Pola Pemakaian Lensa Kontak

Lensa kontak lunak, terutama bentuk-bentuk yang lebih lentur, mengadopsi bentuk kornea pasien. Dengan demikian, daya refraksinya hanya terdapat pada perbedaan antara kelengkungan depan dan belakang,dan lensa ini hanya sedikit mengoreksi astigmatisme kornea, kecuali bia disertai koreksi silindris untuk membuat suatu lensa torus. Lensa kontak keras secara spesifik diindikasikan untuk koreksi astigmatisme ireguler, seperti pada keratokonus. Lensa kontak lunak biasanya digunakan untuk terapi kelainan permukaan kornea, tatapi untuk mengontrol gejala dan bukan untuk alasan refraktif. Semua bentuk lensa kontak digunakan untuk melakukan koreksi refraktif afakia, terutama untuk mengatasi aniseikonia afakia nonokuler, dan koreksi miopia tinggi: lensa-lensa ini menghasilkan kualitas bayangan yang lebih baik daripda kacamata. Walaupun demikian, sebagaian besar pemakai lensa kontak adalah untuk koreksi kosmetik kelainan refrasi ringan. Hal ini mempunyai implikasi penting pasca resiko yang acapkali diterima dalam penggunaan lensa kontak Eva whitcher, 2009. Menurut Tan Rahardja, 2010 jenis-jenis lensa kontak kuno dibagi dalam tiga jenis , yaitu lensa keras, lensa setengah lembut dan lensa lembut. Sekarang ini hanya dikenal lensa keras yang berbentuk stabil dan lensa lembut, termasuk perkembanganterbaru lensa tonis. a. lensa keras dahulu terbuat dari sejenis zat sintetis perspeks , yang tidak dapat di tembus oksigen, tetapi kini tidak digunakan lagi karena lambat laun dapat menimbulkan perubahan-perubahan pada selaput kornea dan kerusakan mata yang permanen. Lensa keras canggih dibuat dari material sintesis lain, yang dapat ditembus oksigen, jadi tidak menutupi mata seluruhnya, lensa ini selah-olah mengambang dalam air mata, maka di balik lensa dapat tersembunyi kotoran. b. Lensa lembut lebih besar dan lebih lentur. Juga lebih tipis dari pada lensa keras dan digunakan langsung pada selaput bening, jadi tanpa ada ruang di antaranya sehingga jarang sekali terdapat kotoran dibaliknya. Di buat dari suatu polimer rantaian zat kimia, yang dapat menyerap banyak air dan lebih melekat banyak air dan lebih melekat pada mata. Tetapi juga lebih cepat menjadi kotor karena zat-zat dari air. Kerugian utamanya adalah pembiayaan yang lebih besar karena akibat kelembapan yang tinggi dan lensa, kuman pun berkembang lebih cepat sehingga harus diganti setiap 1-2 minggu. Lagi pula memerlukan lebih banyak jenis cairan lensa untuk pemeliharaannya. Keuntungannya adalah nyaman di pakainya, tidak mudah terlepas dari mata dan ideal bagi olahragawan. c. Lensa silikon hidrogel merupakann perkembangan baru dari lensa lembut. Lensa canggih ini lebih mudah lagi ditembus oksigen dan layak untuk digunakan kontinu untuk waktu yang lama. Bisa sampai 30 hari berturut-turut, bila mata dapat menerimanya Tan Rahardja, 2010.

4. Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman

Menurut Sugani Priandarini, 2010 ada beberapa hal yang harus di perhatikan oleh pemakai lensa kontak, antara lain : 1. Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak. 2. Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak. 3. Cuci dan disinfeksi lensa kontak setiap kali setelah pemakaian. 4. Cuci dan keringkan tempat lensa kontak setiap hari, cuci dengan air mendidih seminggu sekali. 5. Simpan wadah lensa kontak ditempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar matahari. 6. Gantilah tempat lensa kontak secara teratur setiap 3 bulan sekali. 7. Cairan yang telah dipakai harus segera dibuang , jangan digunakan untuk kedua kalinya. 8. Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam ar panas. 9. Konsultasi dengan dokter mata sebelum menggunakan obat tetes mata, karena, ada obat tetes mata termasuk yang dijual bebas yang dapat bereaksi negatif terhadap lensa kontak. 10. Segera hentikan pemakaian jika mata merah atau tidak nyaman saat pemakaian lensa kontak. Bisa jadi anda mengidap alergi terhadap larutan pembasah atau pencuci lenasa kontak. Bila masalah berlanjut, segera datangi dokter mata.