Definisi Khilafah Islamiyah Seputar Teori Khilafah Islamiyah

B. Seputar Teori Khilafah Islamiyah

1. Definisi Khilafah Islamiyah

Istilah khilafah Islamiyah memiliki beberapa pengertian yaitu perwakilan, pergantian, atau jabatan khalifah. Istilah ini sebenarnya berawal dari kata Arab “khalf” yang berarti wakil, pengganti, dan penguasa, dan ada yang mengemukakan bahwa kata “kh-l-f فﻼ dalam berbagai bentuknya mengandung makna yang menyempit yaitu berselisih, menyalahi janji, yang kemudian melahirkan kata khilafah dan khalifah. 4 Dalam sejarah Islam istilah khilafah pertama kali digunakan ketika Abu Bakar menjabat sebagai khalifah pertama setelah Nabi Muhammad Saw meninggal dunia. Dalam pidato pelantikannya Abu Bakar menyebut dirinya sebagai Khalifah Rasulillah dalam pengertian pengganti Rasulullah dalam mengurusi bidang kenegaraan. Dalam perkembangannya, konsep khilafah menjadi ciri dari golongan Sunni. Rukun utama dalam pengangkatannya adalah ijma’ yaitu konsensus atau kesepakatan bersama dan bay’ah atau sumpah setia umat kepada khalifah agar berpegang teguh kepada syariah. Setidaknya ada tiga teori mengenai dasar-dasar pembentukan khilafah yaitu: pertama, khilafah wajib hukumnya berdasarkan syariah atau berdasarkan atas wahyu, pendapat ini didukung leh Abu Hasan al-Asyari. Kedua , mendirikan khilafah hukumnya fardu kifayah atau wajib kolektif 4 Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir: Arab-Indonesia, Surabaya: Pustaka Progressif, 1997 Cet. Keempat, h. 361-363. Dalam kamus tersebut makna kata yang berasal dari kata kh-lf فﻼ sebagai berikut. Berselisih ﻹا Menyalahi janji ا dan Penggantian ﺔ ﻼ ا berdasarkan ijma dan konsensus, pendapat ini didukung oleh al-Maududi. Dan ketiga , mendirikan kekhilafahan kewajibannya harus disandarkan pada pertimbangan akal sebagaimana yang dikemukakan oleh kaum Mu’tazilah. 5 Dasar untuk melegitimasi sistem pemerintahan Islam yang disebut Khilafah Islamiyah, termaktub dalam ayat-ayat al-Quran. Ayat-ayat tersebut oleh sebagian tokoh agama, alim ulama, atau para fuqaha diinterpretasikan atau ditafsirkan sebagai ayat yang bersifat politis. Ayat al-Quran yang dimaksud antara lain:

1. al-Quran surah al-Baqarah2:30