Wujud Kapitalisme Modern Makna Globalisasi Bagi Hizbut Tahrir

2. Wujud Kapitalisme Modern

Hizbut Tahrir menilai dalam proses globalisasi ini, ada keterkaitan antara penjajahan gaya baru atau neo imperialisme dengan ideologi kapitalis. Adapun keterkaitan penjajahan dengan kapitalisme berkisar di antara dua fakta berikut: 45 Pertama, kuatnya keterkaitan itu, yaitu bahwa penjajahan hanya menjadi thariqah metode untuk menyebarkan fikrah konsep kapitalisme, yang berarti bahwa fokus perhatian utama adalah penyebaran kapitalisme. Kedua, lemahnya keterkaitan ini, yakni bahwa fokus perhatian utama adalah penjajahan itu sendiri. Sedang fokus perhatian kedua adalah penyebaran kapitalisme. Jadi seakan-akan penjajahan lebih dekat sebagai tujuan dari pada sebagai thariqah. Bagaimana pun kuat lemahnya relasi yang terbentuk antara penjajahan dengan program penyebarluasan ide kapitalisme, menurut Hizbut Tahrir semuanya tergantung dari situasi dan kondisi negeri-negeri yang hendak menjadi objek penjajahan atau pendudukan. Bilamana negeri tersebut adalah negeri yang berbudaya dan memiliki peradaban, maka metode penjajahan akan lebih condong pada upaya penyebarluasan pengaruh ideologi kapitalisme. Dengan begitu negara penjajah akan lebih mudah mendominasi dan leluasa menguasai kekayaan alamnya. Namun jika negeri tersebut tidak memiliki peradaban tertentu, maka negeri tersebut hanya perlu dijajah, dirampas kekayaannya, dan didominasi. Ada pun di dunia Islam, di Timur Tengah dan Afrika Utara, atau di Asia Tengah dan Asia Tenggara, negara-negara penjajah –di bawah pimpinan 45 an-Nabhani, Konsepsi Politik Hizbut Tahrir, h. 16. Amerika Serikat- disamping memaksakan dominasi politik, militer, ekonomi, di dunia Islam untuk mengeksploitasi manfaat-manfaat materialnya, juga berupaya untuk menyebarkan kapitalisme pada banyak bidang. Inilah yang disebut sebagai globalisasi kapitalisme. Misalnya perhatian negara-negara penjajah terhadap konferensi-konferensi seperti ”konsferensi emansipasi” dan ”kesetaraan gender”. Demikan pula adanya rencana AS untuk Timur Tengah, pemaksaan dominasi budaya pada apa yang dikenal dengan ”rekonstruksi peradaban”, ”dialog antar agama”, ”titik temu peradaban”, dan upaya intensif mengubah atau mengganti kurikulum pendidikan untuk memutuskan keterkaitan kaum Muslim dengan peradaban dan budaya mereka. 46 Maka globalisasi adalah proses menyeragamkan dunia ke dalam ideologi tunggal yaitu kapitalisme. Kapitalisme global menerapkan prinsip- prinsip neo liberalisme oleh badan-badan dunia seperti IMF, WTO dan Bank Dunia yang sengaja dibentuk untuk melancarkan semua usaha dominasi dan eksploitasi bangsa-bangsa yang lemah. 47 Tujuan dari itu semua adalah agar seluruh dunia memeluk ideologi ini sebagai satu-satunya ideologi yang diklaim absah menjadi pemenang sejarah, khususnya setelah kehancuran Komunisme tahun 1991.

3. Hegemoni Politik Tunggal Amerika Serikat