Instrumen Penelitian Pengolahan Data

2. Data Sekunder Data sekunder dikumpulkan dengan mencatat data dan informasi dari perusahaan berupa gambaran umum perusahaan, dan proses produksi yang ada di perusahaan serta data dimensi tubuh tambahan yang digunakan untuk memenuhi syarat pengolahan.

4.8. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen untuk membantu dalam pengumpulan data. Instrumen yang digunakan yaitu : 1. Panduan wawancara Panduan wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan ketika melakukan wawancara dengan pemilik usaha dan karyawan. 2. Standart Nordic Body Map Questionnaire SNQ SNQ digunakan untuk mengetahui keluhan musculoskeletal yang dialami operator di stasiun pemotongan. 3. Kamera digital merek Samsung, 10 Megapixel Kamera digunakan untuk mengambil foto postur kerja operator di stasiun pemotongan 4. Human Body Martin dan kursi Anthropometri model YM-1 Human Body Martin dan kursi Anthropometri digunakan untuk mengukur dimensi tubuh operator. 5. Meteran. Universitas Sumatera Utara Meteran digunakan untuk mengukur dimensi fasilitas kerja 6. Stopwatch Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu proses pemotongan dan pencucian ubi kayu.

4.9. Pengolahan Data

Pengolahan data terdiri dari : 1. Pengolahan Standart Nordic Body Map Questionnaire SNQ. SNQ yang telah dibagikan kepada operator mesin pemotongan sebanyak 4 operator direkapitulasi kemudian dilakukan pengolahan sehingga dapat diketahui tingkat keluhan musculoskeletal yang dialami operator. 2. Penilaian postur kerja aktual dengan Quick Exposure Check QEC. Postur kerja aktual operator dianalisa dan dinilai dengan bantuan software Quick Exposure Check for Work-Related Musculoskeletal Risk. 2003 version sehingga dapat diketahui skor penilaian postur kerja dan level resiko. Dari hasil pengolahan data dapat dirumuskan tindakan perbaikan yang mungkin dilakukan terhadap fasilitas kerja berdasarkan hasil pengolahan SNQ dan QEC. 3. Uji keseragaman data anthropometri. Uji keseragaman data dilakukan untuk mengetahui apakah data dimensi tubuh yang diambil seragam atau berada pada batas kendali atas BKA dan dan batas kendali bawah BKB. Apabila dalam satu pengukuran terdapat satu jenis atau Universitas Sumatera Utara lebih data tidak seragam maka data tersebut akan langsung ditolak atau dilakukan revisi dengan cara membuang data out of control tersebut dan melakukan perhitungan kembali. Pada penelitian ini peneliti menggunakan tingkat kepercayaan 95 dan tingkat ketelitian 5 karena tujuan penelitian yaitu merancang fasilitas kerja yang ergonomis tidak berpengaruh langsung atau tidak memberikan dampak secara langsung terhadap tujuan pendirian usaha tersebut yaitu memperoleh profit dari hasil penjualan untuk menambah kesejahteraan karyawan, sehingga dengan tingkat kepercayaan 95 dan tingkat ketelitian 5 peneliti yakin data yang disajikan layak untuk membuat rancangan fasilitas kerja tersebut. Persamaan yang digunakan untuk menguji keseragaman data adalah: σ 2 + = X BKA σ 2 − = X BKB Jika X min BKB dan X max BKA maka data seragam. Jika X min BKB dan X max BKA maka data tidak seragam. 4. Uji kenormalan data anthropometri. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh telah berdistribusi normal atau dapat didekati oleh distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik. Pada penelitian ini uji kenormalan data dilakukan dengan model chi-square dengan bantuan software SPSS 13.0 for Windows. Metode Chi-Square digunakan karena data anthropometri yang digunakan adalah data parametrik yang dapat diketahui nilai parameterstatistik data rata-rata, standar deviasi, dan sebagainya, merupakan data kontiniu hasil Universitas Sumatera Utara pengukuran, dan ukuran sampel memenuhi 33 sampel sehingga metode Chi- Square dapat digunakan untuk melakukan uji kenormalan data. Program ini akan secara otomatis menampilkan output uji kenormalan data yang diinputkan. 5. Perhitungan Persentil Data anthropometri diperlukan agar rancangan suatu produk dapat sesuai dengan orang yang akan memakainya. Akan timbul masalah ketika lebih banyak produk yang harus dibuat untuk digunakan oleh banyak orang. Masalah yang timbul adalah menentukan ukuran yang dipakai sebagai acuan untuk mewakili populasi mengingat ukuran individual bervariasi. Permasalahan adanya variasi ukuran dapat diatasi dengan merancang suatu produk yang mempunyai fleksibilitas dan sifat adjustable dengan rentang ukuran tertentu. Solusinya adalah penetapan persentil berdasarkan tabel probabilitas distribusi normal Persentil adalah suatu nilai yang menunjukkan persentase tertentu dari orang yang mempunyai ukuran pada nilai tersebut. Sebagai contoh persentil ke-95 menunjukkan 95 populasi berada pada ukuran tersebut. 6. Penentuan usulan dimensi fasilitas kerja. Data anthropometri hasil pengukuran yang telah melewati uji statistik selanjutnya menjadi ukuran untuk menentukan dimensi fasilitas kerja usulan yang sesuai dengan dimensi operator. 7. Pembuatan peta kelompok kerja Universitas Sumatera Utara Data waktu dan urutan proses pemotongan dan pencucian ubi kayu digambarkan dalam sebuah peta kelompok kerja. Peta ini akan menunjukkan keseimbangan pembagian elemen – elemen kerja pada tiap operator. 8. Penilaian postur kerja metode kerja baru dengan Quick Exposure Check QEC. Blok Diagram prosedur pengolahan data dapat dilihat pada Gambar 4.1. Standart Nordic Questionnaire Penilaian Postur Kerja dengan Quick Exposure Check QEC Uji Keseragaman Data Uji Kenormalan Data Perhitungan Persentil Penerapan Data Anthropometri dalam Perancangan Fasilitas Kerja Diperoleh Modus Dimensi Tubuh yang Mengalami Keluhan Pengukuran Anthropometri Operator Perancangan Metode Kerja Baru dengan Man Machine Chart Penilaian Postur Kerja Metode Kerja Baru dengan Software QEC Gambar 4.1. Blok Diagram Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara

4.10. Analisis Pemecahan Masalah