Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Identifikasi Variabel Penelitian Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Jenis rancangan penelitian adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Dikatakan penelitian deskriptif analitik karena penelitian diarahkan untuk menguraikan atau menjelaskan apa yang menjadi permasalahan, tujuan penelitian, dan mencari hubungan antar variabel. Kemudian menggunakan pendekatan cross sectional karena pengumpulan data dilakukan sekaligus pada sekali waktu.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di Praktik-praktik dokter gigi di Kecamatan Medan Selayang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari – Februari 2014.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh dokter gigi di Kecamatan Medan Selayang yaitu sebanyak 73 orang. Sampel penelitian adalah dokter gigi yang sesuai dengan kriteria inklusi serta bersedia untuk dilakukan penelitian di Kecamatan Medan Selayang sesuai jumlah populasi dengan cara total sampling. Kriteria Inklusi : 1. Berprofesi sebagai dokter gigi. 2. Bekerja di praktik dokter gigi di Kecamatan Medan Selayang. 3. Telah bekerja di praktik dokter gigi, puskesmas, maupun rumah sakit di Kecamatan Medan Selayang minimal 1 tahun. Kriteria Eksklusi : 1. Dokter gigi yang menolak untuk diteliti. 2. Bekerja di praktik dokter gigi, puskesmas, maupun rumah sakit di Kecamatan Medan Selayang kurang dari 1 tahun. 3. Bukan dokter gigi. Universitas Sumatera Utara

3.4 Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas : Dokter gigi 2. Variabel Terikat : Pengetahuan dan perilaku

3.5 Definisi Operasional

Tabel 1. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Dokter gigi Orang yang memiliki kewenangan dan izin sebagaimana mestinya untuk melakukan pelayanan kesehatan rongga mulut, misalnya melakukan tindakan pencabutan gigi. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap pencabutan gigi pada penderita diabetes mellitus, meliputi pengetahuan definisi diabetes mellitus, patofisiologi, klasifikasi, tanda dan gejala, komplikasi oral yang mungkin timbul, dan tindakan pencabutan gigi pada penderita diabetes mellitus seperti waktu pencabutan, diet, infeksi, pemberian anestesi lokal, pemberian obat, penyembuhan luka, kadar gula darah saat dilakukan pencabutan, dan keadaan darurat diabetes mellitus. Perilaku Perilaku merupakan suatu bentuk Universitas Sumatera Utara perwujudan terhadap sikap tentang pencabutan gigi pada pasien diabetes mellitus yang meliputi menanyakan riwayat medis, merawat kondisi patologis, memperkirakan risiko operatif, memeriksa KGD sebelum pencabutan, waktu pencabutan yang tepat, memberikan profilaksis antibiotik, memberikan anestesi yang tepat, memberikan obat yang tepat, menunda pencabutan jika KGD rendah atau tidak terkontrol, diet pada sebelum dan sesudah pencabutan, melakukan tes skrining, dan tindakan pencabutan jika pasien sedang sakit.

3.6 Metode Pengumpulan Data