58
BAB VI PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan makna hasil penelitian yang dilakukan tentang tingkat pengetahuan pelajar putri tentang penggunaan lensa kontak di SMK
Nusantara 1 Ciputat kota tangerang selatan tahun 2015. Setelah membahas tentang
Gambaran tingkat pengetahuan pelajar putri tentang lensa kontak , peneliti juga mecantumkan keterbatasan penelitian yang telah dilaksanakan.
A. Distribusi Gambaran Tingkat Pengetahuan Pelajar Putri Tentang penggunaan lensa kontak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang penggunaan lensa kontak pada pelajar putri di SMK Nusantar 1 Ciputat. Hasil
penelitian diketahui bahwa dari 60 responden menunjukan tingkat pengetahuan pelajar putri tentang penggunaan lensa kontak diSMK Nusantara 1 Ciputat
dalam kategori baik yaitu sebanyak 56 orang 93,3 . Lensa kontak yang langsung berhubungan dengan mata terutama kornea perlu diperhatikan cara
penggunaannya secara tepat. Cara perawatan yang tidak benar dan dampak negatif yang mungkin dapat terjadi pada penggunaan lensa kontak. Oleh karena
itu pengetahuan merupakan indikator yang penting bagi pengguna lensa kontak, sehingga dampak negatif dan efek samping yang mungkin terjadi dapat di
hindari. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Natoatmodjo 2007 Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan
penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan ini terjadi melalui panca indera manusia, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
perabaan. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan diperlukan sebagai dukungan dalam menimbulkan rasa
percaya diri maupun sikap dan prilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang . Untuk mendapatkan pengetahuan, manusia memulai kegiatan berfikir, yakni apa objek yang difikirkan ontologi, bagaimana cara
atau metode memikirkan objek yang ada epistemologi, dan untuk apa objek yang dipikirkan tersebut asiologi Juliadi dkk, 2014.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Khoirunnisa 2012, yang melaporkan bahwa dari 63 orang responden mayoritas berpengetahuan cukup
69,8, dibandingkan responden yang berpengetahuan tinggi 25,4 atau responden yang berpengetahuan rendah 4,8, banyaknya responden yang
berpengetahuan cukup pada penelitian ini disebabkan karena responden yang menggunakan lensa kontak adalah pelajar seperti siswa maupun mahasiswa yang
mayoritas responden sudah mempunyai pengetahuan terkait lensa kontak hanya dengan mengakses informasi maelalui internet yang sudah dikenal oleh pelajar
sekarang ini. Hal itu sudah memberikan informasi yang cukup banyak terkait lensa kontak. Hal tersebut juga di dukung oleh kesadaran mereka tentang
pentingnya perawatan lensa kontak yang baik bagi dirinya sendiri agar terhindar dari dampak-dampak penggunaan lensa kontak seperti iritasi pada mata yang
bisa disebut mata merah. Pengetahuan yang dimiliki responden berada pada katagori baik juga dapat dikarnakan oleh beberapa cara memperoleh
pengetahuan itu sendiri. Seperti yang di ungkapkan oleh natoatmodjo 2010 bahwa cara memperoleh pengetahuan yaitu dengan cara tradisional atau non