P =
Keterangan: P : indeks kesukaran
B : banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS : jumlah semua siswa peserta tes
Indeks kesukaran sering diklasifikasikan seperti dalam tabel berikut:
Tabel 3.5. Klasifikasi Indeks Kesukaran Indeks kesukaran
Kriteria
0,00 – 0,30
Sukar 0,30
– 0,70 Sedang
0,70 – 1,00
mudah Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Anates, terdapat soal dengan
kategori sedang 7 soal, soal dengan kategori mudah sebanyak 6 soal, dan soal dengan kategori sangat mudah sebanyak 2 soal.
4. Daya Beda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah
10
. Rumus untuk menentukan indeks diskriminatif yang digunakan yaitu:
Keterangan : D
: indeks diskriminasi J
: jumlah peserta tes J
A
: banyaknya peserta kelompok atas
10
Ibid, h. 226
J
B
: banyaknya peserta kelompok bawah B
A
: banyaknya peserta kelompok yang menjawab soal itu dengan benar
B
B
: banyaknya peserta kelompok yang menjawab soal itu dengan salah
P
A
: proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
: proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Kriteria tolak ukur untuk menginterpretasikan daya pembeda tiap butir soal terdapat pada tabel berikut:
Tabel 3.6. Klasifikasi Daya Pembeda Besarnya Angka Indeks
Diskriminasi Item D Interpretasi
0,00 – 0,20
Jelek
poor
0,21 – 0,40
Cukup
satisfactory
0,41 – 0,70
Baik
good
0,71 – 1,00
Baik sekali
excellent
Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan menggunakan Anates, didapatkan jumlah soal dengan indeks daya penbeda dengan kategori buruk
debanyak 4 butir, dan soal dengan daya pembeda berindeks cukup sebanyak 11 butir.
G. Teknik Analisis Data
1. Gain Ternormalisasi
Gain adalah selisih antara nilai
pre-test
dan
post-test
, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah
pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Rumus indeks gain menurut Meltzer yaitu:
Dengan kategori peralihan