Uji Hipotesis Uji Prasyarat Analisis Data
pengaruh yang signifikan terhadap literasi sains siswa. Perbedaan peningkatan literasi sains disebabkan karena adanya
treatment
perlakuan yang berbeda. Perbedaan yang signifikan ini dipengaruhi oleh perlakuan yang diberbeda
kepada kedua kelas tersebut. Kelas eksperimen diberikan perlakuan menggunakan
Integrated Reading and Writing Task
berbasis
Problem Based Learning
sedangkan kelas kontrol hanya menggunakan pembelajaran
Problem Based Learning
. Hasil posttest menunjukan perbedaan yang signifikan, kelas eksperimen memiliki rata-rata lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Maka pemberian IRWT
berbasis PBL berpengaruh terhadap literasi sains siswa. Berdasarkan hasil N-Gain didapat nilai rata-rata kelas ekperimen dan
kelas kontrol. Nilai rata-rata N-Gain kelas eksperimen sebesar 0.62 dengan kategori sedang dan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 0.45 dengan kategori
sedang Tabel 4.3. Dari nilai rata-rata N-Gain kedua kelas tersebut terlihat peningkatan yang signifikan pada kelas eksperimen. Hal ini menunjukan
peningkatan literasi sains siswa pada aspek kompetensi, konteks dan pengetahuan. Hasil rata-rata N-Gain ini membuktikan bahwa pemberian IRWT berbasis PBL
pada kelas eksperimen mempengaruhi literasi sains siswa. Pencapaian ini karena dalam pemberian IRWT berbasis PBL kepada siswa dapat memberi kesempatan
kepada siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri melalui tahapan-tahapan pada IRWT tersebut. Hal ini sesuai dengan Ermawati Dewi, Selli Feranie, dan
Saeful Karim dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa pemberian tugas awal ini tidak hanya membantu siswamemahami konsep, dengan pembelajaran
menggunakan PBM, dapat meningkatkan
scientific literacy
.
1
Aspek pengetahuan pada literasi sains dibagi menjadi 6 sesuai dengan tingkat kesulitan masing-masing level. Berdasarkan uji t yang telah dilakukan,
menyatakan bahwa kedua kelas memiliki kemampuan awal pada pretest. Hal ini juga terlihat pada analisis data level literasi sains pretest, dimana kedua kelas
memiliki rata-rata yang tidak jauh berbeda. Makin tinggi level maka
1
Ermawati Dewi, Selli. F, dan Saeful. K. 2013, Penerapan Pemberian Tugas Awal Integrated Reading and Writing dalam Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Literasi Fisika
SMP , dalam Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2013, Bandung, 3-4
Juli 2013, h. 84-83
persentasenya pun semakin rendah. Akan tetapi pada rata-rata kelas eksperimen level 3 lebih besar dari pada level 2, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil level 3 lebih besar dari pada level 2 karena siswa dapat menganalisis soal dengan baik sehingga pada level 3 rata-rata yang diperoleh lebih tinggi
dibandingkan dengan level 2. Rata-rata level literasi sains pada pretest ini kelas kontrol memperoleh
rata-rata yang lebih besar, hanya pada level 1 dan 3 saja rata-rata terbesar diperoleh kelas eksperimen. Perolehan rata-rata siswa pun hanya pada level 1
saya yang mencapai 50, sisanya masih dibawah 50. Menurut Gustia Angraini dalam penelitiannya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya
literasi sains siswa adalah materi pelajaran yang belum pernah dipelajari, siswa tidak terbiasa mengerjakan soal yang menggunakan wacana dan guru kurang
membiasakan proses
pembelajaran yang
mendukung siswa
dalam mengembangkan literasi sains.
2
Setelah pembelajaran nilai posttest literasi sains siswa pada tiap levelnya meningkat baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol mengalami
peningkatanyang cukup signifikan hal ini ditunjukan pada tabel 4.6. kelas eksperimen mengalami peningkatan dari pretest ini terlihat dari ketercapaian nilai
rata-rata kelas eksperimen lebih dari 50. sedangkan kelas kontrol yang mendapat rata-rata lebih dari 50 terdapat pada level 1 sampai dengan level 4, untuk level 5
dan 6 rata-ratanya masih dibawah 50. Dalam hal ini siswa juga mampu memenuhi aspek kompetensi yaitu siswa dapat mengidentifikasi masalah ilmiah,
menjelaskan fenomena secara ilmiah dan menggunakan bukti-bukti ilmiah. Kedua aspek tersebut berkaitan dengan konteks materi yaitu keanekaragaman hayati,
karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan permasalahn yang terjadi disekitar.
Pada kelas eksperimen yang diberikan
Integrated Reading and Writing Task
berbasis
Problem Based Learning
lebih baik peningkatan literasi sainsnya dibandingngkan dengan kelas kontrol. Hal ini terjadi karena IRWT berbasis PBL
2
Gustia Angraini, Analisis Kemampuan Literasi Sains Siswa SMA Kelas X Di Kota Solok, dalam Prosiding Mathematic and Science Forum 2014, h. 167