Analisis Fasilitas Kerja Aktual Analisis Perancangan Fasilitas Kerja

Masalah tersebut dapat diatasi dengan memperbaiki rancangan mesin slicer dan bak pencucian agar menjadi lebih ergonomis dengan merubah bentuk rancangan mesin slicer yang sesuai dengan anthropometri tubuh dan memperbaiki metode kerja yang kurang baik. Perbaikan sikap kerja juga dilakukan dengan menambahkan fasilitas kerja yang mendukung yang dapat meminimalisir kegiatan yang beresiko tinggi. Dari hasil penilaian postur kerja dan keluhan MSDs dengan SNQ, maka didapat kegiatan yang harus dihilangkan atau diperbaiki agar tidak terjadi keluhan lagi.

6.3. Analisis Fasilitas Kerja Aktual

Pada fasilitas kerja aktual mata pisau hanya berjumlah 2 buah dengan jarak 180 sehingga masih memungkinkan untuk penambahan 1 atau 2 mata pisau lagi dengan jarak antar mata pisau 90 agar kapastias mesin dapat meningkat 100. Jarak mata pisau ke alas dudukan operator 40 cm, hal ini menyebabkan posisi operator pada saat mengoperasikan mesin terlalu tinggi sehingga harus menyesuaikan dengan tinggi tempat duduk sehingga terjadi sikap kerja yang tidak alamiah terutama pada kaki operator dengan posisi tergantung dan tidak dapat bergerak dengan leluasa karena terbatasnya ruang gerak operator. Lubang tempat masuk ubi kayu yang akan dipotong yang dekat dengan mata pisau tanpa adanya safety atau pelindung tangan sehingga dapat menimbulkan resiko tangan tergores atau terpotong. Bentuk alas duduk bangku operator yang berbentuk tabung dengan tinggi 50 cm dan diameter 21 cm tidak sesuai dengan antropometri operator serta kursi yang digunakan tidak Universitas Sumatera Utara memberikan kenyamanan karena tidak ada penahan bagian belakang punggung yang sesungguhnya diperlukan operator mengingat jam kerja yang cukup lama. Tinggi bak pencucian 61 cm menyebabkan pekerjaan ini harus dilakukan dengan posisi berdiri sehingga untuk melakukan aktivitas pencucian dan menjangkau ubi hasil potongan dari dalam bak pencucian harus membungkuk -90 dari posisi berdiri. Kondisi seperti ini sangat menyulitkan operator dan juga dapat menimbukan rasa sakit pada bagian punggung dan pinggang. Aktivitas pencucian bak dilakukan secara manual yakni dengan mengurasi bak. Seharusnya aktivitas pencucian ini dapat dilakukan tanpa harus menguras bak yakni dengan menambahkan lubang saluran pada bagian dasar bak untuk mengalirkan limbahnya ke pembuangan. Selain itu juga pada saat pengisian bak juga sebaiknya dilakukan dengan pipa kran yang dapat mengalirkan air ke bak pencucian tersebut.

6.4. Analisis Perancangan Fasilitas Kerja

Dari hasil analisis telah diperoleh bahwasanya faktor yang paling berpengaruh terhadap keluhan yang terjadi pada operator adalah intensitas kegiatan yang dilakukan berulang – ulang dan terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama, maka untuk perbaikan kegiatan akan dirancang yaitu sebagai berikut: 1. Perbaikan pada spesifikasi mesin slicer Mesin slicer yang ada akan ditambahkan dua buah mata pisau lagi agar kapasitas output yang dihasilkan meningkat sampai 100. Mesin slicer ini telah dilengkapi dengan motor penggerak dengan bantuan energi listrik. Ukuran mesin Universitas Sumatera Utara slicer akan disesuaikan dengan anthropometri operator agar operator tidak cepat lelah bekerja. Perbaikan rancangan mesin slicer ini menyebabkan kegiatan pemotongan dan pencucian dapat dilakukan dua operator saja dengan menyesuaikan pembagian elemen kegiatan sesuai metode kerja baru. 2. Bak pencucian ubi kayu Ukuran spesifikasi bak pencucian akan diperkecil yang disesuaikan dengan anthropometri operator. Pekerjaan yang semula dilakukan dengan posisi tubuh berdiri kini diganti dengan posisi duduk. Hal ini dilakukan agar dapat mengurangi keluhan pada punggung yang diakibatkan pekerjaan yang berulang- ulang dengan posisi membungkuk. Bak pencucian juga akan dilengkapi dengan saluran buang agar proses pencucian bak menjadi lebih mudah. Mesin slicer akan dibuat serangkai dengan bak pencucian karena agar pekerjaan lebih singkron dan mudah. Perbaikan ini menyebabkan kegiatan Pemotongan dan pencucian ubi kayu dapat dilakukan oleh dua orang saja dengan kapasitas yang dihasilkan diharapkan sama dengan empat operator sedangkan perbaikan prosedur kerja disesuaikan dengan perbaikan fasilitas yang dilakukan. 3. Fasilitas kerja tambahan Ukuran dan desain kursi, tinggi penyangga ember, tinggi wadah penirisan disesuaikan dengan anthropometri hasil pengukuran. Universitas Sumatera Utara

6.5. Analisis Perancangan Metode Kerja