Perilaku Responden tentang Pencabutan Gigi terhadap Pasien

4.3 Perilaku Responden tentang Pencabutan Gigi terhadap Pasien

Diabetes Mellitus Perilaku responden tentang pencabutan gigi terhadap pasien diabetes mellitus termasuk kategori baik ≥ 75 dalam hal menanyakan riwayat medis sebelum pencabutan. Perilaku responden termasuk kategori cukup 60 - 74 dalam hal merawat kondisi patologis pasien sebelum pencabutan gigi dilakukan. Hanya sebesar 29,3 responden yang kadang-kadang merawat kondisi patologis pasien, dan sebesar 1,7 responden yang tidak pernah melakukannya. Perilaku responden termasuk kategori baik ≥ 75 dalam hal memperkirakan risiko operatif setelah pencabutan gigi, sekitar sebesar 17,2 yang kadang-kadang memperkirakannya, namun tidak ada responden yang tidak pernah memperkirakan risiko operatif setelah pencabutan gigi. Perilaku responden termasuk kategori kurang 60 dalam hal melakukan pemeriksaan kadar gula darah sebelum pencabutan gigi. Sekitar sebesar 41,4 responden yang kadang-kadang melakukannya, tetapi tidak ada responden yang tidak melakukan pemeriksaan kadar gula darah sebelum melakukan tindakan pencabutan gigi. Perilaku responden terhadap waktu yang tepat untuk melakukan pencabutan gigi pada pasien diabetes mellitus termasuk dalam kategori kurang 60. Ada sebesar 84,5 responden yang hanya kadang-kadang saja melakukan pencabutan gigi di waktu yang tepat, sedangkan sebesar 3,4 responden tidak pernah mencabut gigi pada waktu yang seharusnya. Perilaku responden terhadap pemberian profilaksis antibiotik termasuk dalam kategori cukup 60 - 74, sekitar 36,2 responden yang selalu memberikan profilaksis antibiotik sebelum pencabutan, dan sekitar 5,2 yang tidak pernah melakukannya. Perilaku responden terhadap pemberian anestesi yang tepat termasuk dalam kategori baik ≥ 75, sedangkan ada 6,9 responden yang kadang -kadang memberikan anestesi yang tidak tepat, dan sekitar 1,7 yang selalu memberikan anestesi yang tidak sesuai. Perilaku responden terhadap pemberian obat yang tepat pada pasien diabetes mellitus termasuk dalam kategori baik ≥ 75, sedangkan ada Universitas Sumatera Utara 8,6 responden yang kadang-kadang memberikan obat yang tidak tepat, tetapi tidak ada responden yang selalu memberikan obat yang tidak sesuai. Perilaku responden termasuk kategori baik ≥ 75 dalam hal menunda pencabutan jika kadar gula darah pasien rendah atau tidak terkontrol, tetapi ada sekitar 1,7 responden yang tidak pernah menunda pencabutan dalam kondisi tersebut. Perilaku responden termasuk kategori kurang 60 dalam hal menyarankan perubahan diet pada sebelum dan sesudah pencabutan gigi. Ada sekitar 37,9 yang selalu menyarankan perubahan diet dan 20,7 yang kadang-kadang melakukannya. Perilaku responden termasuk kategori kurang 60 dalam hal melakukan tes skrining sebelum pencabutan gigi dilakukan. Ada sekitar 44,8 responden yang kadang-kadang melakukannya dan sekitar 25,9 yang tidak pernah melakukannya. Perilaku responden termasuk kategori baik ≥ 75 dalam hal tindakan pencabutan gigi apabila pasien sedang sakit dan hanya sekitar 6,9 responden yang kadang- kadang tetap melakukan pencabutan Tabel 7. Tabel 7. Distribusi Frekuensi Perilaku Responden tentang Pencabutan Gigi terhadap Pasien Diabetes Mellitus n = 58 Perilaku Selalu Kadang- kadang Tidak Pernah Jlh Jlh Jlh Menanyakan riwayat medis Merawat kondisi patologis Memperkirakan risiko operatif Memeriksa KGD sebelum pencabutan Waktu pencabutan yang tepat Memberikan profilaksis 58 40 48 34 7 21 100 69 82,8 56,8 12,1 36,2 17 10 24 49 34 29.3 17,2 41,4 84,5 58,6 1 2 3 1,7 3,4 5,2 Universitas Sumatera Utara antibiotik pada setiap pasien Memberikan anestesi yang tepat Memberikan obat yang tepat Menunda pencabutan jika KGD rendah atau tidak terkontrol Menyarankan perubahan diet pada sebelum dan sesudah pencabutan gigi Melakukan tes skrining sebelum pencabutan Melakukan pencabutan jika pasien sedang sakit 53 53 57 22 17 91,4 91,4 98,3 37,9 29,3 4 5 1 12 26 4 6,9 8,6 1,7 20,7 44,8 6,9 1 24 15 54 1,7 41,4 25,9 93,1 Hasil penelitian tentang perilaku pencabutan gigi terhadap pasien diabetes mellitus didapet persentase tertinggi pada kategori baik, yaitu 86,2. Sebanyak 13,8 responden termasuk kategori cukup dan 0 responden termasuk kategori kurang Tabel 8. Tabel 8. Kategori Perilaku Responden tentang Pencabutan Gigi terhadap Pasien Diabetes Mellitus n = 58 Kategori Jumlah Persentase Baik Cukup Kurang 50 8 86,2 13,8 Total 58 100 Berdasarkan uji korelasi yang telah dilakukan, terdapat hubungan antara pengetahuan dan perilaku dokter gigi terhadap pencabutan gigi pada pasien diabetes Universitas Sumatera Utara mellitus. Pada responden yang berpengetahuan baik, maka perilakunya termasuk dalam kategori baik ≥ 75. Namun demikian, ada sekitar 5,7 responden yang berperilaku cukup dan tidak ada responden yang berperilaku kurang. Pada responden yang berpengetahuan cukup, maka perilaku termasuk dalam kategori baik ≥ 75. Namun, ada sek itar 19 responden yang berperilaku cukup dan tidak ada responden yang berperilaku kurang. Terdapat 3,4 responden yang berpengetahuan kurang yang berperilaku cukup Tabel 9. Tabel 9. Kategori Pengetahuan dan Perilaku Responden tentang Pencabutan Gigi terhadap Pasien Diabetes Mellitus n = 58 Pengetahuan Perilaku Total Baik Cukup Kurang Baik Jumlah Persentase Persentase total 33 94,3 56,9 2 5,7 3,4 35 100 60,3 Cukup Jumlah Persentase Persentase total 17 81 29,3 4 19 6,9 21 100 36,2 Kurang Jumlah Persentase Persentase total 2 100 3,4 2 100 3,4 Total Jumlah Persentase Persentase total 50 86,2 86,2 8 13,8 13,8 58 100 100 Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN