J
B
: banyaknya peserta kelompok bawah B
A
: banyaknya peserta kelompok yang menjawab soal itu dengan benar
B
B
: banyaknya peserta kelompok yang menjawab soal itu dengan salah
P
A
: proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
: proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Kriteria tolak ukur untuk menginterpretasikan daya pembeda tiap butir soal terdapat pada tabel berikut:
Tabel 3.6. Klasifikasi Daya Pembeda Besarnya Angka Indeks
Diskriminasi Item D Interpretasi
0,00 – 0,20
Jelek
poor
0,21 – 0,40
Cukup
satisfactory
0,41 – 0,70
Baik
good
0,71 – 1,00
Baik sekali
excellent
Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan menggunakan Anates, didapatkan jumlah soal dengan indeks daya penbeda dengan kategori buruk
debanyak 4 butir, dan soal dengan daya pembeda berindeks cukup sebanyak 11 butir.
G. Teknik Analisis Data
1. Gain Ternormalisasi
Gain adalah selisih antara nilai
pre-test
dan
post-test
, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah
pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Rumus indeks gain menurut Meltzer yaitu:
Dengan kategori peralihan
g tinggi : tinggi g 0,70 g sedang : nilai 0,70 e” g e” 0,30
g rendah : nilai g 0,30
Tabel 3.7.Kriteria Gain Ternormalisasi g
Kriteria
g ≥ 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g 0,7 Sedang
g 0,3 Rendah
2. Analisis Literasi Sains
Setiap level pada literasi sains mendapat rentangan skor 0 sampai 4. Untuk mengetahui persentase ketercapaian literasi sains siswa, digunakan rumus
berikut: Skor maximum = jumlah siswa x skor maximum Literasi Sains
Persentase Literasi Sains = x 100
3. Uji Normalitas
Uji ini berfungsi untuk mengetahui apakah data keadaan awal populasi terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang akan digunakan adalah
rumus Liliefors, dengan rumus.
Lo = |FZi – SZi|
Keterangan Lo
= harga mutlak terbesar FZi = peluang angka baku
SZi = proporsi angka baku
4. Uji Homogenitas
Setelah diketahui data hasil penelitian berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan homogenitas.Pengujian homogenitas berfungsi untuk