominan lebih banyak menggunakan tangan kanan yang cukup lama ± 60 menit dengan postur kerja yang tidak alamiah. Kategori sangat sakit juga dirasakan pada bagian leher bagian atas, punggung, dan pinggang operator 3 dan operator 4. Hal ini disebabkan karena operator mengerjakan aktivitas pencucian dilakukan dengan cara membungkuk dalam jangka waktu cukup lama ± 60 menit dalam keadaan posisi tubuh berdiri. Universitas Sumatera Utara 2. Kategori sakit Terdapat pada bagian leher bagian atas, lengan atas kanan dan sakit pada pinggang operator 1 dan operator 2. Hal ini disebabkan postur kerja yang tidak ergonomis dalam jangka waktu yang cukup lama ± 60 menit. Kategori sakit juga dirasakan pada bagian bahu kiri, bahu kanan, lengan atas kiri, lengan atas kanan, siku kiri, siku kanan operator 3 dan operator 4. Hal ini disebabkan postur kerja yang tidak ergonomis pada saat mengangkat keranjang ke tempat penirisan dalam jangka waktu yang cukup lama ± 60 menit. 3. Kategori agak sakit Terdapat pada bagian bokong, siku kanan, lengan bawah kanan, pergelangan tangan kanan dan tangan kanan operator 1 dan operator 2. Hal ini disebakan postur kerja yang tidak ergonomis dalam jangka waktu yang cukup lama ± 60 menit. Kategori agak sakit juga dirasakan pada bagian bokong, tangan kiri, tangan kanan, paha kiri, paha kanan, betis kiri dan betis kanan operator 3 dan operator 4. Hal ini disebakan postur kerja yang tidak ergonomis pada saat mencuci dan mengangkat beban dalam jangka waktu yang cukup lama ± 60 menit Untuk kategori rasa sakit yang tidak sama yang dialami oleh setiap operator disebabkan karena berbedanya dimensi tubuh atau antropometri setiap operator. Misalnya tinggi bahu duduk pada operator yang pertama tidak sama dengan tinggi bahu duduk pada operator kedua, namun menggunakan alat yang sama dengan ketinggian yang sama, sehingga menyebabkan keluhan yang berbeda. Perbedaan juga Universitas Sumatera Utara disebabkan karena tata letak komponen yang belum teratur pada masing-masing tempat kerja. Untuk mengatasi keluhan dari kegiatan yang dilakukan oleh operator maka dalam hal ini peneliti melakukan pengukuran terhadap bagian tubuh dari operator untuk merancang mesin slicer dan fasilitas kerja pada stasiun pemotongan serta menghilangkan beberapa elemen kegiatan yang tidak perlu ada pada pemotongan dan pencucian ubi kayu. Selain itu perlu adanya pengaturan ulang tata letak komponen untuk menghasilkan postur kerja yang ergonomis.

6.2. Analisis Postur Kerja Aktual