pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf kornea mata. Infeksi ini bersifat progresif, berat, dan bentuk
infiltratnya seperti cincin di sentral. d. Mata merah akut tight lens syndrome Lensa kontak dapat
menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan reaksi pada anterior chamber. Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri,
fotopobia, injeksi, dan berair baik akut maupun kronik. e. Kikisan kornea mata corneal warpage. Selama menggunakan lensa
kontak akan terjadi perubahan kontur kornea. Corneal warpage menyebabkan astigmatisma irreguler, dan ini dapat dikoreksi dengan
menggunakan kacamata. f.
Contact lens-induced keratoconus. Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi. Persentasi yang tinggi 20-
30 penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak, tetapi bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan
langsung dengan penyakit tersebut. g. Endotel kornea mataPenggunaan lensa kontak juga berhubungan
dengan endotel kornea mata. Pengguna memiliki variasi ukuran sel endotel polymegethism dan peningkatan frekuensi sel non-
heksagonal polymorphism lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak Ventocilla, 2010
C. Kerangka Teori
Sumber : Bloom 1956, dalam Budiman dan Riyanto,2013 ; Arikunto,2006 ; Surya,2009 ; Brooker, 2008 ; Ilyas,2006 ; Kalayarasan,2004 ;
Mannis, karla, Ceusa dan Newton,2003; Kharuna, 2007 ; Ilyas, 2004 ; Eva whitcher, 2009
; Sugani Priandarini, 2010 ; Ventocilla, 2010 .
Tahapan pengetahuan
1. Tahu know. 2.Memahamicomprehension.
3. Aplikasi application. 4. Analisis analysis.
5. Sintesis synthesis. 6. Evaluasi evaluation.
Lensa Kontak : 1. Definisi lensa kontak.
2. Fungsi Lensa kontak 3. Pola Pemakaian Lensa
Kontak
4. Indikasi penggunaan lensa kontak.
5. kontraindikasi penggunaan lensa kontak.
6. Klasifikasi lensa kontak. 7. Teknik penggunaan lensa
kontak yang aman. 8. Bentuk-bentuk resiko
gangguan kesehatan mata akibat lensa kontak
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
1. Pendidikan 2. Informasimedia massa
3. Sosial,budaya dan ekonomi
4. Lingkungan 5. Pengalaman
6. usia
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan tinjauan pustaka, kerangka teori serta tujuan dari penelitian maka kerangka konsep yang akan dilakukan peneliti di SMK
Nusantara 1 Ciputat Kota Tangerang Selatan sebagai berikut :
“ Gambaran Tingkat Pengetahuan Pelajar Putri Tentang Penggunaan
Lensa Kontak di SMK Nusantara 1 Ciputat Kota Tangerang SelatanTahun 2015’’
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
Cukup 3. Pengetahuan Kurang
Confounding Factor : •
Usia •
Riwayat Penggunaan •
Alasan Pengunaan
B. Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional
Cara Ukur Alat ukur
Skala ukur Hasil
Variabel Univariat Pengetahuan
Sesuatu yang dikethui oleh pelajar putri yang menjadi
responden peneliti, Meliputi :
• Definisi lensa kontak
• Indikasi penggunaan
lensa kontak •
kontraindikasi penggunaan lensa
kontak •
klasifikasi lensa kontak
• Teknik penggunaan
lensa kontak yang aman
• bentuk-bentuk resiko
gangguan kesehatan mata akibat lensa
• kontak
Meminta responden menjawab 25 item
pertanyaan dalam kuesioner B tentang
lensa kontak. Kuesioner
Ordinal Dinyatakan dalam tingkatan :
a pengetahuan baik skor jawaban respondn 76-
100 b pengetahuan cukup skor
jawaban responden 56-75 c pengetahuan
kurang skor jawaban responden
≤ 55 Arikunto,2006
Analisa Demografi Usia
Usia responden berdasarkan ulang tahun terakhir saat
mengisi kuesioner penelitian Meminta responden
untuk mengisi pertanyaan dalam
kuesioner A mengenai data demografi : Usia
Kuesioner interval
Dalam data numerik
Riwayat Penggunaan lensa kontak
Menjelaskan tentang seberapa lama responden telah
menggunakan lensa kontak jangka waktu pendek atau
jangka waktu panjang Meminta responden
untuk mengisi pertanyaan dalam
kuesiner A mengenai data demografi :
riwayat penggunaan lensa kontak
Kuesioner interval
Dalam data numerik
Alasan penggunaan
lensa kontak
Menjelaskan alasan yang menyebabkan responden
menggunakan lensa kontak Meminta responden
untuk mengisi pertaanyaan dalam
kuesioner A mengenai data demografi :
alasan menggunaan lensa kontak
Kuesioner Nominal
1 = Optik kelainan refraksi mata
= kosmetik
38
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan rancangan penelitian deskriptif dan menggunakan pendekatan penelitian Cross-
Sectional untuk menggambarkan masalah penelitian. Cross-sectional study design adalah penelitian yang mendesain pengumpulan datanya dilakukan
pada satu titik waktu at one point in time: fenomena yang diteliti adalah selama satu periode pengumpulan data . Cross- sectional study tepat
digunakan untuk menjelaskan status fenomena atau menjelaskan hubungan fix pada satu titik waktu Polit and Beck, 2003 dalam Swarjana, 2012.
Definisi lain dari study Cross-sectional adalah studi lapangan yang meneliti perkembangan subyek, dengan melakukan pengukuran ulang atas
karakteristik yang sama dalam sebuah sampel yang representatif dari individu pada interval usia yang berbeda-beda Santoso, 2010. Informasi
dan data pada penelitian ini diperoleh melalui pemberian kuesioner pada pelajar putri yang menggunakan lensa kontak di SMK Nusantara 1 Ciputat
Kota Tangerang Selatan. Setelah data diperoleh, kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui tingkat pengetahuan pelajar putri di SMK
Nusantara 1 tentang penggunaan lensa kontak dengan pendekatan kuantitatif.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Nusantara 1 yang berlokasi di Kota Tangerang Selatan tepatnya di Ciputat. Alasan peneliti memilih
lokasi tersebut karena belum pernah ada penelitian terkait kesehatan mata khususnya tingkat pengetahuan pelajar tentang penggunaan alat bantu lihat
yaitu lensa kontak. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian di SMK Nusantara 1 Ciputat Kota Tangerng Selatan.
2. Waktu penelitian
Dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 dengan melakukan penyebaran angket kepada pelajar putri yang menggunakan lensa kontak
di SMK Nusantara 1 Ciputat yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Kegiatan ini dilakukan setiap hari kerja, Senin-Jum’at dengan waktu
pengamatan yang disesuikan dengan keadaan pembimbing lapangan. Pembimbing lapangan yaitu Guru dan karyawan yang sedang bartugas
pada saat peneliti melakukan kegiatan penelitian.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi daam penelitian adalah subjek misalnya manusia, klien yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan Nursalam, 2008. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh pelajar putri di SMK Nusantara 1 Ciputat yang menggunakan lensa kontak.