Distribusi Usia Pelajar Putri

menggunakan kuesioner, Sebagian besar responden menyatakan bahwa kebanyakan dari mereka menggunakan lensa kontak karena ada kelainan refraksi mata seperti myopia dan hiperopia. lensa kontak mereka pilih sebagai alat bantu penglihatan dikarnakan juga dapat membuat penampilan lebih menarik dibandingkan saat menggunakan kata mata, selain itu mereka juga mendapat dukungan dan anggapan yang baik dari teman sebaya untuk menggunakan lensa kontak. Seperti yang di ungkapkan oleh Wakarie 2013, penggunaan lensa kontak pada saat ini selain sebagai alat bantu penglihatan pengganti kacamata, dapat juga sebagai alat kosmetik untuk memperindah mata karena berbagai macam warna dari lensa kontak. Lensa kontak yang diletakkan lansung di atas kornea, secara umum mempunyai fungsi yang sama dengan kacamata konvensional yang berfrime. Namun, perlu diketahui penempatan lensa kontak yang langsung pada kornea yang sebenar nya barang asing tersebut untuk tubuh agar tetap aman digunakan tentunya memerlukan cara-cara perawatan yang tepat, karena tidak jarang cara perawatan yang salah dapat menyebabkan resiko iritasi bahkan pada mata Wakarie, 2013. Menurut wong dan Donna 2008 Lensa kontak adalah pilihan yang populer, terutama bagi remaja. Beberapa Tipe tersedia, seperti hard lenses, termauk gas permeabel dan sift lenses yang dapat dirancang untuk permakaian setiap hari atau lama. Sejalan dengan penelitian Khoerunnisa 2012, yang menjelaskan responden yang menggunakan lensa kontak mayoritas mendapatkan dukungan dari teman sebesar 33 responden 52,4 lebih banyak di bandingkan dengan responden yang mendapatkan dukungan dari keluarga 28,6 sedangkan 12 responden lagi 19,0 menggunakan lensa kontak karena faktor lain seperti kebutuhan diri mereka sendiri yang mengharuskan menggunakan lensa kontak. Menurut Marquis Huston, 2010 Pengambilan keputusan merupakan proses kognitif yang kompleks dan sering didefinisikan sebagai suatu upaya memutuskan serangkaian tindakan tertentu. Pengambilan keputusan sering dianggap sinonim dengan manajemen. Ini juga sejalan dengan penelitian Khoerunnisa 2012, yang menjelaskan bahwa Optik-optik di Ciputat Timur mayoritas yang menggunakan lensa kontak dipengaruhi oleh lingkungan eksternalnya seperti lingkungan teman. Hal tersebut dikarenakan teman dalam satu lingkungan sudah dianggap seperti keluarga karena berperan sebagai pengganti keluarga dirumah. Responden yang memiliki kedekatan dengan teman sebayanya secara tidak langsung memiliki ikatan batin yang cukup kuat sehingga mereka akan mudah dipengaruhi oleh temannya tersebut, seperti halnya dalam penggunaan lensa kontak. Remaja sering kali merasa tidak senang dan benci saat diperintah apa yang harus dilakukan sehinga mempertimbangkan pencarian mereka untuk kebebasan dan menghindari nada merendahkan Borba, 2009. Menurut booker 2008, tren penggunaan lensa kontak dikalangan anak muda yang tidak diresepkan untuk mengubah warna mata mereka, tetapi individu ini tidak selalu diberi bantuan dan saran tentang bagaimana perawatan lensa kontak tersebut, tidak jarang hal ini menyebabkan timbulnya dampak negatif seperti konjungtivitis karena terkontaminasi tempat lensa kontak tersebut. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa alasan penggunaan lensa kontak oleh pelajar putri di SMK Nusantara 1 Ciputat adalah selain untuk memperbiaki koreksi dari kelainan refraksi mata juga dipengaruhi oleh dukungan dari teman sebaya yang sebagian besar mengungkapkan bahwa lensa kontak lebih baik digunakan dibandingkan dengan kacamata karena dapat mempercantik penampilan penggunanya.

D. Distribusi Pengetahuan dilihat dari Usia

Pengetahuan dilihat dari usia ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh anatara usia dengan tingkat pengetahuan responden tentang penggunaan lensa kontak atau tidak. Dari hasil penelitian diatas bahwa pelajar putri dengan tingkat pengetahuan baik yaitu , usia 15 tahun sebanyak 17 orang 30,3 , usia 16 tahun sebanyak 7 orang 12,5, usia 17 tahun sebanyak 27 orang 48,2, dan usia 18 tahun sebanyak 5 orang 8,9. Sedangkan pelajar putri dengan tingkat pengetahuan cukup yaitu, usia 15 tahun sebanyk 2 orang 50 , usia 17 tahun sebanyak 1 orang 25, dan 18 tahun sebanyak 1 orang 25 dari total 4 orang yang berpengetahuan cukup . hal ini menunjukan bahwa sebagian responden berusia 17 tahun dan tingkat pengetahuan dalam tingkatan baik yaitu sebanyak 27 orang 48,2. Hal ini menunjukan bahwa usia mempengaruhi tingkat pengetahuan pelajar putri tentang penggunaan lensa kontak. hal ini sejalan dengan teori yang di ungkapkan oleh Budiman Riyanto 2013 bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah usia. Usia turut menentukan daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya,